cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
JIEM
ISSN : 977244287     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Ilmiah Edukasi Matematika (JIEM) adalah jurnal ilmiah online Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun yang berdiri sejak 23 Februari 2015. Jurnal ini merupakan terbitan berkala 6 bulan, dengan jadwal terbit bulan April dan Oktober di setiap tahunnya. Artikel pada jurnal ini ditujukan untuk mewadahi publikasi artikel yang bersumber dari mahasiswa, guru, dosen, dan pemerhati bidang pendidikan matematika maupun matematika sain. Artikel yang dimuat di jurnal ini adalah artikel hasil penelitian atau hasil kajian dengan format penulisan mengikuti kaidah ilmiah.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2020)" : 10 Documents clear
KAJIAN TEORI TENTANG MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Mutiasari, Devita; Rahajeng, Resty
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan. Hasil yang didapat dari penelitian ini didasarkan pada analisis data yang bersumber dari teori dan hasil penelitian terdahulu yang terbukti relevan antara teori yang dipaparkan dan bukti konkret di lapangan yang terjadi menunjukkan bahwa dalam beberapa langkah model pembelajaran TAI banyak melatih siswa untuk mampu belajar secara mandiri berdasarkan pengetahuan yang telah dimilikinya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan saat pembelajaran, mampu bekerja sama secara positif dalam sebuah tim diskusi untuk menyelesaikan masalah yang diberikan, aktif dalam membangun suatu komunikasi yang baik secara individu maupun kelompok, siswa juga dilatih untuk mampu mengemukakan pendapat/gagasan mengenai materi yang sedang dibahas, saling bertukar pikiran dengan teman-temannya, mampu membangun rasa percaya diri dalam diri siswa, serta dituntut untuk dapat meningkatkan kerja sama dalam suatu pembelajaran sehingga nantinya dapat mengatasi kesulitan belajarnya secara individu dan memperoleh prestasi yang memuaskan. Langkah pembelajaran dalam model tersebut antara lain Placement Test, Teams, Teaching Group, Student Creative, Team Study, Whole-Class-Units, Facts Test, Team Scores and Team Recognition. Kata Kunci: Keaktifan Siswa, Prestasi Belajar Matematika Siswa, Team Assisted Individualization (TAI).
ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MENGGUNAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT Elmarfia, Beata; Yohanes, Rudi Santoso
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa berkepribadian ekstrovert dan introvert dalam memecahkan masalah matematika menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Subjek penelitian merupakan siswa kelas X-6 SMAN 2 Madiun tahun pelajaran 2018/2019. Penentuan subjek penelitian dengan cara memberikan tes Eysenck’s Personality Inventory, lalu dipilih dua siswa berdasarkan tipe kepribadian yang dimiliki. Siswa yang terpilih kemudian diberikan tes keterampilan berpikir tingkat tinggi dan wawancara klinis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert dalam penelitian ini teliti ketika menyelesaikan soal; (2) Siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert dalam penelitian ini selalu menuliskan kesimpulan pada lembar jawaban dan melakukan tinjauan ulang; (3) Siswa berkepribadian ekstrovert dalam penelitian ini memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori baik, yang ditunjukkan dengan persentase kemunculan indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diperoleh yaitu ; (4) Dari 6 soal yang diberikan, siswa berkepribadian introvert keliru dalam memperoleh jawaban untuk soal nomor 2 dan 3; (5) Siswa berkepribadian introvert tidak pernah melakukan tinjauan ulang ketika sudah selesai mengerjakan soal; (6) Dari 6 soal yang diberikan, siswa berkepribadian introvert dalam penelitian ini hanya satu kali menuliskan  kesimpulan akhir  pada lembar jawaban yaitu hanya menuliskan kesimpulan pada soal nomor 4; (7) Siswa berkepribadian introvert mempunyai kesulitan mengingat kembali informasi dari memori jangka panjang; (8) Siswa berkepribadian introvert dalam penelitian ini memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori cukup, yang ditunjukkan dengan persentase kemunculan indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diperoleh yaitu .
PROSES MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAs) AGAR SISWA MEMILIKI PEMAHAMAN YANG BAIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA (SUATU KAJIAN TEORI) Rey Siska, Riza; Fransiskus Gatot Iman, Santoso
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menggali permasalahan dalam proses pembelajaran matematika serta memberikan alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini: (1) Mendeskripsikan hasil observasi yang dilaksanakan di SMPN 4 Madiun, (2) Menjelaskan proses Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) agar siswa memiliki pemahaman yang baik terhadap materi mata pelajaran matematika, (3) Menjelaskan proses Model Eliciting Activities (MEAs) agar siswa memiliki pemahaman yang baik terhadap materi mata pelajaran matematika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu dengan mencari data dari literatur terkait. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan content analisys. Dari kajian dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Berdasarkan obeservasi di kelas VII SMPN 4 Madiun, ditemukan beberapa permasalahan, yaitu proses pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga masih kurang melibatkan siswa, prestasi belajar siswa masih belum memenuhi KKM, siswa kurang terlatih dalam mengerjakan soal-soal karena kurangnya pendalaman materi, siswa masih kesulitan membuat model matematika, dan rasa percaya diri siswa masih rendah. (2) Proses Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) memuat tiga komponen, yaitu Auditory, Intellectually, dan Repetition. Ketiga komponen tersebut memuat tujuan pembelajaran matematika sehingga berpotensi membuat siswa memiliki pemahaman yang baik pada mata pelajaran matematika. (3) Proses pembelajaran yang menggunakan Model Eliciting Activities (MEAs) didasarkan pada situasi kehidupan nyata, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil, dan diminta menyusun model matematika sebagai solusi. Dalam Model Eliciting Activities (MEAs), terdapat tujuh fase yang harus diperhatikan. Ketujuh fase tersebut memuat tujuan pembelajaran matematika sehingga berpotensi membuat siswa memiliki pemahaman yang baik pada mata pelajaran matematika.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP NEGERI 9 MADIUN Nurditasari, Intan; Ariyanti, Gregoria
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara prestasi belajar matematika kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan prestasi belajar matematika kelompok siswa yang diajar menggunakan pendekatan saintifik. Prestasi belajar matematika siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai postes – nilai pretes.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu pengambilan sampel secara acak (cluster random sampling). Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 di SMP Negeri 9 Madiun dengan populasi kelas VIII. Untuk sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VIII D sebagai kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol yang diajar menggunakan pendekatan saintifik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang mempunyai banyak siswa (  dengan rata-rata ( dan mempunyai varian ( ) = 58,8717dan pada kelompok siswa yang diajar menggunakan pendekatan saintifik mempunyai banyak siswa  dengan rata-rata danmempunyai varian ( ) = 61,54228. Pengujian hipotensis menggunakan uji t-student dengan taraf nyata 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dengan rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang diajar menggunakan pendekatan saintifik pada siswa kelas VIII SMPN 9 Madiun.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA SMK BERCIRIKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Irwantoko, Josef
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan  kemampuan  seseorang untuk berpikir kritis,  sistematis, logis, kreatif, dan bekerjasama  merupakan manfaat penting pelajaran Matematika di setiap jenjang pendidikan. Pelaksanaan pembelajaran matematika di SMK Kare Kabupaten Madiun masih belum maksimal menggunakan buku teks  sebagai sumber belajar. Salah satu kesulitan peserta didik terindikasi dalam   hasil belajar matematika pada peserta didik kelas X semester ganjil.  Pengembangan  bahan  ajar  ini menggunakan  empat dari lima fase rancangan  dari model pengembangan  Plomp yang terdiri dari (1) fase investigasi  awal, (2) fase perancangan, (3) fase realisasi/konstruksi,  (4) fase tes, evaluasi dan revisi. Produk pengembangan memuat langkah-langkah pembelajaran berbasis  masalah menurut Fogarty yang dapat membantu peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah matematika, yaitu: (1) Menemukan masalah, (2) Mendefinisikan masalah, (3) Mengumpulkan fakta-fakta, (4) Menyusun  dugaan sementara, (5) Menyelidiki, (6) Menyempurnakan permasalahan yang  telah didefinisikan, (7) Menyimpulkan alternatif-alternatif pemecahan secara  kolaboratif, (8)  Menguji  solusi  permasalahan. Berdasarkan rata-rata respon peserta didik terhadap bahan ajar lebih dari 2,5 (respon peserta didik terhadap bahan  ajar  positif),  hasil  angket  respon  peserta didik  3,42  (respon  positif),  serta  hasil validasi dan analisis hasil uji coba, maka bahan ajar yang dikembangkan ini valid, praktis, dan efektif.
PROSES MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DAN MODEL ELICITING ACTIVITIES (MEAs) AGAR SISWA MEMILIKI PEMAHAMAN YANG BAIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA (SUATU KAJIAN TEORI) Riza Rey Siska; Santoso Fransiskus Gatot Iman
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menggali permasalahan dalam proses pembelajaran matematika serta memberikan alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini: (1) Mendeskripsikan hasil observasi yang dilaksanakan di SMPN 4 Madiun, (2) Menjelaskan proses Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) agar siswa memiliki pemahaman yang baik terhadap materi mata pelajaran matematika, (3) Menjelaskan proses Model Eliciting Activities (MEAs) agar siswa memiliki pemahaman yang baik terhadap materi mata pelajaran matematika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu dengan mencari data dari literatur terkait. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan content analisys. Dari kajian dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Berdasarkan obeservasi di kelas VII SMPN 4 Madiun, ditemukan beberapa permasalahan, yaitu proses pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga masih kurang melibatkan siswa, prestasi belajar siswa masih belum memenuhi KKM, siswa kurang terlatih dalam mengerjakan soal-soal karena kurangnya pendalaman materi, siswa masih kesulitan membuat model matematika, dan rasa percaya diri siswa masih rendah. (2) Proses Model Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) memuat tiga komponen, yaitu Auditory, Intellectually, dan Repetition. Ketiga komponen tersebut memuat tujuan pembelajaran matematika sehingga berpotensi membuat siswa memiliki pemahaman yang baik pada mata pelajaran matematika. (3) Proses pembelajaran yang menggunakan Model Eliciting Activities (MEAs) didasarkan pada situasi kehidupan nyata, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil, dan diminta menyusun model matematika sebagai solusi. Dalam Model Eliciting Activities (MEAs), terdapat tujuh fase yang harus diperhatikan. Ketujuh fase tersebut memuat tujuan pembelajaran matematika sehingga berpotensi membuat siswa memiliki pemahaman yang baik pada mata pelajaran matematika.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP NEGERI 9 MADIUN Intan Nurditasari; Gregoria Ariyanti
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara prestasi belajar matematika kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan prestasi belajar matematika kelompok siswa yang diajar menggunakan pendekatan saintifik. Prestasi belajar matematika siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai postes – nilai pretes.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu pengambilan sampel secara acak (cluster random sampling). Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 di SMP Negeri 9 Madiun dengan populasi kelas VIII. Untuk sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas VIII D sebagai kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol yang diajar menggunakan pendekatan saintifik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang mempunyai banyak siswa (  dengan rata-rata ( dan mempunyai varian ( ) = 58,8717dan pada kelompok siswa yang diajar menggunakan pendekatan saintifik mempunyai banyak siswa  dengan rata-rata danmempunyai varian ( ) = 61,54228. Pengujian hipotensis menggunakan uji t-student dengan taraf nyata 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dengan rata-rata prestasi belajar matematika siswa yang diajar menggunakan pendekatan saintifik pada siswa kelas VIII SMPN 9 Madiun.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA SMK BERCIRIKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Josef Irwantoko
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan  kemampuan  seseorang untuk berpikir kritis,  sistematis, logis, kreatif, dan bekerjasama  merupakan manfaat penting pelajaran Matematika di setiap jenjang pendidikan. Pelaksanaan pembelajaran matematika di SMK Kare Kabupaten Madiun masih belum maksimal menggunakan buku teks  sebagai sumber belajar. Salah satu kesulitan peserta didik terindikasi dalam   hasil belajar matematika pada peserta didik kelas X semester ganjil.  Pengembangan  bahan  ajar  ini menggunakan  empat dari lima fase rancangan  dari model pengembangan  Plomp yang terdiri dari (1) fase investigasi  awal, (2) fase perancangan, (3) fase realisasi/konstruksi,  (4) fase tes, evaluasi dan revisi. Produk pengembangan memuat langkah-langkah pembelajaran berbasis  masalah menurut Fogarty yang dapat membantu peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah matematika, yaitu: (1) Menemukan masalah, (2) Mendefinisikan masalah, (3) Mengumpulkan fakta-fakta, (4) Menyusun  dugaan sementara, (5) Menyelidiki, (6) Menyempurnakan permasalahan yang  telah didefinisikan, (7) Menyimpulkan alternatif-alternatif pemecahan secara  kolaboratif, (8)  Menguji  solusi  permasalahan. Berdasarkan rata-rata respon peserta didik terhadap bahan ajar lebih dari 2,5 (respon peserta didik terhadap bahan  ajar  positif),  hasil  angket  respon  peserta didik  3,42  (respon  positif),  serta  hasil validasi dan analisis hasil uji coba, maka bahan ajar yang dikembangkan ini valid, praktis, dan efektif.
KAJIAN TEORI TENTANG MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Devita Mutiasari; Resty Rahajeng
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan. Hasil yang didapat dari penelitian ini didasarkan pada analisis data yang bersumber dari teori dan hasil penelitian terdahulu yang terbukti relevan antara teori yang dipaparkan dan bukti konkret di lapangan yang terjadi menunjukkan bahwa dalam beberapa langkah model pembelajaran TAI banyak melatih siswa untuk mampu belajar secara mandiri berdasarkan pengetahuan yang telah dimilikinya dalam menyelesaikan masalah yang diberikan saat pembelajaran, mampu bekerja sama secara positif dalam sebuah tim diskusi untuk menyelesaikan masalah yang diberikan, aktif dalam membangun suatu komunikasi yang baik secara individu maupun kelompok, siswa juga dilatih untuk mampu mengemukakan pendapat/gagasan mengenai materi yang sedang dibahas, saling bertukar pikiran dengan teman-temannya, mampu membangun rasa percaya diri dalam diri siswa, serta dituntut untuk dapat meningkatkan kerja sama dalam suatu pembelajaran sehingga nantinya dapat mengatasi kesulitan belajarnya secara individu dan memperoleh prestasi yang memuaskan. Langkah pembelajaran dalam model tersebut antara lain Placement Test, Teams, Teaching Group, Student Creative, Team Study, Whole-Class-Units, Facts Test, Team Scores and Team Recognition. Kata Kunci: Keaktifan Siswa, Prestasi Belajar Matematika Siswa, Team Assisted Individualization (TAI).
ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MENGGUNAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT Beata Elmarfia; Rudi Santoso Yohanes
JIEM | JURNAL ILMIAH EDUKASI MATEMATIKA Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa berkepribadian ekstrovert dan introvert dalam memecahkan masalah matematika menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Subjek penelitian merupakan siswa kelas X-6 SMAN 2 Madiun tahun pelajaran 2018/2019. Penentuan subjek penelitian dengan cara memberikan tes Eysenck’s Personality Inventory, lalu dipilih dua siswa berdasarkan tipe kepribadian yang dimiliki. Siswa yang terpilih kemudian diberikan tes keterampilan berpikir tingkat tinggi dan wawancara klinis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert dalam penelitian ini teliti ketika menyelesaikan soal; (2) Siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert dalam penelitian ini selalu menuliskan kesimpulan pada lembar jawaban dan melakukan tinjauan ulang; (3) Siswa berkepribadian ekstrovert dalam penelitian ini memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori baik, yang ditunjukkan dengan persentase kemunculan indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diperoleh yaitu ; (4) Dari 6 soal yang diberikan, siswa berkepribadian introvert keliru dalam memperoleh jawaban untuk soal nomor 2 dan 3; (5) Siswa berkepribadian introvert tidak pernah melakukan tinjauan ulang ketika sudah selesai mengerjakan soal; (6) Dari 6 soal yang diberikan, siswa berkepribadian introvert dalam penelitian ini hanya satu kali menuliskan  kesimpulan akhir  pada lembar jawaban yaitu hanya menuliskan kesimpulan pada soal nomor 4; (7) Siswa berkepribadian introvert mempunyai kesulitan mengingat kembali informasi dari memori jangka panjang; (8) Siswa berkepribadian introvert dalam penelitian ini memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori cukup, yang ditunjukkan dengan persentase kemunculan indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diperoleh yaitu .

Page 1 of 1 | Total Record : 10