cover
Contact Name
Nur Rahmawati Syamsiyah
Contact Email
nur_rahmawati@ums.ac.id
Phone
+628562830285
Journal Mail Official
jurnalsinektika@ums.ac.id
Editorial Address
Architecture Department, Faculty of Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Surakarta 57162
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur
ISSN : 14118912     EISSN : 27146251     DOI : 10.23917/sinektika
Core Subject : Art, Engineering,
SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur is a scientific journal of the Architecture Department, Faculty of Engineering, Universitas Muhammadiyah Surakarta which focuses on delivering information on the results of scientific research conducted by researchers, especially in the field of architecture. The scientific articles in the scope of pure and applied sciences about architectural science including art & design, history & human behavior, technology, urban planning and the environment. Research results are scientific, critical and comprehensive on important and current issues covered in the field of architecture.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 1: Januari 2018" : 10 Documents clear
Pengaruh Penataan Massa Bangunan terhadap Pola Aktivitas Santri (Studi Kasus Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz Putra Yogyakarta) Azhima, Farah Fauzan; Hidayati, Rini
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.374 KB)

Abstract

Kebutuhan utama manusia ada 3 yaitu sandang, pangan, dan papan. Papan (bangunan) dengan kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan, karena manusia pasti melakukan aktivitas di dalam bangunan. Kenyamanan pada bangunan dapat terealisasi jika pada proses merancang telah memperhatikan segala segi seperti pola masa bangunan atau ruang, serta pola pergerakan manusia. Salah satu objek yang dapat kita amati yang di dalamnya terdapat hubungan antara tata massa bangunan, sirkulasi, dan pola pergerakan aktivitas adalah pondok pesantren. Pondok pesantren yang akan diteliti adalah Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz Yogyakarta (Ponpes ICBB). Ponpes ICBB memiliki dua komplek pesantren yang terpisah yaitu komplek ikhwan (putra) dan akhwat (putri) sehingga untuk kemudahan dan efisiensi penelitian ini difokuskan pada komplek Ponpes ICBB putra dengan permasalahan yang diangkat adalah pengaruh penataan massa bangunan Ponpes ICBB Putra terhadap pola aktivitas santri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti melakukan observasi terhadap objek penelitian untuk mendapatkan data baik data fisik maupun non fisik. Kemudian data yang diperoleh akan dianalisis dengan melihat kesesuaianya terhadap skema awal perencanaan aktivitas santri berdasarkan jadwal yang telah diatur oleh pengelola pondok pesantren. Hasil penelitian adalah bahwa tata massa bangunan mempengaruhi pola pergerakan aktivitas santri untuk mencari jalur pergerakan/sirkulasi yang paling nyaman, dengan kriteria jalur bersih, lebih terbuka, sekalipun jalur sirkulasi itu lebih lama sampai di tempat tujuan. Dalam kasus ini dapat diidentifikasi bahwa pola tata massa Ponpes ICBB putra kurang efisien, sehingga santri harus beradaptasi dengan mencari cara beraktivitas yang efisien menurut mereka.
Identifikas Material Scaffolding sebagai Alternatif Tempat Tinggal untuk Kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Studi kasus di Akanoma Studio Suharyani, Suharyani; Fathonah, Mutya Nor
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1253.605 KB)

Abstract

Mahalnya material yang digunakan untuk membangun tempat tinggal berimbas pada harga perumahan yang juga melambung tinggi. Hal ini yang dirasakan kalangan masyarakat berpengahasilan rendah (MBR) sehingga mereka terpaksa membangun hunian kurang layak seperti membangun di lingkungan kumuh menggunakan kardus, di bawah kolong jembatan, bantaran sungai, bahkan membangun di lahan yang ilegal. Belum lagi harus berurusan dengan cicilan kredit yang melibatkan bunga bank. Solusi alternatif hunian yang hemat biaya dan efisien bagi warga yang kurang mampu sangat diperlukan. Rumah Scaffolding yang memanfaatkan material alternatif sebagai struktur utama, dikembangkan oleh arsitek dari Akanoma Studio. Metode penelitian yang digunakan adalah  metode kualitatif, merujuk pada riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisa dari sumber-sumber terpercaya. Selain itu untuk mendapatkan data yang diperlukan, dilakukan juga interview jarak jauh dengan arsitek penemu gagasan rumah scaffolding di Akanoma Studio. Hasil dari penelitian ini berupa pengetahuan keunggulan material scaffolding sebagai bahan utama pembuatan rumah hemat biaya dan gambaran perencanaan pembangunan rumah scaffolding, yang akan ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Keberadaan rumah scaffolding diharapkan dapat membantu meyediakan fasilitas berupa hunian untuk sementara sebelum bisa membangun rumah yang lebih baik dan juga membantu menghindari terjadinya riba karena kredit rumah yang mahal.
Studi Kecenderungan Perubahan Ruang Terbuka Hijau di Kampung Mangkunegaran Surakarta Khasanah, Reka Amalia; Priyatmono, Alpha Febela
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1306.7 KB)

Abstract

Permukiman ialah kawasan perkotaan dan perdesaan yang fungsinya untuk tempat tinggal, baik kawasan lindung maupun di luar kawasan lindung. Hal yang mendasari kenyamanan suatu permukiman salah satunya adalah kondisi lingkungan hunian. Kriteria hunian yang sehat dan ekologis diantaranya adalah menjamin bahwa keberadaan bangunan tidak menimbulkan masalah lingkungan. Hunian dapat menciptakan kawasan penghijauan atau ruang terbuka hijau dengan pertimbangan lingkungan yang akan menuntut bagian-bagian tertentu seperti jalan setapak, tempat untuk sekedar duduk-duduk santai serta tempat bermain dan bersosialisasi. Arsitektur mempunyai andil yang besar dalam mengelola lingkungan, karena terdapat kemungkinan bahwa desain yang diajukan dapat merusak atau menjaga lingkungan. Sehubungan dengan hal itu harus ditanggapi dengan bijak melalui pendekatan desain teknik yang sadar lingkungan di bidang arsitektur. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian dilakukan untuk menganalisis figure ground, yakni suatu alat yang digunakan untuk memetakan pola eksisting permukiman padat penduduk di Mangkunegaran. Hal itu ditinjau dari aspek perbandingan ruang terbuka hijau dan ruang tertutup dalam periode tahun 1980-2017, kemudian dikaji dari standar jumlah persentase building coverage (BC) sebagai salah satu indikator lingkungan yang ekologis. Hasil menunjukkan adanya penyusutan ruang terbuka hijau, yang harus dicermati agar tidak menjadikan Kampung Mangkunegaran tidak nyaman untuk ditinggali.
Kajian Perbandingan Gaya Arsitektur dan Pola Ruang Masjid Agung Surakarta dan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Syamsiyah, Nur Rahmawati; Muslim, Andriata
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1232.279 KB)

Abstract

Masjid merupakan tempat dimana seorang muslim beribadah kepada Allah dengan khusyuk. Kehadiran masjid sangat penting bagi kehidupan muslim, sehingga tidak heran jika masjid menjadi salah satu objek penting yang sering berkaitan dengan dunia arsitektur dalam perancangannya. Masjid-masjid Mataram Kuno merupakan bangunan yang mempunyai nilai sejarah tinggi bagi umat  Islam di Indonesia khususnya di Jawa. Keberadaan masjid-masjid tersebut bukan hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga menjadi salah satu identitas umat Islam di Jawa yang diwujudkan dalam suatu bentuk arsitektural seperti ruang beserta ornamennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya arsitektur dan pola tata ruang Masjid Agung atau Masjid Gedhe Surakarta dan Masjid Kauman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, melalui pengamatan fisik masjid, lalu melakukan analisis yang sifatnya diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dan persamaan kedua masjid tersebut dari segi gaya arsitektur dan pola tata ruangnya. Persamaaan yang diperoleh antara lain tipologi ruang dan bentuk arsitektur. Sedangkan perbedaan seperti gaya arsitektur Jawa yang memiliki keunikan masing-masing seperti adanya pengaruh gaya arsitektur Eropa dan Timur Tengah.
Kajian Perbandingan Sirkulasi Bangunan dan Pencapaian terhadap Transportasi Umum pada Bangunan Mixed-Use Irsyadi, Ardhiansyah; Setiawan, Wisnu
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1300.627 KB)

Abstract

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, di sisi lain muncul lah permasalahan kekurangan lahan untuk bertempat tinggal terutama di perkotaan, dan salah satu solusinya adalah dengan mendirikan bangunan berkonsep mixed-use. Bangunan mixed-use adalah bangunan yang menggabungkan beberapa fungsi ruang dan aktivitas seperti bekerja dan bertempat tinggal ke dalam satu buah bangunan. Selain itu, bangunan mixed-use diharapkan dapat mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas dimana para penghuninya dimudahkan untuk beraktivitas, seperti bekerja, dalam satu bangunan yang sama. Bangunan mixed-use juga terhubung dengan fasilitas transportasi umum sehingga penghuninya dapat berpindah tempat tanpa bergantung pada kendaraan pribadi mereka. Rupanya, tidak semua bangunan mixed-use memperhatikan aspek-aspek sirkulasi bangunan dan pencapaiannya terhadap transportasi umum yang ada, sehingga fungsi utama bangunan mixed-use tidak dapat berjalan secara efektif. Hal-hal tersebut barangkali dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bentuk bangunan, tata letak, dan lingkungan di sekitar bangunan. Faktor-faktor tersebut menjadi parameter penelitian ini dengan membandingan beberapa objek bangunan mixed-use. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif melalaui pengumpulan data berupa data sekunder yang diperoleh dari literatur dan data bangunan dari internet terhadap tiga bangunan mixed-use, serta pendekatan preseden arsitektur untuk mengolah data-data yang diperoleh ke dalam bentuk diagram sederhana. Melalui penelitian ini dapat diketahui kekurangan dan kelebihan masing-masing objek bangunan serta pola-pola yang terjadi dan terbentuk terkait aspek sirkulasi bangunan dan pencapainnya terhadap transportasi umum
Kajian Perbandingan Sirkulasi Bangunan dan Pencapaian terhadap Transportasi Umum pada Bangunan Mixed-Use Ardhiansyah Irsyadi; Wisnu Setiawan
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1300.627 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i1.8990

Abstract

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, di sisi lain muncul lah permasalahan kekurangan lahan untuk bertempat tinggal terutama di perkotaan, dan salah satu solusinya adalah dengan mendirikan bangunan berkonsep mixed-use. Bangunan mixed-use adalah bangunan yang menggabungkan beberapa fungsi ruang dan aktivitas seperti bekerja dan bertempat tinggal ke dalam satu buah bangunan. Selain itu, bangunan mixed-use diharapkan dapat mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas dimana para penghuninya dimudahkan untuk beraktivitas, seperti bekerja, dalam satu bangunan yang sama. Bangunan mixed-use juga terhubung dengan fasilitas transportasi umum sehingga penghuninya dapat berpindah tempat tanpa bergantung pada kendaraan pribadi mereka. Rupanya, tidak semua bangunan mixed-use memperhatikan aspek-aspek sirkulasi bangunan dan pencapaiannya terhadap transportasi umum yang ada, sehingga fungsi utama bangunan mixed-use tidak dapat berjalan secara efektif. Hal-hal tersebut barangkali dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti bentuk bangunan, tata letak, dan lingkungan di sekitar bangunan. Faktor-faktor tersebut menjadi parameter penelitian ini dengan membandingan beberapa objek bangunan mixed-use. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif melalaui pengumpulan data berupa data sekunder yang diperoleh dari literatur dan data bangunan dari internet terhadap tiga bangunan mixed-use, serta pendekatan preseden arsitektur untuk mengolah data-data yang diperoleh ke dalam bentuk diagram sederhana. Melalui penelitian ini dapat diketahui kekurangan dan kelebihan masing-masing objek bangunan serta pola-pola yang terjadi dan terbentuk terkait aspek sirkulasi bangunan dan pencapainnya terhadap transportasi umum
Pengaruh Penataan Massa Bangunan terhadap Pola Aktivitas Santri (Studi Kasus Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz Putra Yogyakarta) Farah Fauzan Azhima; Rini Hidayati
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.374 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i1.8992

Abstract

Kebutuhan utama manusia ada 3 yaitu sandang, pangan, dan papan. Papan (bangunan) dengan kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan, karena manusia pasti melakukan aktivitas di dalam bangunan. Kenyamanan pada bangunan dapat terealisasi jika pada proses merancang telah memperhatikan segala segi seperti pola masa bangunan atau ruang, serta pola pergerakan manusia. Salah satu objek yang dapat kita amati yang di dalamnya terdapat hubungan antara tata massa bangunan, sirkulasi, dan pola pergerakan aktivitas adalah pondok pesantren. Pondok pesantren yang akan diteliti adalah Pondok Pesantren Islamic Centre Bin Baz Yogyakarta (Ponpes ICBB). Ponpes ICBB memiliki dua komplek pesantren yang terpisah yaitu komplek ikhwan (putra) dan akhwat (putri) sehingga untuk kemudahan dan efisiensi penelitian ini difokuskan pada komplek Ponpes ICBB putra dengan permasalahan yang diangkat adalah pengaruh penataan massa bangunan Ponpes ICBB Putra terhadap pola aktivitas santri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti melakukan observasi terhadap objek penelitian untuk mendapatkan data baik data fisik maupun non fisik. Kemudian data yang diperoleh akan dianalisis dengan melihat kesesuaianya terhadap skema awal perencanaan aktivitas santri berdasarkan jadwal yang telah diatur oleh pengelola pondok pesantren. Hasil penelitian adalah bahwa tata massa bangunan mempengaruhi pola pergerakan aktivitas santri untuk mencari jalur pergerakan/sirkulasi yang paling nyaman, dengan kriteria jalur bersih, lebih terbuka, sekalipun jalur sirkulasi itu lebih lama sampai di tempat tujuan. Dalam kasus ini dapat diidentifikasi bahwa pola tata massa Ponpes ICBB putra kurang efisien, sehingga santri harus beradaptasi dengan mencari cara beraktivitas yang efisien menurut mereka.
Identifikas Material Scaffolding sebagai Alternatif Tempat Tinggal untuk Kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Studi kasus di Akanoma Studio Suharyani Suharyani; Mutya Nor Fathonah
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1253.605 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i1.8993

Abstract

Mahalnya material yang digunakan untuk membangun tempat tinggal berimbas pada harga perumahan yang juga melambung tinggi. Hal ini yang dirasakan kalangan masyarakat berpengahasilan rendah (MBR) sehingga mereka terpaksa membangun hunian kurang layak seperti membangun di lingkungan kumuh menggunakan kardus, di bawah kolong jembatan, bantaran sungai, bahkan membangun di lahan yang ilegal. Belum lagi harus berurusan dengan cicilan kredit yang melibatkan bunga bank. Solusi alternatif hunian yang hemat biaya dan efisien bagi warga yang kurang mampu sangat diperlukan. Rumah Scaffolding yang memanfaatkan material alternatif sebagai struktur utama, dikembangkan oleh arsitek dari Akanoma Studio. Metode penelitian yang digunakan adalah  metode kualitatif, merujuk pada riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisa dari sumber-sumber terpercaya. Selain itu untuk mendapatkan data yang diperlukan, dilakukan juga interview jarak jauh dengan arsitek penemu gagasan rumah scaffolding di Akanoma Studio. Hasil dari penelitian ini berupa pengetahuan keunggulan material scaffolding sebagai bahan utama pembuatan rumah hemat biaya dan gambaran perencanaan pembangunan rumah scaffolding, yang akan ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Keberadaan rumah scaffolding diharapkan dapat membantu meyediakan fasilitas berupa hunian untuk sementara sebelum bisa membangun rumah yang lebih baik dan juga membantu menghindari terjadinya riba karena kredit rumah yang mahal.
Studi Kecenderungan Perubahan Ruang Terbuka Hijau di Kampung Mangkunegaran Surakarta Reka Amalia Khasanah; Alpha Febela Priyatmono
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1306.7 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i1.8994

Abstract

Permukiman ialah kawasan perkotaan dan perdesaan yang fungsinya untuk tempat tinggal, baik kawasan lindung maupun di luar kawasan lindung. Hal yang mendasari kenyamanan suatu permukiman salah satunya adalah kondisi lingkungan hunian. Kriteria hunian yang sehat dan ekologis diantaranya adalah menjamin bahwa keberadaan bangunan tidak menimbulkan masalah lingkungan. Hunian dapat menciptakan kawasan penghijauan atau ruang terbuka hijau dengan pertimbangan lingkungan yang akan menuntut bagian-bagian tertentu seperti jalan setapak, tempat untuk sekedar duduk-duduk santai serta tempat bermain dan bersosialisasi. Arsitektur mempunyai andil yang besar dalam mengelola lingkungan, karena terdapat kemungkinan bahwa desain yang diajukan dapat merusak atau menjaga lingkungan. Sehubungan dengan hal itu harus ditanggapi dengan bijak melalui pendekatan desain teknik yang sadar lingkungan di bidang arsitektur. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian dilakukan untuk menganalisis figure ground, yakni suatu alat yang digunakan untuk memetakan pola eksisting permukiman padat penduduk di Mangkunegaran. Hal itu ditinjau dari aspek perbandingan ruang terbuka hijau dan ruang tertutup dalam periode tahun 1980-2017, kemudian dikaji dari standar jumlah persentase building coverage (BC) sebagai salah satu indikator lingkungan yang ekologis. Hasil menunjukkan adanya penyusutan ruang terbuka hijau, yang harus dicermati agar tidak menjadikan Kampung Mangkunegaran tidak nyaman untuk ditinggali.
Kajian Perbandingan Gaya Arsitektur dan Pola Ruang Masjid Agung Surakarta dan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Nur Rahmawati Syamsiyah; Andriata Muslim
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1232.279 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v15i1.8989

Abstract

Masjid merupakan tempat dimana seorang muslim beribadah kepada Allah dengan khusyuk. Kehadiran masjid sangat penting bagi kehidupan muslim, sehingga tidak heran jika masjid menjadi salah satu objek penting yang sering berkaitan dengan dunia arsitektur dalam perancangannya. Masjid-masjid Mataram Kuno merupakan bangunan yang mempunyai nilai sejarah tinggi bagi umat  Islam di Indonesia khususnya di Jawa. Keberadaan masjid-masjid tersebut bukan hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga menjadi salah satu identitas umat Islam di Jawa yang diwujudkan dalam suatu bentuk arsitektural seperti ruang beserta ornamennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya arsitektur dan pola tata ruang Masjid Agung atau Masjid Gedhe Surakarta dan Masjid Kauman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, melalui pengamatan fisik masjid, lalu melakukan analisis yang sifatnya diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dan persamaan kedua masjid tersebut dari segi gaya arsitektur dan pola tata ruangnya. Persamaaan yang diperoleh antara lain tipologi ruang dan bentuk arsitektur. Sedangkan perbedaan seperti gaya arsitektur Jawa yang memiliki keunikan masing-masing seperti adanya pengaruh gaya arsitektur Eropa dan Timur Tengah.

Page 1 of 1 | Total Record : 10