Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

OPTIMASI SHADING DEVICES RUMAH TINGGAL (STUDI KASUS : PERUMAHAN LOH AGUNG VI JATEN KARANGANYAR) Puspitasari, Maya; Syamsiyah, Nur Rahmawati
Sinektika Vol 14, No 1: Januari 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.714 KB)

Abstract

Perkembangan perumahan saat ini sangat pesat. Banyak perumahan dibangun denganberagam tipe dan desain. Setiap desain yang dibuat tentunya sudah memperhatikanaspek pencahayaan alami untuk penerangan ruang-ruang di dalamnya. Penelitian inidilatarbelakangi maraknya penggunaan shading devices di perumahan, sebagaipenahan panas matahari yang umumnya memiliki desain tergolong sederhana, yaituberupa cor beton yang ditempatkan pada bagian atas jendela. Namun apakah desainitu sudah efektif sesuai fungsinya atau belum, maka penelitian ini bertujuan untukmelihat efektifitas desain shading devices yang selama ini banyak digunakan.Perumahan Loh Agung VI terpilih sebagai lokasi penelitian, dengan pertimbanganperumahan ini hanya memiliki satu tipe rumah, dengan berbagai posisi rumah terhadaparah datang matahari, sehingga sangat memungkinkan untuk dibandingkan. Metodepenelitian yang digunakan adalah kuantitatif sejak pengumpulan data hingga prosesanalisis. Analisis menggunakan rumus solar geometry, yang mempertimbangkan sudutjatuh matahari terhadap lokasi penelitian dan waktu pengukuran. Waktu yang dipilihadalah saat panas matahari maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa shadingdevices yang ada di rumah-rumah Perumahan Loh Agung VI tidak efektif memberikanperlindungan terhadap radiasi matahari. Optimasi desain shading devices agar sesuaifungsi adalah berbentuk kisi-kisi, sehingga mampu mereduksi cahaya dan panasmatahari.
PERFORMANSI GREENSHIP BUILDING PADA RUMAH TURI DI SURAKARTA (PENEKANAN PADA WATER CONCERVATION DAN MATERIAL RESOURCE AND CYCLE) Arafat, surya Arafat; Syamsiyah, Nur Rahmawati
Sinektika Vol 13, No 1: Januari 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.426 KB)

Abstract

Green Architecture atau arsitektur hijau akhir-akhir ini sangat diminati oleh para arsitek dan konsumen. Konsep arsitektur hijau merupakan konsep perancangan bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Faktor-faktor dalam dan luar bangunan sangat diperhatikan agar minim dampak kerusakan sumber daya alam yang telah ada. Rumah Turi di Surakarta adalah sebuah hotel yang menjadi objek penelitian, untuk mencari kesesuaian antara bangunan dengan konsep green building. Metode dalam penelitian adalah kualitatif dengan mengacu pada Guidelines Green Building Council Indonesia. Lebih khusus lagi adalah pada Greenship for Existing Building. Beberapa lembaga sertifikasi bangunan hijau di dunia yang sudah berperan aktif, di antaranya BREEAM (Building Research Establishments Environmental Assesment Method) di Inggris, LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) di USA, Green Star (Standar Bangunan Hijau) di Australia. Indonesia melalui Green Building Council Indonesia memiliki parameter penilaian green building yang telah disesuaikan dengan iklim dan keadaan alam di Indonesia. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa konsep green building Hotel Rumah Turi dari segi pengelolaan air dan bahan material yang digunakan masih kurang maksimal. Nilai yang didapat adalah sebesar 50 % dari 2 parameter yang digunakan. Hasil penilaian ini akan menjadi rekomendasi, sehingga diharapkan dapat memperbaiki pengelolaan air dan bahan material pada Hotel Rumah Turi Surakarta.
OPTIMASI SHADING DEVICES RUMAH TINGGAL (STUDI KASUS : PERUMAHAN LOH AGUNG VI JATEN KARANGANYAR) Puspitasari, Maya; Syamsiyah, Nur Rahmawati
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 14, No 1: Januari 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.714 KB)

Abstract

Perkembangan perumahan saat ini sangat pesat. Banyak perumahan dibangun denganberagam tipe dan desain. Setiap desain yang dibuat tentunya sudah memperhatikanaspek pencahayaan alami untuk penerangan ruang-ruang di dalamnya. Penelitian inidilatarbelakangi maraknya penggunaan shading devices di perumahan, sebagaipenahan panas matahari yang umumnya memiliki desain tergolong sederhana, yaituberupa cor beton yang ditempatkan pada bagian atas jendela. Namun apakah desainitu sudah efektif sesuai fungsinya atau belum, maka penelitian ini bertujuan untukmelihat efektifitas desain shading devices yang selama ini banyak digunakan.Perumahan Loh Agung VI terpilih sebagai lokasi penelitian, dengan pertimbanganperumahan ini hanya memiliki satu tipe rumah, dengan berbagai posisi rumah terhadaparah datang matahari, sehingga sangat memungkinkan untuk dibandingkan. Metodepenelitian yang digunakan adalah kuantitatif sejak pengumpulan data hingga prosesanalisis. Analisis menggunakan rumus solar geometry, yang mempertimbangkan sudutjatuh matahari terhadap lokasi penelitian dan waktu pengukuran. Waktu yang dipilihadalah saat panas matahari maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa shadingdevices yang ada di rumah-rumah Perumahan Loh Agung VI tidak efektif memberikanperlindungan terhadap radiasi matahari. Optimasi desain shading devices agar sesuaifungsi adalah berbentuk kisi-kisi, sehingga mampu mereduksi cahaya dan panasmatahari.
Kajian Perbandingan Gaya Arsitektur dan Pola Ruang Masjid Agung Surakarta dan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Syamsiyah, Nur Rahmawati; Muslim, Andriata
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1: Januari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1232.279 KB)

Abstract

Masjid merupakan tempat dimana seorang muslim beribadah kepada Allah dengan khusyuk. Kehadiran masjid sangat penting bagi kehidupan muslim, sehingga tidak heran jika masjid menjadi salah satu objek penting yang sering berkaitan dengan dunia arsitektur dalam perancangannya. Masjid-masjid Mataram Kuno merupakan bangunan yang mempunyai nilai sejarah tinggi bagi umat  Islam di Indonesia khususnya di Jawa. Keberadaan masjid-masjid tersebut bukan hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga menjadi salah satu identitas umat Islam di Jawa yang diwujudkan dalam suatu bentuk arsitektural seperti ruang beserta ornamennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya arsitektur dan pola tata ruang Masjid Agung atau Masjid Gedhe Surakarta dan Masjid Kauman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, melalui pengamatan fisik masjid, lalu melakukan analisis yang sifatnya diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dan persamaan kedua masjid tersebut dari segi gaya arsitektur dan pola tata ruangnya. Persamaaan yang diperoleh antara lain tipologi ruang dan bentuk arsitektur. Sedangkan perbedaan seperti gaya arsitektur Jawa yang memiliki keunikan masing-masing seperti adanya pengaruh gaya arsitektur Eropa dan Timur Tengah.
PERFORMANSI GREENSHIP BUILDING PADA RUMAH TURI DI SURAKARTA (PENEKANAN PADA WATER CONCERVATION DAN MATERIAL RESOURCE AND CYCLE) Arafat, surya Arafat; Syamsiyah, Nur Rahmawati
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 13, No 1: Januari 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.426 KB)

Abstract

Green Architecture atau arsitektur hijau akhir-akhir ini sangat diminati oleh para arsitek dan konsumen. Konsep arsitektur hijau merupakan konsep perancangan bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Faktor-faktor dalam dan luar bangunan sangat diperhatikan agar minim dampak kerusakan sumber daya alam yang telah ada. Rumah Turi di Surakarta adalah sebuah hotel yang menjadi objek penelitian, untuk mencari kesesuaian antara bangunan dengan konsep green building. Metode dalam penelitian adalah kualitatif dengan mengacu pada Guidelines Green Building Council Indonesia. Lebih khusus lagi adalah pada Greenship for Existing Building. Beberapa lembaga sertifikasi bangunan hijau di dunia yang sudah berperan aktif, di antaranya BREEAM (Building Research Establishment's Environmental Assesment Method) di Inggris, LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) di USA, Green Star (Standar Bangunan Hijau) di Australia. Indonesia melalui Green Building Council Indonesia memiliki parameter penilaian green building yang telah disesuaikan dengan iklim dan keadaan alam di Indonesia. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa konsep green building Hotel Rumah Turi dari segi pengelolaan air dan bahan material yang digunakan masih kurang maksimal. Nilai yang didapat adalah sebesar 50 % dari 2 parameter yang digunakan. Hasil penilaian ini akan menjadi rekomendasi, sehingga diharapkan dapat memperbaiki pengelolaan air dan bahan material pada Hotel Rumah Turi Surakarta.
PENERAPAN TOLOK UKUR MAC DARI GREENSHIP NEIGHBORHOOD VERSI 1.0 DAN EVALUASI SUBJEKTIF PADA KAWASAN KEBUN RAYA INDROKILO DI BOYOLALI. Kholid, Naufal; Syamsiyah, Nur Rahmawati
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 17, No 1: Januari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.805 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v17i1.10854

Abstract

Kebun Raya Indrokilo (KRI) merupakan kawasan cagar alam yang dibangun sebagai sarana edukasi dan konservasi tumbuhan hutan hujan dataran rendah dan sebagai bentuk upaya menjaga keanekaragaman hayati dari degradasi habitat. Untuk itu kawasan ini menarik untuk diteliti bagaimana penerapan arsitektur hijau pada kawasan serta bagaimana opini pengunjungmengenai sarana yang ada. Penelitian ini ditujukan untuk menilai penerapan tolok ukur movement and connectivity (MAC) dan mengetahui evaluasi subjektif dari pengunjung. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berupa penjelasan dari penilaian parameter MAC, dan metode kuantitatif dalam memberikan penilaian dan prosentase evaluasi subjektif. Data hasil tolok ukur MAC dikomparasikan dengan hasil wawancara dengan jumlah sample 20 orang pengunjung Kebun Raya dengan intensitas kunjungan yang bervariasi. Hasil yang diperoleh dari kawasan ini adalah  Kebun Raya Indrokilo memenuhi 17 nilai dari 26 nilai maksimal pada kategori MAC dan persentase kepuasan pengunjung sebesar 45%. Adanya upaya penerapan arsitektur hijau pada kawasan Kebun Raya Indrokilo oleh pengelola, dapat dilihat dari penilaian MAC dari greenship yang diterapkan oleh KRI mencapai 13% dari 21% persentase maksimal pada kategori tersebut tetapi perlu adanya sinergi antara penerapan greenship dengan upaya edukasinya kepada masyarakat.
KUALITAS AKUSTIK RUANG UTAMA MASJID SITI AISYAH SURAKARTA Dewi, Nur Utami Isyana; Syamsiyah, Nur Rahmawati
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 16, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.947 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v16i2.10592

Abstract

Masjid sebagai bangunan ibadah umat Islam dituntut untuk nyaman. Salah satu kenyamanan adalah terhadap aspek suara seperti tingkat kebisingan rendah, distribusi bunyi merata serta kenyamanan terhadap pengguna ruang. Fokus penelitian ini adalah menganalisis tingkat tekanan bunyi, kinerja elemen serta evaluasi subjektif kenyamanan bunyi oleh pengguna ruang utama Masjid Siti Aisyah Surakarta. Penelitian menggunakan pengukuran tingkat tekanan bunyi dan analisis pemetaan bunyi dalam ruang serta persepsi keruangan dari pengguna melalui kuesioner secara online. Pengukuran tingkat tekanan bunyi menggunakan Sound Level Meter dan pemetaan bunyi menggunakan aplikasi Surfer 11. Hasil pengukuran bahwa intensitas bunyi ruang rata-rata yaitu sebesar 53.30 dBA saat ruang dalam kondisi sedikit aktivitas serta 70.45 dBA pada saat ruang dalam kondisi ada aktivitas kajian agama. Hasil pemetaan saat ruang sedikit aktivitas adalah bunyi terdistribusi merata, namun saat ruang digunakan untuk kajian, terjadi interferensi gelombang berupa penguatan bunyi, yang menyebabkan kebisingan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa pengguna Masjid Siti Aisyah tidak terganggu dengan kebisingan, baik bising yang bersumber dari dalam bangunan maupun dari luar bangunan, karena pengguna masjid sudah mempersiapkan diri dengan niat untuk beribadah sehingga dapat beradaptasi dengan keadaan di ruang utama masjid Siti Aisyah.
Transformasi Digital dalam Perancangan Arsitektur: Studi Kasus Perkuliahan Daring STUPA 2 Arsitektur UMS Syamsiyah, Nur Rahmawati; Putri, Hafizhah Winda; Laksana, Nadiifa Firsty
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 18, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2452.49 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v18i1.13322

Abstract

Dunia dikejutkan dengan wabah pandemic Covid-19, yang mengacaukan seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan. Semua sekolah ditutup dan dianjurkan belajar di rumah, dengan metode pembelajaran online atau daring. Tujuan tulisan ini adalah menyampaikan hasil penelitian tentang pendapat mahasiswa peserta Studio Perancangan Arsitektur (STUPA)2 terhadap perkuliahan daring meliputi tingkat kesulitan dalam memahami materi dan kemanfaatan teknologi transformasi digital dalam menunjang pembelajaran STUPA2. Metode penelitian adalah diskriptif kualitatif dan kuantitatif, dilakukan dengan menyaring pendapat mahasiswa melalui kuesioner dalam googleform. Sejumlah 137 responden adalah mahasiswa peserta STUPA 2, sejumlah 44% sulit memahami materi, sehingga memerlukan pendampingan intensif terutama saat mendisain denah. Mahasiswa merasa belum berpengalaman dalam merancang, sehingga ada ketakutan saat membuat disain, terutama saat membuat gambar potongan (41%), namun percaya diri saat membuat gambar tampak (28%). Literasi digital yang didukung platform Schoology sangat diperlukan dalam memahami transformasi gambar secara digital menjadi cetak, berkolaborasi dengan emosi mahasiswa untuk menghasilkan disain kreatif dan mampu bereksplorasi disain. Tanpa literasi digital kemajuan teknologi tidak sepenuhnya dapat digunakan sebagai alat komunikasi disain, terutama bagi mahasiswa yang baru sepertiga bagian mengenal STUPA.
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN SONIK KAWASAN MASJID KERAJAAN DI SURAKARTA Syamsiyah, Nur Rahmawati; Mutiari, Dhani; Hidayati, Rini; Setiawan, Wisnu
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 7, No 2 (2020): October
Publisher : Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lantang.v7i2.40840

Abstract

Masjid kerajaan di Surakarta yaitu Masjid Agung dan Masjid Al Wustho memiliki karakter kawasan yang berbeda. Kawasan Masjid Agung merupakan kawasan fungsi perdagangan yang ramai, sementara kawasan Masjid Al Wustho adalah kawasan fungsi pendidikan yang cenderung lebih tenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lingkungan sonik di kedua masjid, apakah fungsi kawasan berpengaruh terhadap lingkungan sonik yang terbentuk sesuai dengan karakter aktifitasnya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan objektif melalui perekaman kondisi eksisting lingkungan sonik menggunakan H6Zoom dan analisis simulasi melalui program Audacity dan Surfer Mapping. Pendekatan subjektif dengan pengamatan aktivitas dan perilaku on-site survey serta wawancara. Hasil penelitian mengindikasikan karakter lingkungan sonik berbeda antara kedua masjid. Tingkat tekanan bunyi atau SPL rata-rata Masjid Agung adalah 60.8 dB, lebih rendah dari Masjid Al Wustho yang memiliki nilai SPL 63.8 dB. Fungsi kawasan tidak berpengaruh terhadap nilai SPL, melainkan komponen lanskap yang memiliki pengaruh. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap perencanaan kawasan atau public space dengan pengurangan kebisingan lingkungan melalui pemilihan jenis material lanskap seperti pasir laut pantai selatan, vegetasi dan air serta perencanaan jalur sirkulasi yang terarah.SONIC ENVIRONMENTAL CHARACTERISTICS IN THE ROYAL MOSQUE IN SURAKARTA The royal mosque in Surakarta, namely the Grand Mosque and the Al Wustho Mosque, has a distinctly urban character. The Grand Mosque area is a busy trade function area, while the Al Wustho Mosque area is an educational function area that tends to be quieter. This study aims to determine the characteristics of the sonic environment in the two mosques, whether the area's function affects the sonic environment which is formed according to the character of its activities. The research was conducted with an objective approach by recording the existing sonic environment conditions using H6Zoom and simulation analysis through the Audacity and Surfer Mapping programs., A subjective approach by observing activities and behavior on-site surveys and interviews. The results indicated that the sonic environment character was different between the two mosques. The sound pressure level or SPL of the Great Mosque average is 60.8 dB, lower than the Al Wustho Mosque, which has an SPL value of 63.8 dB. The area's function does not affect the SPL value, but rather the landscape component that does. This research can contribute to area planning or public space be better by reducing environmental noise by selecting landscape material types such as south coast sea sand, vegetation, water, and directed circulation path planning. 
Identifikasi Green Area Pada Kawasan De Tjolomadoe Karanganyar Melalui Penilaian Greenship Neighborhood Versi 1.0 El Baqir, Almas Artha Meyvira; Syamsiyah, Nur Rahmawati
Arsir 2021: 2021: Arsir Edisi Khusus
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v0i0.3645

Abstract

De Tjolomadoe adalah bangunan wisata bekas pabrik gula Colomadu, yang terletak di kota Karanganyar. Sebagai area wisata De Tjolomadoe harus memperhatikan kenyamanan pengunjung, sehingga pada kawasan De Tjolomadoe terdapat Ruang Terbuka Hijau yang cukup luas yang diharapkan mampu memberikan udara segar di sekitar kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kawasan De Tjolomadoe termasuk dalam kategori bangunan berkelanjutan atau dikenal green building. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung ke De Tjolomadoe dan penilaian dari Parameter GBCI (Green Building Council Indonesia) dengan sistem rating yang telah di sediakan oleh GBCI. Hasil yang diperoleh setelah melakukan pengamatan, kawasan De Tjolomadoe memperoleh nilai 44 poin dengan besar persentase yang diperoleh 36% dan termasuk dalam kategori silver, yaitu peringkat terendah dalam nilai sertifikasi GBCI. Hal ini menandakan bahwa kawasan De Tjolomadoe belum memenuhi kriteria green building.