cover
Contact Name
-
Contact Email
mediamesin@ums.ac.id
Phone
+62271-717417
Journal Mail Official
mediamesin@ums.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani 1 Pabelan Kartasura Surakarta 57162 INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin
ISSN : 14114348     EISSN : 25414577     DOI : 10.23917/mesin
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2 (2013)" : 16 Documents clear
PENGARUH KOMPOSISI SERAT KELAPA TERHADAP KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK BAHAN KOPLING GESEK KENDARAAN Purboputro, Pramuko Ilmu; Kusuma, Rahmat
Media Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dengan menggunakan fraksi berat serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass dengan resin phenolic terhadapa keausan dan kekerasan spesimen kampas kopling dan membandingkannya dengan kamplas kopling yang sudah ada di pasaran Special Genuine Part (SPG)              Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass, dan resin phenolic.              Pembuatan dilakukan dengan proses kompaksi, dengan gaya sebesar 2 ton dan ditahan selama 60 menit. Setelah mencapai holding time yang diinginkan, dies (cetakan) dimasukkan ke dalam oven dan dilakukan proses sintering dengan suhu 80°C selama 40 menit dan spesimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat tiga spesimen kampas kopling variasi serat kelapa, serbuk tembaga, dan fiberglass lalu dilakukan pengujian kekerasan Brinell dengan standar ASTM F 1957-99 dan pengujian keausan dengan standar ASTM D 3702-94 kemudian dilakukan foto makro dengan melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun spesimen kampas kopling.              Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komposisi bahan dengan fraksi berat serat kelapa sebesar 40%, serbuk tembaga sebesar 20%, fiberglass 20% dan resin phenolic 20% didapat harga kekerasan 4,098 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,14 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,19 mm/jm. Sehingga menedekati harga kampas kopling SGP dengan harga kekerasan 3,974 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,15 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,20 mm/jm.
UNJUK KERJA TUNGKU GASIFIKASI DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI MELALUI PENGATURAN KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN Subroto, Subroto; Prastiyo, Dwi
Media Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembakaran bahan bakar gas lebih menguntungkan dari bahan bakar padat karena menghasilkan pembakaran yang lebih bersij, gas metana dapat dibuat dengan cara gasifikasi dengan bahan bakarsekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan udara terhadap unjuk kerja tungku gasifikasi yang meliputi temperatur pembakaran, waktu lama nyala efektif, dan lama pendidihan air.              Penelitian diawali dengan pembuatan tungku gasifikasi sekam padi, kemudian melakukan pengujian pembakaran dengan mengatur kecepatan udara V=2,82 m/s, kecepatan udara, V=2,31 m/s, dan kecepatan udara V=1,90 m/s. Data yang diukur dalam penelitian ini adalah mengukur temperatur pembakaran, mengukur waktu nyala efektif dari bahan bakar sekam padi dan mengukur perubahan temperatur air untuk mengetahui lamanya pendidihan.              Hasil penelitian menunjukkan kecepatan udara mempengaruhi kinerja tungku gasifikasi semakin besar kecepatan udara temperatur pembakaran yang dihasilkan semakin tinggi. Pada kecepatan udara V=2,82 m/s didapatkan temperatur pembakaran 288,82ÚC, pada V=2,31 m/s didapatkan temperatur pembakaran 281,68ÚC, dan pada V=1,90 m/s didapatkan temperatur pembakaran 235,52ÚC. Untuk kecepatan udara V=2,82 m/s didapatkan nyala efektif 36 menit, V=2,31 m/s didapatkan nyala efektif 45 menit, dan V=1,90 m/s didapatkan nyala efektif 48 menit. Lama pendidihan untuk kecepatan udara V=2,82 m/s adalah 18 menit, untuk V=2,31 m/s lama pendidihan 21 menit dan untuk  V=1,90 m/s lama pendidihan air 9 menit. Sedangkan untuk kecepatan udara optimum didapatkan pada kecepatan udara 2,31 m/s
PERBANDINGAN KUALITAS RUBBER BUSHING PRODUK PASARAN DENGAN BUATAN SENDIRI Masyrukan, Masyrukan; Azmi, Muhammad Alfian Nurul
Media Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti dan mengetahui kualitas karet peredam per daun baik itu yang ada di pasaran maupun buatan sendiri, dalam hal ini untuk mengetahui kualitas tersebut, dilakukan beberapa pengujian yaitu pengujian tarik, tekan, kekerasan Shore A, Komposisi Kimia dengan metode SEM dan uji foto makro, dari pengujian tersebut didapatkan hasil sesuai dengan formulasi atau campuran yang ada.              Dalam penelitiannya penulis menggunakan metode perbandingan, yaitu dengan melakukan pengujian yang telah ditentukan,pengujian itu berlaku untuk produk buatan sendiri maupun produk pasaran, yang kemudian dari pengujian tersebut diperoleh hasil atau data, yang berbeda-beda dan bervariasi, ini menunjukkan bahwa tiap produk atau sampel memiliki kualitas yang berbeda-beda pula.              Berdasarkan pengujian dan penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil yang bervariasi, dari pengujian tarik pada produk pasaran memiliki kekuatan tegangan tarik 22,35 kg sedangkan pada produk buatan sendiri nilai kekuatan tarik yang paling tinggi terdapat pada sampel C yaitu 12,12 kg, pada pengujian tekan antara produk buatan sendiri dengan produk yang ada di pasaran memiliki selisih kekuatan tekan antara 0,7 mm sampai 5,95 mm dari ke semua spesimen, dilihat dari ukuran baik itu panjang, tebal dan lebarnya, dari uji kekerasan diperoleh hasil pada produk pasaran atau spesimen pembanding memiliki nilai kekerasan 71 shore A dan pada spesimen buatan sendiri nilai kekerasan tertinggi terdapat pada sampel C yaitu 40,57, haisl dari pengujian komposisi kimia dengan metode uji SEM total kandungan komposisi kimia yang terkandung pada spesimen produk pasaran lebih tinggi daripada buatan sendiri yaitu 11,42%, sedangkan spesimen buatan sendiri terdapat pada sampel A yaitu 10,84%, dari pengujian foto struktur makro yang terlihat pada gambar spesimen produk pasaran pada permukaan agak kasar dibandingkan dengan produk buatan sendri yang halus dan padat.
HARD RUBBER COMPOSITES BERPENGUAT SERAT KENAF UNTUK PANEL Hariyanto, Agus
Media Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh variasi sulfur 25 dan 30 phr (per hundred rubber) komposit berpenguat serat kenaf dan peningkatan kekuatan tarik, bermatrix hard natural rubber (Ebonite).              Bahan utama penelitian adalah compount natural rubber/ebonite, serta kenaf acak. Komposit dibuat dengan metode cetak tekan panas (Hot Press Mold). Komposit tersusun terdiri dari serat kenaf dengan ebonite. Fraksi berat serat kenaf 8%. Spesimen dan prosedur pengujian tarik mengacu pada standar ASTM D 638-02.              Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh variasi sulfur 25 dan 30 phr terhadap kekuatan tarik pada komposit berpenguat serat kenaf meningkat. Kekuatan tarik komposit berpenguat serat kenaf sebesar 12 dan 29 Mpa. Kekuatan tarik memiliki harga yang paling optimum pada komposit berpenguat serat kenaf dengan variasi sulfur 30 phr.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP Putro, Sartono; Sumarwan, Sumarwan
Media Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan air heater tanpa sirip pada tungku pembakaran terhadap temperatur tungku pembakaran, temperatur gas cerobong, waktu pendidihan air dan mengetahui nilai efisiensi tungku pembakaran dengan bahan bakar sekam padi.              Metode penelitian yang digunakan berupa pengujian pengaruh temperatur tungku pembakaran, temperatur gas cerobong, temperatur gas air heater, lama waktu pendidihan air, serta mengetahui nilai efisiensi thermal tungku berbahan bakar sekam padi dengan penambahan air heater tanpa sirip sebagai laluan udara dalam proses pembakaran dengan variasi kecepatan udara 9,5 m/s, 10,5 m/s, 11,5 m,s.              Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi kecepatan udara pada air heater sangat berpengaruh pada temperatur tungku pembakaran, temperatur gas cerobong, waktu pendidihan air dan efisiensi tungku. Dimana temperatur tungku tertinggi didapat pada kecepatan udara 9,5 m/s dengan temperatur 636°C, temperatur gas cerobong tertingii 427° pada kecepatan udara 11,5 m/s, waktu pendidihan air tercepat pada kecepatan udara 9,5 m/s dengan waktu total 100menit dan nilai efisien tungku pembakaran terbaik adalah 64,65% pada percobaan tungku pembakaran dengan penambahan air heater tanpa sirip dengan kecepatan udara 9,5 m/s.
PEMANAS FLUIDA MENGGUNAKAN ENERGI MATAHARI DENGAN KOLEKTOR SEPERTIGA SILINDER PADA SISTEM KOMPOR DUAL SYSTEM Tjahjono, Tri
Media Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

               Sebagian besar masyarakat Indonesia yang sehari-harinya menggunakan energi fosil, seperi minyak tanah, gas dan batubara, serta bahan bakar kayu. Dengan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, hal ini dikhawatirkan cadangan ketersediaan energi akan menipis dan bahkan habis sama sekali. Untuk mengantisipasi hal tersebut dicari energi alternatif yaitu energi matahari yang dianggap tidak pernah habis.              Pemanas ini menggunakan energi matahari, dengan kolektor sepertiga silinder yang merupakan bagian dari sistem kompor dual system. Hal ini adalah upaya pemanfaatan energi yang tersedia banyak dan murah serta pengembangan teknologi penangkapan energi matahari. Cahaya matahari yang dipancarkan akan dipantulkan oleh kolektor sepertiga silinder untuk memanaskan fluida yang ada dalam pipa pada kolektor. Fluida tersebut akan menyerap kalor yang akan diberikan pada kompor dual system. Pemberian energi pada kompor masih perlu proses peningkatan energi lebih lanjut sebelum masuk kompor. Untuk air dapat memberikan energi dengan melepaskan kalor dari uap air panas lanjut, sedangkan pada udara-panas dengan memberikan kalor dengan melepas kalor yang dikandungnya atau secara bersama-sama dalam proses pembakaran biogas atau gas alam (LPG). Untuk minyak solar dapat memberikan kalornya dengan proseas pembakaran dari uap panas minyak solar tersebut.              Hasilnya menunjukkan bahwa penangkapan energi matahari yang tinggi pada saat kisaran jam 11.00 sampai jam 14.30 WIB. Pada pemanasan fluida air, udara dan minyak solar ternyata penyerapan energi yang paling tinggi dihasilkan oleh pemanas air sebesar 381,345 kJ. Hali ini menunjukkan bahwa air merupakan media penyerap kalor yang baik demikian pula pelepasannya.
HARD RUBBER COMPOSITES BERPENGUAT SERAT KENAF UNTUK PANEL Hariyanto, Agus
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v14i2.2291

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh variasi sulfur 25 dan 30 phr (per hundred rubber) komposit berpenguat serat kenaf dan peningkatan kekuatan tarik, bermatrix hard natural rubber (Ebonite).              Bahan utama penelitian adalah compount natural rubber/ebonite, serta kenaf acak. Komposit dibuat dengan metode cetak tekan panas (Hot Press Mold). Komposit tersusun terdiri dari serat kenaf dengan ebonite. Fraksi berat serat kenaf 8%. Spesimen dan prosedur pengujian tarik mengacu pada standar ASTM D 638-02.              Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh variasi sulfur 25 dan 30 phr terhadap kekuatan tarik pada komposit berpenguat serat kenaf meningkat. Kekuatan tarik komposit berpenguat serat kenaf sebesar 12 dan 29 Mpa. Kekuatan tarik memiliki harga yang paling optimum pada komposit berpenguat serat kenaf dengan variasi sulfur 30 phr.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP Putro, Sartono; Sumarwan, Sumarwan
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v14i2.2292

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan air heater tanpa sirip pada tungku pembakaran terhadap temperatur tungku pembakaran, temperatur gas cerobong, waktu pendidihan air dan mengetahui nilai efisiensi tungku pembakaran dengan bahan bakar sekam padi.              Metode penelitian yang digunakan berupa pengujian pengaruh temperatur tungku pembakaran, temperatur gas cerobong, temperatur gas air heater, lama waktu pendidihan air, serta mengetahui nilai efisiensi thermal tungku berbahan bakar sekam padi dengan penambahan air heater tanpa sirip sebagai laluan udara dalam proses pembakaran dengan variasi kecepatan udara 9,5 m/s, 10,5 m/s, 11,5 m,s.              Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi kecepatan udara pada air heater sangat berpengaruh pada temperatur tungku pembakaran, temperatur gas cerobong, waktu pendidihan air dan efisiensi tungku. Dimana temperatur tungku tertinggi didapat pada kecepatan udara 9,5 m/s dengan temperatur 636°C, temperatur gas cerobong tertingii 427° pada kecepatan udara 11,5 m/s, waktu pendidihan air tercepat pada kecepatan udara 9,5 m/s dengan waktu total 100menit dan nilai efisien tungku pembakaran terbaik adalah 64,65% pada percobaan tungku pembakaran dengan penambahan air heater tanpa sirip dengan kecepatan udara 9,5 m/s.
PEMANAS FLUIDA MENGGUNAKAN ENERGI MATAHARI DENGAN KOLEKTOR SEPERTIGA SILINDER PADA SISTEM KOMPOR DUAL SYSTEM Tjahjono, Tri
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v14i2.2285

Abstract

               Sebagian besar masyarakat Indonesia yang sehari-harinya menggunakan energi fosil, seperi minyak tanah, gas dan batubara, serta bahan bakar kayu. Dengan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, hal ini dikhawatirkan cadangan ketersediaan energi akan menipis dan bahkan habis sama sekali. Untuk mengantisipasi hal tersebut dicari energi alternatif yaitu energi matahari yang dianggap tidak pernah habis.              Pemanas ini menggunakan energi matahari, dengan kolektor sepertiga silinder yang merupakan bagian dari sistem kompor dual system. Hal ini adalah upaya pemanfaatan energi yang tersedia banyak dan murah serta pengembangan teknologi penangkapan energi matahari. Cahaya matahari yang dipancarkan akan dipantulkan oleh kolektor sepertiga silinder untuk memanaskan fluida yang ada dalam pipa pada kolektor. Fluida tersebut akan menyerap kalor yang akan diberikan pada kompor dual system. Pemberian energi pada kompor masih perlu proses peningkatan energi lebih lanjut sebelum masuk kompor. Untuk air dapat memberikan energi dengan melepaskan kalor dari uap air panas lanjut, sedangkan pada udara-panas dengan memberikan kalor dengan melepas kalor yang dikandungnya atau secara bersama-sama dalam proses pembakaran biogas atau gas alam (LPG). Untuk minyak solar dapat memberikan kalornya dengan proseas pembakaran dari uap panas minyak solar tersebut.              Hasilnya menunjukkan bahwa penangkapan energi matahari yang tinggi pada saat kisaran jam 11.00 sampai jam 14.30 WIB. Pada pemanasan fluida air, udara dan minyak solar ternyata penyerapan energi yang paling tinggi dihasilkan oleh pemanas air sebesar 381,345 kJ. Hali ini menunjukkan bahwa air merupakan media penyerap kalor yang baik demikian pula pelepasannya.
UNJUK KERJA TUNGKU GASIFIKASI DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI MELALUI PENGATURAN KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN Subroto, Subroto; Prastiyo, Dwi
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v14i2.2286

Abstract

Pembakaran bahan bakar gas lebih menguntungkan dari bahan bakar padat karena menghasilkan pembakaran yang lebih bersij, gas metana dapat dibuat dengan cara gasifikasi dengan bahan bakarsekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan udara terhadap unjuk kerja tungku gasifikasi yang meliputi temperatur pembakaran, waktu lama nyala efektif, dan lama pendidihan air.              Penelitian diawali dengan pembuatan tungku gasifikasi sekam padi, kemudian melakukan pengujian pembakaran dengan mengatur kecepatan udara V=2,82 m/s, kecepatan udara, V=2,31 m/s, dan kecepatan udara V=1,90 m/s. Data yang diukur dalam penelitian ini adalah mengukur temperatur pembakaran, mengukur waktu nyala efektif dari bahan bakar sekam padi dan mengukur perubahan temperatur air untuk mengetahui lamanya pendidihan.              Hasil penelitian menunjukkan kecepatan udara mempengaruhi kinerja tungku gasifikasi semakin besar kecepatan udara temperatur pembakaran yang dihasilkan semakin tinggi. Pada kecepatan udara V=2,82 m/s didapatkan temperatur pembakaran 288,82ÚC, pada V=2,31 m/s didapatkan temperatur pembakaran 281,68ÚC, dan pada V=1,90 m/s didapatkan temperatur pembakaran 235,52ÚC. Untuk kecepatan udara V=2,82 m/s didapatkan nyala efektif 36 menit, V=2,31 m/s didapatkan nyala efektif 45 menit, dan V=1,90 m/s didapatkan nyala efektif 48 menit. Lama pendidihan untuk kecepatan udara V=2,82 m/s adalah 18 menit, untuk V=2,31 m/s lama pendidihan 21 menit dan untuk  V=1,90 m/s lama pendidihan air 9 menit. Sedangkan untuk kecepatan udara optimum didapatkan pada kecepatan udara 2,31 m/s

Page 1 of 2 | Total Record : 16