cover
Contact Name
-
Contact Email
mediamesin@ums.ac.id
Phone
+62271-717417
Journal Mail Official
mediamesin@ums.ac.id
Editorial Address
Jl. A. Yani 1 Pabelan Kartasura Surakarta 57162 INDONESIA
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin
ISSN : 14114348     EISSN : 25414577     DOI : 10.23917/mesin
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1 (2020)" : 10 Documents clear
ANALISA KEKUATAN BENDING FILAMEN ABS DAN PLA PADA HASIL 3D PRINTER DENGAN VARIASI SUHU NOZZLE Ikhsanto, Laily Noor; Zainuddin, Zainuddin
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i1.9418

Abstract

Tujuan pada Penelitian ini adalah untuk Mengetahui kekuatan dan pengaruh suhu dari jenis Filamen ABS dan PLA Hasil Proses 3D-Printer terhadap Kekuatan Bending.  Spesimen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 2 macam Filamen, yaitu: PLA dan ABS. Dalam proses pembuatan nya menggunakan suhu nozzle 230?C, 237?C dan 244? C. Selanjutnya proses pembuatan spesimen diawali dengan membuat gambar spesimen yang akan dibuat menggunakan software Catia. Ukuran spesimen yang digambar sesuai dengan standart ASTM D955. Hasil dari penelitian ini didapatkan Filamen ABS dengan suhu 230°C dapat menahan beban sebesar 26.863 N, Filamen ABS dengan suhu 237°C dapat menahan beban sebesar 27.141 N, dan Filamen ABS dengan suhu 244°C dapat menahan beban sebesar 28.236 N. sedangkan Filamen PLA dengan suhu 230°C dapat menahan beban sebesar 22.38 N, Filamen PLA dengan suhu 237°C dapat menahan beban sebesar 23.71 N, dan Filamen PLA dengan suhu 244°C dapat menahan beban sebesar 28.06 N. Berdasar hasil pengukuran menggunakan Uji Bending menunjukkan bahwa, hasil 3D printing dengan suhu nozzle semakin tinggi maka beban yang dapat ditahan semakin besar. Hal ini berlaku sebaliknya, yaitu hasil 3D printing dengan suhu nozzle semakin rendah maka beban yang dapat ditahan semakin kecil pula. Filamen ABS lebih kuat menahan beban daripada Filamen jenis PLA, tetapi Filamen PLA lebih lentur dibandingkan dengan Filamen jenis ABS. ABS lebih kuat daripada PLA karena dari hasil uji bending untuk mencapai displacement 3 mm, Filamen ABS mampu menahan beban yang lebih berat daripada Filamen PLA. PLA lebih lentur daripada ABS didasarkan pada hasil uji bending menunjukkan bahwa untuk mencapai displacement 3 mm, Filamen PLA memerlukan beban yang lebih ringan daripada Filamen ABS.
PREDIKSI UMUR FATIK STRUKTUR CRANE KAPASITAS 10 TON MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Wibawa, Lasinta Ari Nendra
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i1.9422

Abstract

The Crane is one of the heavy equipment in an industry. In the LAPAN Garut office, Crane is used for the rocket assembly process. The study examines the fatigue life prediction of Crane structures using the finite element method. Crane structure design uses Autodesk Inventor Professional 2017, while finite element analysis uses Ansys Workbench 2019 R1. Crane structure is subjected to a load of 10 tons with a fully-reserved type of loading. Fatigue life prediction using Gerber's mean stress theory. Crane structure material is Aluminum alloy. Simulation results show that the Crane structure has a minimum fatigue life of up to 1,971 x 106 cycles with a minimum safety factor of 1,106. 
PENGARUH ARAH CETAKAN 3D PRINTINGTIPE FDM BAHAN POLYMER ABS TERHADAP TENSILE STRENGTH PRODUK YANG DIHASILKAN Widiyanto, Wahyu; Setyani, Tutut Indah
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i1.9419

Abstract

Teknologi rapid prototyping (RP), terutama pencetakan tiga dimensi (3D Printing), telah berhasil digunakan di banyak aspek. Teknologi FDM membangun komponen lapis demi lapis dari bawah ke atas oleh filamen termoplastik, pemanasan dan ekstrusi. Mesin 3D Printing dikendalikan secara computerize, jadi jalannya nozel 3D Printing ini akan diatur oleh komputer dan akan menghasilkan arah gerakan yang berbeda. Arah gerakan nozel bisa jadi searah sumbu x, y ataupun melintang (internal giometri). Perbedaan arah tersebut belum diketahui perbedaan kekuatan tarik (tensile strength) hasil cetakan. Hasil 3D Printing tersebut perlu diuji dengan metode tensile test untuk mengetahui perbedaan perbedaan kekuatan tarik (tensile strength) hasil cetakan 3D Printing FDM berbahan ABS berdasarkan arah gerakan nozel baik searah sumbu x (0O), sumbu y (90O) dan melintang (45O). Arah cetakan nozel pada mesin 3D Printing jenis FDM mempengaruhi kekuatan tarik produk yang dihasilkan. Kekuatan tarik terbesar didapatkan pada produk dengan arah nozel sudut 0O sebesar 38.505 MPa, sedangkan terkecil pada produk dengan arah nozel sudut 90O sebesar 33.169 MPa. Tetapi  persentase penambahan panjang ke tiga produk (elongation percentage) pada titik kekuatan maksimal (peak) yaitu sama, sebesar sekitar 27 %. Produk 3D Printing jenis FDM dengan arah cetakan nozel dengan pengaturan internal infill angle offset dan external infill angle offset diatur pada sudut 0O dapat menghasilkan kekuatan tarik (tensile strength) terbesar.
KARAKTERISASI SIFAT TARIK KOMPOSIT HIBRID KARBON/ABAKA/PMMA SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PROSTHESIS Firiya, Beni; Marizal, Marizal; Waskitho, Bagas Mulya; Sosiati, Harini
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i1.8573

Abstract

Komposit hibrid berpenguat serat karbon dan serat abaka dengan polymethylmetacrylate (PMMA) sebagai matriks adalah salah satu material fungsional yang berpotensi untuk bahan alternatif prosthesis, karena memiliki kekuatan mekanis relatif tinggi, ringan dan biokompatibel dengan jaringan tubuh manusia. Pada penelitian ini komposit karbon/abaka/PMMA difabrikasi menggunakan metode hand-lay-up dan cold press molding dengan tekanan 2,185 MPa selama 60 menit, dengan tujuan untuk mengkarakterisasi sifat tarik komposit dengan variasi perbandingan serat karbon dan abaka 1:2, 1:1 dan 2:1, serta fraksi volume serat 20%. Sebelum fabrikasi komposit, serat karbon diberi perlakuan dengan direndam dalam nitrogen cair (liquid N2) selama kurang lebih 10 menit, sedangkan serat abaka diberi perlakuan alkalisasi dalam larutan 6% NaOH pada suhu kamar selama 36 jam. Sifat kimia serat abaka sebelum dan sesudah alkalisasi dianalisis dengan fourier transformed infrared (FTIR) spectroscopy. Uji tarik dilakukan pada semua spesimen komposit mengacu pada standar ASTM D638. Hasil uji tarik disimulasikan dengan perangkat lunak Autodesk Inventor 2019 dan Nastran In-CAD 2019 untuk mengetahui kelayakan material untuk aplikasi prosthesis. Nilai kuat tarik dan modulus elastisitas optimum dari hasil penelitian ini ditunjukan pada komposit dengan perbandingan serat karbon dan abaka 2:1 masing-masing yaitu 105,71 MPa dan 5,24 GPa. Sedangkan hasil simulasi menyatakan bahwa material komposit karbon/abaka/PMMA dapat direkomendasikan sebagai bahan alternatif prosthesis.
PEMBUATAN KAMPAS REM MENGGUNAKAN VARIASI BUTIRAN MESH ALUMUNIUM SILICON (AL-SI) 50, 60, 100 DENGAN SERBUK KAYU JATI TERHADAP NILAI TINGKAT KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK Purboputro, Pramuko Ilmu
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i1.9753

Abstract

Pada penelitian ini, peneliti ingin membuat dan meneliti sampel kampas rem sepeda motor, dengan menggunakan bahan komposit yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan alami yaitu serbuk kayu jati dengan variasi ukuran besar butiran atau mesh untuk mengetahui nilai kekerasan, keausan dan koefisien gesek kampas rem tersebut. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Serbuk Kayu Jati, Kalsium Karbonat, Barium Sulfat, Resin Phenolic, Karbon Kayu Sonokeling, dan Alumunium Silicon (Al-Si) dengan variasi Mesh 50,60 dan 100. Kemudian diuji kekerasan menggunakan alat Durometer dengan standar ASTM D2240, dan diuji gesek dengan beban 16 kg selama 3 jam dengan uji kering, uji basah, uji air garam, uji minyak rem, dan uji oli, serta dihitung keausan dan koefisien geseknya. Dari hasil uji kekerasan nilai tertinggi terdapat pada variasi Mesh Alumunium Silicon (Al-Si) Mesh 100 dengan nilai kekerasan 81,60 HD. Hasil pengujian gesek pada semua kondisi nilai keausan terendah terdapat pada variasi Alumunium Silicon (Al-Si) mesh 100 yaitu pengujian kering 253,13 mm3/jam, air 182,29 mm3/jam, oli 352,08 mm3/jam, air garam 243,75 mm3/jam, minyak rem 341,67 mm3/jam, Dan hasil nilai koefisien gesek tertinggi bervariasi nilai koefisien gesek tertinggi saat kondisi kering yaitu pada variasi Mesh 100 dan merk pasaran 0,651, saat kondisi air dan air garam yang tertinggi pada variasi Mesh 50, 0,658 dan 0,614 sedangkan saat kondisi oli dan minyak rem yang tertinggi pada variasi Mesh 60, 0,621 dan 0,613.
PEMBUATAN KAMPAS REM MENGGUNAKAN VARIASI BUTIRAN MESH ALUMUNIUM SILICON (Al-Si) 50, 60, 100 DENGAN SERBUK KAYU JATI TERHADAP NILAI TINGKAT KEKERASAN, KEAUSAN DAN KOEFISIEN GESEK Pramuko Ilmu Purboputro
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i1.9753

Abstract

Pada penelitian ini, peneliti ingin membuat dan meneliti sampel kampas rem sepeda motor, dengan menggunakan bahan komposit yang ramah lingkungan dengan menggunakan bahan alami yaitu serbuk kayu jati dengan variasi ukuran besar butiran atau mesh untuk mengetahui nilai kekerasan, keausan dan koefisien gesek kampas rem tersebut. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Serbuk Kayu Jati, Kalsium Karbonat, Barium Sulfat, Resin Phenolic, Karbon Kayu Sonokeling, dan Alumunium Silicon (Al-Si) dengan variasi Mesh 50,60 dan 100. Kemudian diuji kekerasan menggunakan alat Durometer dengan standar ASTM D2240, dan diuji gesek dengan beban 16 kg selama 3 jam dengan uji kering, uji basah, uji air garam, uji minyak rem, dan uji oli, serta dihitung keausan dan koefisien geseknya. Dari hasil uji kekerasan nilai tertinggi terdapat pada variasi Mesh Alumunium Silicon (Al-Si) Mesh 100 dengan nilai kekerasan 81,60 HD. Hasil pengujian gesek pada semua kondisi nilai keausan terendah terdapat pada variasi Alumunium Silicon (Al-Si) mesh 100 yaitu pengujian kering 253,13 mm3/jam, air 182,29 mm3/jam, oli 352,08 mm3/jam, air garam 243,75 mm3/jam, minyak rem 341,67 mm3/jam, Dan hasil nilai koefisien gesek tertinggi bervariasi nilai koefisien gesek tertinggi saat kondisi kering yaitu pada variasi Mesh 100 dan merk pasaran 0,651, saat kondisi air dan air garam yang tertinggi pada variasi Mesh 50, 0,658 dan 0,614 sedangkan saat kondisi oli dan minyak rem yang tertinggi pada variasi Mesh 60, 0,621 dan 0,613.
ANALISA KEKUATAN BENDING FILAMEN ABS DAN PLA PADA HASIL 3D PRINTER DENGAN VARIASI SUHU NOZZLE Laily Noor Ikhsanto; Zainuddin Zainuddin
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i1.9418

Abstract

Tujuan pada Penelitian ini adalah untuk Mengetahui kekuatan dan pengaruh suhu dari jenis Filamen ABS dan PLA Hasil Proses 3D-Printer terhadap Kekuatan Bending.  Spesimen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 2 macam Filamen, yaitu: PLA dan ABS. Dalam proses pembuatan nya menggunakan suhu nozzle 230˚C, 237˚C dan 244˚ C. Selanjutnya proses pembuatan spesimen diawali dengan membuat gambar spesimen yang akan dibuat menggunakan software Catia. Ukuran spesimen yang digambar sesuai dengan standart ASTM D955. Hasil dari penelitian ini didapatkan Filamen ABS dengan suhu 230°C dapat menahan beban sebesar 26.863 N, Filamen ABS dengan suhu 237°C dapat menahan beban sebesar 27.141 N, dan Filamen ABS dengan suhu 244°C dapat menahan beban sebesar 28.236 N. sedangkan Filamen PLA dengan suhu 230°C dapat menahan beban sebesar 22.38 N, Filamen PLA dengan suhu 237°C dapat menahan beban sebesar 23.71 N, dan Filamen PLA dengan suhu 244°C dapat menahan beban sebesar 28.06 N. Berdasar hasil pengukuran menggunakan Uji Bending menunjukkan bahwa, hasil 3D printing dengan suhu nozzle semakin tinggi maka beban yang dapat ditahan semakin besar. Hal ini berlaku sebaliknya, yaitu hasil 3D printing dengan suhu nozzle semakin rendah maka beban yang dapat ditahan semakin kecil pula. Filamen ABS lebih kuat menahan beban daripada Filamen jenis PLA, tetapi Filamen PLA lebih lentur dibandingkan dengan Filamen jenis ABS. ABS lebih kuat daripada PLA karena dari hasil uji bending untuk mencapai displacement 3 mm, Filamen ABS mampu menahan beban yang lebih berat daripada Filamen PLA. PLA lebih lentur daripada ABS didasarkan pada hasil uji bending menunjukkan bahwa untuk mencapai displacement 3 mm, Filamen PLA memerlukan beban yang lebih ringan daripada Filamen ABS.
PREDIKSI UMUR FATIK STRUKTUR CRANE KAPASITAS 10 TON MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Lasinta Ari Nendra Wibawa
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i1.9422

Abstract

The Crane is one of the heavy equipment in an industry. In the LAPAN Garut office, Crane is used for the rocket assembly process. The study examines the fatigue life prediction of Crane structures using the finite element method. Crane structure design uses Autodesk Inventor Professional 2017, while finite element analysis uses Ansys Workbench 2019 R1. Crane structure is subjected to a load of 10 tons with a fully-reserved type of loading. Fatigue life prediction using Gerber's mean stress theory. Crane structure material is Aluminum alloy. Simulation results show that the Crane structure has a minimum fatigue life of up to 1,971 x 106 cycles with a minimum safety factor of 1,106. 
PENGARUH ARAH CETAKAN 3D PRINTINGTIPE FDM BAHAN POLYMER ABS TERHADAP TENSILE STRENGTH PRODUK YANG DIHASILKAN Wahyu Widiyanto; Tutut Indah Setyani
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i1.9419

Abstract

Teknologi rapid prototyping (RP), terutama pencetakan tiga dimensi (3D Printing), telah berhasil digunakan di banyak aspek. Teknologi FDM membangun komponen lapis demi lapis dari bawah ke atas oleh filamen termoplastik, pemanasan dan ekstrusi. Mesin 3D Printing dikendalikan secara computerize, jadi jalannya nozel 3D Printing ini akan diatur oleh komputer dan akan menghasilkan arah gerakan yang berbeda. Arah gerakan nozel bisa jadi searah sumbu x, y ataupun melintang (internal giometri). Perbedaan arah tersebut belum diketahui perbedaan kekuatan tarik (tensile strength) hasil cetakan. Hasil 3D Printing tersebut perlu diuji dengan metode tensile test untuk mengetahui perbedaan perbedaan kekuatan tarik (tensile strength) hasil cetakan 3D Printing FDM berbahan ABS berdasarkan arah gerakan nozel baik searah sumbu x (0O), sumbu y (90O) dan melintang (45O). Arah cetakan nozel pada mesin 3D Printing jenis FDM mempengaruhi kekuatan tarik produk yang dihasilkan. Kekuatan tarik terbesar didapatkan pada produk dengan arah nozel sudut 0O sebesar 38.505 MPa, sedangkan terkecil pada produk dengan arah nozel sudut 90O sebesar 33.169 MPa. Tetapi  persentase penambahan panjang ke tiga produk (elongation percentage) pada titik kekuatan maksimal (peak) yaitu sama, sebesar sekitar 27 %. Produk 3D Printing jenis FDM dengan arah cetakan nozel dengan pengaturan internal infill angle offset dan external infill angle offset diatur pada sudut 0O dapat menghasilkan kekuatan tarik (tensile strength) terbesar.
KARAKTERISASI SIFAT TARIK KOMPOSIT HIBRID KARBON/ABAKA/PMMA SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PROSTHESIS Beni Firiya; Marizal Marizal; Bagas Mulya Waskitho; Harini Sosiati
Media Mesin: Majalah Teknik Mesin Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/mesin.v21i1.8573

Abstract

Komposit hibrid berpenguat serat karbon dan serat abaka dengan polymethylmetacrylate (PMMA) sebagai matriks adalah salah satu material fungsional yang berpotensi untuk bahan alternatif prosthesis, karena memiliki kekuatan mekanis relatif tinggi, ringan dan biokompatibel dengan jaringan tubuh manusia. Pada penelitian ini komposit karbon/abaka/PMMA difabrikasi menggunakan metode hand-lay-up dan cold press molding dengan tekanan 2,185 MPa selama 60 menit, dengan tujuan untuk mengkarakterisasi sifat tarik komposit dengan variasi perbandingan serat karbon dan abaka 1:2, 1:1 dan 2:1, serta fraksi volume serat 20%. Sebelum fabrikasi komposit, serat karbon diberi perlakuan dengan direndam dalam nitrogen cair (liquid N2) selama kurang lebih 10 menit, sedangkan serat abaka diberi perlakuan alkalisasi dalam larutan 6% NaOH pada suhu kamar selama 36 jam. Sifat kimia serat abaka sebelum dan sesudah alkalisasi dianalisis dengan fourier transformed infrared (FTIR) spectroscopy. Uji tarik dilakukan pada semua spesimen komposit mengacu pada standar ASTM D638. Hasil uji tarik disimulasikan dengan perangkat lunak Autodesk Inventor 2019 dan Nastran In-CAD 2019 untuk mengetahui kelayakan material untuk aplikasi prosthesis. Nilai kuat tarik dan modulus elastisitas optimum dari hasil penelitian ini ditunjukan pada komposit dengan perbandingan serat karbon dan abaka 2:1 masing-masing yaitu 105,71 MPa dan 5,24 GPa. Sedangkan hasil simulasi menyatakan bahwa material komposit karbon/abaka/PMMA dapat direkomendasikan sebagai bahan alternatif prosthesis.

Page 1 of 1 | Total Record : 10