cover
Contact Name
Wilda Syam Tonra
Contact Email
wildaunkhair@gmail.com
Phone
+6285146375650
Journal Mail Official
wildaunkhair@gmail.com
Editorial Address
Jalan Bandara Sultan Baabullah, Kelurahan Akehuda Kampus 1 Universitas Khairun, Kota Ternate Utara, Maluku Utara-Indonesia
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Delta-Pi : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Published by Universitas Khairun
ISSN : 2089855X     EISSN : 25412906     DOI : 10.33387/dpi
Core Subject : Science, Education,
Delta pi jurnal adalah jurnal yang memuat hasil penelitian pendidikan matematika dan matematika yang dipublikasi sebanyak 2 kali dalam setahun di bulan April dan Oktober di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Khairun.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2021)" : 6 Documents clear
Deskripsi Pemahaman Konsep Matematika dalam Menyelesaikan Soal Fungsi Komposisi Siswa Kelas X SMAN 11 Pinrang Erni Ekafitria Bahar; Andi Alim Syahri
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v10i2.3420

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman konsep dalam menyelesaikan soal fungsi komposisi siswa kelas X SMAN 11 Pinrang yang terdiri dari tiga indikator yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, memberi contoh dan bukan contoh, menerapkan konsep dalam pemecahan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dapat dijadikan acuan adalah siswa SMAN 11 Pinrang untuk mengetahui pemahaman konsepnya dalam menyelesaikan soal fungsi kompsisi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian tes dan wawancara. Tes bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pemahaman konsep subjek mengenai materi tersebut sedangkan wawancara bertujuan untuk menguatkan hasil tes pemahaman konsep dalam menyelesaikan soal fungsi komposisi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pemahaman konsep subjek tinggi dalam menyelesaikan soal fungsi komposisi yaitu: (a) kemampuan dalam menyatakan ulang konsep cukup baik karena subjek mampu membedakan makna  dan  namun subjek lupa syarat dua buah fungsi dapat dikomposisikan; (b) kemampuan memberikan contoh dan non contoh dari konsep termasuk baik karena subjek mampu memberikan contoh dua buah fungsi yang jika dikomposisikan maka  = ; (c) kemampuan subjek menerapkan konsep dalam pemecahan masalah temasuk kategori baik; (2) Pemahaman konsep subjek sedang dalam menyelesaikan soal fungsi komposisi yaitu: (a) kemampuan menyatakan ulang konsep termasuk kategori baik karena subjek mampu membedakan makna  dan  dan menyebutkan syarat dua buah fungsi dapat dikomposisikan; (b) kemampuan memberikan contoh dan bukan contoh kurang baik karena subjek belum mampu memberikan contoh dua buah fungsi yang tidak dapat dikomposisikaan; (c) kemampuan subjek menerapkan konsep dalam pemecahan masalah temasuk kategori cukup baik.
Kesalahan siswa kelas unggulan dalam menyelesaikan soal materi pecahan berdasarkan langkah-langkah Polya Yuki Yulita; Naufal Ishartono
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v10i2.3208

Abstract

Telah banyak hasil penelitian terdahulu yang mengkaji terkait kesalahan siswa dalam mengerjakan soal pecahan ditinjau dari langkah-langkah Polya. Namun ditemukan masih sedikit penelitian yang mengkaji kasus tersebut terhadap siswa di kelas unggulan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesalahan siswa kelas unggulan dalam menyelesaikan soal materi pecahan berdasarkan langkah-langkah Polya serta faktor-faktornya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jumlah siswa yang menjadi sample dalam penelitian ini adalah sebanyak enam orang siswa kelas unggulan di SMA Negeri 1 Cilacap pada bulan Oktober 2020 sampai dengan bulan Februari 2021 yang dipilih menggunakan tehnik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini, siswa cenderung salah pada tiga tahapan Polya yaitu  (1) pada langkah Understanding The Problem dimana siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan tidak menuliskan apa yang ditanyakan pada soal serta hanya menuliskan apa yang diketahui tetapi tidak menuliskan apa yang ditanyakan, (2) pada langkah Make A Plan dimana siswa salah dan tidak sesuai dengan permasalahan dalam membuat rencana yang digunakan untuk menyelesaikan soal, menuliskan langkah-langkah dalam menyelesaikan soal tetapi kurang tepat, dan (3) pada langkah Carry Out The Plan dimana siswa melakukan kesalahan dalam perhitungan. Sedangkan pada tahap Look Back, siswa tidak mengalami kesalahan. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan antara lain siswa merasa takut terkait tidak cukupnya waktu untuk menjawab soal, siswa terburu-buru dalam menjawab soal, kebiasaan siswa dalam menjawab soal, siswa tidak paham maksud soal, siswa tidak teliti dalam membaca soal, siswa kurang memahami soal, tergesa-gesa dalam menjawab dan menghitung dan tidak teliti dalam melakukan perhitungan.
Keterhubungan pelangi kuat operasi korona graf berlian dan graf lintasan dengan Tikz Alfi Maulani
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v10i2.3425

Abstract

Salah satu kasus pewarnaan sisi dalam teori graf yaitu bilangan keterhubungan pelangi kuat. Banyaknya minimum warna yang dibutuhkan untuk mewarnai sisi-sisi di H agar setiap pasangan simpul dapat dihubungkan oleh lintasan geodesik (lintasan terpendek) yang berbeda warna disebut bilangan keterhubungan pelangi kuat dari graf H, yang dinyatakan sebagai src(H). Selanjutnya, diperlukan operasi korona pada graf dengan menggunakan n salinan P1,P2,...,Pn dari Pm dan 1 (satu) salinan dari graf Brn guna menghasilkan graf Brn korona Pm yang strukturnya diperoleh setelah menghubungkan setiap simpul dari Brn ke masing-masing simpul di Pi. Metode studi literatur digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menghasilkan nilai-nilai eksak atau bilangan keterhubungan pelangi kuat dari operasi korona graf berlian Br4  dan graf lintasan Pm, dinotasikan dengan src(Br4 korona Pm), disertai dengan visualisasi src(Br4 korona Pm) menggunakan salah satu aplikasi Latex yaitu Tikz.
Koneksi Produktif Matematis Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Kalkulus Berdasarkan Kemampuan Matematika Hery Suharna; Yahya Hairun; Nurma Angkotasan
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v10i2.3547

Abstract

Berpikir koneksi matematis penelitian yang menarik untuk di angkat dalam suatu penelitian. Koneksi matematis pada tingkatan universitas juga sering mengalami kesulitan dalam mengontruksi koneksi matematis, masalah yang dihadapi mahasiswa diantaranya yaitu: 1) Ketidaksesuian struktur masalah dengan struktur berpikir atau sering disebut juga dengan disekuilibrium (disekuilibrasi) pada memori jangka panjang mahasiswa; 2) Ketidaklengkapan (ketidak sesuaian) pengetahuan awal yang dimiliki oleh mahasiswa tentang konsep-konsep matematika yang bersyarat; dan 3) Struktur koneksi matematis dalam mengonseptualisasi struktur masalah matematis mahasiswa ketika menyelesaikan masalah matematis. Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana koneksi produktif mahasiswa ketika menyelesaikan soal kalkulus berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Metode penelitian yang digunakan dalam mengungkap permasalahan tersebut yaitu bersifat deskriptif eksploratif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa matematika semester 4 program studi pendidikan matematika Universitas Khairun yang terbagi menjadi empat yaitu 2 laki dan 2 perempuan, pada artikel ini mendeskripsikan antara laki-laki dan perempuan. Teknik analisis data penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif menurut Creswell tahun 2010 yaitu (1) mengolah dan mempersiapkan; (2) membaca keseluruhan data; (3) menganalisis lebih detail dengan men-coding data, (4) terapan proses coding, mendeskripsikan dan tema-tema ini akan disajikan kembali dalam narasi/laporan kualitatif; dan (5) menginterpretasikan atau memaknai data.Koneksi produktif matematis berdasarkan jenis kelamin perempuan yaitu diawali denga terjadinya disekuilibrasi melakukan penyelesaian dengan cara yang unik. Selanjutnya koneksi produktif laki-laki yaitu diawali dengan disekuilibrasi dan selanjutnya melakukan penyelesaian dengan cara mencoba-coba dengan berulang kali. Kata kunci : Rekontruksi, struktur koneksi, koneksi produktif dan jenis kelamin
Investigasi Kecemasan Siswa Sekolah Menengah Pertama Terhadap Representasi Matematis Muhammad Hasbi; Dwi Risky Arifanti; Devi Ratiwi; Hasri Amaliah Sapri; Satriani Satriani
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kecemasan matematika terhadap representasi matematis siswa dan melihat seberapa besar pengaruh kecemasan matematika terhadap kemampuan representasi matematis siswa. Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto yang bersifat korelasional. Partisipan penelitian ini adalah siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Walenrang dengan jumlah 72 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Probability Sampling type Proportionate Stratifiend Random Sampling. Data diperoleh dari angket dan tes. Data penelitian dianalisis secara statistik deskriptif untuk mendeskripsikan kecemasan matematika terhadap kemampuan representasi matematis siswa dan menggunakan statistik inferensial untuk melihat seberapa besar pengaruh kecemasan matematika terhadap kemampuan representasi matematis siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata skor kecemasan matematis siswa sebesar 67.32 dengan kategori sedang dan standar deviasi sebesar 10.764, sedangkan rata-rata skor kemampuan representasi matematis sebesar 53.76 dengan kategori kurang tinggi dan standar deviasi 15.444. Selain itu, hasil uji inferensial menunjukkan bahwa kecemasan matematika berpengaruh positif terhadap kemampuan representasi matematis siswa sebesar 56%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menyarankan studi lebih lanjut faktor lain yang mempengaruhi kemampuan representasi matematis untuk cakupan yang lebih luas.
Analisis Kesalahan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP pada Materi Teorema Pythagoras Rini I. Yuliyanti L; Wilda Syam Tonra
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v10i2.3283

Abstract

Kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah teorema Pythagoras salah satunya diakibatkan oleh kesalahan pemahaman konsep. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan pemahamn konsep matematis siswa SMP pada materi teorema Pythagoras. Pengumpulan data kesalahan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan teknik tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrument tes yang digunakan adalah soal uraian yang berjumlah 2 soal. Siswa diminta untuk mengerjakan soal tes kesalahan pemahaman konsep matematis, kemudian dilakukan wawancara. Analisis data dengan mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah 19 orang siswa kelas VIII SMP Islam Kota Ternate, kemudian dipilih 5 siswa secara acak sebagai perwakilan subjek penelitian.  Hasil penelitian menunjukkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah teorema Pythagoras adalah kesalahan menyatakan konsep untuk menjawab suatu masalah yaitu kesalahan subjek dalam menggunakan simbol akar dalam menyelesaikan masalah dan kesalahan subjek dalam menggambar segitiga siku-siku yang tepat. Penggunaan konsep oleh siswa tidak sesuai dengan kondisi prasyarat berlakunya konsep tersebut yaitu kesalahan subjek dalam menggunakan rumus teorema Pythagoras untuk mencari panjang sisi segitiga siku-siku dan kesalahan operasi. Kata Kunci: Kesalahan Pemahaman Konsep; Teorema Pythagoras                                  

Page 1 of 1 | Total Record : 6