cover
Contact Name
Suci tuty putri
Contact Email
Suci.putri@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
Suci.putri@upi.edu
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA
ISSN : 25410024     EISSN : 24773743     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia(JPKI) merupakan sarana pengembangan dan publikasi karya ilmiah bagi para peneliti, dosen dan praktisi keperawatan dan kesehatan. JPKI adalah jurnal cetak dan elektronik dengan sistem open access journal. JPKI menerbitkan artikel-artikel dalam lingkup keperawatan dan kesehatan secara luas namun terbatas terutama bidang pendidikan keperawatan. Artikel harus merupakan hasil penelitian, studi kasus, hasil studi literatur, konsep keilmuan, pengetahuan dan teknologi yang inovatif dan terbaharu dalam lingkup ilmu keperawatan baik dalam skala nasional dan internasional. Artikel akan ditelaah secara peer review oleh mitra bestari dari berbagai institusi.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2015): Vol 1, No 1 (2015)" : 6 Documents clear
MASALAH-MASALAH PROGRAM POSBINDU DI DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG JAWA BARAT Suparto, Tirta Adikusuma; Sunjaya, Deni Kurniadi; Susanti, Raini Diah
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v1i1.1185

Abstract

Introduction: Integrated Development Post Program (Posbindu) is one of the facilities which provide a service for the elderly. Aside from healthcare, Posbindu also provides social, religion, education, skill, and other services.  These services are needed by the elderly that makes Posbindu existence very important. According to the early researches conducted by the researcher in December 2013 at Posbindu’s Desa Dayeuhkolot, the implementations of Posbindu’s over there were still lacking. This study aimed to explore some issues of Posbindu programs in Desa Dayeuhkolot comprehensively. Method: The research design used in this research was kualitatif method approach by using case study. This research was conducted from February 2014 to January 2015 in 5 Posbindu. Result: The findings showed that the programs of Posbindu in Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung still face some problems, they were: 1) Posbindu was not found based on people needs; 2) the lack of budget; 3) the lack of quality and quantity of guidance; 4) the lack of cadres’ knowledge and skills; 5) there was no incentive for cadres; 6) the lack of facilities and infrastructures; 7) the lack of emotional and physical test; 8) the lack of quality and quantity of health training program; 8) the lack of quality and quantity of health counseling ; 9) there was no access for medicine; 10) the complicated system of documentation and report ; 11) there was no elderly exercise in some posbindus; 12) the lack of effectiveness in elderly visitation program;13) the low frequency of elderly visitation; 14) the lack of posbindu contribution to the elderly; 15) the lack of support from the environment. Discussion: Posbindu’s revitalization was one of the interventions to solve the health problem caused by demographic changing. The Key point was to increase the capacity of cadre trough training. 
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PUSKESMAS MELONG ASIH CIMAHI Somantri, Budi
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v1i1.1186

Abstract

Background. Aging is a natural process after the three stages of life, namely children, adulthood and old age that cannot be avoided by any individual. The increase of the age will cause changes in the structure and physiological properties of a range of cells, organs and systems in the body. Metabolic processes that decrease on the elderly will lead to obesity due to decreased physical activity, then the excess calories will be converted into fat resulting in obesity. Overweight or obesity is one of the factors that can influence blood pressure and the development of hypertension. Purpose. The purpose of this research was to know the correlation between Body Mass Index with elderly blood pressure in puskesmas Melong Asih Cimahi. Methods. The methods in this study used analytic research method with cross sectional approach, there were 80 elderly (60- 74 years) as respondents. Sampling techniques used simple random sampling. Results. The results of univariat analysis used frequency distribution showed distribution evenly on IMT skinny (20%), normal (26.2%), fat (26.2%), obesity (27.6%). Similarly, on the frequency distribution of blood pressure normal (36.2%), pre hypertension (31.2%), and hypertension (32.6%). The results of Chi-Square statistical test showed p value = 0.000 a 0.05. Conclusions. The conclusions from this study which conducted on June 2013 that there was a correlation between Body Mass Index (BMI) with elderly blood pressure in Puskesmas Melong Asih Cimahi.
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP MOTIVASI PASIEN HIPERTENSI TENTANG PELAKSANAAN DIET HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RS. RAJAWALI BANDUNG Darmawan, Dadang; Zulfa, Siti
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v1i1.1187

Abstract

Meningkatnya arus globalisasi disegala bidang dengan perkembangan teknologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada perilaku dan gaya hidup pada masyarakat. Perubahan gaya hidup, sosial ekonomi, industralisasi dapat memacu meningkatnya penyakit seperti hipertensi. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan ginjal. Disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang hipertensi tidak menampakkan gejala (Brunner Suddarth, 2002: 896). Hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal yaitu 140/90 mmHg. Kecenderungan peningkatan prevalensi menurut peningkatan usia. Prevalensi 6 - 15% pada orang dewasa sebagai proses degeneratif, hipertensi hanya ditemukan pada golongan orang dewasa. Banyak penderita hipertensi diperkirakan sebesar 15 juta penduduk Indonesia yang kontrol hanya 4%. Terdapat 50% penderita hipertensi tidak menyadari hipertensi (Tyas Kusuma Dewi, 2013). Diet adalah pembatasan asupan nutrisi tertentu. ( wikipedia.org/diet) Pengendalian hipertensi dengan diet tujuannya untuk melakukan pencegahan primer, deteksi awal dan penanganan memadai untuk mencegah terjadinya komplikasi. Dalam pelaksanaan diet perlu adanya motivasi dari dalam diri penderita maupun dari keluarga. Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dari tiap individu sebelum melakukan tindakan atau perilaku. Rumah Sakit Rajawali merupakan Rumah Sakit Yayasan Kemanusiaaan yang memberikan pelayanan asuhan keperawatan. Data Penyakit di Poliklinik Penyakit Dalam RS Rajawali Bandung Bulan Mei - Oktober 2013 adalah : hipertensi 410 (46.17%), Typoid 57 (6.42%), DM type II 321 (36.15%) Hepatitis 33 (3.72%) dan Decomp 67 (7.55%) Dapat disimpulkan jika Hipertensi mencapai urutan paling tinggi sebanyak 410 (46.17 %). Penelitian dilakukan dengan menilai motaivasi sebelum dan sesudah dilakukan promosi kesehatan. Metode yang digunakan adalah Pre experiment. Hasil penelitian terdapat perbedaan rata-rata motivasi pasien hipertensi sebelum dilakukan promosi kesehatan tentang pelaksanaan diet hipertensi adalah 1,56 dengan standar deviation 0,128 sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan 1,69 dengan standar deviation 0,120 Pvalue = 0,432 α (0,05). Rentang nilai mean 0,13 sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan berpengaruh terhadap motivasi pasien hipertensi tentang pelaksanaan diet hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RS. Rajawali Bandung
STUDI KOMPARATIF : KUALITAS HIDUP LANSIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DAN PANTI Putri, Suci Tuty; Fitriana, Lisna Anisa; Ningrum, Ayu
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v1i1.1178

Abstract

Jumlah populasi dan umur harapan hidup lanjut usia(lansia) semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dengan meningkatnya umur harapan hidup maka sangat penting untuk memperbaiki kualitas hidup lansia. Kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial dimana ia tinggal, sehingga perlu diketahui secara pasti sejauh mana perbedaan tersebut mempengaruhi kualitas hidup lansia. Penelitian ini merupakan studi komparatif, dengan rancangan penelitian potong melintang (cross sectional). Penelitian bertujuan mengetahui perbandingan kualitas hidup lansia yang tinggal bersama keluarga dengan yang tinggal di panti jompo. Jumlah responden adalah 160 orang lansia yang terdiri dari 80 orang yang tinggal di panti dan 80 orang tinggal bersama keluarga di komunitas. Teknik pemilihan sampel adalah consecutive sampling Hasil uji statistik dengan Mann-Whitney U test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara tempat tinggal dengan kualitas hidup lansia yaitu domain kesehatan fisik pada QoL( p = 0.000), dengan domain psikologik pada QoL( p = 0.000), dengan domain hubungan sosial pada QoL( p = 0.000) dan dengan domain lingkungan pada QoL( p = 0.000). Diharapkan hasil penelitian ini menjadi dasar penetapan program-program pemberdayaan lansia sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ANAK USIA SEKOLAH AKHIR (10-12 TAHUN) TENTANG MAKANAN JAJANAN DI SD NEGERI II TAGOG APU PADALARANG KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2015 Fitriani, Neng Lia; Andriyani, Septian
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v1i1.1184

Abstract

Makanan jajanan adalah makanan yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang di jalanan dan di tempat umum yang langsung dimakan tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Makanan jajanan yang kurang memenuhi syarat kesehatan dan gizi akan mengancam kesehatan anak. Sebanyak 48% jajanan anak di sekolah tidak memenuhi syarat keamanan pangan karena mengandung bahan kimia yang berbahaya. Hal ini bisa menjadi ancaman bagi kesehatan anak bila tidak dilakukan penanggulangannya. Selain itu, hal ini dapat juga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap anak usia sekolah akhir (10-12 tahun) tentang makanan jajanan. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh anak sekolah dasar kelas 4-6 yang bersekolah di SDN II Tagog Apu yang berjumlah 112 siswa/i, dan sampel 88 siswa/i dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan analisis data melalui dua tahapan, yaitu univariat untuk menggambarkan distribusi frekuensi dan bivariat untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel (chi-square). Hasil penelitian diketahui tingkat pengetahuan anak tentang makanan jajanan sebagian besar (65,9%) berpengetahuan baik dan hampir seluruh dari responden (89,8%) bersikap positif. Berdasarkan hasil uji chi-square diketahui bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap anak usia sekolah akhir (10-12 tahun) tentang makanan jajanan (nilai p value = 0,065 0,05). Saran bagi pihak sekolah untuk merencanakan penyediaan fasilitas kantin sekolah yang menyediakan makanan jajanan sehat dan dipantau secara berkala.
GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG Fitriana, Lisna Anisa; Nurbaeti, Siti
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v1i1.2479

Abstract

ABSTRAKPostpartum blues merupakan fenomena yang terjadi pada hari-hari pertama postpartum. Puncak gejala postpartum blues terjadi pada hari ke-3 sampai ke-5 postpartum dengan durasi mulai dari beberapa jam sampai beberapa hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Gambaran Kejadian Postpartum Blues Pada Ibu Nifas Berdasarkan Karakteristik di Rumah Sakit Umum TK IV  Sariningsih Kota Bandung. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive consecutive Sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 responden. Intrumen penelitian menggunakan instrument baku yaitu instrument EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) dengan jumlah soal 10 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengahnya mengalami postpartum blues ringan (42,5%) dan hampir setengahnya (35,0%) mengalami postpartum blues berat. Berdasarkan usia hampir setengahnya ringan dan berat (30,0%), berdasarkan pendidikan sebagian kecil ringan (20,0%), berdasarkan jumlah paritas sebagian kecil ringan (25,0%), berdasarkan jenis persalinan hampir setengahnya berat (27,5%), berdasarkan jumlah penghasilan perbulan hampir setengahnya ringan (37,5%), berdasarkan pekerjaan hampir setengahnya ringan (30,0%), berdasarkan status kehamilan sebagian kecil ringan (22,5%) dan berdasarkan dukungan sosial hampir setengahnya ringan (35,0%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya ibu nifas di Rumah Sakit Umum TK IV Sariningsih Kota Bandung mengalami postpartum blues ringan dan berat. Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah diadakannya penyuluhan tentang cara mengatasi postpartum blues.Kata Kunci : Kejadian Postpartum Blues, Karakterististik Ibu Nifas

Page 1 of 1 | Total Record : 6