cover
Contact Name
Mohammad Subhan Zamzami
Contact Email
mszamzami@iainmadura.ac.id
Phone
+6281232684323
Journal Mail Official
islamuna@iainmadura.ac.id
Editorial Address
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Madura Jalan Raya Panglegur KM. 4 Pamekasan 69371 - Jawa Timur
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Studi Islam
ISSN : 2407411X     EISSN : 24433535     DOI : http://doi.org/10.19105/islamuna
Islamuna specializes in Islamic Studies which are the results of fieldwork research, conceptual analysis research, and book reviews from various perspectives i.e. education, law, philosophy, theology, sufism, history, culture, economics, social and politics. This journal encourages articles that employ an interdisciplinary approach to those topics and aims at bridging the gap between the textual and contextual approaches to Islamic Studies.
Articles 227 Documents
RELATIONSHIPS OF HUMAN, RELIGION AND NATURE IN YUSUF QARDAWI'S PERSPECTIVE Muhammad Izul Ridho; Safrudin Edi Wibowo; Pujiono
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol. 10 No. 1 (2023): In Progress
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v10i1.8723

Abstract

ABSTRAK Kajian tentang alam dan lingkungan dari sudut pandang agama khususnya kajian tafsir penting dilakukan guna menjawab dan melihat sejauh mana peran dan solusi yang ditawarkan agama di dalam pelestarian lingkungan. Maka penelitian ini akan mengungkap dua hal utama yaitu; penafsiran Yusuf Qardawi atas ayat-ayat larangan merusak lingkungan dan implikasinya pada masa depan pelestarian alam. Penelitian ini menggunakan pendekatan penafsiran ma’na cum maghza, metode peneltian yang digunakan ialah kualitatif library resarch, dengan jenis penelitian diskriptif analitis. Penelitian ini berhasil mengungkap bahwa: pertama, Yusuf Qardawi menafsirkan ayat-ayat larangan merusak lingkukngan (ifsad) dengan menetapkan pada keumuman ma’na dari kata ifsad dan turunannya sebagai maghza al-mutaharrik al-mu’ashir dari ayat-ayat tersebut, sehingga yang dimaksud dengan ifsad mencakup pada kerusakan alam yang tampak maupun tidak tampak oleh indra (ifsad al-ma’nawi dan ifsad al-madi). Kedua, pada aktualisasi maghza ayat-ayat ifsad nampak implikasi dari penafsiran Yusuf Qardawi secara ekologis yaitu berupa adanya solusi tahapan-tahapan pelestarian alam sebagai berikut; tahap pencegahan, tahap perbaikan dan tahap perawatan. ABSTRACT Studies on nature and the environment from a religious perspective, especially interpretation studies, are important to be carried out to answer questions and see the extent of the role and solutions offered by religion in environmental preservation. Therefore, this research will reveal two main things: Yusuf Qardawi's interpretation of the verses prohibiting harming the environment and their implications for the future of nature conservation. This study used the interpretation approach of ma'na cum maghza. The research method used was qualitative library research, with analytical descriptive as the type of research. This study succeeded in revealing that: first, Yusuf Qardawi interpreted the verses prohibiting harming the environment (ifsad) by specifying the generality of the meaning of the word ifsad and its derivatives as maghza al-mutaharrik al-mu'ashir from these verses; thus, what is meant by ifsad includes damage to nature that is visible or invisible to the senses (ifsad al-ma'nawi and ifsad al-madi). Second, in the actualization of the maghza verses of ifsad, the implications of Yusuf Qardawi's ecological interpretation appear, namely in the form of a solution to the stages of nature conservation as follows: prevention stage, repair stage and maintenance stage.
ISLAM DAN RADIKALISME Laisa, Emna
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v1i1.554

Abstract

Indonesia sebagai negara yang menganut paham bhinnekatunggal ika ternyata belum mampu menunjukkan ketangguhannyauntuk meminimalisir sikap-sikap radikal dan ekstrim darisebagian pemeluk agamanya. Pendangkalan terhadap agama danfanatisme mengakibatkan rasa superioritas atas pemeluk agamalain. Radikalisme agama menyebabkan tindakan penuh kekerasandisebabkan pemaknaan yang parsial terhadap konsep jihad dalamIslam, konsekuensi logis dari interpretasi ini adalah penyandinganterorisme sebagai buah dari radikalisme. Hipotesa ini adalahsesuatu yang wajar, mengingat berbagai aktifitas teror di berbagaibelahan dunia senantiasa mengatasnamakan jihad yang dilakukanumat Islam sebagai bentuk ketaatan pada firman Sang Khalik. Halini menimbulkan berbagai gejolak yang tanpa disadari tidak hanyaberimplikasi pada menurunnya stabilitas nasional, tapi bahkanmenyulut respon negatif dari berbagai belahan dunia. Oleh karenaitu diperlukan adanya pemahaman inklusif terhadap agama sehinggapemeluk agama menyadari bahwa pluralitas adalah sebuahkeniscayaan.
ISLAM DAN RADIKALISME Emna Laisa
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v1i1.554

Abstract

Indonesia sebagai negara yang menganut paham bhinnekatunggal ika ternyata belum mampu menunjukkan ketangguhannyauntuk meminimalisir sikap-sikap radikal dan ekstrim darisebagian pemeluk agamanya. Pendangkalan terhadap agama danfanatisme mengakibatkan rasa superioritas atas pemeluk agamalain. Radikalisme agama menyebabkan tindakan penuh kekerasandisebabkan pemaknaan yang parsial terhadap konsep jihad dalamIslam, konsekuensi logis dari interpretasi ini adalah penyandinganterorisme sebagai buah dari radikalisme. Hipotesa ini adalahsesuatu yang wajar, mengingat berbagai aktifitas teror di berbagaibelahan dunia senantiasa mengatasnamakan jihad yang dilakukanumat Islam sebagai bentuk ketaatan pada firman Sang Khalik. Halini menimbulkan berbagai gejolak yang tanpa disadari tidak hanyaberimplikasi pada menurunnya stabilitas nasional, tapi bahkanmenyulut respon negatif dari berbagai belahan dunia. Oleh karenaitu diperlukan adanya pemahaman inklusif terhadap agama sehinggapemeluk agama menyadari bahwa pluralitas adalah sebuahkeniscayaan.
ISLAM DAN GENDER Hafid, Mohamad
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v1i1.555

Abstract

Ketika isu gender diangkat, yang timbul dalam benak kita adalah diskriminasi terhadap wanita dan penghilangan hak-hak terhadap mereka. Gender yang telah diperjuangkan oleh beberapa kalangan, baik dari kalangan akademisi atau dari kalangan yang meganggap bahwa Islam adalah agama yang memicu kehadiran isu gender tersebut di dunia ini. Tentunya para orientalis yang berbasis misionarisme ini ingin mendiskreditkan umat Islam dengan mengangkat isu ini dalam berbagai tulisan dan buku atau artikel-artikel yang menyudutkan dan memberikan opini secara sepihak tentang islam dan gender. Islam tidak membedakan antara hak dan kewajiban yang ada pada anatomi manusia, hak dan kewajiban itu selalu sama di mata Islam bagi kedua anatomi yang berbeda tersebut. Islam mengedepankan konsep keadilan bagi siapun dan untuk siapapun tanpa melihat jenis kelamin mereka. Islam adalah agama yang telah membebaskan belenggu tirani perbudakan, persamaan hak dan tidak pernah mengedapankan dan menonjolkan salah satu ko-munitas anatomi saja. Islam hadir sebagai agama yang menyebarkan kasih sayang bagi siapa saja.
ISLAM DAN GENDER Mohamad Hafid
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v1i1.555

Abstract

Ketika isu gender diangkat, yang timbul dalam benak kita adalah diskriminasi terhadap wanita dan penghilangan hak-hak terhadap mereka. Gender yang telah diperjuangkan oleh beberapa kalangan, baik dari kalangan akademisi atau dari kalangan yang meganggap bahwa Islam adalah agama yang memicu kehadiran isu gender tersebut di dunia ini. Tentunya para orientalis yang berbasis misionarisme ini ingin mendiskreditkan umat Islam dengan mengangkat isu ini dalam berbagai tulisan dan buku atau artikel-artikel yang menyudutkan dan memberikan opini secara sepihak tentang islam dan gender. Islam tidak membedakan antara hak dan kewajiban yang ada pada anatomi manusia, hak dan kewajiban itu selalu sama di mata Islam bagi kedua anatomi yang berbeda tersebut. Islam mengedepankan konsep keadilan bagi siapun dan untuk siapapun tanpa melihat jenis kelamin mereka. Islam adalah agama yang telah membebaskan belenggu tirani perbudakan, persamaan hak dan tidak pernah mengedapankan dan menonjolkan salah satu ko-munitas anatomi saja. Islam hadir sebagai agama yang menyebarkan kasih sayang bagi siapa saja.
ISLAM DAN DEMOKRASI Rohmah Iftitah, Naili
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v1i1.556

Abstract

Demokrasi merupakan istilah yang selalu hangat diper-bincangkan oleh berbagai kalangan baik kalangan politisi, akade-misi maupun rakyat kalangan atas sampai kalangan bawah. Istilah ini sering kali dikaitkan dengan berbagai persolan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan bernegara bahkan beragama. Dalam kaitan-nya dengan agama, khususnya agama islam, demokrasi marak di-perbincangkan. Sehingga tulisan ini mencoba menjelaskan tentang Islam dan demokrasi, mulai dari pengertian demokrasi, hubungan agama dan demokrasi, islam dan demokrasi, serta Islam, demokrasi dan pendidikan kaitannya dengan demokratisasi pendidikan islam.
ISLAM DAN DEMOKRASI Naili Rohmah Iftitah
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v1i1.556

Abstract

Demokrasi merupakan istilah yang selalu hangat diper-bincangkan oleh berbagai kalangan baik kalangan politisi, akade-misi maupun rakyat kalangan atas sampai kalangan bawah. Istilah ini sering kali dikaitkan dengan berbagai persolan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan bernegara bahkan beragama. Dalam kaitan-nya dengan agama, khususnya agama islam, demokrasi marak di-perbincangkan. Sehingga tulisan ini mencoba menjelaskan tentang Islam dan demokrasi, mulai dari pengertian demokrasi, hubungan agama dan demokrasi, islam dan demokrasi, serta Islam, demokrasi dan pendidikan kaitannya dengan demokratisasi pendidikan islam.
ISLAM DAN DEMOKRASI Rohmah Iftitah, Naili
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v1i1.557

Abstract

Demokrasi merupakan istilah yang selalu hangat diper-bincangkan oleh berbagai kalangan baik kalangan politisi, akade-misi maupun rakyat kalangan atas sampai kalangan bawah. Istilah ini sering kali dikaitkan dengan berbagai persolan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan bernegara bahkan beragama. Dalam kaitan-nya dengan agama, khususnya agama islam, demokrasi marak di-perbincangkan. Sehingga tulisan ini mencoba menjelaskan tentang Islam dan demokrasi, mulai dari pengertian demokrasi, hubungan agama dan demokrasi, islam dan demokrasi, serta Islam, demokrasi dan pendidikan kaitannya dengan demokratisasi pendidikan islam.
ISLAM DAN DEMOKRASI Naili Rohmah Iftitah
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v1i1.557

Abstract

Demokrasi merupakan istilah yang selalu hangat diper-bincangkan oleh berbagai kalangan baik kalangan politisi, akade-misi maupun rakyat kalangan atas sampai kalangan bawah. Istilah ini sering kali dikaitkan dengan berbagai persolan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan bernegara bahkan beragama. Dalam kaitan-nya dengan agama, khususnya agama islam, demokrasi marak di-perbincangkan. Sehingga tulisan ini mencoba menjelaskan tentang Islam dan demokrasi, mulai dari pengertian demokrasi, hubungan agama dan demokrasi, islam dan demokrasi, serta Islam, demokrasi dan pendidikan kaitannya dengan demokratisasi pendidikan islam.
ISLAM DAN MODERNISME Suaidi, Sholeh
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v1i1.558

Abstract

Modernisasi bukanlah sesuatu hal yang substansial untuk ditentang kalau masih mengacu pada ajaran Islam. Sebab Islam adalah agama universal yang tidak akan membelenggu manusia untuk bersikap maju, akan tetapi harus berpedoman kepada Islam. Dalam Islam yang tidak dibenarkan adalah Westernisasi, yaitu total way of life di mana faktor yang paling menonjol adalah sekularisme, sebab sekulraisme selalu berkaitan dengan ateisme dan sekularisme itulah sumber segala imoralitas. Inti dari modernisasi yang kemudian menjadi esensial dan sejalan dengan ajaran agama Islam adalah rasionalisasi yakni usaha untuk menundukkan segala tingkah laku kepada kalkulasi dan pertimbangan akal. Rasionalisasi pada selanjutnya akan mendorong ummat Islam untuk bisa bersikap kritis dan meninggalkan taqlid yang dikecam dalam Islam. Dengan demikian, pada dasarnya modernisasi bukanlah sebuah esensi yang bertentangan dengan ajaran dasar agama Islam.

Page 1 of 23 | Total Record : 227