cover
Contact Name
Mohammad Subhan Zamzami
Contact Email
mszamzami@iainmadura.ac.id
Phone
+6281232684323
Journal Mail Official
islamuna@iainmadura.ac.id
Editorial Address
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Madura Jalan Raya Panglegur KM. 4 Pamekasan 69371 - Jawa Timur
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Studi Islam
ISSN : 2407411X     EISSN : 24433535     DOI : http://doi.org/10.19105/islamuna
Islamuna specializes in Islamic Studies which are the results of fieldwork research, conceptual analysis research, and book reviews from various perspectives i.e. education, law, philosophy, theology, sufism, history, culture, economics, social and politics. This journal encourages articles that employ an interdisciplinary approach to those topics and aims at bridging the gap between the textual and contextual approaches to Islamic Studies.
Articles 232 Documents
ULAMA DALAM KONSTITUSI NEGARA IMAMAH Usman, Usman
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v4i1.1356

Abstract

'Ulama are the inheritors of the Prophet's struggle in the present, so they have a very significant role in the life of the state and society in a country. One of the modern political events that occurred was the 1979 revolution in Iran led by the 'Ulama, which gave birth to a new constitution, namely the concept of Imamah, the Wilayah al-faqih and maraja'i taqlid are very important. In this new constitution, what is the role of 'Ulama as the main reference in government.
TAFSIR MISOGINIS AYAT-AYAT IDDAH: Analisis Sosiologis Ayat-Ayat Iddah Menurut Mufassir dan Ahli Fiqh Muttakin, Khairul
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v4i1.1351

Abstract

One issue that arises today is about the waiting period for women, either died or idda divorce waiting period. Because the prescribed period (of waiting) for women in a relatively long period of time. If that be the reason for the length of the prescribed period, one of which, is to determine about the possibility of the women were pregnant or not  then with modern technology can already be known to women pregnant or not without having to wait for several months. This is the theme of the discussion in this article because the waiting period (iddah) for women under the spotlight from opponents who take the position of Islamic law (the issue of the prescribed period for women) tend to be unreasonable. In addition glare comes from the feminist questioning the prescribed period like women only, while the male is no such thing prescribed period and may not directly get married after the divorce. This will bring up the notion that the verses of the Koran that talk about issues iddah tend misogynistic and view women are lower than men's. By combining the approach of islamic law and the interpreter opinion of classical and modern would be associated with the formulation of Islamic law more reasonable and acceptable, especially for opponent. 
RELASI ANAK, MEDIA SOSIAL, DAN PEMBENTUKAN KARAKTER: Studi Kasus Madrasah Ibtidaiah dan Sekolah Dasar di Surabaya dan Gresik Listiana, Heni
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v6i1.2212

Abstract

Social media is closely related to human life today, especially the life of children so that it influences their character formation. This research focuses on the relationship between children, social media, and the formation of children’s character. In times of growth, children need good stimulation to build good character. At present, santris or students of Madrasah Ibtidaiah (MI) and Elementary School (SD) have known and are familiar with social media. To prevent the adverse effects of social media, it takes an effort to keep them from the negative effects of social media. By using the quantitative method that extracts the data is done by questionnaire method on 52 santris or students from Surabaya and Gresik as respondents, this study analyzes children’s relationships, social media, and character formation. This study succeeded in revealing that social media has a negative impact on the formation of the character of santris or students, so parents must play an active role in monitoring them so that they can minimize the negative impact on their character formation.[Media sosial terkait erat dengan kehidupan manusia saat ini, terutama kehidupan anak sehingga memengaruhi pembentukan karakter mereka. Penelitian ini fokus pada hubungan antara anak, media sosial, dan pembentukan karakter anak. Dalam masa pertumbuhan, anak-anak membutuhkan rangsangan yang baik untuk membangun karakter yang baik. Saat ini, santri atau siswa/i Madrasah Ibtidaiah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) telah mengetahui dan akrab dengan media sosial. Untuk mencegah efek buruk media sosial, dibutuhkan suatu usaha untuk menjaga mereka dari dampak negatif media sosial. Dengan menggunakan metode kuantitatif yang penggalian datanya dilakukan dengan metode kuisioner terhadap 52 santri atau siswa/i dari Surabaya dan Gresik sebagai responden, penelitian ini menganalisis hubungan anak, media sosial, dan pembentukan karakter. Penelitian ini berhasil mengungkap bahwa media sosial berdampak negatif terhadap pembentukan karakter santri atau siswa/i, sehingga orang tua harus berperan aktif mengawasi mereka sehingga dapat meminimalisasi dampak negatifnya terhadap pembentukan karakter mereka] 
PENDIDIKAN TRANSFORMATIF Dawiyatun, Dawiyatun
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v4i2.1592

Abstract

Pendidikan transformatif adalah sebuah pendidikan yang menekankan adanya perubahan perilaku santri kearah yang positif. Syeikh Burhanuddin al-Zarnujy dalam kitabnya Ta’līm al-Muta’alim Tharīq al-Ta’alum mengingatkan bahwa dalam menuntut ilmu harus memperhatikan beberapa tradisi yang memiliki pengaruh besar pada keberhasilan suatu proses pendidikan yang dijalani, yaitu: niat, sabar, musyawarah serta memilih guru dan teman. Puncak akhir dari pendidikan transformatif ialah menjadi pribadi yang berakhlak yang baik serta bermanfaat bagi sesama manusia. Sehingga, konsep pendidikan yang semacam itu akan melahirkan para generasi yang dapat memberikan kebanggaan tersendiri bagi kehidupan sosial bangsa dan negara.
REORIENTASI PEMIKIRAN PENDIDIKAN KH. M. HASYIM ASY‘ARI: Etika dalam Pendidikan Islam Bagaskara, Roy
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v6i2.2545

Abstract

This article aims to reintroduce the education concept of KH. M. Hasyim Asy‘ari which is essentially the ethics in teaching learning process is important. This study used library research to analyze Âdâb al-‘Âlim wa al-Muta‘allim written by KH. M. Hasyim Asy‘ari. In this case, he explains about the ethics of teachers and students in teaching learning process, including primacy of education, students’ duties and responsibilities, the ethics to the books, and others relating to them. Reintroducing his concept of education is an effort to remind the urgency of ethics, especially in teaching learning process as a foundation of character building. Thus, they can worship Allah, be productive, and be dynamic on the right way. Then, the core of Islamic education concept of KH. M. Hasyim Asy‘ari can be realized.[Artikel ini hendak memperkenalkan kembali gagasan KH. M. Hasyim Asy‘ari tentang pendidikan, yaitu pada hakikatnya etika dalam proses belajar mengajar adalah penting. Artikel ini menggunakan metode studi pustaka atas kitab Âdâb al-‘Âlim wa al-Muta‘allim karya KH. M. Hasyim Asyari. Dalam kitab ini, dia menjelaskan etika guru dan murid dalam proses belajar dan mengajar, yang mencakup keutamaan pendidikan, tugas dan tanggung jawab murid, tugas serta tanggung jawab guru, dan etika terhadap buku dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Pengenalan kembali gagasan pendidikan KH. M. Hasyim Asya‘ri merupakan sebuah upaya untuk mengingatkan urgensi etika, terutama dalam proses belajar dan mengajar, sebagai fondasi pembentukan karakter manusia, sehingga mereka bisa beribadah kepada Allah, produktif, dan dinamis pada jalan yang benar yang merupakan inti pemikiran pendidikan Islam KH. M. Hasyim Asy‘ari dapat terwujud]
PENDIDIKAN ISLAM DAN GENDER Sa’i, Mad
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v2i1.657

Abstract

Bias gender dalam pendidikan masih kerap terjadi. Pada-hal ini akan berimplikasi pada kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam sejumlah aspek kehidupan. Karena itu, penting terus dilakukan upaya mengatasi bias gender dalam pendidikan, di antaranya melalui; (1) reintepretasi ayat-ayat al-Qur‟an dan hadits yang bias gender dilakukan secara kontinyu agar ajaran agama tidak dijadikan justifikasi yang salah; (2) pengembangan kuriku-lum berbasis kesetaraan, keadilan dan keseimbangan; (3) pember-dayaan kaum perempuan di sektor pendidikan informal; (4) pem-berdayaan di sektor ekonomi untuk meningkatkan pendapatan keluarga terutama dalam kegiatan industri rumah tangga; (5) pendidikan politik bagi perempuan agar dilakukan secara intensif; (6) pemberdayaan di sektor keterampilan, baik keterampilan untuk kebutuhan rumah tangga maupun yang memiliki nilai jual; dan (7) sosialisasi undang-undang anti kekerasan dalam rumah tangga lebih intens.
تجديد هدف الصوفية الإفرادية و الغيبية إلى الإجتماعية والتجريبة في مخطوطة حقيقة المعرفة (دراسة فيلولوجية و تحليلية) Sadudin, Isan
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v4i2.1566

Abstract

Penelitian ini membahas tentang nilai-nilai tasawuf dalam naskah Haqiqatul Ma’rifah dengan kode naskah MAA.021 yang berada di Perpustakaan Masjid Agung Keraton Surakarta. Penelitian ini adalah kajian filologi dan analisis isi. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data berbasis studi pustaka. Kemudian penulis menggunakan metode deskripsi analisis dan pendekatan istiqra’i atau buttom up approach untuk menganalisa data penelitian. Penulis menggunakan Kitab Risalah Qusyairiyah karya Imam al-Qusyairi sebagai bahan perbandingan antara konsep tasawuf yang ada di dalam naskah MAA.021. Adapun hasil penelitian ini, penulis menemukan bahwa syariat sebagai cermin dan manifestasi dari amalan spirit keimanan. Kemudian setiap penempuh jalan tasawuf hendaknya mengamalkan pengalaman spiritual ketika bertemu dengan Allah (nilai-nilai individual-transedental) ke dalam kehidupan nyata (nilai-nilai sosio-empirik). Pengamalan ini sebagai bentuk dari metode penyebaran ajaran Islam dengan penuh kedamaian dan kasih sayang sehingga konsep “Islam rahmatan lil a’lamin” dapat dirasakan segenap makhluk.
ISLAMIC ECONOMICS AND PARTIAL–TOTAL RELIGIOSITY: A Case Study of Majlis Taklim in Banjarmasin Hidayatullah, Muhammad Syarif
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v7i1.3308

Abstract

In Banjarmasin, most of majlis taklim are dominated by the study of sufism. If there is a discussion of fiqh (Islamic jurisprudence), it is more inclined about fiqh al-‘ibâdah (fiqh of worship). Meanwhile fiqh al-mu‘âmalah (fiqh of social interaction) is not a study that is considered important, so that the majlis taklim by the study fiqh al-mu‘âmalah are few. Based on participant observation, there are two majlis taklims who carry out da’wa of islamic economics through the study fiqh al-mu‘âmalah, they are Darul Ma‘arif and Ar-Rahmat. Using interactive data analysis, this field research indicates that the two majlis taklims carry out da‘wa of islamic economics by presenting fiqh al-mu‘âmalah contemporary material through a discussion of mu‘âmalah which is associated by economic issues and modern financial. Considering that study fiqh al-mu‘âmalah is still few, it is necessary to initiate transformative da‘wa as an effort to build a comprehensive Islamic paradigm including worship and social interaction, so that the partial religiousity phenomenon in Banjarmasin become a total religiousity.[Majlis taklim di Kota Banjarmasin didominasi materi pengajian sufism. Jika ada pembahasan fikih, ia lebih cenderung kepada pembahasan fikih ibadah. Sedangkan fikih muamalah tidak menjadi kajian yang dianggap penting, sehingga majlis taklim dengan kajian fikih muamalah (fikih ekonomi syariah) terbatas. Berdasarkan observasi partisipan, ada dua majlis taklim yang melaksanakan dakwah ekonomi syariah melalui pengajian fikih muamalah, yaitu Majlis Taklim Darul Ma‘arif dan Majlis Taklim Ar-Rahmat. Penelitian lapangan yang menggunakan analisis data interaktif ini menunjukkan bahwa dua majlis taklim tersebut melaksanakan dakwah ekonomi syariah dengan penyajian materi fikih muamalah kontemporer melalui pembahasan muamalah yang dikaitkan dengan isu-isu ekonomi dan keuangan modern. Karena pengajian fikih muamalah masih sedikit, dakwah transformatif perlu digagas sebagai upaya membangun paradigma Islam komprehensif yang mencakup ibadah dan muamalah, sehingga fenomena religiusitas parsial di Banjarmasin berubah menjadi religiusitas total] 
KHAWARIJ: ARTI, ASAL-USUL, FIRQAH-FIRQAH, DAN PENDAPATNYA Shaliadi, Ikrom
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v2i1.652

Abstract

Setelah Khalifah Ali ibn Thalib menerima usulan tahkim (arbitrasi) dari Mu‟awiyah dalam perang Shiffin, sejumlah pasukan Ali keluar dari barisan karena tidak setuju dengan keputusan Ali yang berkompromi dengan pemberontak. Kelompok yang keluar inilah yang selanjutnya disebut khawarij. Dari persoalan politik meluas ke masalah aqidah, karena kelompok khawarij memper-masalahkan aqidah pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa tahkim. Dalam perkembangannya, aliran khawarij terpecah ke dalam sejumlah firqah yang memiliki pendapat beragam. Yang menyatukan identitas mereka, adalah sikapnya yang sangat keras terhadap kelompok-kelompok muslim yang tidak sepaham dengan keyakinan mereka, dan mereka sangat mudah menuduh kelompok islam lainnya sebagai kafir.
TEORI BELAJAR HUMANISTIK DAN APLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: Telaah Materi Dan Metode Pembelajaran solichin, Mohammad Muchlis
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v5i1.1856

Abstract

Teori belajar Humanistik merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada memanusiakan siswa, dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan siswa dalam belajar. Tulisan ini berupaya menelaah paradigm pembelajaran humanistik dan penerapannya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), yang meliputi materi/sub meteri akidah, al-Qur’an Hadith, Fiqh, Akhlak Tasawwuf dan Sejarah Kebudayaan Islam. Dalam Pendidikan Agama Islam teori belajar humanisme bisa digunakan sebagai cara untuk menyampaikan materi PAI. Penarapan teori belajar humanistik dalam materi PAI dapat dilakukan dengan memberikan alasan-alasan (bukti-bukti) rasional terhadap ajaran Islam, memberikan kesempatan siswa untuk berpikir kritis, kreatif terhadap materi PAI yang disampaikan, menghubungkan materi PAI dengan dunia nyata siswa. Strategi pembelajaran PAI sebagai aplikasi teori humanistik dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran aktif, kreatif, menyenangkan, koperatif, kontekstual, dan inquiry- discovery.

Page 1 of 24 | Total Record : 232