cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Geotadulako
Published by Universitas Tadulako
ISSN : 2338753X     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Pendidikan Geografi FKIP Universitas Tadulako.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 3, No 5 (2015): Januari-Juni" : 7 Documents clear
FAKTOR PENENTU PARTISIPASI PETANI KARET DALAM USAHA KONSERVASI TANAH DI DESA ULUANSO KECAMATAN LEMBO KABUPATEN MOROWALI UTARA Arsy, Risma Fadhilla
Geotadulako Vol 3, No 5 (2015): Januari-Juni
Publisher : Geotadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemanfaatan lahan banyak digunakan oleh masyarakat sebagai lahan perkebunan karet, dimana lahan tersebut berpotensi terjadi erosi. Masyarakat setempat hanya tergiur dengan adanya penghasilan yang sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Mereka belum paham mengenai dampak negatif yang akan terjadi pada lahan pertanian mereka. Karena masih ada masyarakat yang menanam tanpa mengetahui syarat-syarat penanaman atau teknik-teknik penanaman. Sehingga besar kemungkinan terjadinya kerusakan lingkungan khususnya lahan pertanian yang di gunakan untuk penanaman pohon karet tersebut.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi dan menghambat partisipasi petani karet dalam usaha konservasi tanah. Subjek pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Uluanso yang telah ditentukan melalui purposive sampling sebanyak 29 responden. Metode penelitian kualitatif menggambarkan atau melukiskan fenomena yang diteliti secara sistematis, faktual dan akurat dan untuk penelitian kuantitatif di gunakan untuk mengukur tingkat pemahaman petani karet mengenai konservasi dengan teknik skala Likert. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh Partisipasi petani karet dalam usaha konservasi tanah di Desa Uluanso dipengaruhi oleh tingkat pemahaman petani terhadap konservasi tanah dan faktor penghambat yaitu Kurangnya perhatian dari pemerintah dan dinas terkait, Kurangnya waktu untuk mengurus tanaman karet, Membutuhkan biaya yang lebih besar untuk menerapkan usaha konservasi tanah pada lahan para petani karet
IMPLIKASI TRANSFORMASI WILAYAH TERHADAP KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA Saputra, Iwan Alim
Geotadulako Vol 3, No 5 (2015): Januari-Juni
Publisher : Geotadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Klaten yang bertujuan untuk mengkaji dampak transformasi wilayah terhadap ketahanan pangan rumah tangga. Metode yang digunakan adalah survei dengan pengambilan sampel 130 KK secara acak di 13 desa yang mewakili tingkat kekotaan dan derajat aksessibilitas yang berbeda. Pendekataan keruangan digunakan dalam penelitian ini dengan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum ketahanan pangan rumah tangga berbanding terbalik dengan intensitas transformasi wilayah di Kabupaten Klaten. Semakin tinggi intensitas transformasi suatu desa maka semakin lemah pula tingkat ketahanan pangannya. Tingkat ketahanan pangan yang ideal terdapat di desa-desa yang berada di wilayah pinggiran kota. Hal ini mengindikasikan bahwa wilayah Kabupaten Klaten rentan terhadap transformasi wilayah, terutama transformasi fisik yang berhubungan dengan penyusutan luas lahan pertanian
URGENSI PERANAN AGAMA DALAM MELESTARIKAN ALAM LINGKUNGAN Hamid, Abdul
Geotadulako Vol 3, No 5 (2015): Januari-Juni
Publisher : Geotadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahayanya kerusakan dan bencana lingkungan akibat ulah manusia menunjukan  kecendungan yang terus meningkat.  Peningkatan gas CO2, kelangkaan air bersih, punahnya berbagai species dan pencemaran udara hendaknya menjadi suatu perhatian khusus  dari semua kalangan agar bisa menyelematkan kehidupan manusia di dunia ini. Peranan agama diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan memiliki kesadaran tinggi agar  keluar dari krisis lingkungan yang kian terpuruk. Karena di dalam ajaran agama mengandung nilai-nilai luhur yang dijadikan landasan manusia sebagai ‘’khalifah fil ard” dalam mengelola alam lingkungan
ANALISIS KETERSEDIAAN, RASIO DAN KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU PERKOTAAN KECAMATAN POSO KOTA KABUAPTEN POSO Achsan, Andi Chaerul
Geotadulako Vol 3, No 5 (2015): Januari-Juni
Publisher : Geotadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pembangunan suatu kota hendaknya dapat berlandaskan pada konsep pembangunan berkelanjutan, pelaksanaan konsep ini dapat diimplementasikan dengan mengalokasikan ruang yang tidak hanya berorientasi pada pemenuhan ruang untuk areal terbangun dalam rangka penyediaan sarana dan prasarana fisik kota tetapi juga pada pemenuhan ruang terbuka khususnya yang berkaitan dengan penyediaan ruang terbuka hijau kota. Kawasan perkotaan Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso merupakan kawasan perkotaan yang dalam perkembangan pem-bangunannya diharapkan dapat menciptakan kawasan perkotaan yang berlandaskan pada konsep pembangunan berkelanjutan melalui penyediaan ruang terbuka hijau kota yang memadai, oleh karenanya untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan kajian untuk mengoptimalkan peran dan keberadaan ruang terbuka hijau tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengkaji ketersediaan ruang terbuka hijau, rasio serta kebutuhan ruang terbuka hijau perkotaan Kecamatan Poso Kota, Kota Poso. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan ketersediaan ruang terbuka hijau perkotaan Kecamatan Poso Kota memiliki luas sebesar 20,45 ha dengan komposisi untuk ruang terbuka hijau publik sebesar 18,3093 ha dan ruang terbuka hijau privat sebesar 2,1370 ha. Rasio ruang terbuka hijau perkotaan Kecamatan Poso Kota terhadap luas wilayah perkotaan Kecamatan Poso Kota memiliki rasio sebesar 5,38% dengan komposisi ruang terbuka hijau publik sebesar 4,82% dan ruang terbuka hijau privat sebesar 0,56%. Untuk memenuhi ketentuan minimal ruang terbuka hijau yang harus tersedia sesuai dengan amanat undang-undang yang berlaku maka berdasarkan kondisi eksisting ruang terbuka hijau yang ada perlu dilakukan penambahan luas ruang terbuka hijau perkotaan Kecamatan Poso Kota sebesar 24,62% dengan komposisi untuk ruang terbuka hijau publik sebesar 15,18% dan ruang terbuka hijau privat sebesar 9,44%
STRATIFIKASI SOSIAL DI DESA KOTARINDAU KABUPATEN SIGI Nuraedah, Nuraedah
Geotadulako Vol 3, No 5 (2015): Januari-Juni
Publisher : Geotadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan tulisan ini  untuk mendeskripsikan stratifikasi sosial yang terbentuk di Desa Kotarindau, untuk mengetahuidampak yang terjadi akibat adanya stratifikasi sosial di Desa Kotarindau Kabupaten Sigi, serta mendeskripsikanketerlibatan fungsional lapisan atas dalam mengatasi masalah lapisan bawah.Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun cara menemukan data penelitian, melalui observasi dan wawancara.Stratifikasi sosial yang nampak di desa Kotarindau, Pertama:lapisan atas, dinilai mempunyai kekuasaan karena perkataan dan pendapat orang-orang lapisan atas ini mengacu kepada Al-Quran dan Hadits, sehingga warga selalu mendengar petuah mereka karena perasaan religi. Selain itu, mereka juga ikut berperan dalam pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang terjadi di desa.Kedua, yakni lapisan menengah, dimana anggota masyarakat pada golongan ini merupakan anggota masyarakat yang memiliki akses informasi langsung terhadap pihak pemerintah tentang system pertanian yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, oleh karena dianggap memiliki kewenangan dalam membina anggota kelompoknya. Ketiga, lapisan bawah merupakan anggota masyarakat yang berprofesi sebagai buruh tani. Mereka tidak memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan secara langsung.Selain itu mereka tidak memiliki sumber daya yang cukup dan tidak mau menerapkan inovasi. Dampak yang terjadi akibat stratifikasi sosial di desa Kotarindau, adalah penyebaran informasi belum merata ke petani, karena kontribusi masih kurang merata dinikmati masyarakat secara keseluruhan.Keterlibatan fungsional lapisan atas dalam mengatasi masalah lapisan bawah belum dapat berkontribusi secara penuh dalam meningkatkan kesejahteraan petani, karena lapisan atas hanya bertindak sebagai pemberi saran atas penyelesaian masalah tanpa turun langsung menyelesaikan masalah yang dihadapi petani serta hanya berkontribusi memberikan informasi akan adanya pembinaan pertanian organik untuk petani mandiri dan buruh tani di desa
ANALISIS KELELAHAN BAHAN KOMPOSIT SERAT NENAS Iskandar, Iskandar
Geotadulako Vol 3, No 5 (2015): Januari-Juni
Publisher : Geotadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebanyakan bejana tekan terbuat dari baja karbon. Sebagai bahan konstruksi, baja karbo cukup berat serta korosinya tinggi trhadap zat kimia atau gas korosif. Untuk mencapai tujian bejana sebagai tempat penyimpanan berbagai zat kimia atau gas dan untuk mendapatkan konstruksi yang ringan, maka pemakaian bahan komposit dari serat nenas resin epoksi cukup memadai. Penelitian tentang material komposit ini dilakukan dengan menyusun bahan serat nenas sebagai bahan penguat dan resin epoksi sebagai matriks. Serat Nenas terdiri dari satu serat anyaman dengan volume 20 % dan resin 80% ketebalan diambil 5 mm sesuai dengan yang umum digunakan pada bejana tekan. Pengujian tarik dan pengujian kelelahan dilakukan selama 3600 hingga 10.800 siklus dengan tekanan yang berfluktuasi hingga 1,85 Mpa. Hasil yang dicapai adalah informasi tentang kekuatan dan restansi retak karena siklus pembebanan yang dinyatakan dengan besarnya nilai faktor intensitas tegangan dengan tanpa serat
IMPLEMENTASI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PADA PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI SE-KOTA PALU Samuel S. Patampang, Amiruddin, Nurvita,
Geotadulako Vol 3, No 5 (2015): Januari-Juni
Publisher : Geotadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan hasil kegiatan observasi yang dilakukan di SMP Negeri se- Kota Palu pada bulan  Agustus Tahun 2014, menunjukan tingkat partisipasi aktif siswa pada materi IPS masih rendah. Hal ini dikarenakan oleh beberapa fakor yaitu: 1) lemahnya kemampuan Guru dalam mengembangkan pembelajaran, 2) lemahnya pemahaman Guru tentang konsep paradigma pembelajaran konsruktivisme, 3) lemahnya pemahaman Guru tentang Model-model pembelajaran, sehingga cenderung terjebak pada pola pembelajaran langsung yang pada umumnya hanya menggunakan pendekatan metode ceramah dan tanya jawab, dan 4) lemahnya kemampuan Guru dalam mengembangkan materi yang disajikan).Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei yakni mengamati kegiatan pembelajaran IPS terpadu dengan pendekatan model-model pembelajaran. Peneliti.an ini dilaksanakan di SMP Negeri se-Kota Palu. Subjek penelitiannya adalah seluruh SMP Negeri se-Kota Palu. Untuk mendukung pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini diginakan teknik: Observasi, Angket, dan Dokumentasi. Agar penelitian ini lebih bermakna dan bersifat inforrmatif, maka data dan informasi yang telah dikumpulkan selanjutnya ditindaklanjuti dengan teknik analisis statistik deskriptif.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal pokok yang berkaitan dengan pengembangan model pembelajaran sebagai berikut: 1) Proses pembelajaran  IPS di SMP Negeri se Kota Palu pada umumnya telah menggunakan pendekatan model pembelajaran seperti model pembelajaran CTL, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran berbasis masalah, dan model pembelajaran  penemuan. 2) Proses pembelajaran IPS di SMP Negeri sekota Palu pada umumnya telah menggunakan pendekatan model pembelajaran, namun masih perlu untuk ditingkatkan terutama yang berkaitan dengan sintaks, prinsip reksi, dan seterusnya, dan 3) Pada prinsipnya apresiasi siswa dengan implementasi model pembelajaran pada pembelajaran IPS sangat positif hal tersebut telihat dari sikap partisipasi aktif , kinerja dan hasil belajar siswa yang relatif baik, namun demikian dalam konteks proses pembelajaran masih perlu untuk lebih ditingkatkan

Page 1 of 1 | Total Record : 7