cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Jambi Medical Journal "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan"
Published by Universitas Jambi
ISSN : 2339269X     EISSN : 25806874     DOI : -
Core Subject : Health,
Jambi Medical Journal is a Journal for Medical And Health Issues, in Scope: Medical Education, Farmakology, Mikrobiology, PUblic Health, Clinical Patology, Medical Nutrition, Clinical Medicine, Pediatric, Immunology, Patology Anatomi, Orthopedy, Obstetri and Gynekology, Internal Medicine, Endocrine and Metabolic, Genetics & Molecular Biology.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 2 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" : 9 Documents clear
UJI KEPEKAAN BAKTERI YANG DIISOLASI DARI PASIEN DENGAN BAKTERIURIA TERHADAP ANTIBIOTIK AMOKSISILIN, LEVOFLOKSASIN DAN CIPROFLOKSASIN DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI PERIODE OKTOBER - NOVEMBER 2016
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 5 No. 2 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.467 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v5i2.4116

Abstract

Abstract Urinary tract infection (UTI) one of infection resulting in significant morbidity and occasional mortality. Mostly, Community-acquired UTI caused by E. Coli. Antibacterial is the empiric treatment for UTI and the antibacterial resistance pattern of UTI can be changed by the place and time. Antibiotic is used to treat UTI such as cephalosporin, penicillin and quinolon. This research is to determine the antibacterial resistance pattern of amoxcillin, levofloxacin and ciprofloxcacin with disk diffusion method. The urine samples were taken from Laboratory of Microbiology Hospital Raden Mattaher Jamb with positive bacteriuria. This research obtained 46 samples. The most bacteries in urine were Staphylococcus haemolitycus (30,4%), E. Coli 13%, others (56,6%). Antibacterial susceptibility pattern for E. Coli showed that 66,6% sensitive to amoxcillin , 50% sensitive to ciprofloxacin and 83,3% sensitive to levofloxacin
PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TERHADAP DIET RENDAH GARAM SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN KONSULTASI GIZI DI POLI GIZI RUMAH SAKIT RADEN MATTAHER TAHUN 2017 Lipinwati, Lipinwati
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 5 No. 2 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.873 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v5i2.4117

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Tahun 2013 jumlah penduduk di indonesia yang menderita hipertensi sebanyak 65 juta jiwa dari 252 juta penduduk. Dalam penatalaksanaan non-farmakologi hipertensi, diet rendah garam sangat diperlukan dapat menurunkan sebanyak 2 -8 mgHg tekanan darah. Pengetahuan yang baik tentang diet rendah garam dapat mengontrol tekanan darah bagi pasien hipertensi dengan mengkomsumsi garam tidak lebih dari 2,4 g/hari. Pasien hipertensi sebaiknya diberikan konsultasi gizi untuk meningkatkan pengetahuan tentang diet rendah garam. Dari hasil data rekam medik RSUD raden Mattaher pada januari-maret 2016 jumlah kasus baru pasien hipertensi 60 pasien dengan jumlah kunjungan 586 pasien dan tidak semua pasien mendapatkan konsultasi gizi. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan ni lai pengetahuan pasien hipertensi sebelum dan sesudah diberikan konsultasi gizi. Metode : Desain penelitian ini adalah Pre- ekperimen dengan one grup pretest posttest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel adalah 20 pasien hipertensi yang melakukan konsultasi gizi di RSUD Raden Mattaher. Sebelum dan sesudah konsultasi gizi pasien diminta menjawab kuesioner yang terdiri dari 12 pertanyaan. konsultasi diet rendah garam diberikan oleh ahli gizi sesuai dengan materi yang telah ditetapkan. Analisis data menggunakan uji t. Hasil : Perbedaan rata-rata skor sebelum diberikan konsultasi gizi adalah 67,90 dan rata -rata skor sesudah diberikan konsultasi gizi adalah 87,90 rata -rata skor pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan konsultasi gizi adalah 20,00 dengan nilai signifikansi 0,000<0,05.Dari hasil analisis data dengan uji t didapatkan ada perbedaan pengetahuan sesudah diberikan konsultasi gizi Kesimpulan : Ada peningkatan pengetahuan setelah diberikan konsultasi gizi. Kata Kunci : Hipertensi, Diet Rendah Garam, Konsultasi Gizi ABSTRACT Background: In 2013 total population in Indonesia suffering from hypertension as much as 65 million people from 252 million population. In the non-pharmacological management of hypertension, a low-salt diet can reduce as much as 2-8 mgHg blood pressure. A good knowledge of low-salt diet can control blood pressure for hypertensive patients by consuming no more 2.4 g/ day. Hypertensive patients should be given nutritional assistance to improve knowledge about low-salt diet. From the results of medical record at Regional Public Hospital Raden Mattaher in january to March 2016 the number of new cases of hypertensive patients 60 patients with the number of visits 586 patients but not all patients get nutrition consultation. The purpose of this study was to know the difference in the value of knowledge of hypertensive patients before and after being given nutritional consultation. Methods: This Pre- experiment study used one group pretest posttest design. Sampling technique using non probability sampling that purposive sampling. With 20 hypertensive patients, who conducted nutritional counseling at Regional public hospital Raden Mattaher. Before and after the nutrition consultation the patient was asked to answer a questionnaire used consist 12 questions. Low-salt diet consultancy is given by nutritionists in accordance with the material that has been set. Data analysis with t test. Result: The mean difference score before given a nutritional consultation was 67.90 and the mean score after given a nutritional consultation was 87.90. The mean difference between the pre and post nutritional score was 20.00 with a significance value of 0.000 <0.05. From the results of data analysis with t test there is a difference of knowledge after given a nutritional consultation. Conclusion: There is improvement knowledge after being given a nutrisional consultation. Keywords: Hypertension, Low Salt Diet, Nutrition Consultation
GAMBARAN HITUNG JUMLAH DAN JENIS LEUKOSIT SERTA POLA MAKAN PADA KOMUNITAS SUKU ANAK DALAM DI DESA BUKIT SUBAN DAN SEKAMIS KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN 2016 Carolina, Maria Estela
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 5 No. 2 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.137 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v5i2.4118

Abstract

Abstract Backgrounds :Suku Anak Dalam (SAD) is a self-term for the indigenous communities that lived in the forest in Jambi. SAD’s morbidity rate was quite high. Malnutrition affected nearly all SAD citizens. Therefore, SAD citizens was expected to have a good immune system in order not to infected to the disease. One that is vital to the immune system were the leukocytes. The main function of Leukocyte was for protection or as the body's defense against infection. The purpose of this study is to describe the number and type of leukocyte count and dietary habits of SAD citizens. Method :This research was a descriptive study with the technique of sampling with accidental sampling technique. The amount of sampels were 44 person. This study used a Sysmex-800i Hematology Analyzer and interview form. Result :The results showed that the number of normal white cell count by 75% and 25% leukocytosis. In leukocyte count, 77,28% were neutropenia, 11,36% neutrophilia, 68,18% eosinophilia, 4,55% limfositopenia, 6,81% lymphocytosis, and 4,55% monocytosis. In dietary habits 50% were eat two times a day, 100% consumed rice, 72,7% consumed chicken, 65,9% consumed tempe, 47,72% consumed vegetables spinach and beans, and 88,63% consumed bananas. Conclusion: Samples of normal leukocyte counted more than leukocytosis. For leukocyte count still many who had neutropenia and eosinophilia. Dietary habits of SAD citizens was too much who eat two times a day. Keywords : Leukoytes counts, Dietary habits, Suku anak dalam Abstrak Latar belakang : Suku Anak Dalam (SAD) merupakan sebutan diri bagi komunitas adat yang hidup dalam hutan di Provinsi Jambi. Angka kesakitan SAD cukup tinggi. Masalah gizi buruk hampir diderita semua warga Suku Anak Dalam. Karena itu, warga Suku Anak Dalam diharapkan memiliki sistem imunitas yang baik agar tidak terjangkit penyakit. Salah satu yang berperan penting terhadap sistem imunitas adalah leukosit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hitung jumlah dan jenis leukosit serta pola makan pada komunitas Suku Anak Dalam. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif dengan teknik pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 44 orang. Sampel darah masyarakat Komunitas Suku Anak Dalam diperiksa di laboratorium menggunakan alat Hematology Analyzer SYSMEX-800i. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah hitung leukosit yang normal sebanyak 75% dan leukositosis 25%. Untuk hitung jenis leukosit didapat neutropenia sebanyak 77,28%; neutrofilia sebanyak 11,36%; eosinofilia sebanyak 68,18%; limfositopenia sebanyak 4,55%; limfositosis sebanyak 6,81%; dan monositosis sebanyak 4,55%. Distribusi pola makan didapatkan paling banyak makan 2 kali sehari sebanyak 50%; mengkonsumsi makanan nasi sebanyak 100%; mengkonsumsi lauk hewani ayam sebanyak 72,7%; mengkonsumsi lauk nabati tempe sebanyak 65,9%; mengkonsumsi sayur-mayur bayam sebanyak 47,72% dan kacang panjang sebanyak 47,72%; dan mengkonsumsi buah pisang sebanyak 88,63%. Kesimpulan: Sampel yang jumlah leukositnya normal lebih banyak dibandingkan dengan leukositosis. Untuk hitung jenis leukosit masih banyak yang mengalami neutropenia dan eosinofilia. Pola makan masih banyak yang makan 2 kali sehari. Kata kunci : Hitung leukosit, Pola makan, Suku anak dalam
PROFIL HISTOPATOLOGI MASTITIS KRONIS PADA SEDIAAN FORMALIN FIXED PARAFFIN EMBEDDED (FFPE) DI KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI Quzwain, Fairuz
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 5 No. 2 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.493 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v5i2.4119

Abstract

ABSTRAK Mastitis adalah kondisi peradangan payudara, yang mungkin atau mungkin tidak disertai dengan infeksi. Masititis kronis merupakan peradangan pada payudara yang terjadi kronis ditandai secara histopatologis adanya serbukan sel-sel radang kronis pada parenkim payudara. Di wilayah provinsi Jambi, kabupaten Sarolangun merupakan daerah endemis adanya kejadian infeksi spesifik, data yaang akurat didapatkan untuk kejadian tuberkulosis pada paru-paru, belum ada data yang signifikan untuk kejadian infeksi spesifik payudara pada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insidensi mastitis kronis dan profil klinis serta histopatologis mastitis kronis di Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni menggunakan sample klinis dari pasien mastitis kronis. Sampel dibagi menjadi tiga kelompok mastistis spesifik, granulomatosa dan mastitis non-spesifik. Kemudian dilakukan pemeriksaan histopatologis untuk duktuli, jenis sel radang, sel-sel epiteloid dan sel data langhanas. Kata kunci : Histopatologi, mastitis kronis, Formalin Fixed Parafin Embedded (FFPE)
PRESEPSI MAHASISWA TERHADAP LINGKUNGAN PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI aurora, wahyu indah dewi; Shafira, Nyimas Natasha Ayu
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 5 No. 2 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.411 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v5i2.4198

Abstract

Abstract Background: In the learning environment of medical education institutions, every medical student will experience and undergo various learning activities. Therefore, medical education institutions should be able to create a comfortable learning environment for medical students without lowering the standard and quality of learning. Research Objectives: The purpose of this study is to determine student perception of the learning environment, so that it can be an input to the institution as an effort to optimize the learning environment of Medical Study Program Faculty of Medicine and Health Sciences Jambi University (PSKed FKIK UNJA). Method: The cross-sectional study was conducted at PSKed FKIK UNJA in April-October 2016 and involved 315 student respondents o the 2nd, 4th and 6th semesters. The perception data on the learning environment and learning strategy was obtained from the Dundee Ready Educational Environment Measure (DREEM) questionnaire and subsequently performed qualitative research with focus group discussion method (FGD) to confirm and explore student perception based on the questionnaire analysis result. Result: This research shows that 90% of students of PSKed FKIK UNJA have positive perception toward learning environment PSKed FKIK UNJA. From five categories of student perceptions of the learning environment, there are 13 statements that get negative response from students, this negative response indicates there are several students who are not satisfied with the elements that exist in the learning environment PSKed FKIK UNJA. Conclusion: It can be concluded that positive perception toward the learning environment shows the learning environment PSKed FKIK UNJA has been in accordance with student expectations. According to the students, the learning environment of PSKed FKIK UNJA has some drawbacks in terms of arrangement and coordination of lecture schedules by the academic and faculty members, unallocated break time of the students. The atmosphere of learning remains unconducive due to the lack and limited of infrastructure facilities, low supervision of cheating behavior, and lack of support systems for outstanding students and stressful students. Keywords: perception, learning environment, medical students Abstrak Latar Belakang: Di dalam lingkungan pembelajaran institusi pendidikan kedokteran, setiap mahasiswa kedokteran akan mengalami dan menjalani berbagai kegiatan pembelajaran yang bervariasi Oleh karena itu institusi pendidikan kedokteran harus dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman bagi mahasiswa kedokteran tanpa menurunkan standar dan kualitas pembelajaran . Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran sehingga dapat menjadi masukan kepada pihak institusi dalam upaya mengoptimalisasi lingkungan pembelajaran Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi (PSKed FKIK UNJA). Metode: Penelitian cross sectional dilaksanakan di PSKed FKIK UNJA pada bulan April-Oktober 2016 dan melibatkan 315 responden mahasiswa semester 2, 4 dan 6. Data persepsi terhadap lingkungan pembelajaran dan strategi pembelajaran didapat dari kuesioner Dundee Ready Educational Environment Measure (DREEM) dan selanjutnya dilakukan penelitian kualitatif dengan metode diskusi kelompok terfokus (DKT) untuk mengkonfirmasi dan mengeksplorasi persepsi mahasiswa tersebut berdasarkan hasil analisis kuesioner. Hasil: Penelitian ini menunjukkan 90% mahasiswa PSKed FKIK UNJA memiliki persepsi positif terhadap lingkungan pembelajaran PSKed FKIK UNJA. Dari lima kategori persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran , terdapat 13 pernyataan yang masih mendapatkan respon negatif dari mahasiswa , respon negatif ini menunjukkan masih terdapat mahasiswa yang tidak puas terhadap elemen-elemen yang ada pada lingkungan pembelajaran PSKed FKIK UNJA. Kesimpulan: Pada penelitian ini disimpulkan persepsi positif terhadap lingkungan pembelajaran menunjukkan lingkungan pembelajaran PSKed FKIK UNJA telah sesuai dengan harapan mahasiswa. Menurut pendapat mahasiswa, lingkungan pembelajaran PSked FKIK UNJA masih terdapat kekurangan dari segi pengaturan dan koordinasi jadwal kuliah oleh bagian akademik dan staf pengajar, waktu libur mahasiswa yang tidak teralokasi dengan baik, sarana prasarana yang masih kurang dan terbatas sehingga menyebabkan suasana pembelajaran tidak kondusif, kurangnya pengawasan terhadap perilaku mencontek, dan kurangnya sistem dukungan untuk mahasiswa yang berprestasi dan bagi mahasiswa yang mengalami stres. Kata kunci: persepsi, lingkungan pembelajaran, , mahasiswa kedokteran
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI aurora, wahyu indah dewi; Mulyani, Sri
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 5 No. 2 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.178 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v5i2.4199

Abstract

Abstract Background: Pregnant women must have adequate nutrition, for pregnant women essentially all require additional nutrients, but it is often a shortage of energy are protein and some minerals, such as iron. The number of iron deficiency in pregnant women in Indonesia is quite apprehensive because it reaches 40%. Thus raises fears of the loss of generations of Indonesia.To analyze knowledge and family support for compliance to consume iron tablets to pregnant women.Methods: This study is a quantitative research using analytic survey with cross sectional design. The sampling technique used is non-probability by accidental sampling with a sample of 95 respondents.Results: There was a significant relationship between the level of knowledge with adherence (p-value = 0.002) and the presence of a significant relationship between family support with adherence (p-value = 0.004).Conclusion: Of the 95 respondents who researched obtained respondents who do not comply is 73 (76.8%). Based on the data obtained can be seen that the variable knowledge and family support are factors that affect the compliance of pregnant women consume iron tablets. Keywords: Compliance, knowledge, and family support. Abstrak Pendahuluan: Ibu hamil pada dasarnya memerlukan semua zat gizi tambahan, namun yang terjadi adalah kekurangan energi protein dan beberapa mineral seperti zat besi.Angka kekurangan zat besi pada ibu hamil di Indonesia cukup memprihatinkan karena mencapai 40 %.Sehingga menimbulkan kekhawatiran hilangnya generasi berkualitas Indonesia.Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi pada ibu hamil. Metode Penelitian: Penelitian kuantitatif yang menggunakan metode survei analitik dengan desain Cross Sectional. Tekhnik pengambilan sampel non probability dengan accidental sampling dengan jumlah sampel 95 responden. Hasil: Adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan (p-value = 0,002) dan adanya hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan (p-value =0,004). Kesimpulan: 95 responden yang diteliti didapatkan responden yang tidak patuh sebanyak 73 (76,8%). Di harapkan ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan tentang tablet zat besi dan patuh mengkonsumsi tablet zat besi. Kata Kunci: Kepatuhan, pengetahuan, dan dukungan keluarga
DETEKSI DINI OSTEOPOROSIS PASCA MENOPAUSE aurora, wahyu indah dewi; Humaryanto, Humaryanto
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 5 No. 2 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.019 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v5i2.4200

Abstract

Abstract Osteoporosis occurs when the process of bone erosion and bone formation become unbalanced. The cells that cause bone erosion (osteoclasts) begin to make canals and holes in bone faster than the work of osteoblast-producing cells that create new bone to fill the hole, so bone decreases bone mass density and worsening bone microarchitecture Postmenopausal osteoporosis is caused by an estrogen deficiency. Estrogen plays a very important role in bone metabolism, affecting the activity of osteoblast cells and osteoclasts, including maintaining the work balance of both cells. Because osteoporosis is a disease that usually does not start with symptoms, the most important step in preventing and treating osteoporosis is early checking for early detection so that from this examination will be known next step. Keywords: Osteoporosis, Post menopause, Early Checking Abstrak Osteoporosis terjadi ketika proses pengikisan tulang dan pembentukan tulang menjadi tidak seimbang. Sel-sel yang menyebabkan pengikisan tulang (osteoklas) mulai membuat kanal dan lubang dalam tulang lebih cepat daripada kerja sel-sel pemicu pembentukan tulang (osteoblas) yang membuat tulang baru untuk mengisi lubang tersebut, sehingga tulang mengalami penurunan densitas massa tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang, Osteoporosis pasca menopause disebabkan karena adanya defisiensi estrogen. Estrogen memegang peran yang sangat penting dalam metabolisme tulang, mempengaruhi aktivitas sel osteoblas maupun osteoklas, termasuk menjaga keseimbangan kerja dari kedua sel tersebut. Karena osteoporosis merupakan suatu penyakit yang biasanya tidak diawali dengan gejala, maka langkah yang paling penting dalam mencegah dan mengobati osteoporosis adalah pemeriksaan secara dini untuk deteksi awal sehingga dari pemeriksaan ini akan diketahu langkah selanjutnya. Katakunci: Osteoporosis, Pasca Menopause, Deteksi dini
PROGRAM PELATIHAN STANDARIZED DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU OSCE aurora, wahyu indah dewi; Wijayanto, Rhendy
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 5 No. 2 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.091 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v5i2.4201

Abstract

Abstract A Good examination process for medical students must be able to mimic a real world situation. Decrement of number of patients, case complexity, and patient safety issue should be considered. Meanwhile using only one case with real patient does not represent competency sampling. Standardized Patient (SP) Program is a tool to facilitate medical student’s learning. SP is a normal person who is trained to portray real patient. SP can be use in both learning or assessment process of history taking, physical examination, clinical reasoning, diagnostics, therapy, and education. A well established SP system is very crucial. A sets of steps can be done to obtained a good SP system. It comprises: recruitment, training process, rehearsal, and conduction of examination. This article describes those points above while emphasizing on training process which include practical steps and general principals in order to obtain a well managed training. Keyword: standardized patient, training, clinical skill, OSCE Abstrak Proses ujian yang baik bagi mahasiswa kedokteran harus dapat menyerupai situasi nyata. Berkurangnya jumlah pasien, kompleksitas kasus, dan permasalahan keselamatan pasien harus dipertimbangkan. Sementara hanya menggunakan satu pasien sungguhan kurang dapat mewakili sampling kompetensi. Program Standardized Patient (SP) merupakan wahana untuk mendukung proses pembelajaran bagi mahasiswa. SP adalah orang normal yang dilatih untuk menggambarkan pasien sungguhan. SP dapat dipakai untuk proses belajar maupun assessment dari anamnesis, pemeriksaan fisik, penalaran klinis, diagnosis, pilihan terapi, dan edukasi. Terbentuknya sistem penyedia pasien standar dengan mutu yang konstan sangatlah penting. Serangkaian langkah dapat dilakukan untuk mewujudkan ketersediaan tersebut. Langkah tersebut meliputi: rekruitmen, training, gladiresik, dan pelaksanan ujian. Artikel ini membahas satu persatu bagian tersebut di atas dengan menekankan pada proses training yang membahas langkah demi langkah serta prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan training agar dapat berjalan dengan baik. Kata kunci: Pasien standar, pelatihan, keterampilan klinik, OSCE
KEMAMPUAN CLINICAL REASONING PADA UJIAN OSCE MAHASISWA KEDOKTERAN TAHUN KETIGA
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 5 No. 2 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.04 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v5i2.4202

Abstract

Abstract Background: Clinical reasoning is one of the clinical skill competencies that must be owned by a doctor so it needs to be studied and tested. The OSCE is one method of assessment that can be used to assess the achievement of clinical reasoning. OSCE in the third year at Faculty of Medicine Islamic University of Indonesia (FM IUI) has been using clinical case OSCE so that can be used to assess clinical reasoning skill in addition to others clinical skills such as physical examination and clinical procedural skills. This study aimed to evaluate the clinical reasoning skills of students in the third year of the OSCE exam at FM IUI. Method: The cross sectional study method was used in this study. OSCE test result semesters 5 and 6 of the academic year 2015/2016 collected. Clinical reasoning skills of students in OSCE obtained from the score of the diagnosis ability in clinical case OSCE station. The difference between clinical reasoning skill on each OSCE station and its correlation with the written test on the corresponding block were analyzed. Result: There is differences between clinical reasoning skill in OSCE stations semester 5 and 6. There was no relationship between the score clinical reasoning skills at the OSCE with written test achievement on the corresponding block. Conclusions: The clinical reasoning skills on the OSCE semesters 5 and 6 do not illustrate the clinical reasoning skills of third-year medical students in this study. This study supports the need for further development of the assessment of clinical reasoning skills on the OSCE for medical students. Keywords : clinical reasoning, OSCE, medical student Abstrak Latar Belakang: Penalaran klinis atau clinical reasoning merupakan salah satu kompetensi keterampilan klinis yang harus dimiliki oleh seorang dokter sehingga perlu dipelajari dan diujikan. OSCE merupakan salah satu metode assessment yang dapat digunakan untuk menilai pencapaian clinical reasoning. OSCE pada tahun ketiga di FK UII telah menggunakan kasus klinis untuk dapat juga menilai clinical reasoning disamping keterampilan klinis yang lain seperti pemeriksaan fisik dan tindakan prosedural. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kemampuan clinical reasoning mahasiswa kedokteran pada ujian OSCE tahun ketiga di FK UII. Metode:Metode yang digunakan adalah cross sectional dari hasil ujian OSCE semester 5 dan 6 tahun akademik 2015/2016. Kemampuan clinical reasoning mahasiswa pada ujian OSCE didapatkan dari nilai kemampuan menegakkan diagnosis pada stasion OSCE yang berupa manajemen kasus klinis. Nilai OSCE direkap pada semua mahasiswa yang mengikuti ujian pada periode tersebut. Analisis dilakukan dengan melihat perbedaan kemampuan clinical reasoning antar station OSCE dan menilai korelasinya dengan ujian tulis pada blok yang bersesuain . Hasil: Terdapat perbedaan kemampuan clinical reasoning antar stasion OSCE baik di semester ke 5 maupun ke 6. Tidak terdapat hubungan antara nilai kemampuan diagnosis pada ujian OSCE dengan pencapaian nilai ujian tulis blok yang berkaitan dengan konten OSCE yang diujikan. Pembahasan: Kemampuan diagnosis pada ujian OSCE semester 5 dan 6 tidak menggambarkan kemampuan clinical reasoning mahasiswa tahun ketiga pada penelitian ini. Diperlukan evaluasi dan pengembangan lebih lanjut mengenai penilaian dan pencapaian kemampuan clinical reasoning pada ujian OSCE bagi mahasiswa kedokteran. Kata kunci : clinical reasoning, OSCE, mahasiswa kedokteran

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 12 No. 1 (2024): JAMBI MEDICAL JOURNAL: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 11 No. 4 (2023): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 11 No. 3 (2023): Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Special Issues: Jambi M Vol. 11 No. 2 (2023): Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Special Issues: Jambi M Vol. 11 No. 1 (2023): Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 10 No. 4 (2022): Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 10 No. 3 (2022): Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2022): Special Issues: Jambi Medical And Health Sciences International Conference (JA Vol. 10 No. 1 (2022): Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2021): Special Issues: JAMHESIC 2020 Vol. 9 No. 3 (2021): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2021): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2020): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2020): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2019): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2019): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2018): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2018): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2017): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2016): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2016): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2015): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2015): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2014): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2014): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2013): THE JAMBI MEDICAL JOURNAL Vol. 1 No. 1 (2013): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan More Issue