cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi
ISSN : 2087085X     EISSN : 25495623     DOI : -
Core Subject : Social,
Komuniti : Jurnal Komuniti is a scientific journal that publishes scientific research papers/articles or reviews in the field of Communication and Media. The scope of this journal includes communication as social science, mass communication, technology communication, communication and networking, media and communication.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Volume 11 No.1, Maret 2019" : 10 Documents clear
INTERCULTURAL FRIENDSHIP AS STRATEGY TO REDUCE ANXIETY AND UNCERTAINTY OF ZIMBABWE STUDENTS IN MUHAMMADIYAH SURAKARTA UNIVERSITY Khatimah, Khusnul; Kusuma, Rina Sari
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 11 No.1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i3.5900

Abstract

Friendship is a relationship between voluntarily wounded individuals. Friendships have a responsibility to be emotionally supportive, actively provide assistance, maintain confidence, and support each other. Benefit in friendship usually  include skills in activity, emotional support and help. Intercultural friendship is a more specific and more complex phenomenon that has its own characteristics in terms of relationships. The meeting between two different cultures in building a relationship of intercultural friendship. Establish intercultural friendship relationships with local people by immigrants as a form of adaptation to the new environment.  Immigrants are individuals who move from one region to another in a country influenced by push factors and pull factors such as economic, environmental, and educational factors. Immigrants can experience several conditions when they are in a new environment such as feelings of anxiety and uncertainty to interact with the surrounding environment. This study aims to find out how the relationship of intercultural friendship can reduce the level of anxiety and uncertainty of  Zimbabwean students at the Muhammadiyah Surakarta University. The research method used qualitative method by using population from foreign students at Muhammadiyah Surakarta University and purposive sampling technique that is sampling based on student's country of origin Zimbabwe. Data collection by interview and documentation,  for analysis using qualitative content analysis. Credibility and validity use inter-code reliability and triangulation of data sources and theories.Keywords : Adaptation, Migration , Anxiety, Uncertainty, Intercultural, Friendship. 
Media Sosial dan Kerukunan Umat Beragama di Bali (Representasi Masyarakat Bali terhadap Berbagai Posting Terkait Gerakan Aksi Damai terkait Isu Penistaan Agama di Media Sosial dan Dampaknya pada Kerukunan Umat Beragama di Bali) Nusa, Lukman
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 11 No.1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i3.6589

Abstract

AbstractThe character of social media causes the process of  information’s dissemination becomes much more unimpeded. The freedom sometimes causes some parties  forget about the importance of maintaining harmony among religious people. The are posts founded in the social media that lead to issues of SARA or in this research is related to the case of blasphemy committed by Ahok. The posts in some degree is being reputed as a common one, especially in the territory of Java which is dominated by moslem societies and for some parties it even becomes a necessity to express their voices to defend their religion, or so they say.  Then the question is how the representation of Balinese society dominated by the non-moslem societies, react to the posts in Facebook related to the case. The theory of social representation by Moscovisci is used to answer the problem of representation. Case studies with data collection of in-depth interviews is used to analyze Balinese society representation about  this issue.Keywords: representations, case study, social media, religious harmony
[RETRAKSI] DINAMIKA PRAKTIK JURNALISME WARGA MELALUI MEDIA BARU Yuniar, Ananda Dwitha
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 11 No.1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i3.6272

Abstract

Artikel dengan judul "DINAMIKA PRAKTIK JURNALISME WARGA MELALUI MEDIA BARU" ditarik dari publikasi di Volume 11, No.1 Tahun 2019 karena materi artikel ini sudah diterbitkan melalui Jurnal Nomosleca Vol. 4, No. 2 Tahun 2018 dengan judul "CITIZEN MOVE TO JOURNALIST? DINAMIKA PRAKTIK JURNALISME WARGA MELALUI MEDIA BARU" yang diunggah secara daring melalui laman http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/n/article/view/2545
HUBUNGAN ROMANTIS DI MEDIA SOSIAL (Resepsi Pengguna terhadap Keterbukaan Hubungan Romantis yang Diunggah Selebgram di Instagram) Lestari, Maya Puji
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 11 No.1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i3.5944

Abstract

Penggunaan media sosial di Indonesia menunjukkan angka yang semakin meningkat di setiap tahunnya. Kini, realitas yang terjadi dalam dunia nyata tidak lagi bisa dipisahkan dengan apa yang terjadi pada media sosial, begitu pula sebaliknya. Instagram sebagai salah satu media sosial yang banyak digunakan di Indonesia menjadi objek dalam penelitian ini. Dengan menggunakan analisis resepsi yang Stuart Hall, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resepsi pengguna mengenai keterbukaan hubungan romantis yang ada di instagram. Seluruh informan bergender perempuan dengan latar belakang usia dan profesi yang beragam. Setelah melakukan pengumpulan data melalui metode wawancara dan dokumentasi, didapatkan hasil jika norma agama dan adat budaya membentuk batasan pada postingan-postingan yang ditoleransi untuk disebarkan di instagram. Para informan menyetujui jika pernikahan merupakan cita-cita pada hubungan romantis dan menjadi institusi yang melegalkan segala keterbukaan hubungan romantis di instagram. Realitas di instagram menciptakan nilai dan konsep baru di dunia nyata, salah satunya adalah standarisasi pernikahan yang instagram-able. Di samping itu, sebagian besar informan tidak menyetujui apabila kemesraan diekspresikan secara berlebihan di instagram karena bertentangan dengan norma moral yang berlaku secara kolektif di masyarakat. Perbedaan resepsi terjadi pada informan yang memiliki latar belakang gaya hidup terbuka, postingan kemesraan yang diunggah di instagram ditoleransi selama pihak berwenang belum melakukan tindakan terkait postingan yang dianggap meresahkan di dunia maya.Kata Kunci: Analisis resepsi, hubungan romantis, cinta, instagram, selebgram.
[RETRAKSI] DINAMIKA PRAKTIK JURNALISME WARGA MELALUI MEDIA BARU Ananda Dwitha Yuniar
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 11 No.1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i3.6272

Abstract

Artikel dengan judul "DINAMIKA PRAKTIK JURNALISME WARGA MELALUI MEDIA BARU" ditarik dari publikasi di Volume 11, No.1 Tahun 2019 karena materi artikel ini sudah diterbitkan melalui Jurnal Nomosleca Vol. 4, No. 2 Tahun 2018 dengan judul "CITIZEN MOVE TO JOURNALIST? DINAMIKA PRAKTIK JURNALISME WARGA MELALUI MEDIA BARU" yang diunggah secara daring melalui laman http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/n/article/view/2545
HUBUNGAN ROMANTIS DI MEDIA SOSIAL (Resepsi Pengguna terhadap Keterbukaan Hubungan Romantis yang Diunggah Selebgram di Instagram) Maya Puji Lestari
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 11 No.1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i3.5944

Abstract

Penggunaan media sosial di Indonesia menunjukkan angka yang semakin meningkat di setiap tahunnya. Kini, realitas yang terjadi dalam dunia nyata tidak lagi bisa dipisahkan dengan apa yang terjadi pada media sosial, begitu pula sebaliknya. Instagram sebagai salah satu media sosial yang banyak digunakan di Indonesia menjadi objek dalam penelitian ini. Dengan menggunakan analisis resepsi yang Stuart Hall, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resepsi pengguna mengenai keterbukaan hubungan romantis yang ada di instagram. Seluruh informan bergender perempuan dengan latar belakang usia dan profesi yang beragam. Setelah melakukan pengumpulan data melalui metode wawancara dan dokumentasi, didapatkan hasil jika norma agama dan adat budaya membentuk batasan pada postingan-postingan yang ditoleransi untuk disebarkan di instagram. Para informan menyetujui jika pernikahan merupakan cita-cita pada hubungan romantis dan menjadi institusi yang melegalkan segala keterbukaan hubungan romantis di instagram. Realitas di instagram menciptakan nilai dan konsep baru di dunia nyata, salah satunya adalah standarisasi pernikahan yang instagram-able. Di samping itu, sebagian besar informan tidak menyetujui apabila kemesraan diekspresikan secara berlebihan di instagram karena bertentangan dengan norma moral yang berlaku secara kolektif di masyarakat. Perbedaan resepsi terjadi pada informan yang memiliki latar belakang gaya hidup terbuka, postingan kemesraan yang diunggah di instagram ditoleransi selama pihak berwenang belum melakukan tindakan terkait postingan yang dianggap meresahkan di dunia maya.Kata Kunci: Analisis resepsi, hubungan romantis, cinta, instagram, selebgram.
KARAKTER LAKI-LAKI DALAM PROGRAM TELEVISI (Analisi Resepsi Peran Pria Sebagai Pekerja Rumah Tangga Dalam Program Sitkom “Dunia Terbalik” Di RCTI). Berlian Ilham
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 11 No.1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i3.5945

Abstract

Kontruksi media yang menampilkan karakter laki-laki disetiap tayangan sinetron cukup beragam dalam kompleks mengenai maskulin dan feminin. Sering terlihat stereotip karakter laki-laki yang lemah serta mandiri tanpa perempuan/istri dalam pekerjaan rumah. Padahal dalam kenyataannya laki-laki tetap membutuhkan sosok perempuan/istri dalam suatu keluarga. Dalam suatu keluarga, suami istri memiliki peran tugasnya masing-masing, dalam budaya partiarki suami memiliki tugas untuk mencari nafkah dan istri memiliki tugas pekerjaan domestik di dalam rumah. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mencaritahu  bagaimana  khalayak  Indonesia  menciptakan  persepsi  mengenai karakter laki-laki dalam televisi dengan dipengaruhi adanya perbedaan latar belakang, perbedaan gender, dan budaya. Analisis  resepsi yang peneliti gunakan untuk melihat peran khalayak sebagai penonton aktif  dalam mengintepretasikan karakter laki-laki yang ditampilkan menurut resepsi mereka. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan dibagi menjadi dua kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari empat orang anggota. Kelompok kecil tersebut diantaranya kelompok FGD A yang dilakukan di kota Surakarta, dan kelompok FGD B yang dilakukan di kota Lampung. Seluruh anggota FGD terdiri dari ibu rumah tangga yang bekerja beserta suami dan yang pernah bekerja sebagai TKW/TKI, seluruh anggota FGD terdiri dari berbeda etnis budaya meliputi Jawa dan Lampung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualifikasi meliputi pengalaman dan budaya yang mempengaruhi bagaimana cara pandang mereka dalam memaknai konstruksi media mengenai karakter laki-laki yang ditampilkan. Menurut Fokus Grup A dan Fokus Grup B media sekarang ini menampilkan karakter laki-laki yang bisa dikatakan cukup berlebihan dan memilih meoposisikan segala sesuatu kontruksi media dengan pengalaman hidup yang dilalui dan dari sudut pandang budayanya
INTERCULTURAL FRIENDSHIP AS STRATEGY TO REDUCE ANXIETY AND UNCERTAINTY OF ZIMBABWE STUDENTS IN MUHAMMADIYAH SURAKARTA UNIVERSITY Khusnul Khatimah; Rina Sari Kusuma
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 11 No.1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i3.5900

Abstract

Friendship is a relationship between voluntarily wounded individuals. Friendships have a responsibility to be emotionally supportive, actively provide assistance, maintain confidence, and support each other. Benefit in friendship usually  include skills in activity, emotional support and help. Intercultural friendship is a more specific and more complex phenomenon that has its own characteristics in terms of relationships. The meeting between two different cultures in building a relationship of intercultural friendship. Establish intercultural friendship relationships with local people by immigrants as a form of adaptation to the new environment.  Immigrants are individuals who move from one region to another in a country influenced by push factors and pull factors such as economic, environmental, and educational factors. Immigrants can experience several conditions when they are in a new environment such as feelings of anxiety and uncertainty to interact with the surrounding environment. This study aims to find out how the relationship of intercultural friendship can reduce the level of anxiety and uncertainty of  Zimbabwean students at the Muhammadiyah Surakarta University. The research method used qualitative method by using population from foreign students at Muhammadiyah Surakarta University and purposive sampling technique that is sampling based on student's country of origin Zimbabwe. Data collection by interview and documentation,  for analysis using qualitative content analysis. Credibility and validity use inter-code reliability and triangulation of data sources and theories.Keywords : Adaptation, Migration , Anxiety, Uncertainty, Intercultural, Friendship. 
STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK TOKOH PURI UBUD DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI DAN TRADISI BALI Redi Panuju
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 11 No.1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i3.6483

Abstract

Mempertahankan tradisi di era modern merupakan tantangan semua orang, tidak terlepas bagi masyarakat Ubud Kabupaten Gianyar Propinsi Bali. Desa ini dikenal sebagai destinasi wisata terbaik dunia, sehingga interaksi budaya antara pendatang dan wisatawan dengan masyarakat setempat berpotensi merubah tatanan tradisi. Kemajuan pariwisata yang didukung pesatnya perkembangan Ilmu dan Teknologi semakin menguatkan terjadinya perubahan.Namun, pada kenyataannya tradisi di Ubud tidak sepenuhnya berubah, bahkan beberapa pelaksanaan tradisi di Ubud semakin berkembang. Jauh sebelum pesatnya pariwisata, pelestarian dan penanaman tradisi sudah dilakukan masyarakat Ubud yang dipimpin Puri Ubud yang saat itu masih menjadi Raja Ubud. Tatanan pemerintahan dan kekuasaan melanggengkan tradisi, begitu pula sebaliknya. Wisatawan yang datang ke Ubud tujuan utamanya adalah menyaksikan tradisi dan budaya masyarakat Ubud, sehingga pada akhirnya antara tradisi dan pariwisata juga menjadi saling ketergantungan.Perubahan tata pemerintahan pasca kemerdekaan hingga orda baru membuat kewenangan Puri Ubud terbatas, sehingga tokoh Puri Ubud mulai berbenah agar tradisi tidak hancur. Kesempatan mengembalikan era kekuasaan zaman dahulu terbuka lebar pasca reformasi, tokoh Puri Ubud masuk dalam berbagai organisasi tradisional, organisasi sosial hingga organisasi politik. Kekuasaan sebelumnya mulai diambil melalui pengaruh yang lebih luas dalam bidang adat, agama, sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan. Francis Fukuyama menyebut hal tersebut sebagai modal sosial yang berupa jaringan sosial. Sosiolog Prancis Pierre Bourdieu (2010) menyebut symbolic capital, disamping economic capital. Lebih lanjut menurut Bourdieu ada empat modal yang bisa dipergunanakan dalam mendukung komunikasi politik, yakni modal kapital, modal modal kapital, modal budaya dan modal simbolik. Penelitian ini menggunakan teknik kualitatif deskriptif, pengumpulan data berupa wawancara, observasi, studi dokumen, dengan analisis data deskriptif-kualitatif. Ada dua teori yang digunakan yaitu, Teori Praktik dan Teori Komunikasi Massa. Penelitian ini mengungkap bentuk atau metode komunikasi politik Puri Ubud dalam mempertahankan tradisi, sehingga beberapa tokoh Ubud berhasil meraih menjadi Kepala daerah, anggota DPRD hingga pimpinan lainnya. Empat modal dan menduduki kekuasaan semakin menguatkan tradisi begitu juga kekuasaan.  Eksistensi tradisi di Ubud juga dipengaruhi oleh ideologi pasar, pencitraan, praktik kekuasaan, modal (sosial, ekonomi, budaya, simbolik). Faktor inilah yang saling berkaitan dan bertautan serta bersimbiosis dalam mempertahankan tradisi dan kekuasaan Puri Ubud di zaman modern. Kata kunci : tradisi, komunikasi, puri ubud.  
Media Sosial dan Kerukunan Umat Beragama di Bali (Representasi Masyarakat Bali terhadap Berbagai Posting Terkait Gerakan Aksi Damai terkait Isu Penistaan Agama di Media Sosial dan Dampaknya pada Kerukunan Umat Beragama di Bali) Lukman Nusa
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 11 No.1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i3.6589

Abstract

AbstractThe character of social media causes the process of  information’s dissemination becomes much more unimpeded. The freedom sometimes causes some parties  forget about the importance of maintaining harmony among religious people. The are posts founded in the social media that lead to issues of SARA or in this research is related to the case of blasphemy committed by Ahok. The posts in some degree is being reputed as a common one, especially in the territory of Java which is dominated by moslem societies and for some parties it even becomes a necessity to express their voices to defend their religion, or so they say.  Then the question is how the representation of Balinese society dominated by the non-moslem societies, react to the posts in Facebook related to the case. The theory of social representation by Moscovisci is used to answer the problem of representation. Case studies with data collection of in-depth interviews is used to analyze Balinese society representation about  this issue.Keywords: representations, case study, social media, religious harmony

Page 1 of 1 | Total Record : 10