cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JURNAL AGRILAND
ISSN : 20895844     EISSN : 25991361     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agriland adalah wadah informasi bidang Ilmu Pertanian berupa hasil penelitian atau review maupun tulisan ilmiah terkait.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2019): Agriland Volume 7 No. 1 Januari-Juni 2019" : 9 Documents clear
Evaluasi efek insektisida botanis ekstrak kasar biji Annona muricata L. terhadap kepik hijau Nezara viridula L. (Hemiptera: Pentatomidae) Asmanizar Asmanizar; Diapari Siregar; Aldywaridha Aldywaridha; Edy Sumantri; Ratna Mauli Lubis
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2019): Agriland Volume 7 No. 1 Januari-Juni 2019
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.224 KB) | DOI: 10.30743/agriland.v7i1.1246

Abstract

Kepik Hijau Nezara viridula (Hemiptera: Pentatomidae) merupakan hama penting pada tanaman kedelai di Indonesia. Kepik ini menimbulkan kerusakan biji sehingga menurunkan kualitas dan kuantitas biji kedelai.  Penelitian ini dilaksanakan untuk mengevaluasi efek insektisidal ekstrak kasar biji A. muricata terhadap N. viridula. Ekstrak kasar biji yang digunakan pada penelitian ini diperoleh melalui ekstraksi dengan Soxhlet extractor. Konsentrasi yang diuji adalah 0.015, 0.0312, 0.0625, 0.125, 0.25 dan 0.5% diuji dengan metode racun kontak dan racun perut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak kasar biji A. muricata mempengaruhi mortalitas, jumlah telur dan nimfa N. viridula. Konsentrasi 0,25 and 0,5% menyebabkan mortalitas N . viridula mencapai 100% pada pengujian racun kontak dan racun perut. Pada aplikasi 0.125% tidak ada telur maupun nimfa yang terbentuk, walaupun mortalitasnya 80 and 87.5% pada pengujian racun kontak dan racun perut. Eksrak kasar biji A. muricata mempunyai potensi   insektisidal sebagai racun kontak dan racun perut. Pengujian lanjutan diperlukan untuk mengetahui efek inseksidal pada rumah kassa.
Evaluasi status kesuburan tanah kebun kelapa sawit FP-UISU di desa Mancang kecamatan Selesai kabupaten Langkat Ratna Mauli Lubis; Diapari Siregar
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2019): Agriland Volume 7 No. 1 Januari-Juni 2019
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.051 KB) | DOI: 10.30743/agriland.v7i1.1245

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi status kesuburan tanah di lahan Kebun Kelapa Sawit Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara (FP-UISU). Penelitian ini dilaksanakan pada April hingga November 2018. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif melalui survei di lapangan dan analisis di Laboratorium. Pengambilan sampel dengan melakukan pada areal survei berdasarkan tahun tanam kelapa sawit yang ada di lapangan. Sampel tanah diambil pada kedalaman top soil (0-20) cm. Parameter kimia tanah yang di analisis yaitu ; C organik, P2O5 total, K2O total, KTK, KB. Penentuan status kesuburan berpedoman pada Pusat Penelitian Tanah PPT, Bogor (1995). Sampel tanah dianalisis di Laboratorium Penelitian Tanah dan Tanaman FP-UISU dan Labortorium Tanah Pusat Penelitian Tanaan Kelapa Sawit (PPKS). Hasil penelitian menunjukkan status kesuburan lahan kebun kelapa sawit FP-UISU adalah rendah.
Pengaruh suhu dan lama perendaman terhadap mutu saos cabai kering Wan Bahroni Jiwar Barus; Mhd. Nuh
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2019): Agriland Volume 7 No. 1 Januari-Juni 2019
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.525 KB) | DOI: 10.30743/agriland.v7i1.1244

Abstract

Cabai merupakan komoditas hortikultura di Indonesia yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Cabai digunakan untuk keperluan rumah tangga dan juga dapat digunakan untuk keperluan industri diantaranya, industri bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan, industri kosmetik. Ketersediaan dan kebutuhan cabai merah di Indonesia sangat tidak stabil. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti cuaca, bencana, hama, dan sebagainya. Keadaan demikian merupakan permasalahan pertanian yang sering dihadapi di Indonesia. Pada saat produksi meningkat, harga cabai merah relatif rendah. Pada saat produksi cabai merah menurun, harga cabai merah akan meningkat karena terjadi kelangkaan komoditas. Salah satu produk olahan cabai yang akhir-akhir ini semakin memasyarakat adalah saus cabai. Saus cabai adalah saus yang diperoleh dari bahan utama cabai yang berkualitas baik, yang diolah dengan penambahan bumbu-bumbu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain. Pengolahan buah cabai menjadi serbuk dan saus cabai, selain dapat menghasilkan produk yang lebih awet, juga merupakan konsumsi yang praktis, rasanya enak dan menyegarkan, juga bermanfaat memperbaiki rasa pada masakan.
Respon pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (Zea mays L.) terhadap sistem tanam dan pemberian pupuk kandang sapi Yenni Asbur; Rahmawaty Rahmawaty
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2019): Agriland Volume 7 No. 1 Januari-Juni 2019
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.292 KB) | DOI: 10.30743/agriland.v7i1.1243

Abstract

Respon tanaman terhadap lingkungan merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman jagung terhadap sistem tanam dan pemberian pupuk kandang sapi. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UISU Gedung Johor, Medan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan tiga ulangan. Perlakuan pertama adalah sistem tanam yang terdiri dari 3 taraf, yaitu: sistem tanam biasa (75 cm x 20 cm), sistem tanam lajar 4:1 (20 cm x 40 cm), dan sistem tanam lajar 2:1 (20 cm x 50 cm). Perlakuan kedua adalah dosis pupuk kandang sapi yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: 0, 5, 10, dan 15 t/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam lajar 2:1 dan pemberian pupuk kandang sapi sebanyak 15 t/ha mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung, sedangkan interaksi perlakuan antara sistem tanam dan dosis pupuk kandang sapi belum mampu mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman jagung.
Aplikasi pupuk organik cair kulit pisang dan pupuk kandang ayam pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis Sativus L.) Mahyuddin Mahyuddin; Yayuk Purwaningrum
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2019): Agriland Volume 7 No. 1 Januari-Juni 2019
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.057 KB) | DOI: 10.30743/agriland.v7i1.1236

Abstract

Kandungan enzim xylase kulit pisang mengandung unsur kimia seperti magnesium, sodium, fosfor, sulfur sehingga kulit pisang memiliki potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair kulit pisang dan pupuk kandang ayam, serta mengetahui dosis yang paling optimal terahadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)  dengan dua faktor yaitu faktor dosis pupuk organik cair dan pupuk kandang. Dosis pupuk cair organik kulit pisang yang digunakan yaitu P0 (0 mL/tanaman), P1 (20 mLtanaman), P2 (40 mL/tanaman), dan P3 (60 mL/tanaman). Dosis pupuk kandang ayam yang digunakan yaitu A0 (0 kg plot), A1 (2 kg/plot), A2 (4 kg/plot) dan A3 (6 kg/plot). Hasil penelitian menunjukan pupuk organik cair kulit pisang berpengaruh terhadap jumlah cabang produktif, pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh terhadap jumlah cabang produktif tetapi tidak berpengatuh terhadap berat buah per sampel dan berat buah per plot. Dosis yang paling optimal untuk pupuk cair organik kulit pisang yaitu P2 (40 mL/tanaman) dan dosis yang paling optimal untuk pupuk kandang ayam yaitu A3 (6 kg/plot).
Uji resistensi gulma Eleusine Indica terhadap penggunaan herbisida berbahan aktif glyphosate Saur Ernawati Manik
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2019): Agriland Volume 7 No. 1 Januari-Juni 2019
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.915 KB) | DOI: 10.30743/agriland.v7i1.1251

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan respons dosis biotip E. indica resisten-glifosat dari pertanaman kelapa sawit yang telah menghasilkan (TM) di Kebun Adolina, PTPN IV, Perbaungan, terhadap glifosat. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Gedung Johor, Deli Serdang,Medan, ketinggian tempat ± 25 m dari permukaan laut dan topografi datar dari bulan Januari sampai dengan April 2018. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non-faktorial tiga ulangan dengan dosis herbisida sebagai perlakuan, yaitu 0 mL/ha (H0), 1000 mL/ha (H1), 1500 mL/ha (H2), 2000 mL/ha (H3), 2500 mL/ha (H4), 3000 mL/ha (H5), 3500 mL/ha (H6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa glyphosate dengan dosis 3000 mL/ha dan 3500 mL/ha paling efektif menyebabkan kematian gulma E. indica. Hal ini  menunjukkan bahwa gulma E. indica telah mengalami tingkat resistensi yang tinggi terhadap herbisida berbahan aktif glyphosate.
Pengaruh Sistem Eksploitasi Terhadap Produksi Karet Pada Klon PB 260 Adri Airil Nasution; Yayuk Purwaningrum; Yenni Asbur; Murni Sari Rahayu; Nurhayati Nurhayati
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2019): Agriland Volume 7 No. 1 Januari-Juni 2019
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v7i1.3473

Abstract

Untuk produksi tanaman karet di Provinsi Sumatera Utara tahun 2012 yaitu 501.484 ton dengan luas lahan 470.202 ha, dan tahun 2013 meningkat menjadi 513.783 ton dengan luas lahan 475.724 ha dari produksi perkebunan rakyat 250.800 ton. dengan luas tanah 300.947 ha, perkebunan negara 102.710 ton, luas lahan 71.945 ha dan hanya terjadi di perkebunan karet rakyat, tetapi juga di perkebunan besar milik swasta dan pemerintah. Pengaplikasian stimulan membutuhkan pengawasan yang lebih intensif, karena risiko pengaplikasian yang tidak tepat adalah mengeringnya jalur sadap. Untuk alasan ini, disarankan untuk selalu mengamati apa yang disebut Brown Bast. Sistem eksploitasi dapat memberikan tekanan fisiologis pada tanaman karet, sehingga perlu dilakukan pengamatan parameter fisiologis melalui diagnosis lateks yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem eksploitasi terhadap kondisi kesehatan tanaman. Hasil pada Tabel 1 menunjukkan bahwa sistem eksploitasi berpengaruh signifikan terhadap produksi (g p-1s-1), produksi tertinggi (g p-1s-1) diperoleh pada perlakuan S / 2 U d3 ETG / 27d dan produksi (g p-1s). -1) terendah pada perlakuan S / 4 d3 ET / 30 hari.
Pemanfataan kandungan metabolit sekunder yanag dihasilkan tanaman pada cekaman biotik Yusfachri Perangin-Angin; Yayuk Purwaningrum; Yenni Asbur; Murni Sari Rahayu; Nurhayati Nurhayati
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2019): Agriland Volume 7 No. 1 Januari-Juni 2019
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v7i1.3471

Abstract

Tumbuhan berevolusi dengan berbagai cara untuk bertahan dari berbagai tekanan, salah satunya dengan menghasilkan metabolit sekunder yang bersifat toksik. Senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai atraktan (menarik serangga penyerbuk), melindungi dari stres lingkungan, perlindungan dari hama dan penyakit (phytoalexin), perlindungan dari sinar ultraviolet, sebagai pengatur tumbuh, bersaing dengan tanaman lain (alelopati), dan merupakan senyawa yang mampu menginduksi pembentukan senyawa tertentu sebagai respon pertahanan tanaman. Diantarnya adalah metabolit sekunder elicitor yang dihasilkan oleh beberapa jenis tanaman dapat memicu respons fisiologis, morfologis, dan akumulasi phytoalexin.
Pengaruh Stress Salinitas Terhadap Pertumbuhan, Komposisi Mineral, Kadar Prolin, Zat Antioksidan Kedelai Fitrawan Purwanto Ginting; Yenni Asbur; Yayuk Purwaningrum; Murni Sari Rahayu; Nurhayati Nurhayati
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 7, No 1 (2019): Agriland Volume 7 No. 1 Januari-Juni 2019
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v7i1.3472

Abstract

Kedelai merupakan salah satu sumber utama minyak nabati yang dapat dimakan dan pakan ternak berprotein tinggi. Ini adalah tanaman dikotil yang paling penting karena kandungan minyak dan proteinnya yang tinggi dalam bijinya dan telah dianggap tanaman sensitif garam yang toleran terhadap garam sedang. Stres oksidatif juga merupakan faktor dalam fenomena stres abiotik dan biotik yang terjadi ketika ada ketidakseimbangan yang serius antara produksi Reactive Oxygen Species (ROS) dan pertahanan antioksidan. ROS telah dianggap sebagai molekul berbahaya dan konsentrasinya harus dijaga serendah mungkin. Pengaruh cekaman garam terhadap karakteristik morfologi benih kedelai yang diberi perlakuan dievaluasi. Untuk mendemonstrasikan keefektifan sebuah nodul, aktivitas mitrogenase diukur. Pada konsentrasi 50 dari 100 mM NaCl tidak ada perubahan yang diamati pada aktivitas nitrogenase. Untuk mengetahui pengaruh tekanan garam terhadap kandungan K ', Na', Ca "dan Mg" kedelai, konsentrasi ion berada pada O, 50, 100 dan 200 mM NaCl. Salinitas mempengaruhi kandungan biji K 'dan kandungan K' menurun dengan meningkatkan salinitas.

Page 1 of 1 | Total Record : 9