cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin | Universitas Ialam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Jl. AH Nasution No 105, Cibiru Bandung.
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jaqfi : Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam
ISSN : 27149420     EISSN : 2541352X     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Ilmiah JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil kajian dan penelitian orisinal terbaru dalam ilmu murni Filsafat Islam dan Aqidah (Teologi Islam), serta cakupannya meliputi kajian filsafat kontemporer, pendidikan, sosial, dan keagamaan dari perspektif filsafat maupun aqidah. Tujuan Jurnal berkala ini adalah untuk upaya meningkatkan intensitas kajian Filsafat Islam dan Aqidah, mengupayakan teori baru serta kontekstualisasinya bagi perkembangan intelektualitas.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2022): JAQFI VOL.7 NO. 2, 2022" : 9 Documents clear
Teologi Perdamaian Perspektif Asghar Ali Engineer Muhammad Adres Prawira Negara; Munir A Muin
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 7, No 2 (2022): JAQFI VOL.7 NO. 2, 2022
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v7i2.17753

Abstract

Islam merupakan agama yang mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan, salah satunya yakni perdamaian. Asghar Ali Engineer menyebutkan bahwa Islam saat ini menjadi agama yang kerap kali dibahas, baik oleh kaum muslim maupun non-muslim. Sebab Islam memiliki nilai universalnya ialah agama yang mengajarkan kedamaian. Namun hal ini dapat di lihat dan tidak sesuai karena banyaknya aksi teror yang dilakukan oleh sebagian pemeluk agama Islam itu sendiri. Penelitian ini mengkaji tentang teologi perdamaian perspektif Asghar Ali Engineer. Tujuan penelitian ini ialah mengkaji dan menganalisis teologi perdamaian perspektif Asghar Ali Engineer. Dalam Menyusun penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Asghar Ali Engineer dalam karyanya menyuguhkan tentang kedilan, pembebasan demi mewujudkan perdamaian di dunia ini. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa umat Islam harus menanamkan di dalam dirinya untuk memiliki nilai-nilai yang akan mewujudkan perdamaian. Nilai-nilai tersebut ialah anti kekerasan, keadilan, kebenaran, toleransi, cinta dan kasih sayang. Dengan pemikirannya ini, Asghar Ali mengajak umat Islam untuk terbiasa berdialog ketika menyelesaikan suatu permasalahan, karena dialog merupakan suatu hal yang sangat penting demi menjauhkan diri untuk melakukan kekerasan. 
METAFISIKA EMPIRIK DALAM PEMIKIRAN DAVID HUME Theguh Saumantri
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 7, No 2 (2022): JAQFI VOL.7 NO. 2, 2022
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v7i2.20180

Abstract

Empirisme merupakan salah satu aliran filsafat yang memiliki peranan penting dalam ranah pengetahuan. Salah satu tokoh dalam aliran empirisme ini adalah David hume seorang filsuf modern yang lahir pada zaman renaissance. Sebagai rival rasionalisme, pengetahuan ini menempatkan pengalaman sebagai sumber utama dalam objektifikasi kebenaran baik lahiriah maupun batiniah. Fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah mengkaji wilayah metafisika perspektif filsafat empiris-nya david hume. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan filosofis yang bertujuan melakukan pencarian dan menelaah terhadap data atau informasi mengenai pemikiran tokoh. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa bangunan metafisika empirik yang diletakkan oleh Hume ternyata masih lemah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Filsafatnya lebih mengarah kepada pemikiran analitis, kritis, dan skeptis yang pada akhirnya empirisme Hume terjebak pada skeptisisme  dan nihilisme.
TAHAPAN-TAHAPAN EKSISTENSI MANUSIA DALAM MISTIK SERAT SASTRA GENDING Mohamad arief khumaidi
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 7, No 2 (2022): JAQFI VOL.7 NO. 2, 2022
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v7i2.16234

Abstract

Abstrak:Anggapan terhadap manusia hanyalah seonggok mesin menimbulkan pertanyaan sehubungan dengan bahwa fakta keberadaan dan gerak-gerik manusia yang komplek. Sultan Agung seorang pemikir Jawa dalam serat Sastra Gending berpendapat bahwa keberadaan manusia di bumi memiliki tujuan bertujuan, yaitu kembali kepada awal mula penciptaanya yaitu menuju Tuhan Sang Maha Kodrati. Untuk kembali menuju Tuhan melalui tahapan-tahapan yang diterangkan dalam serat Sastra Gending, yang dalam penulisan ini dikaji dengan menggunakan pemikiran tingkatan-tingkatan ekskitensi manusia dari pemikiran EF Schumacher. Tema penelitian ini menarik dikaji mengingat saat ini ada gejala kecendrungan dalam keberagamaan yang ditandai dengan cara pandang radikal dan absolut dalam pemahaman keagamaan. Pemahaman yang radikal sering berujung kekerasan ini melupakan dimensi subtansi dari ajaran agama, termasuk kurang menyentuh dimensi spiritual agama. Dalam sejarah khasanah pustaka Islam di Jawa, pemahaman keislaman yang konstekstual yang telah terintgrasi dengan budaya local dan menyentuh aspek spiritual terdapat dalam serat sastra gending. Kegunaan hasil peneltian ini berguna untuk pembelajaran dalam menangkap makna ajaran agama yang universal dan spiritual untuk tujuan kemaslahatan manusia. Pemahaman ysng berorientasi makna dan spiritual ini akan membantu dalam beragama yang moderat, sebagai basis nilai bagi hidup berdampingan dengan sesama yang berbeda, baik  dari sisi agama, paham keagamaan, ras, suku, golongan, dan perbedaan yang sifatnya individual lainnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode penafsiran dan metode perbandingan, yaitu melakukan penafsiran dan membandingkan pemikiran EF Schumarcher dan serat sastra gendhing karya Sultan Agung, terutama yang berhubungan dengan sosok manusia ideal, peranan batin dan perbuatan baik. 
DIMENSI KEILAHIAN SUNDA WIWITAN DALAM UPACARA SEREN TAUN DI CIGUGUR Willfridus Demetrius Siga; Kurniasih . .; Alfonsus . Sutarno; Bartolomeus . Samho; Valerianus Beatae Jehanu
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 7, No 2 (2022): JAQFI VOL.7 NO. 2, 2022
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v7i2.20994

Abstract

Local religions in Indonesia are generally perceived as culture, not religion. The local religious tradition that existed before the world religion was seen as something with a profane dimension, not sacred. As a result, the divine dimension of local religion is denied. This ethnographic research aims to reveal the divinity dimension of local religion by taking a case study of the local religion of Sunda Wiwitan in Cigugur, Kuningan, West Java. The divine dimension of Sunda Wiwitan can be found in a special way in the entire series of Seren Taun ceremonies, namely the thanksgiving ceremony for the harvest as well as the Sunda Wiwitan religious holiday. In prayers, sacred places and times, ritual materials, music, songs and mantras, ceremonial clothing, performers, and sacred figures all manifest the existence of a supernatural figure (God). The dimension of divinity depicted in the local Sunda Wiwitan religion is very relevant and significant for developing an inclusive and appreciative attitude towards the diversity of religious traditions in Indonesia. With it, the promotion of peace and inter-religious harmony is also possible to construct.
Potensi Dasar Individu Muslim Sebagai Penunjang Kehadiran Diri Dalam Peran Khalifatullah dan ‘Abdullah Susanti Vera; Eni Zulaiha; Badruzzaman M Yunus
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 7, No 2 (2022): JAQFI VOL.7 NO. 2, 2022
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v7i2.18392

Abstract

Humans as creatures who have the title "the best form" is an affirmation of Allah SWT that He has created and made a complete spiritual and physical form. This event indicates that humans have basic potential that continues to develop biologically as well as their knowledge, so that humans are given the mandate to carry out two roles as well as the purpose of their presence, namely as khalifatullah and 'Abdullah on earth. However, the orientation of a Muslim's life is currently being hit by the development of a life style that follows trends and the pace of the times which results in the mingling of global ideologies, so that the basic human potential is no longer directed to achieving the essence of his presence as the representative of Allah (khalifatullah) and the servant of Allah ('Abdullah) in the world. earth. Thus, a study of basic human potential and how to develop it is needed in the order of life and human life. The purpose of this study is to discuss the basic potential of Muslim individuals in the Qur'an as a supporter of carrying out their roles as khalifatullah and 'abdullah on earth. This study applies a qualitative step. This research approach is human axiological aspect. The results and discussion of this research include the definition of human potential in the Qur'an, basic potential as eternal existence, and procedures for maximizing potential so that it can support the role of both humans as khalifatullah and 'abdullah. The conclusion of this study is that there are six approaches that are considered capable of activating human potential, in order to achieve awareness of the role and purpose of presence in this universal reality, namely social, moral, philosophical, chronological, meditation, and functional approaches.
OBJEKTIFIKASI TUBUH PEREMPUAN SEBAGAI AKAR KEKERASAN SEKSUAL (Studi Pemikiran Michel Foucault) Sri Nur Syifa; Neng Hannah
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 7, No 2 (2022): JAQFI VOL.7 NO. 2, 2022
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v7i2.21490

Abstract

AbstrakPermasalahan mengenai kekerasan seksual terhadap perempuan tidak dapat dilepaskan dari diskursus mengenai tubuh. Hal ini dikarenakan sasaran yang ditempatkan pada pelaku kekerasan seksual meliputi tubuh perempuan. kekerasan seksual terhadap perempuan didahului oleh pemaknaan terhadap tubuh perempuan itu sendiri. Simbol terhadap tubuh perempuan sebagai yang liyan atau sesuatu yang dianggap bukan manusia dihasilkan oleh konstruksi atas suatu kekuatan kolektif yang dinamakan sistem patrialkal. Sistem ini membuat tubuh perempuan dianggap sebagai sesuatu hal yang inferior, mesti ditaklukan, dan perlu didisiplinkan. Kekerasan seksual merupakan semacam arketip dimana tubuh perempuan didisiplinkan dalam segi yang praktis.AbstractThe problem of sexual violence against women cannot be separated from the discourse on the body. This is because the targets placed on perpetrators of sexual violence include women's bodies.  Sexual violence against women is preceded by the meaning of the woman's body itself. The symbol for the female body as the other or something that is considered non-human is produced by the construction of a collective power called the patriarchal system. This system makes the female body considered as something inferior, must be conquered, and needs to be disciplined. Sexual violence is a kind of archetype in which women's bodies are disciplined in a practical way.
Motivasi Kerelawanan Lansia: Dalam Persfektif Islam Rifki Syarani Fachry; Sari Viciawati Machdum
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 7, No 2 (2022): JAQFI VOL.7 NO. 2, 2022
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v7i2.20969

Abstract

The involvement of the elderly in religious activities cannot be separated from their volunteer motivation. The purpose of this study is to analyze the Islamic view of volunteer motivation. The research method used in this study is literature review, the type of literature review in this study is an integrative review. The results of the literature review show that volunteering is an action taken by someone because the person feels religiously responsible to volunteer and is morally motivated to carry out volunteer activities. The concept of volunteerism in Islam illustrates how volunteerism in its various forms is an inseparable part of the dimensions of tradition and worship in Islam.
Dasar Pengetahuan dan Kriteria Kebenaran Perspektif Barat dan Islam Andre Nova Frarera; Mariyati Mariyati; Nur Khafifah Indriyani Batubara; Salminawati Salminawati; Rahmad Hidayat
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 7, No 2 (2022): JAQFI VOL.7 NO. 2, 2022
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v7i2.21314

Abstract

There is no truth because it is influenced by external rather than internal forces, so people from all walks of life always want to know the truth.The existence of particular facts is the foundation of truth itself.In this instance, the scientific truth that has been tried and proven by science.In order to distinguish between fiction and fact in the context of human life, a successful strategy in human cognition is to use the five senses to gather truth and information, which is then processed through logical reasoning. As a result, the purpose of this article is to attempt to compare and contrast the Western and Islamic perspectives on reality using scientific evidence. This article primarily focuses on the advantages it will provide to Muslims and the general public.
PERTUMBUHAN FILSAFAT DAN SAINS PADA ZAMAN ISLAM TERHADAP MODERNITAS ERA SOCIETY 5.0 hadi Sufyan; Salminawati . .; Yudhi Septian Harahap; Hairil Anwar
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 7, No 2 (2022): JAQFI VOL.7 NO. 2, 2022
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v7i2.21274

Abstract

Filsafat tak terlepas dari dunia keislaman. Ilmu dan filsafat memiliki keterkaitan yang sangat erat. Sehingga Esensi dari agama adalah keyakinan dan hakikat agama adalah Ilmu. Sedangkan umat Muslim dizaman Modernisasi ini justru malah ketinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan? Remaja-remaja sekarang ini tidak peduli dengan ilmu dan hanya menggunakan ilmu yang telah dikembangkan didunia barat. kenyataan ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, bahwasanya filsafat, ilmu dan agama bertujuan untuk menemukan kebenaran. Dari kemunduran Islam pada zaman sekarang menjadi titik lemah umat muslim sedangkan Islam pernah berjaya pada segala aspek kehidupan. Sehingga penulisan ini, bertujuan memberikan pendalaman terhadap filsafat dan sains pada zaman islam untuk kemajuan pada era society 5.0. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan untuk menyusun narasi analisis. Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis data melalui pendekatan landasan teori berdasarkan sumber data primer. Pada abad ke-9 dan ke-12 M, masyarakat Muslim dan kekayaan ilmiah mengalami peningkatan pesat. Para filosof pada masa keemasan Islam adalah salah satu bukti pencapaian yang otentik dalam meraih sebuah kemuliaan tersebut. Al-Kindi sebagai filusuf muslim lampau, dilanjutkan oleh al-Farabi yang kemudian disempurnakan oleh Ibn Sina dan Ibn Rusyd. Sekalipun begitu, karya-karya mereka sesungguhnya masih dalam koridor ketentuan-ketentuan syariah.

Page 1 of 1 | Total Record : 9