cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Syifa al-Qulub : Jurnal Studi Psikoterapi Sufistik
ISSN : 25406445     EISSN : 25406453     DOI : -
Core Subject : Health,
Syifa al-Qulub adalah Jurnal Prodi Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Terbit enam bulan sekali (Januari dan Juli). Materi yang dipublikasikan merupakan hasil kajian dan penelitian. Jurnal Syifa al-Qulub memiliki tujuan memperluas wawasan, paradigma, konsep dan teori dibidang Tasawuf, Psikoterapi dan Konseling perspektif Islami dan Sufi.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2018): Januari, Syifa Al-Qulub" : 6 Documents clear
Model Terapi Ibadah dalam Mengatasi Kegersangan Spiritual Naan Naan
Syifa al-Qulub Vol 2, No 2 (2018): Januari, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v2i2.2971

Abstract

Ibadah merupakan sekumpulan kegiatan syar’i.  Orang yang rajin ibadah adalah orang yang telah menjalankan kewajibannya dalam beragama. Dalam Islam, terdapat banyak ritual ibadah. ibadah yang paling sering dilaksanakan adalah salat. penelitian ini berfokus pada penelitian ibadah. Ibadah menjadi model terapi. Ibadah yang menjadi lokus penelitian adalah salat, puasa dan zikir. Hasil penelaahan data ketiga macam ibadah tersebut menyebutkan bahwa ketiganya dapat memberi dampak signifikan bagi orang yang mengamalkannya. Salat misalnya, tidak hanya sebatas ruku dan sujud, salat dapat memberi efek sehat pada tubuh dan rasa pada batin. Puasa tidak sekedar menahan lapar dan haus. Puasa bisa menjadikan pelakunya berpikir visioner, melampaui batas akal, meyakini kehidupan berikutnya. Zikir dapat mengingat Allah tanpa henti. Pengingatan ini sebagai tanda mengenal Allah. Orang yang mengenal Allah adalah orang yang mengenal dirinya sendiri.
Peran Spiritualitas dalam Meningkatkan Resiliensi pada Residen Narkoba Diky Permana
Syifa al-Qulub Vol 2, No 2 (2018): Januari, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v2i2.2972

Abstract

This article was written based on research on the Role of Spirituality in Increasing Resilience in Resident Drugs at Pondok Pesantren Inabah XX Tasikmalaya. This study used qualitative descriptive method. The approach is psychological-spiritual. The point of the argument from this study, to know the extent to which the role of spirituality can affect the level of resilience in drug residents in following the spiritual-based rehabilitation. From this study it was found that drug residents were able to increase resilience when attending spiritual-based rehabilitation. 
Penyuluhan Bahaya Narkoba Berbasis Partisipatory Action Research Medina Chodijah; Izzah Faizah Siti Rusydati Khaerani; Reiha Fadhilah
Syifa al-Qulub Vol 2, No 2 (2018): Januari, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v2i2.2973

Abstract

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih. Permasalahan penyalahgunaan penggunaan narkoba beserta penanggulangannya. menggunakan pendekatan Participatory Action Research atau PAR yaitu suatu pendekatan yang mengkolaborasikan penelitian, pendidikan dan tindakan secara bersamaan, dimana peneliti atau dalam konteksi ini pengabdi memfokuskan perhatiannya pada proses, selain dari produk. PAR dilakukan terhadap 42 remaja yang aktif sebagai anggota karang taruna Kecamatan Banjar kelurahan Banjar Kota Banjar. Dari 12 pertanyaan yang didiskusikan dalam kegiatan PAR ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat memang membutuhkan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi penyalahgunaan narkoba.
Spiritualistas Taubat dan Nestapa Manusia Moderen Eni Zulaiha
Syifa al-Qulub Vol 2, No 2 (2018): Januari, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v2i2.2976

Abstract

Kompleksitas kehidupan manusia berawal karena ia bukan sekedar mahluk biologis. kematiannya bukanakhir dari perjalanan hidupnyan namun awal dari kehidupan abadinya. Kebahagiaan manusia bukan hanya pada pemuasaan kebutuhan jasmaninya, tetapi terkait dengan pemenuhan kebutuhan rohaninya. Tetapi kehidupan manusia moderen yang terpaku pada rasionalitas dan standar- standar ilmu yang mengikuti rumus- rumus kaku kaum positivisme telah membuat rumusan kebahagiaan yang hanya bersifat material. Akibatnya manusia tercerabut dari nilai –nilai dan akar-akar spiritualitas yang menjadikan manusia terasing dan nestapa dalam  kehidupanya. Spiritualitas dalam kehidupan manusia  adalah kekuatan mahadasyat yang dapat  menghubungkan manusia dengan segala apa yang dilakukan dan tujuan apa ia melakukannya. Spiritualitas adalah  iradah rabbaniyah yang mengalahkan kekuatan lain. Ia bagaikan kekuatan daya listrik  dalam pembangkit listrik. Kabel dan lampu hanyalah perantara. Ia mengalir sebagai motor penggerak amal manusia. Ia bersifat bebas dan berdaya kekuatan yang luar biasa.  Ia adalah potensi yang baik yang dapat menggerakan manusia terhubung dengan sesuatu yang terdalam pada diri manusia. Nestapa manusia moderen adalah keterpisahan dengannya.Formula penting yang harus ditemukan untuk manusia yang sudah terlanjur terpaku pada rumus-rumus modernitas yang rasional dan materialistik adalah  spiritualitas yang dapat mendamaikan rasionalitas dan transendenalitas. Kajian filosofis yang mendalam dalam memelihara keterhubungan manusia dengan tuhannya dengan cara-cara  yang lebih subtansial dengan menghidupkan beberapa ajaran tasawuf dalam keseharian kita merupakan tawaran dalam tulisan ini.
Terapi Diam dalam Tasawuf Al-Ghazali solihin solihin; Deden Mansur
Syifa al-Qulub Vol 2, No 2 (2018): Januari, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v2i2.2975

Abstract

Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali menginterpretasikan bahaya lisan menjadi dua puluh bagian sebagaimana dilarang oleh prinsip dasar ajaran Islam (Al-Quran dan As-Sunnah). Jikalau lisan tidak dikendalikan, dapat mengakibatkan kandesnsi moral dan disintegrasi sosial dan diakhiratpun mendapatkan siksa. Maka dari itu, menurut Imam Al-Ghazali antisipasi preventifnya ialah dengan diam, karena diam (bukan diam pasif, tapi diam aktif) sangat dianjurkan oleh syariat islam, dan menghidar dari dua puluh bahaya lisan tersebut sama dengan berfikir dan berzikir sehingga pada akhirnya dapat membuahkan hasil ma’rifatullah.
Religious Tolerance of Angan Sari Residents in Kutuh Village, Kintamani-Bangli Rusmayani Rusmayani; Kusjuniati Kusjuniati; Novena Ade, F.S
Syifa al-Qulub Vol 2, No 2 (2018): Januari, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v2i2.13626

Abstract

The purpose of this study is to reveal the religious tolerance that occurs between Hindus and Muslims in Banjar Angansari, Kutuh-Bangli and the challenges encountered in maintaining this tolerance. This type of research is descriptive qualitative, data obtained through interviews with community leaders of Hindus and Muslims in Kutuh. The results of the study show that: 1) the origin of Muslims in Kutuh Village due to muallaf who convert of Hindus to Islam in 1980, relationship base on filiation is the main factor in the growth of tolerance, and this is reflected in their daily lives. This tolerance has been maintained until now, 2) the challenge of religious tolerance through strengthening faith and religious practices that have been carried out by Muslim residents of Banjar Angansari Kutuh Village so that harmonious relations are established

Page 1 of 1 | Total Record : 6