cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Syifa al-Qulub : Jurnal Studi Psikoterapi Sufistik
ISSN : 25406445     EISSN : 25406453     DOI : -
Core Subject : Health,
Syifa al-Qulub adalah Jurnal Prodi Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Terbit enam bulan sekali (Januari dan Juli). Materi yang dipublikasikan merupakan hasil kajian dan penelitian. Jurnal Syifa al-Qulub memiliki tujuan memperluas wawasan, paradigma, konsep dan teori dibidang Tasawuf, Psikoterapi dan Konseling perspektif Islami dan Sufi.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2018): Juli, Syifa Al-Qulub" : 5 Documents clear
Iblis dan Fir’aun Makhluk yang Paling Bertauhid dan Ma’rifat Mulyana, Yayan
Syifa al-Qulub Vol 3, No 1 (2018): Juli, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v3i1.2387

Abstract

Makhluk yang paling bertauhid dan paling ma’rifat kepada Allah adalah Iblis dan Fir’aun, Iblis lebih mengenal Allah dan pernah berdialog langsung dengan-Nya. Keengganannya menuruti perintah Allah untuk bersujud kepada Adam adalah bukti bahwa dia benar-benar bertauhid murni tidak mau menodai kemurnian tauhidnya dengan bersujud kepada selain Allah. Dia adalah pecinta sejati yang lebur dalam kecintaannya terhadap Sang Khalik, tidak mau menyakiti perasaan kekasihnya karena semua yang terjadi pada dirinya adalah bentuk masyῑah-Nya. Sesungguhnya Allah hendak menguji Iblis, dan ia pun masuk dalam ujian-Nya dengan tidak menuruti perintah-Nya (‘aṣā). Allah memudahkan Iblis berbuat maksiat jika sudah masuk dalam ujiannya, sebagaimana Ia memudahkannya berbuat taat jika tidak diujinya. Tegasnya, bahwa kamaksiatan (pembangkangan) dan ketaatan semuanya diciptakan oleh Allah dan Iblis pun memilih pembangkangan dan kemudian Allah menetapkan yang demikian sebagai takdirnya.  Diantara penghuni surga tidak ada pemuja dan peng-Esa (muwahhid) seperti Iblis. Sudah barang tentu apa yang disebutkan di atas sangat bertentangan dengan umumnya keyakinan umat Islam. Dalam pandangan mereka, Iblis dan Fir’aun adalah dua sosok makhluk durjana, la’natullah, kufur dan kekal di dalam neraka. Dosa Iblis adalah dosa hasud kepada Adam kemudian ia takabur dan menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam, sedangkan dosa Fir’aun adalah Takabur dengan mengaku dirinya sebagai Tuhan. Inilah dua pandangan berbeda yang sangat kontras dan kontradiktif tentang eksistensi dua sosok makhluk yang diabadikan kisahnya oleh Allah SWT. dalam Alquran.
Motivasi Beragama dalam Mengatasi Frustasi Naan Naan
Syifa al-Qulub Vol 3, No 1 (2018): Juli, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v3i1.3138

Abstract

Motivasi beragama diteliti untuk dapat mengetahui dorongan-dorongan beragama. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agama menjadi pintu gerbang kebahagiaan bagi orang-orang yang mengalami rasa frustasi. Ahli psikologi berpendapat bahwa agama, diyakini oleh orang yang mengalami neurosis, dapat menawarkan ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan. Rasa bersalah akibat dari perbuatan tercela akan berkurang seiring dengan tobat dan doa yang terus disempaikan kepada sang Pencipta.
Efektivitas Muraqabah Bagi Aktualisasi Diri Santri hena khaerulummah
Syifa al-Qulub Vol 3, No 1 (2018): Juli, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v3i1.3139

Abstract

Muraqabah or introspection is a very important thing for someone, to supervise all their deeds in accordance with God's provisions. The purpose of this study was to determine the effectiveness of muraqabah for the self-actualization of students at the Al-Muawanah Parakansalak Islamic Boarding School in Garut Regency. This study uses qualitative methods, namely a study that produces data in the form of words of the author or oral of observed behavior. While the data sources are teachers or Ustadz and students as subjects and objects in research. Furthermore, the data collection technique uses interviews, observation, documentation. As well as the population of this study amounted to 60 people, but the sample used in this study was 30 Muslim students. And the analysis technique is descriptive method. The results of this study include several aspects of life experienced by the subject when associated with muraqabah, namely aspects of obedience, disobedience, muraqabah in mubah action and self-actualization. Based on the research conducted that muraqabah is able to maintain adab at least 70% of the research subjects totaling 30 people, while 10% sometimes the subject always repents, and the remaining 20% muraqabah does have an effect on students' self-actualization. This is very good when muraqabah is done with effective research to make students who are fully obedient in both spirituality and morality.
Ulama Sebagai Waratsatul Anbiya (Pergeseran Nilai Ulama di Mata Masyarakat Aceh) Yumna Yumna
Syifa al-Qulub Vol 3, No 1 (2018): Juli, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v3i1.3141

Abstract

Perkembangan dua pengertian ulama yaitu ulama kitab sebagai ulama yang memiliki ilmu pengetahuan agama mendalam saja, dan ulama wetenschap sebagai ulama yang memiliki ilmu pengetahuan agama secara mendalam juga memiliki ilmu pengetahuan umum atau ulama intelektual. Ulama sebagai pewaris para nabi berarti bahwa setiap orang yang memiliki pengetahuan agama harus menyebarkannya kepada masyarakat sebagaimana tugas para nabi yang secara implisit dalam hal termasuk Nabi Muhammad SAW yang Rasulullah. Orang yang mempunyai pengetahuan agama dan mengimplikasikannya inilah waratsatul anbiya. Dalam rangka mengakurasi data tentang ulama, maka penulis mengumpulkan data primer dengan mengadakan penelitian lapangan menemui para responden sebagai subjek. Data dikumpulkan melalui teknik studi dokumentasi, observasi, dan interview.  Konsep basic pengertian terminologi ulama sebagai pewaris para nabi, merupakan figur sumber kepemimpinan, baik pemimpin agama maupun dalam politik Posisi seperti ini kemudian mengalami degradasi akibat politik Belanda yang menekan peran dan fungsi ulama pada posisi hanya berorientasi kepada masalah keagamaan, Dalam perkembangan selanjutnya dengan lahirnya organisasi ulama yang tergabung dalam PUSA yang pada gilirannya mampu memproduk generasi ulama modern dengan berpengetahuan luas mencakup ilmu pengetahuan umum serta mampu berkiprah di semua bidang.
Peran Film Ayat-Ayat Cinta 2 Terhadap Prilaku Etika Islam pada Remaja Muhammad Wahyuda
Syifa al-Qulub Vol 3, No 1 (2018): Juli, Syifa Al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v3i1.3140

Abstract

Pada era globalisasi faktor media massa sangat mudah mempengaruhi prilaku remaja saat ini, sayangnya faktor media massa sangat rentan disisipi nilai amoral dan budaya negatif. Nyaris film yang ditayangkan dibioskop sangat berperan pada pola pikir yang dapat merubah prilaku remaja saat ini. Film religi pun berkembang, salah satunya film Ayat-ayat Cinta 2 karya Guntur Soeharjanto produksi MD picture. Untuk mengetahui peran film Ayat-ayat Cinta 2 terhadap prilaku etika Islam para remaja, maka penulis meneliti siswa di SMP Plus Al-Ghifari Bandung. Dalam penelitian ini, sampel diambil dari siswa-siswi yang telah nonton bersama film Ayat-Ayat Cinta 2 di Metro Indah Mall Bandung. Dari keseluruhan siswa-siswi, sampel yang saya lakukan hanya kepada siswa-siswi kelas dua saja. Dengan asumsi kelas tersebut mewakili kelas satu dan kelas tiga. Dari jumlah keseluruhan siswa kelas dua sebanyak 200 orang, dengan perhitungan yang mengacu pada perhitungan sampel menurut Suharsimi Arikunto, yaitu: (10 x 200) : 100 = 20. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah sampelnya adalah 20 orang

Page 1 of 1 | Total Record : 5