cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian Karet
Published by Pusat Penelitian Karet
ISSN : 0852808X     EISSN : 25030469     DOI : -
JURNAL PENELITIAN KARET (Indonesian Journal of Natural Rubber Research, p-ISSN : 0852-808X ; e-ISSN : 2503-0469) is accreditate national scientific journal published by Pusat Penelitian Karet (Indonesian Rubber Research Institute) – PT. Riset Perkebunan Nusantara, based in Jalan Salak Nomor 1 Bogor 16151 West Java Indonesia. The objective of the journal is to disseminate the innovation of rubber research to researcher, practitioner and user of information in general. Authors constribute on the publication of Jurnal Penelitian Karet are coming from Indonesian Rubber Research Institute and its subsidiary research center and also other research and development institutes, government agencies, universities, associations, and industries.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue " JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011" : 9 Documents clear
EVALUASI PENGUJIAN LANJUTAN KLON KARET IRR SERI 200 PADA MASA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN Daslin, Aidi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i2.241

Abstract

Kegiatan pemuliaan tanaman karet generasi keempat yang dimulai tahun 1985 telah menghasilkan klon IRR seri 200. Dari hasil uji plot promosi telah diseleksi beberapa klon harapan dengan daya hasil lateks tinggi, pertumbuhan jagur, resisten terhadap  penyakit serta memiliki sifat-sifat sekunder penting yang baik. Untuk mendapatkan informasi yang lebih luas  telah dilakukan uji lanjutan sebanyak 12 klon pada dua lokasi masing-masing  di kebun Serbangan, PT. Bakrie Sumatra Plantation dan kebun Aek Pamienke, PT. Socfin Indonesia  provinsi Sumatera Utara, yang dibangun tahun 2005 dengan menggunakan rancangan acak kelompok. Pengamatan pertumbuhan lilit batang dilakukan pada umur 2, 3, dan 4 tahun, tebal kulit, jumlah saluran, dan diameter pembuluh lateks masing-masing pada umur 5 tahun serta intensitas serangan penyakit gugur daun Colletotrichum, Oidium, dan Corynespora pada umur 3 dan 5 tahun. Dari pertumbuhan lilit batang pada umur empat tahun, IRR 220 dan IRR 211 tergolong klon yang jagur (masing-masing lilit batang 44,9 dan 51,0 cm). Klon IRR 220 tergolong stabil di dua lokasi pengujian, sedangkan  IRR 211 adaptif di lokasi dengan iklim yang lebih basah. Berdasarkan ketebalan kulit dan pembuluh lateks, klon IRR 208, IRR 211, IRR 215, IRR 217 dan IRR 220 diprediksi berpotensi cukup baik sebagai  penghasil lateks. Semua klon yang diuji tergolong agak resisten sampai dengan resisten terhadap penyakit gugur daun Colletotrichum, Oidium, dan Corynespora.  Diterima : 2 Februari 2011; Disetujui : 3 Mei 2011How to Cite : Daslin, A. (2011). Evaluasi pengujian lanjutan klon karet IRR seri 200 pada masa tanaman belum menghasilkan. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 93-101. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/241
RANCANG BANGUN MENARA DEAMONIASI UNTUK PERBAIKAN MUTU LATEKS SKIM Prastanto, Henry
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i2.246

Abstract

Lateks skim adalah hasil samping dalam produksi lateks pekat pusingan, kadar karet keringnya sangat rendah dan mengandung amoniak yang cukup tinggi. Penurunan kadar amoniak adalah langkah yang sangat penting dan harus dilakukan dalam  rangka mengurangi biaya bahan penggumpal. Penurunan kadar amoniak di industri pada umumnya dilakukan dengan dengan menara bahan isian dengan perancangan khusus tergantung pada banyak faktor misalnya sifat cairan, kecepatang penguapan amoniak dan efisiensi penguapan yang diinginkan. Dalam penelitian ini menara deamoniasi dirancang untuk kapasitas lateks skim 1500 L/jam dengan kadar amoniak mula-mula 0,5% b/b untuk menghasilkan lateks skim dengan kadar amoniak 0,25% b/b. Dimensi menara didesain dengan menggunakan prinsip perpindahan massa dan neraca massa yang biasa digunakan dalam operasi teknik kimia.  Diterima : 16 Agustus 2011; Disetujui : 25 Oktober 2011How to Cite : Prastanto, H. (2011). Rancang bangun menara deamoniasi untuk perbaikan mutu lateks skim. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 142-150. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/246
MODEL PENUMBUHAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PERBENIHAN UNTUK MENINGKATKAN MUTU BAHAN TANAM DAN PRODUKTIVITAS KARET RAKYAT Syarifa, Lina Fatayati; Nancy, Cicilia; Supriadi, Muhammad
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i2.245

Abstract

Untuk mendukung kegiatan revitalisasi perkebunan dan peremajaan karet swadaya, maka salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana menyediakan bibit karet yang memenuhi “6 tepat” yaitu: tepat waktu, jumlah, mutu, tempat, klon dan harga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaan kelembagaan perbenihan serta merancang model penumbuhan dan penguatan kelembagaan di Sumatera Selatan dalam upaya memperkuat industri perbenihan karet nasional. Kegiatan penelitian dilakukan pada tahun 2009/2010, dengan memadukan metode penelitian survey, dan kegiatan aksi yang melibatkan partisipasi peneliti, petani dan stakeholders lainnya.  Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu dengan memilih sentra pembibitan karet dan non sentra pembibitan karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebun entres di Provinsi Sumatera Selatan tercatat seluas 236.2 ha, namun hingga tahun 2010 yang telah mendapat SK Penetapan Dinas Perkebunan baru  sekitar 40%.  Jenis klon yang dominan diusahakan adalah PB 260 (72,2%), lalu IRR 39, BPM 24 dan RRIC 100. Jumlah batang bawah yang memiliki SKM (Surat Keterangan Mutu) tahun 2009/2010 di Sumsel sebesar 48,7 juta, dan sebanyak 85% menggunakan biji dari Medan. Namun, kondisi kelembagaan pembibitan karet di provinsi ini belum kondusif. Sebagai contoh, jumlah petugas pengawas benih serta fasilitas yang disediakan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan masih terbatas, masih banyak penangkar pembibitan yang belum mendapat sertifikat legal bagi produk mereka, sebagian besar penangkar memiliki modal terbatas, dan sumber entres dan  batang bawah juga masih terbatas. Oleh karena itu upaya yang harus dilakukan untuk memperbaiki kondisi industri karet pembibitan di Sumatera Selatan seperti yang diilustrasikan dalam model penumbuhan dan penguatan kelembagaan pembibitan karet yang diajukan dalam makalah ini.     Diterima : 20 Agustus 2011; Disetujui : 14 Oktober 2011How to Cite : Syarifa, L. F., Nancy, C., & Supriadi, M. (2011). Model penumbuhan dan penguatan kelembagaan perbenihan untuk meningkatkan mutu bahan tanam dan produktivitas karet rakyat. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 130-141. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/245
KARAKTERISASI SIDIK JARI DNA ISOLAT Corynespora cassiicola YANG BERASAL DARI BERBAGAI SENTRA PERKEBUNAN KARET INDONESIA Oktavia, Fetrina; Munir, Misbakhul; Suryaningtyas, Heru; Kuswanhadi, Kuswanhadi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i2.244

Abstract

Salah satu tahapan penting untuk mendapatkan klon unggul yang tahan terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora (PGDC) adalah uji ketahanan klon-klon karet terhadap serangan jamur Corynespora cassiicola. Untuk mendapatkan hasil yang tepat, diperlukan informasi genetik dari isolat C. cassiicola yang digunakan. Analisis sidik jari DNA dari tujuh isolat C. cassiicola sudah dilakukan dengan menggunakan teknik RAPD. Isolat C. cassiicola diisolasi dari klon karet GT 1 di tujuh sentra perkebunan Karet di Indonesia yaitu Bengkulu (CBK), Lampung (CLP), Kalimantan Barat (CKB), Jawa Tengah (CJT), Sumatera Selatan (CSS), Jambi (CJB) dan Sumatera Utara (CSU). Hasil analisis RAPD menggunakan 15 primer menunjukkan bahwa keragaman genetik tujuh isolat C. cassiicola cukup tinggi (89,3%). Nilai kesamaan genetik antara isolat bervariasi, dimana kesamaan genetik tertinggi ditemukan antar isolat Sumatera Selatan dengan Jambi yaitu (68,49%) dan kesamaan terendah antara isolat Lampung dengan Sumatera Selatan (51,09%). Analisis UPGMA menunjukkan isolat terbagi ke dalam empat kelompok. Dari 15 primer yang digunakan, 10 primer yaitu OPN-04, OPN-05, OPN-11, OPN-12, OPN-19, OPN-20, OPH-04, OPH-09. OPH-12 dan OPH-16 mampu menghasilkan pola spesifik pada masing-masing isolat, sehingga dapat digunakan sebagai metode identifikasi alternatif.  Diterima : 19 September 2011; Disetujui : 15 Oktober 2011How to Cite : Oktavia, F., Munir, M., Suryaningtyas, H., & Kuswanhadi. (2011). Karakterisasi sidik jari DNA isolat Corynespora cassiicola yang berasal dari berbagai sentra perkebunan karet Indonesia. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 118-129. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/244
PERMINTAAN EKSPOR SARUNG TANGAN LATEKS MALAYSIA Syarifa, Lina Fatayati
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i2.247

Abstract

Malaysia merupakan penyalur terkemuka untuk produk sarung tangan medis/bedah, dengan menguasai 45% dari permintaan dunia. Namun, permintaan ekspor untuk sarung tangan tersebut berfluktuasi dari waktu ke waktu.  Hal ini antara lain disebabkan oleh perubahan faktor-faktor harga ekspor, pendapatan luar negeri, dan harga karet sintetis  dunia. Untuk meningkatkan ekspornya, beberapa kebijakan telah dikeluarkan melalui Industrial Master Plan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi elastisitas permintaan ekspor sarung tangan terhadap perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspornya secara signifikan. Data triwulan digunakan untuk mengestimasi fungsi permintaan ekspor dengan model ECM. Hasil estimasi menunjukkan bahwa elastisitas harga ekspor sarung tangan signifikan nilainya sebesar -1,14, menunjukkan bahwa nilainya adalah elastis. Dengan demikian, perubahan harga ekspor sarung tangan akan memberikan efek sangat penting bagi jumlah ekspor yang diminta. Berdasarkan elastisitas pendapatan luar negeri terhadap sarung tangan adalah 0,5 dan tidak signifikan secara statistik, menunjukkan bahwa pendapatan luar negeri tidak menjadi penentu penting dari permintaan ekspor sarung tangan. Kemudian, elastisitas harga substitusi  nilainya sebesar 0,05, menunjukkan bahwa nilainya inelastis terhadap karet sintetis.  Diterima : 2 September 2011; Disetujui : 26 November 2011How to Cite : Syarifa, L. F. (2011). Permintaan ekspor sarung tangan lateks malaysia. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 151-158. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/247
KONSUMSI AIR DAN PRODUKSI KARET PADA BERBAGAI SISTEM PENGATURAN JARAK TANAM DALAM KAITANNYA DENGAN KANDUNGAN AIR TANAH Cahyo, Andi Nur; Ardika, Risal; Wijaya, Thomas
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i2.243

Abstract

Kekurangan air pada saat musim kemarau menyebabkan tanaman karet menggugurkan daunnya sebagai upaya adaptasi untuk mengurangi kebutuhan air. Tujuan penelitian adalah diperoleh sistem pengaturan jarak tanam yang paling efisien dalam hubungannya dengan ekstraksi air tanah, sehingga pada saat musim kemarau kompetisi air tanah dapat dikurangi. Perlakuan dalam penelitian ini ialah monokultur dengan jarak tanam normal (A), monokultur dengan jarak tanam ganda (B), dan tumpangsari (jarak tanam ganda + klon RRIC 100) (C). Perlakuan tersebut disusun dalam rancangan acak kelompok dengan 4 ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap parameter kadar air tanah, produksi karet, waktu terjadinya gugur daun, luas daun spesifik, dan indeks luas daun. Pengamatan terhadap kadar air tanah menunjukkan bahwa tidak terdapat beda nyata antara kadar air tanah pada semua perlakuan karena curah hujan total yang tinggi, namun pada musim kemarau terjadi perbedaan pola ekstraksi air yaitu perlakuan C mengkonsumsi air lebih cepat karena ILD yang tinggi. Produksi karet kering perlakuan C nyata lebih rendah daripada perlakuan yang lain, sedangkan perlakuan A adalah yang tertinggi. Rendahnya produksi karet kering perlakuan C disebabkan karena luas daun per pohon perlakuan C hanya sekitar 50% dari luas daun perlakuan yang lainnya. Rendahnya luas daun per pohon untuk perlakuan C ini diduga disebabkan karena terlalu tingginya kerapatan tanam perlakuan C yang mencapai lebih dari dua kali kerapatan tanam perlakuan A dan B.  Diterima : 24 Agustus 2011; Disetujui : 29 November 2011How to Cite : Cahyo, A.N., Ardika, R., & Wijaya, T. (2011). Konsumsi air dan produksi karet pada berbagai sistem pengaturan jarak tanam dalam kaitannya dengan kandungan air tanah. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 110-117. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/243
Sampul Depan 29 2 2011 Puspitasari, Santi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i2.239

Abstract

Sampul Depam 29 2 2011
DINAMIKA GUGUR DAUN DAN PRODUKSI BERBAGAI KLON KARET KAITANNYA DENGAN KANDUNGAN AIR TANAH Ardika, Risal; Cahyo, Andi Nur; Wijaya, Thomas
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i2.242

Abstract

Curah hujan berpengaruh terhadap ketersediaan air tanah. Pada waktu musim kemarau curah hujan menurun sehingga air menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman karet. Dengan adanya keterbatasan air pada waktu musim kemarau tersebut tanaman karet melakukan adaptasi untuk mengurangi transpirasi dengan cara menggugurkan daunnya. Beberapa jenis klon karet memiliki tipe yang berbeda-beda dalam menggugurkan daunnya karena adanya defisit air dalam tanah, yaitu klon karet yang serentak maupun yang bertahap dalam menggugurkan daunnya pada waktu musim kemarau. Oleh karena itu perlu diadakan suatu penelitian tentang dinamika gugur daun berbagai klon karet kaitannya dengan kandungan air tanah dan produksi pada daerah selatan khatulistiwa. Bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah tanaman karet klon BPM 24, GT 1, RRIC 100 dan PB 260 tahun tanam 2000. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pengukur kadar air tanah Troxler Sentry 200 AP, oven, dan pipa pralon. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sembawa. Penelitian dilaksanakan dengan cara menanam pipa pralon ke dalam tanah sepanjang 1,5 m di dalam barisan tanaman dan di dalam gawangan tanaman karet. Parameter yang diamati meliputi kadar air tanah, produksi, waktu terjadinya gugur daun, luas daun spesifik, dan indeks luas daun (ILD). Data hasil penelitian menunjukkan bahwa klon PB 260 lebih dahulu menggugurkan daunnya dibandingkan dengan klon BPM 24, RRIC 100, dan GT 1. Produksi karet mulai menurun saat ILD mencapai angka sekitar 1 atau menurun sebesar 40%. Konsumsi air klon GT 1 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan klon BPM 24, RRIC 100 dan PB 260.    Diterima : 25 Januari 2011; Disetujui : 1 Juni 2011How to Cite : Ardika, R., Cahyo, A.N., & Wijaya, T. (2011). Dinamika gugur daun dan produksi berbagai klon karet kaitannya dengan kandungan air tanah. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 102-109. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/242
Sampul Belakang 29 2 2011 Puspitasari, Santi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i2.240

Abstract

Sampul Belakang 29 2 2011

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue JPK : Volume 41, Nomor 1, Tahun 2023 JPK : Volume 40, Nomor 2, Tahun 2022 JPK : Volume 40, Nomor 1, Tahun 2022 JPK : Volume 39, Nomor 2, Tahun 2021 JPK : Volume 39, Nomor 1, Tahun 2021 JPK : Volume 38, Nomor 2, Tahun 2020 JPK : Volume 38, Nomor 1, Tahun 2020 JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019 JPK : Volume 37, Nomor 1, Tahun 2019 JPK : Volume 37, Nomor 1, Tahun 2019 JPK : Volume 36, Nomor 2, Tahun 2018 JPK : Volume 36, Nomor 2, Tahun 2018 JPK : Volume 36, Nomor 1, Tahun 2018 JPK : Volume 36, Nomor 1, Tahun 2018 JPK : Volume 35, Nomor 2, Tahun 2017 JPK : Volume 35, Nomor 2, Tahun 2017 JPK : Volume 35, Nomor 1, Tahun 2017 JPK : Volume 35, Nomor 1, Tahun 2017 JPK : Volume 34, Nomor 2, Tahun 2016 JPK : Volume 34, Nomor 2, Tahun 2016 JPK : Volume 34, Nomor 1, Tahun 2016 JPK : Volume 34, Nomor 1, Tahun 2016 JPK : Volume 33, Nomor 2, Tahun 2015 JPK : Volume 33, Nomor 2, Tahun 2015 JPK : Volume 33, Nomor 1, Tahun 2015 JPK : Volume 33, Nomor 1, Tahun 2015 JPK : Volume 32, Nomor 2, Tahun 2014 JPK : Volume 32, Nomor 2, Tahun 2014 JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014 JPK : Volume 32, Nomor 1, Tahun 2014 JPK : Volume 31, Nomor 2, Tahun 2013 JPK : Volume 31, Nomor 2, Tahun 2013 JPK : Volume 31, Nomor 1, Tahun 2013 JPK : Volume 31, Nomor 1, Tahun 2013 JPK : Volume 30, Nomor 2, Tahun 2012 JPK : Volume 30, Nomor 2, Tahun 2012 JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012 JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012 JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011 JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011 JPK : Volume 29, Nomor 1, Tahun 2011 JPK : Volume 29, Nomor 1, Tahun 2011 More Issue