Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DI DESA SAMBIROTO DEMAK Munir, Misbakhul; Yosafianti, Vivi; -, Shobirun
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2012
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola asuh ibu merupakan interaksi antara anak dan ibunya selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Keterlambatan dalam berbahasa pada anak usia toddler di antaranya disebabkan oleh faktor pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua dapat diartikan sebagai pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, dari segi negatif maupun positif. Terdapat 4 macam pola asuh orang tua yaitu pola asuh demokratis, pola asuh otoriter, pola asuh permisif dan pola asuh laissez faire. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh ibu terhadap perkembangan bahasa pada anak usia toddler (1-3 tahun) di Desa Sambiroto Kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Jenis penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan studi cross sectional. Banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 63 responden ibu dan anak usia todler. Berdasarkan dari hasil analisis hubungan antara pola asuh ibu terhadap perkembangan bahasa anak usia toddler (1-3 tahun) diperoleh data dengan  karakteristik perkembangan bahasanya baik dengan pola asuh demokratis sebanyak 36 (75,0%), otoriter sebanyak 6 (12,5%), permisif 2 (4,2%) dan laissez faire sebanyak 4 (8,3%). Responden yang karakteristik perkembangan bahasanya kurang baik dengan pola asuh demokratis sebanyak 3 (20,0%), otoriter 1 (6,7%), permisif 6 (40,0%) dan laissez faire sebanyak 5 (33,3%). Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola asuh ibu terhadap perkembangan bahasa anak usia toddler (1-3 tahun) di Desa Sambiroto Kecamatan Gajah Kabupaten Demak.   Kata kunci: Pola Asuh Ibu, Perkembangan Bahasa Toddler
ANALISIS KERAGAMAN GENETIK ISOLAT CORYNESPORA CASSIICOLA (BERK & CURT) WEI. DI INDONESIA MENGGUNAKAN MARKER ISSR (INTER SIMPLE SEQUENCE REPEAT) Munir, Misbakhul; Suryaningtyas, Heru; Kuswanhadi, Kuswanhadi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i2.125

Abstract

Penyakit Gugur Daun Corynespora (PGDC) yang disebabkan oleh patogen Corynespora cassiicola (Berk & Curt) Wei., merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman karet (Hevea brasiliensis). Klon-klon karet yang semula bersifat moderat terhadap serangan jamur ini, setelah beberapa tahun menjadi rentan dan terserang hebat. Hal tersebut diduga karena evolusi patogen menghasilkan ras baru yang lebih merusak. Oleh karena itu, informasi yang berkaitan dengan variabilitas patogen sangat diperlukan. Bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah isolat Corynespora cassiicola dari 7 daerah sentra perkebunan karet Indoneia yaitu Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Jawa Tengah. Prosedur kerja dalam penelitian ini meliputi penyiapan kultur isolat, ekstraksi DNA Corynespora cassiicola menggunakan metode modifikasi CTAB berdasarkan Situmorang (2002),  analisis PCR dengan Inter Simple Sequence Repeat (ISSR), analisis data menggunakan UPGMA dalam program NTSYS, dan uji kelayuan daun menggunakan metode Nghia et al. (2007). Hasil analisis keragaman genetik isolat Corynespora cassiicola asal 7 wilayah sentra karet di Indonesia menggunakan marker ISSR menghasilkan 4 kelompok (4 ras) C. cassiicola, kelompok A (Ras 1) yaitu isolat asal Bengkulu, kelompok B (Ras 2) meliputi isolat asal Lampung dan Sumatera Utara, kelompok C (Ras 3) meliputi isolat asal Kalimantan Barat, Sumatera Selatan dan Jambi, dan kelompok D (Ras 4) yaitu isolat asal Jawa Tengah. Hasil uji kelayuan daun menunjukkan bahwa isolat-isolat Corynespora yang berada pada kelompok yang sama berdasarkan hasil analisis genetik, juga mempunyai tingkat infeksi (patogenitas) yang sama terhadap beberapa daun karet yang diuji. Isolat asal Jawa tengah (CJT) mempunyai rata-rata tingkat infeksi (patogenitas) tertinggi dibandingkan isolat yang lainnya. Tingkat infeksi terendah dari 7 isolat adalah pada klon RRIM 712 dan IRR 5, sedangkan tingkat infeksi 7 isolat Corynespora tertinggi terdapat pada klon BPM 24 dan PR 255. Diterima : 9 Juli 2012; Disetujui : 20 September 2012 How to Cite : Munir, M., Suryaningtyas, H., & Kuswanhadi. (2012). Analisis keragaman genetik isolat corynespora cassiicola (berk & curt) wei. Di indonesia menggunakan marker ISSR (inter simple sequence repeat). Jurnal Penelitian Karet, 30(2), 86-99. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/125 
KARAKTERISASI SIDIK JARI DNA ISOLAT Corynespora cassiicola YANG BERASAL DARI BERBAGAI SENTRA PERKEBUNAN KARET INDONESIA Oktavia, Fetrina; Munir, Misbakhul; Suryaningtyas, Heru; Kuswanhadi, Kuswanhadi
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 29, Nomor 2, Tahun 2011
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v29i2.244

Abstract

Salah satu tahapan penting untuk mendapatkan klon unggul yang tahan terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora (PGDC) adalah uji ketahanan klon-klon karet terhadap serangan jamur Corynespora cassiicola. Untuk mendapatkan hasil yang tepat, diperlukan informasi genetik dari isolat C. cassiicola yang digunakan. Analisis sidik jari DNA dari tujuh isolat C. cassiicola sudah dilakukan dengan menggunakan teknik RAPD. Isolat C. cassiicola diisolasi dari klon karet GT 1 di tujuh sentra perkebunan Karet di Indonesia yaitu Bengkulu (CBK), Lampung (CLP), Kalimantan Barat (CKB), Jawa Tengah (CJT), Sumatera Selatan (CSS), Jambi (CJB) dan Sumatera Utara (CSU). Hasil analisis RAPD menggunakan 15 primer menunjukkan bahwa keragaman genetik tujuh isolat C. cassiicola cukup tinggi (89,3%). Nilai kesamaan genetik antara isolat bervariasi, dimana kesamaan genetik tertinggi ditemukan antar isolat Sumatera Selatan dengan Jambi yaitu (68,49%) dan kesamaan terendah antara isolat Lampung dengan Sumatera Selatan (51,09%). Analisis UPGMA menunjukkan isolat terbagi ke dalam empat kelompok. Dari 15 primer yang digunakan, 10 primer yaitu OPN-04, OPN-05, OPN-11, OPN-12, OPN-19, OPN-20, OPH-04, OPH-09. OPH-12 dan OPH-16 mampu menghasilkan pola spesifik pada masing-masing isolat, sehingga dapat digunakan sebagai metode identifikasi alternatif.  Diterima : 19 September 2011; Disetujui : 15 Oktober 2011How to Cite : Oktavia, F., Munir, M., Suryaningtyas, H., & Kuswanhadi. (2011). Karakterisasi sidik jari DNA isolat Corynespora cassiicola yang berasal dari berbagai sentra perkebunan karet Indonesia. Jurnal Penelitian Karet, 29(2), 118-129. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/244
PENGUJIAN BIOFUNGISIDA BERBASIS MIKROORGANISME ANTAGONIS UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH PADA TANAMAN KARET Kusdiana, Alchemi Putri Juliantika; Munir, Misbakhul; Suryaningtyas, Heru
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 33, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v33i2.179

Abstract

Penyakit jamur akar putih (JAP) merupakan salah satu penyakit penting di perkebunan karet Indonesia karena dapat menyebabkan kematian tanaman dan kerugian ekonomi yang cukup tinggi. Salah satu usaha pengendalian penyakit JAP adalah pengobatan tanaman sakit dengan menggunakan biofungisida. Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui efektivitas biofungisida berbahan aktif beberapa mikroorganisme antagonis terhadap penyakit JAP pada skala laboratorium, rumah kaca, dan lapangan. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Sembawa mulai Juli 2012 sampai April 2013. Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah formulasi biofungisida yang mengandung cendawan antagonis Trichoderma viridae, T. harzianum, Paecilomyces lilacinus, dan bakteri antagonis Bacillus subtilis. Percobaan terdiri dari tiga kegiatan yaitu pengujian antagonisme formulasi biofungisida terhadap R. microporus di laboratorium dengan menggunakan metode uji ganda, studi efektivitas formulasi biofungisida terhadap penyakit JAP pada bibit karet dalam polibeg klon PB 260 di rumah kaca dengan menggunakan rancangan acak lengkap enam perlakuan dan tiga ulangan yang terdiri dari kombinasi biofungisida + pupuk hayati berbahan aktif mikoriza serta perlakuan fungisida kimia sebagai pembanding, dan studi efektivitas formulasi biofungisida terhadap penyakit JAP pada tanaman karet belum menghasilkan klon PB 260 di lapangan dengan menggunakan rancangan acak kelompok sembilan perlakuan dan  tiga ulangan yang terdiri dari beberapa perlakuan biofungisida dan fungisida kimia pembanding. Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan biofungisida mampu menekan perkembangan R. microporus dengan rata-rata penghambatan sebesar 57,62%. Pengujian di rumah kaca dengan perlakuan kombinasi biofungisida 100 g dan pupuk hayati 200 g cukup efektif menurunkan intensitas serangan JAP sebesar 5,56% dan mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman yang terlihat dari pertumbuhan akar, tinggi tanaman, dan biomassa kering yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lain. Pengujian biofungisida pada TBM menunjukkan penurunan intensitas serangan penyakit sebesar 18,33% s.d. 23,33% yang tidak berbeda nyata dengan fungisida kimia pembanding dan perlakuan biofungisida 20 g/pohon  memiliki penurunan intensitas serangan penyakit paling tinggi dibandingkan perlakuan biofungisida lainnya. Dari ketiga pengujian menunjukan biofungisida tersebut efektif digunakan untuk mengendalikan penyakit JAP. Diterima : 28 April 2015; Direvisi : 28 Agustus 2015; Disetujui : 10 September 2015 How to Cite : Kusdiana, A. P. J., Munir, M., & Suryaningtyas, H. (2015). Pengujian biofungisida berbasis mikroorganisme antagonis untuk pengendalian penyakit jamur akar putih pada tanaman karet. Jurnal Penelitian Karet, 33(2), 143-156. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/179
Development of General Election Services for Disabilities by using Application SUARAKU In Surabaya Saidatin, Naili; Munir, Misbakhul; Oktaviani, Mayang Viorita; Tulus Widodo, Putut Giri
INTEGER: Journal of Information Technology Vol 4, No 1: May 2019
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.936 KB) | DOI: 10.31284/j.integer.2019.v4i1.491

Abstract

One form of democracy in Indonesia is a general election to determine every leader in a region. As an election participant not all people have the same ability, one of them is disability people who still often find it difficult to take part in elections. Some people with disabilities in Surabaya are blind, deaf and illiterate. To support the disability following the general election in Surabaya an application called SUARAKU was created. SUARAKU is an application based on Android mobile that can help people with disabilities, especially blind, illiterate and deaf in identifying candidate pairs, track record, mission vision and campaign schedule of the candidate pairs. SUARAKU can help people with disabilities in the form of sounds and images. The voice used consists of two kinds of languages, namely Javanese and Indonesian which aims to facilitate the users of this application. With the existence of the SUARAKU application, it is expected to support the achievement of the disability rights to participate in voicing their rights and obligations in order to create a just and prosperous IndonesiaKeyword: general election, disability, android
STUDI PREVALENSI GAKY DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2007 Kusumawati, Erna; Sri Rejeki, Dwi Sarwani; Munir, Misbakhul
Kesmas Indonesia: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2008): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7056.955 KB) | DOI: 10.20884/1.ki.2008.1.2.89

Abstract

Iodium Deficiensy Disorder (IDD) is a group of symptom which arising from body lacking of element iodium continually within sufficiently long, one of indicator  used to measure the level of problem in community that is by measure of prevalensi endemic thyroid with Total Prevalency Goiter (TGR) The objectives of this study was to prevalensi IDD at women in reproductive age (WUS) in Banyumas regency year 2017. The type of this research was descriptive survey with cross sectional study. Sampel in this this research is WUS (15-49 year) amounting to 500 people coming from 5 district in Banyumas Regency. Data collecting conducted by observation with Urinary Excretion Iodine (UEI), inspection of degree of GAKY with palpalasi method. This survey is executed in August September 2017. Research result with palpalasi found the amount of Total Goiter Rate at WUS in Banyumas Regency Year in 2017 is 11,4% endemic category with detail degree of IA and IB (3,4%), II (4,0%). At inspection of UEI show has varying with value of lowers 3, highest value 296, average value 192,82 with standard of deviasi 64,40. At inspection of UEI known was 10,1% WUS of include in deficiencies category of iodium with heavy deficiencies (1,2%), moderate (2,8%) and lowers (6,2%). Require to continue to be improved by Communication Information and Education (KIE) so that knowledge of community concerning GAKY mount, so that effect at decrease of prevalensi GAKY.
STUDI PENGARUH PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP PENINGKATAN LIMPASAN AIR PERMUKAAN Munir, Misbakhul
SISTEM Jurnal Ilmu Ilmu Teknik Vol 15 No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.329 KB)

Abstract

Pesatnya pertumbuhan kota dan peningkatan jumlah penduduk akan menyebabkan tingginya kebutuhan lahan. Lahan merupakan suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yang meliputi biosfer, atmosfer, tanah, lapisan geologi, hidrologi, populasi tanaman, binatang, dan hasil kegiatan manusia masa lalu sampai sekarang. Penggunaan lahan pada kawasan sekitar DAS masih banyak diisi oleh semak, yang kemudian diikuti oleh hutan, dan sawah. Daerah ini juga memiliki jenis tanah yang beragam seperti Latosol dan Andosol. Kondisi topografi, penggunaan lahan, dan jenis tanah ini akan mempengaruhi besarnya limpasan yang terjadi pada daerah tersebut. Perubahan tata guna lahan mengakibatkan nilai Curve Number meningkat 0,59% maka, debit maksimum banjir yang akan terjadi juga mengalami peningkatan 1,99%. Variasi perubahan luas wilayah konservasi aktual yang terjadi pada tahun 2001-2008 merubah kawasan konservasi menjadi kawasan budidaya dan lahan terbangun telah menurunkan nilai konservasi aktual di bagian hulu sub DAS Cikapundung.
PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING (M-LEARNING) PENGENALAN JURUSAN PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 JATIROGO-TUBAN MUNIR, MISBAKHUL
Jurnal BK UNESA Vol 7, No 3 (2017): volume 7 nomer 3
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan wawancara dengan guru Bimbingan Konseling menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi saat ini masih kurang. Guru Bimbingan Konseling di SMAN 1 Jatirogo hanya memberikan informasi sekilas mengenai perguruan tinggi. Pameran tentang perguruan tinggi merupakan sarana bagi siswa dalam mencari informasi tentang perguruan tinggi. Namun, karena waktu yang terbatas dan informasi yang kurang detail mengenai perguruan tinggi yang ada di Indonesia, sehingga dibutuhkan pengembangan media Mobile Learning (M-Learning) pengenalan jurusan perguruan tinggi. M-Learning berbasis android merupakan media untuk pengenalan jurusan yang ada di perguruan tinggi untuk siswa kelas XI SMAN 1 Jatirogo, sehingga bimbingan karir dalam bentuk pengenalan perguruan tinggi dapat terlaksana dengan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk media Mobile Learning (M-Learning) pengenalan jurusan perguruan tinggi sebagai upaya inovatif dalam pemberian layanan bimbingan karir pada siswa kelas XI SMAN 1 Jatirogo.  Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall, namun hanya terbatas pada tahap ke-5, yakni revisi produk. Untuk mengetahui kelayakan media M-Learning maka dilakukan uji validitas produk kepada ahli materi (2 orang), ahli media (1 orang), ahli praktisi (1 orang) dan uji coba lapangan kecil (10 orang). Instrumen penelitian ini berupa untuk mengetahui kelayakan media M-Learning. Hasil dari uji coba produk oleh ahli materi mencapai 93.76% untuk media M-Learning dan dikategorikan sangat baik, ahli media mencapai 87.5% untuk media M-Learning dan dikategorikan sangat baik, ahli praktisi mencapai 83.21% media M-Learning dan dikategorikan sangat baik, dan uji coba lapangan mencapai 87.39% media M-Learning dan dikategorikan sangat baik. Dengan demikian, media M-Learning untuk pengenalan jurusan di perguruan tinggi layak digunakan dan dikembangkan pada siswa kelas X SMAN 1 Jatirogo.   Kata Kunci : M-Learning, perguruan tinggi
Analisa Balok Tinggi Beton Bertulang Dengan Menggunakan Metode Strut and Tie Model (Studi Kasus Balok Tinggi Dengan Beban Merata) Munir, Misbakhul; Djauhari, Zulfikar; Sitompul, Iskandar Romey
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 1, No 2 (2014): Wisuda Oktober Tahun 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Strut-and-tie models (model fighters and binder) is derived from the truss analogy models. Concrete structures planning usually carried out under the assumption of Bernouli and Navier sectional analysis due to the bending moment. Expressed deep beam when the beam span to height ratio of less than five .One alternative approach to address the structural elements such as deep beam approach is to use a strut-and-tie models, namely by dividing the structure in region B (Bernouli) and D (Distrub) and describe the flow of force (load Plath) as the force transfer occurs reinforced concrete structures due to cracks conditions caused by forced, the parameters of the strut-and-Tie Model (STM) is press rod (strut), pull rods (tie) and points stains (stains zone) as a meeting area. The purpose of this thesis is to analyze the correlation among reinforcing volume to the quality of concrete, steel quality, and variation about long-span the deep beam with the conventional method and the method of Strut-and-tie-models (STM) based on ACI is verified by the Program Computer-Aided-Strut -and-Tie (CAST) The results of the analysis of the deep beam with a distributed load at the end of the assignment of conventional method is more efficient than the STM method for long span for spans of 2.5 and 3.0 m to 4.5 STM method is more efficient than conventional methods. This thesis also explain about high concrete reinforcing design manually base on conventional and strut and tie model (STM) in spite of use program computer-aided-strtu-and tie (CAST) In this study also obtain the correlation among the span length (L), the quality of concrete (f'c), the quality of the steel (fy) and the load evenly to the reinforcement ratio, the addition of span length to enlarge the reinforcement ratio, the addition can reduce the quality of the steel reinforcement ratio, and additional load can increase the reinforcement ratioKeyword: Deep beam, distributed load, reinforce volume, strut-and-tie model, concrete.
Component Design and Strength Analysis of Coffin Lowering Machine for COVID-19 Corpse: A Problem-Based Learning Khoiriyah, Nisa; Alfatih, Shahreza Agung; Munir, Misbakhul; Triawan, Farid
Indonesian Journal of Multidiciplinary Research Vol 1, No 1 (2021): IJOMR: VOLUME 1, ISSUE 1, 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2026.766 KB) | DOI: 10.17509/ijomr.v1i1.33888

Abstract

The increasing number of deaths due to COVID-19 followed by an excessive number of burials had risen the emergence of a safety plan, supporting the burial process to minimize the dangerous impact on the human. The conventional way of burying the corpse with infectious disease in Indonesia utilizes ropes to lower the coffin and involves four to eight people. However, this is not practical because it is energy-wasting and crowding. This paper aims to propose a design of a safe, practical, and robust coffin lowering machine. The proposed design is available for all ages with a weight of up to 200 kg. The design has a 2000 x 600 x 750 mm dimension, in which the width can be extended from 600 to 1000 mm. The straps for lowering the coffin are mounted on the left and right-side shafts. Each of the components is connected with a pin joint. Then, the components are analyzed by calculating the static and fatigue strength to obtain the safety factor and to determine the service life. As a result, the proposed design demonstrates the safety factors for static and fatigue condition that are higher than one, indicating it can be considered for fabrication. In addition, the presented work can be referred as a problem-based learning case study in Machine Element Course.