cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)
ISSN : 25411462     EISSN : 25491717     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) publishes the research relate to the development of social studies and Overseas Education as a form of intellectual property. This journal is published 2 times a year in February and August.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue " Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)" : 13 Documents clear
PENERAPAN MODEL PELATIHAN ON THE JOB TRAINING (MAGANG) DALAM PELATIHAN OTOMOTIF YANG DI SELENGGARAKAN OLEH BALAI PELAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL PROVINSI BANTEN Darmawan, Dadan
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)
Publisher : Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.964 KB)

Abstract

PENERAPAN MODEL PELATIHAN  ON THE JOB TRAINING (MAGANG) DALAM PELATIHAN OTOMOTIF YANG DI SELENGGARAKAN OLEH BALAI PELAYANAN PENDIDIKAN NONFORMAL PROVINSI BANTEN Dadan Darmawandadanpls@gmail.comABSTRAK Penilitian ini berjudul Penerapan Model Pelatihan On The Job Training (Magang) Dalam Pelatihan Otomotif  yang diselenggarakan oleh Balai Pelayanan Pendidikan Non Formal Provinsi Banten , untuk  itu kegiatan pelaksanaan penelitian ini mengkaji masalah (1) Bagaimana proses penerapan model pelatihan On The Job Training (magang) pada pelatihan otomotif yang diselenggarakan oleh Balai Pelayanan Pendidikan Non Formal Provinsi Banten? . Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan catatan lapangan, sumber data penelitian yaitu penyelenggara, instruktur, dan panitia pelatihan, enam orang peserta pelatihan otomotif yang terdiri dari peserta pelatihan dan satu orang instruktur pelatihan. Berdasarkan hasil penelitian  menunjukkan bahwa proses pelaksanaan kegiatan pelatihan sudah berjalan cukup baik, dilihat dari tahapan-tahapan: tahapan pertama mengenai perencanaan yang meliputi pembentukan kepanitiaan mengidentifikasi masalah, mementukan tujuan pelatihan menentukan instruktur dan menentukan peserta, Tahap pengorganisasian, yaitu dalam struktur kepanitiaan dalam program pelatihan ini adalah anggota kasi fasilitasi sumber daya Balai Pelayanan Pendidikan Non Formal yang di bawah naungan kepala dinas Pendidikan Provinsi Banten. Terkait penentuan waktu adalah hasil komunikasi dengan pihak mitra yang di sesuaikan dengan kesanggupan bengkel deller resmi Honda. Tahap Pelaksanaan yaitu para peserta dapat melaksanakan proses magang dengan baik, karena mereka merasakan kondisi langsung bagaimana melayani konsumen dengan baik, dari pihak penyelenggara pun merasa kurang begitu optimal dalam hal monitoring kepada para peserta, dan para peserta pun dapat dan menerapkan materi yang di rasakan pada saat magang. Dari segi instruktur pun mempercayakan proses monitoring dan evaluasi dilakukan oleh kepala bengkel dan dari instruktur pun memberikan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan konsumen kepada para peserta yang di sesuaikan oleh pihak bengkel resmi Honda. Tahap Evaluasi program dan hasil pelatihan, yaitu pihak penyelenggara harus bisa menjamin peserta lulusan pelatihan otomotif dapat bekerja. Pihak mitra PT Sendang Kemakmuran Dapat menentukan langsung hasil peserta pelatihan yang berkualitas dan merekrutnya sebagai mekanik resmi deller Honda. Kata Kunci : Penerapan, Model Pelatihan On The Job Training, & Pelatihan Otomotif.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ORANG DEWASA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FKIP UNTIRTA Djumena, Irwan
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)
Publisher : Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.964 KB)

Abstract

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ORANG DEWASAPADA MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAHFKIP UNTIRTA Irwan DjumenaUniversity of Sultan Ageng Tirtayasa  ABSTRAKProses  belajar orang dewasa memiliki perbedaan dengan proses pembekajaran pada anak-anak ( pedagogi ), dimana pembelajaran pada orang dewasa kegiatan belajar dipandang sebagai proses transformasi  yaitu dalam bentuk mengubah ( modifying), mempelajari kembali ( relearning ),  memperbarui ( up dating ) dan mengamati ( replacing ), sedangkan pembelajaran pada anak  dipandang sebagai proses pembentukan dan perolehan ( aquiring ), pengumpulan , skills, strategi dan nilai-nilai yang diperoleh dari pengalaman. Pendekatan  pembelajaran  antara orang dewasa dan anak berbeda  maka dipandang tepat apabila para pendidik dilingkungan perguruan tinggi memahami dan mampu mengimplementasikan  model pendekatan pembelajaran pada orang dewasa pada setiap mahasiswa. proses pembelajaran dapat memberikan dan menanamkan pembelajaran yang berbasis pembelajaran orang dewasa, dengan  cara menanamkan kepada mahasiswa untuk aktif yaitu’  Pembelajaran Mandiri,  Kerjasama KLP, pemecahan masalah, pembelajaran  InteraktifPenelitian ini difokuskan pada proses pendekatan pembelajaran orang dewasa yang diterapkan oleh para pendidik dilingkungan Untirta, dengan sub fokus masalah  1) perlunya implementasi model pembelajaran orang deawasa pada kegiatan pembelajaran pendidikan luar sekolah,   2) implementasi model pembe-lajaran orang dewasa dipandang tepat untuk menunumbuhkan kemandirian pada mahasiswa Pendidikan Luar sekolahBerdasarkan hasil penelitian dengan focus penelitian  “ Implementasi model pembelajaran orang dewasa pada mahasiswa PLS FKIP   Untirta tahun 2015“,  dapat dinyatakan bahwa implementasi kegiatan pembelajaran andragogik yang dilaksanakan oleh dosen di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FKIP Untirta sudah dilaksanakan dengan katagori baik,  yaitu rerata 0,89 persen dari dosen yang mengajar sudah secara terus menerus melaksanakan kegiatan mengajarnya  berbasis organg dewasa, sedangan 0,11 persen diantara dosen yang mengajar di jurusan pendidikan luar sekolah  dalam kategori belum mencerminkan pendekatan model pembelajaran orang dewasa.  Kata Kunci:  Pembelajaran orang dewasa
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DIALOGIS PAULO FREIRE PADA PROGRAM KESETARAAN PAKET B SEKOLAH ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH KALIBENING, SALATIGA, JAWA TENGAH Rizqi Meilya, Ika
Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus) Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)
Publisher : Jurnal Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah (E-Plus)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.964 KB)

Abstract

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DIALOGIS PAULO FREIREPADA PROGRAM KESETARAAN PAKET B SEKOLAH ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH KALIBENING, SALATIGA, JAWA TENGAH Ika Rizqi Meilya, M.Pd.ikarizqimeilya1@gmail.com AbstrakTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi, dan (4) faktor-faktor pendorong dan penghambat pengelolaan pembelajaran dialogis Paulo Freire pada program kesetaraan paket B di sekolah Alternatif Qaryah Thayyibah Kalibening Salatiga Jawa Tengah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Adapun hasil penelitiannya menunjukkan: (1) Proses perencanaan pembelajaran menggunakan istilah Student Learning Center, artinya semua pembelajaran berjalan berdasarkan keinginan anak. Anak ingin belajar apa dan bagaimana semua dikembalikan sesuai dengan kesepakatan kelasnya masing-masing; (2) Pelaksanaan proses pembelajaran direalisasikan menggunakan metode problem-solving (hadap masalah) melalui tahapan problematik, inquiry/discovery, brainstorming, dan sharring; (3) Evaluasi pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk self-evaluating atau evaluasi diri, yaitu pandangan dan sikap anak terhadap dirinya untuk menentukan dan mengarahkan konsep diri dalam mengenal bakat, kelemahan, kepandaian dan kegagalannya; dan (4) Faktor pendorong pembelajaran berasal dari kemauan, motivasi dan kemandirian yang tinggi dari anak dengan segala keterbatasan, serta suasana yang menyenangkan diselimuti rasa persahabatan dan kekeluargaan, bebas dari ancaman dalam segala aspek, menjadikan pengelolaan  pembelajaran berjalan begitu dinamis. Sedangkan faktor penghambat pembelajaran adalah kebijakan-kebijakan nasional pendidikan dan rendahnya dukungan finansial dan sikap pemerintah yang kurang memperhatikan nasib sekolah alternatif.

Page 2 of 2 | Total Record : 13