cover
Contact Name
Anang Dwi Santiso
Contact Email
anangdwi@fisip.unsri.ac.id
Phone
+6285647319085
Journal Mail Official
journalempirika@fisip.unsri.ac.id
Editorial Address
Kampus Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya, Jalan Padang Selasa No. 542 Bukit Besar, Palembang, 30139
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Empirika
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 14108364     EISSN : 25033441     DOI : https://doi.org/10.47753/je.v7i2
Jurnal Empirika is an open access and double-blind peer-reviewed journal which is published twice a year (May and November) by the Masters of Sociology Study Program at FISIP Sriwijaya University. The Jurnal Empirika accepts manuscripts on various issues in the study of sociology, social psychology, social planning and policy, social issues, democracy and social movements, political science, urban studies, social issues, cultural studies, digital generation, social research methods, education and social transformation. We encourage and welcome prospective authors to submit research-based articles.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2020)" : 6 Documents clear
Hubungan Sosial Mahasiswa Papua dengan Mahasiswa Non Papua di Universitas Sriwijaya Kampus Indralaya Ahmad Doni Yolanda; Tri Agus Susanto; Mery Yanti
Jurnal Empirika Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Master Program in Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Sriwijay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.299 KB) | DOI: 10.47753/je.v5i1.84

Abstract

Hubungan sosial terjadi antara mahasiswa Papua dengan mahasiswa non Papua yang sama-sama sedang menempuh pendidikan di Universitas Sriwijaya kampus Indralaya. Objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Papua dan mahasiswa non- Papua Universitas Sriwijaya yang memenuhi kriteria informan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai hubungan sosial mahasiswa Papua dengan mahasiswa non Papua di Universitas Sriwijaya kampus Indralaya dengan melihat bentuk-bentuk hubungan sosial serta faktor pendorong dan penghambat hubungan sosial. Konsep yang digunakan untuk mengkaji permasalahan mengenai hubungan sosial ini adalah konsep hubungan sosial dari Wardiyatmoko. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan mahasiswa Papua dan mahasiswa non Papua yang menjadi informan utama serta penjaga asrama mahasiswi yang menjadi informan pendukung dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara semi struktur kepada informan utama dan informan pendukung, serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan sosial asosiatif dalam bentuk kerjasama terjadi dalam kegiatan berupa kerja kelompok dan aksi solidaritas penggalangan dana. Akomodasi terjadi dalam bentuk toleransi dalam bidang keagamaan, diskusi untuk meredakan ketegangan, dan kompromi saat mengerjakan tugas kelompok yang dilakukan oleh mahasiswa Papua dan mahasiswa non Papua. Kemudian hubungan sosial disosiatif terjadi dalam bentuk kontravensi yang berupa ejekan dan sindiran yang sering diterima oleh mahasiswa Papua. Faktor pendorong hubungan sosial mahasiswa Papua dengan mahasiswa non Papua adalah kesadaran bahwa mereka sedang menempuh pendidikan, untuk menjaga rasa aman, menambah relasi pertemanan, dan keperdulian. Sedangkan faktor penghambat hubungan sosial mahasiswa Papua dengan mahasiswa non Papua adalah kesulitan adaptasi, sifat mahasiswa Papua yang cenderung tertutup, dan prasangka negatif yang sering muncul.Kata kunci: Hubungan Sosial, Mahasiswa Papua, Universitas Sriwijaya.
Analisis Strukturasi Giddens pada Pelaksanaan Ibadah Haji di Desa Senuro Barat, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir Perawati Sinti; Dadang Hikmah Purnama; Vieronica Varbi
Jurnal Empirika Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Master Program in Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Sriwijay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.747 KB) | DOI: 10.47753/je.v5i1.87

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang fenomena tingginya minat masyarakat Desa Senuro Barat untuk melaksanakan ibadah haji padahal mayoritas masyarakat tersebut bermata pencaharian sebagai petani karet dengan penghasilan yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui alasan mendasar masyarakat melaksanakan ibadah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi serta menggunakan alat analisis berupa teori Strukturasi dari Anthony Giddens. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa motif yang melatarbelakangi masyarakat dalam memutuskan melaksanakan ibadah haji yaitu motif tidak sadar, motif sadar dan motif berdasarkan rutinitas. Sementara itu, struktur sosial yang mendorong yaitu aturan berupa tradisi turun temurun serta sumber daya yang terdiri atas alokatif berupa karet dan otoritatif berupa otoritas tokoh agama dan keluarga. Dengan demikian disimpulkan bahwa pelaksanaan ibadah haji didorong oleh adanya peran agen dan struktur yang ada di desa tersebut yang membentuk dualitas dalam praktik sosial yang berulang dan terpola dalam lintas ruang dan waktu. 
Diskriminasi Buruh Perempuan: Studi tentang Identifikasi Jenis dan Faktor Penyebabnya di Pabrik Tempe Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Gunawansyah Gunawansyah; Yunindyawati Yunindyawati; Vieronica Varbi Sununianti
Jurnal Empirika Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Master Program in Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Sriwijay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.136 KB) | DOI: 10.47753/je.v5i1.88

Abstract

Penelitian ini berjudul “Diskriminasi Buruh Perempuan di Pabrik Tempe Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir” Permasalahan yang diangkat adalah apa jenis dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya diskriminasi terhadap buruh perempuan yang bekerja di pabrik dan bagaimana tindakan buruh perempuan terhadap diskriminasi yang dialaminya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan unit analisis adalah individu yaitu pemilik pabrik, buruh laki-laki, dan buruh perempuan. Penentuan informan dilakukan secara purposive (sengaja) dengan jumlah informan 18 orang terdiri dari 1 pemilk pabrik, 12 buruh laki-laki, dan 6 buruh perempuan. Data penelitian didapat melalui observasi non partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data analisis melalui enam tahapan yaitu peneliti mulai dengan mendeskripsikan secara menyeluruh pengalamannya, penelitian kemudian memaknakan pernyataan (dalam wawancara), pernyataan-pernyataan tersebut kemudian dikelompokkan kedalam unit-unit tersebut dan menuliskan sebuah penjelasan teks tentang pengalamannya termasuk contohnya secara seksama, peneliti kemudian merefleksikan pemikirannya dan menggunakan variasi imajinasi atau deskripsi srtuktual, peneliti kemudian mengkonstuksikan seluruh penjelasannya tentang makna dan esensi pengalamannya, proses tersebut merupakan langkah awal penelitian mengungkapkan pengalamannya dan kemudian diikuti pengalaman seluruh partisipan. Metode triangulasi dengan cara membandingkannya dengan berbagai sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis dan faktor yang melatarbelakangi terjadinya diskriminasi di pabrik tempe kelurahan Timbangan yaitu diskriminasi upah/gaji karena faktor kekeluargaan, diskriminasi tidak adanya cuti hamil dan melahirkan karena faktor biologis, dan diskriminasi penambahan beban kerja karena faktor beban kerja. Dan upaya buruh perempuan dalam menanggulangi diskriminasi yang dialaminya yaitu dengan melakukan protes terhadap pemilik pabrik.
Gaya Hidup dan Cermin Diri dalam Food, Fun dan Fashion di Kalangan Mahasiswa Universitas Sriwijaya Karina Zain
Jurnal Empirika Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Master Program in Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Sriwijay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.55 KB) | DOI: 10.47753/je.v5i1.89

Abstract

Penelitian ini mengkaji mengenai “Gaya Hidup Food, Fun, danFashion (3F) Pada Mahasiswa Universitas Sriwijaya Kampus Palembang”. Gaya hidup food, fun, dan fashion (3f) menjadi fenomena budaya populer dimana kegiatan makan, hiburan, dan gaya berpakaian tidak hanya diartikan secara harfiah namun mengarah pada penunjukkan simbol status sosial dan ekonomi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan data dikumpulkan dari wawancara secara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori praktik gaya hidup dari Bourdieu dan cermin diri dari Cooley. Hasil dari penelitian ini yaitu gaya hidup food, fun, dan fashion (3f) pada mahasiswa Universitas Sriwijaya Kampus Palembang menunjukkan variasi berbeda yang ditentukan dari perbedaan latar belakang sosial dan ekonomi yang terbagi menjadi kelas bawah, kelas menengah, dan kelas atas. Gaya hidup yang dilakukan menimbulkan identitas diri yang dianggap setara dalam lingkungan pertemanan dan dimaknai sebagai sarana untuk menambah pertemanan, sarana membangun interaksi dengan kelompok teman sebaya, dan sebagai sarana untuk menjadi lebih modern tentang hal baru. 
Solidaritas di Antara Pengrajin Songket: Suatu Tinjauan terhadap Teori Solidaritas Emile Durkheim di Desa Muara Penimbung, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir Diany Rizki Amalia; Alfitri Alfitri; Yunindyawati Yunindyawati
Jurnal Empirika Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Master Program in Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Sriwijay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.023 KB) | DOI: 10.47753/je.v5i1.90

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa bentuk solidaritas yang terjalin antar para pengrajin songket di Kampoeng BNI, serta menganalisis faktor yang mempengaruhi terwujudnya solidaritas pengrajin songket tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara sehingga mampu menggali lebih dalam tentang solidaritas sosial yang terjalin diantara para pengrajin tersebut. Sebagai objek dalam penelitian ini adalah pengrajin songket Kampoeng BNI di Desa Muara Penimbung, Kecamatan Indralaya. Kabupaten Ogan Ilir. Hasil temuan menunjukkan bentuk solidaritas yang terjalin dalam lingkup pengrajin ini mengalami pergeseran dari solidaritas mekanis kesolidaritas organis, mereka memiliki tipe pekerjaan dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian terwujudlah gotong-royong berupa kerja bakti. Selain itu, bentuk kerjasama berupa produksi dan bagi hasil terjalin dalam kelompoknya. Hal itu dipicu oleh adanya faktor-faktor yang mewujudkan solidaritas didalam kelompok pengrajin. Diantaranya yaitu muncul faktor kebiasaan dan juga faktor kesamaan mata pencaharian.
Memories of Konfrontasi and Anti-Malaysia Sentiment in Indonesia Benedictus Peter Sinarto
Jurnal Empirika Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Master Program in Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Sriwijay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.448 KB) | DOI: 10.47753/je.v5i1.91

Abstract

Despite Malaysia and Indonesia having similarities in their religious practices, language, and shared ancestry, history has revealed that their relationship constantly fluctuates between peace and hostility. In this paper, we argued that Indonesia’s collective memory of the konfrontasi era has triggered anti-Malaysian sentiment. To elaborate on the answer, first, the constructivism theory regarding identity and interest is used to define the Indonesian sentiment toward Malaysia. Indonesia has a negative sentiment towards Malaysia that distinct from Indonesia's sentiment to other countries. On its negative sentiment toward Malaysia, Indonesia often repeats the slogan of Ganyang Malaysia, which is the infamous slogan from the Konfrontasi era. This paper demonstrated that the ‘false’ collective memory created from the period of Konfrontasi had caused a negative sentiment towards Malaysia. Practically, the sentiment should also be reduced to prevent further escalation with Malaysia since there is already proof that the confrontative attitude toward Malaysia created more damage than the advantage.

Page 1 of 1 | Total Record : 6