cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
AKSIOMA
ISSN : 20862725     EISSN : 25797646     DOI : -
Core Subject : Education,
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika adalah jurnal dalam bidang matematika dan pendidikan matematika yang memfasilitasi guru, mahasiswa, dosen, dan praktisi pendidikan dalam menerbitkan karya ilmiah atau artikel hasil penelitian maupun studi pustaka. Jurnal Aksioma ini terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Juli dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1/Maret (2010): AKSIOMA" : 16 Documents clear
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN BAGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARANGAWEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009 ., Rasiman; Widayanto, Wahyu
AKSIOMA Vol 1, No 1/Maret (2010): AKSIOMA
Publisher : IKIP PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampai saat ini, pendidikan masih memegang peranan yang sangat penting. Dengan adanya pendidikan, sumber daya manusia dapat berkembang menuju ke arah yang lebih baik dan salah satunyanya adalah dapat dilihat dari prestasi belajar yang telah dicapai oleh peserta didik. Dalam perkembangannya, guru harus memiliki keahlian untuk memilih dan menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan mata pelajaran khususnya matematika serta mengetahui kondisi peserta didik disamping penguasaan keterampilan yang lain karena matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan minat agar aktivitas dan prestasi belajar peserta didik optimal yaitu dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Penelitian ini ditempuh melalui 3 siklus, tiap siklus terdiri atas 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Metode pengambilan data dengan pemanfaatan Lembar Kerja, tes tertulis (evaluasi), lembar pengamatan guru dan lembar pengamatan peserta didik serta angket refleksi peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan persentase ketuntasan belajar mengalami peningkatan yaitu dari 86,55 % pada siklus I menjadi 87,14 % pada siklus II dan meningkat lagi menjadi 90,81 % pada siklus III. Aktivitas peserta didik mengalami peningkatan dari persentase 72,5 % pada siklus I menjadi 88,75 % pada siklus II dan meningkat lagi menjadi 90 % pada siklus III. Aktivitas guru yang diperoleh lembar pengamatan aktivitas guru mengalami peningkatan dari persentase 71,6 % pada siklus I menjadi 87,5 % pada siklus II dan meningkat lagi menjadi 92 % pada siklus III. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pendekatan kontekstual pada materi lingkaran dapat meningkatkan prestasi belajar dan aktivitas peserta didik kelas VIII  C SMP Negeri 1 Karangawen Demak sesuai dengan indikator yang ditentukan.   Kata Kunci : Kontekstual, prestasi belajar, lingkaran
PENGEMBANGAN MODEL REFLECTIVE MICROTEACHING UNTUK PEMBENTUKAN CALON GURU PROFESIONAL Indiati, Intan; Sumardiyani, Listyaning
AKSIOMA Vol 1, No 1/Maret (2010): AKSIOMA
Publisher : IKIP PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Refleksi adalah motor penggerak belajar dan landasan pacu bagi pengembangan pribadi dan profesi. Refleksi menjadi sedemikian penting karena dengan kesadaran akan kekuatan dan kelemahan metode maupun area pedagogis lainnya, refleksi akan menghasilkan pemikiran-pemikiran baru demi perbaikan pengajaran. Pre-service training hendaknya mulai menerapkan unsur reflektif dalam program microteaching-nya. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan menghasilkan model dan panduan model Reflective Microteaching bagi pembentukan calon guru yang profesional agar mahasiswa calon guru memiliki kemampuan merefleksi yang bermakna serta mengkaitkannya dengan pengembangan profesionalitas guru melalui tiga langkah yaitu studi pendahuluan, perencanaan dan pengembangan, serta validasi model pembelajaran. Uji coba model dan instrument penelitian dilakukan melalui tinjauan teman sejawat (Focus Group Discussion). Validasi dilakukan oleh expert judgment. Hasil dituangkan dalam bentuk panduan model reflective microteaching. Dari hasil uji coba model dapat disimpulkan bahwa, penelitian ini telah menghasilkan model dan panduan model Reflective Microteaching bagi pembentukan calon guru yang profesional yang memiliki kemampuan merefleksi yang bermakna serta mengkaitkannya dengan pengembangan profesionalitas guru. Dari hasil analisis juga diperoleh kelebihan dan kelemahan model reflective microteaching. Kelebihan model ini adalah menawarkan desain yang ideal, sedangkan kelemahannya membutuhkan waktu yang relatif lama. Walaupun model reflective microteaching memiliki kelemahan, namun mempertimbangkan kelebihan yang dimiliki yaitu meletakkan refleksi sebagai inti utamanya dan refleksi merupakan ruh pengembangan profesi, maka model ini sangat potensial untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian ini pula dapat disarankan  bahwa model Reflective Microteaching sebaiknya digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan keterampilan mengajar mahasiswa, dan kemampuan melakukan refleksi, serta membangun metateaching awareness calon guru. Kata kunci: microteaching, reflektif, calon guru, profesional
ROPES Learning Model Modification to Increase Proficiency Students of Rational Thingking ., Nizaruddin
AKSIOMA Vol 1, No 1/Maret (2010): AKSIOMA
Publisher : IKIP PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mathematics teachers should have the ability mathematics, mathematical methodology skills, and ability to package the science and methodology of mathematics is a subject matter learning in school. To achieve mathematical skills that students should be equipped with skills of deductive thinking, rational, analytical, and creative. These skills are necessary for students so that they have the skills in understanding and problem-solving perspective to the prospective teacher / mathematics teacher professional. Ropes (Review, Overview, Presentation, Exercise, Summary) is a learning model that provides the opportunity for students to communicate, conduct exercises and concluded that he had learned something while under the direction of faculty. Development and modification of this learning model can be done in an effort to empower the student self-learning ability of rational thinking skills of students   Keyword: ROPES, Contextual,  Rational Thinking Skills
ANALISIS STABILITAS MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL PADA INTERAKSI DUA POPULASI DENGAN FAKTOR LOGISTIK ., Supandi
AKSIOMA Vol 1, No 1/Maret (2010): AKSIOMA
Publisher : IKIP PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persaingan kehidupan di alam  dapat dikategorikan dua jenis yaitu  pertama persaingan  antara dua spesies dengan jenis makanan yang sama,  dan yang kedua  persaingan antara dua spesies dengan satu spesies sebagai pemangsa (predator) dan yang lainnya sebagai mangsa (prey). Dalam paper ini akan dibahas model persaingan dua spesies dengan jenis makanan yang sama dengan menggunakan sistem persamaan diferensial.  Dari model ini akan ditentukan kapan kedua spesies saling berdampingan, atau kapan salah satu diantaranya akan  punah dengan melihat parameter parameter yang diberikan. Kata kunci : titik kritis, nilai eigen, stabil
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING ., Sutrisno
AKSIOMA Vol 1, No 1/Maret (2010): AKSIOMA
Publisher : IKIP PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resource Based Learning (RBL) atau belajar berdasarkan sumber adalah suatu proses pembelajaran yang langsung menghadapan siswa dengan suatu atau sejumlah sumber belajar secara individu atau kelompok dengan segala kegiatan yang bertalian dengan sumber belajar. Pembelajaran Matematika menggunakan model RBL bisa dilakukan dengan Memanfaatkan sepenuhnya segala sumber informasi sebagai sumber bagi pelajaran matematika; memberi pengertian kepada siswa tentang luas dan keaneka ragamnya sumber-sumber informasi yang dapat di manfaatkan untuk belajar matematika; bisa untuk mengganti aktivitas siswa dalam belajar matematika tradisional dengan belajar matematika aktif; bisa meningkatkan motivasi belajar matematika; memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar matematika menurut kecepatan dan kesanggupan masing-masing.Lebih fleksibel dalam penggunakan waktu dan ruang belajar matematika.serta berusaha mengembangkan kepercayaan akan diri sendiri. Dalam memilih model pembelajarn yang akan digunakan dalam proses pembelajara matematika guru perlu menyesuaikan dengan pokok bahasa yang di akan disajian, dan guru perlu mengembangkan serta meningkatkan kreatifitasnya, sehingga  proses pembelajaran  matematika yang terjadi lebih bervariasi. Kata Kunci : Pemebelajaran, Matematika, Resource Based Learning
KEEFEKTIVAN PENGGUNAAN AUTOGRAPH, CABRI 3D DAN MAPLE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Buchori, Achmad
AKSIOMA Vol 1, No 1/Maret (2010): AKSIOMA
Publisher : IKIP PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belajar geometri mencakup latihan berpikir logis, kerja yang sistematis, menghidupkan kreativitas. serta dapat mengembangkan kemampuan berinovasi. Masih banyak siswa SMA yang belum memahami konsep-konsep geometri. Untuk itu perlu dicari suatu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas belajar, dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan ide/gagasan matematik secara optimal sehingga siswa menjadi lebih kreatif. Model pembelajaran Audio visual dengan menggunakan software Autograph, Cabri 3D dan Maple merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar matematika. Kata kunci : keefektivan, software matematika, ruang dimensi tiga
PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINAT SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS Handayanto, Agung
AKSIOMA Vol 1, No 1/Maret (2010): AKSIOMA
Publisher : IKIP PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses perpindahan panas/energi melalui suatu media zat padat atau cair yang terjadi karena kontak langsung diantara partikel-pertikel yang mempunyai perbedaan temperatur disebut dengan konduksi panas. Persamaan dasar perpindahan panas konduksi menyatakan bahwa : laju perpin-dahan panas konduksi satu dimensi dalam keadaan setimbang adalah : q = - kA (dT/dx) dimana k : konduktivitas termal bahan, A : luas penampang bahan yang diukur tegak lurus terhadap arah lintasan panas dan (dT/dx) : gradien temperatur ke arah perpindahan panas. Untuk memperoleh persamaan distribusi temperatur, persamaan keseimbangan energi bagi masing-masing elemen selama waktu singkat ∆t adalah: aliran panas yang masuk selama ∆t ditambah dengan perubahan dari energi-dalam selama ∆t adalah sama dengan aliran panas yang keluar selama ∆t ditambah dengan panas yang dicetuskan oleh sumber panas-dalam selama ∆t. Dalam penjabarannya diruang dimensi tiga (silinder), akan diperoleh laju perpindahan panas pada arah z, r dan q yaitu qz, qr dan qq. Kata kunci: laju perpindahan panas, deret taylor, persamaan konduktivitas panas
PENGARUH PENGGUNAAN COMPACT DISC OF MATH (CD-M) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MRANGGEN ., Muhtarom
AKSIOMA Vol 1, No 1/Maret (2010): AKSIOMA
Publisher : IKIP PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Compact disc of math (CD-M) adalah pengembangan dari media power point sebagai salah satu media dalam proses pembelajaran. Secara khusus CD-M didefinisikan sebagai modul tutorial yang berupa rangkuman materi dari buku dan berbagai sumber, contoh soal dan penyelesaiannya serta soal latihan yang disajikan dalam bentuk dokumen hidup (animasi) berupa pengembangan aplikasi program power point yang dapat dilihat dilayar, didengarkan suaranya. Penggunaan CD-M sebagai media pembelajaran interaktif ini punya prospek yang cerah. Dengan menggunakan media CD-M, siswa siswa tidak hanya dapat belajar di sekolah tapi mereka juga dapat belajar di rumah. Siswa juga akan lebih termotivasi untuk belajar bila CD-M yang digunakan sebagai media instruksional edukatif memberikan tampilan yang menarik. Pemanfaatan CD-M sebagai media pembelajaran matematika memberikan dampak pada proses kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini CD-M dapat menumbuhkan minat dan menambah motivasi siswa dalam belajar matematika serta mempercepat pemahaman konsep matematika oleh siswa. Hal ini didukung pernyataan siswa yang merasa tertarik belajar dengan media CD-M ini dan lebih memahami konsep materi. Disisi lain, pemanfaatan CD-M ini dapat membantu siswa untuk belajar mandiri di rumah dengan memutar kembali CD-M ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media CD-M sebagai madia pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Sehingga nantinya dapat dikembangkan untuk menggunakan media CD-M dalam proses belajar matematika. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Mranggen yang terdiri dari dua kelas, dengan kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan X-2 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dapat dikatakan berjalan dengan baik bila hasil belajar kelas ekperimen dan kelas control berbeda, dengan hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar kelas kontrol. Yaitu tercapai bila harga sig > α, dengan α = 0,05 dan juga bila ketuntasan belajar siswa kelas eksperimen minimal 75%. Hasil lainnya dari penelitian ini adalah berupa CD-M yang dapat digunakan sebagai  media pembelajaran, yang pada penelitian ini adalah pada materi logaritma. Kata kunci : Media pembelajaran, CD-M, Matematika.
PERSAMAAN DIFFERENSIAL PARSIAL DALAM KOORDINAT SILINDIRS PADA MASALAH KONDUKSI PANAS Agung Handayanto
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 1/Maret (2010): AKSIOMA
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v1i1/Maret.75

Abstract

Proses perpindahan panas/energi melalui suatu media zat padat atau cair yang terjadi karena kontak langsung diantara partikel-pertikel yang mempunyai perbedaan temperatur disebut dengan konduksi panas. Persamaan dasar perpindahan panas konduksi menyatakan bahwa : laju perpin-dahan panas konduksi satu dimensi dalam keadaan setimbang adalah : q = - kA (dT/dx) dimana k : konduktivitas termal bahan, A : luas penampang bahan yang diukur tegak lurus terhadap arah lintasan panas dan (dT/dx) : gradien temperatur ke arah perpindahan panas. Untuk memperoleh persamaan distribusi temperatur, persamaan keseimbangan energi bagi masing-masing elemen selama waktu singkat ?ó?åÔÇát adalah: aliran panas yang masuk selama ?ó?åÔÇát ditambah dengan perubahan dari energi-dalam selama ?ó?åÔÇát adalah sama dengan aliran panas yang keluar selama ?ó?åÔÇát ditambah dengan panas yang dicetuskan oleh sumber panas-dalam selama ?ó?åÔÇát. Dalam penjabarannya diruang dimensi tiga (silinder), akan diperoleh laju perpindahan panas pada arah z, r dan q yaitu qz, qr dan qq. Kata kunci: laju perpindahan panas, deret taylor, persamaan konduktivitas panas
PENGEMBANGAN MODEL REFLECTIVE MICROTEACHING UNTUK PEMBENTUKAN CALON GURU PROFESIONAL Intan Indiati; Listyaning Sumardiyani
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 1/Maret (2010): AKSIOMA
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v1i1/Maret.70

Abstract

Refleksi adalah motor penggerak belajar dan landasan pacu bagi pengembangan pribadi dan profesi. Refleksi menjadi sedemikian penting karena dengan kesadaran akan kekuatan dan kelemahan metode maupun area pedagogis lainnya, refleksi akan menghasilkan pemikiran-pemikiran baru demi perbaikan pengajaran. Pre-service training hendaknya mulai menerapkan unsur reflektif dalam program microteaching-nya. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan menghasilkan model dan panduan model Reflective Microteaching bagi pembentukan calon guru yang profesional agar mahasiswa calon guru memiliki kemampuan merefleksi yang bermakna serta mengkaitkannya dengan pengembangan profesionalitas guru melalui tiga langkah yaitu studi pendahuluan, perencanaan dan pengembangan, serta validasi model pembelajaran. Uji coba model dan instrument penelitian dilakukan melalui tinjauan teman sejawat (Focus Group Discussion). Validasi dilakukan oleh expert judgment. Hasil dituangkan dalam bentuk panduan model reflective microteaching. Dari hasil uji coba model dapat disimpulkan bahwa, penelitian ini telah menghasilkan model dan panduan model Reflective Microteaching bagi pembentukan calon guru yang profesional yang memiliki kemampuan merefleksi yang bermakna serta mengkaitkannya dengan pengembangan profesionalitas guru. Dari hasil analisis juga diperoleh kelebihan dan kelemahan model reflective microteaching. Kelebihan model ini adalah menawarkan desain yang ideal, sedangkan kelemahannya membutuhkan waktu yang relatif lama. Walaupun model reflective microteaching memiliki kelemahan, namun mempertimbangkan kelebihan yang dimiliki yaitu meletakkan refleksi sebagai inti utamanya dan refleksi merupakan ruh pengembangan profesi, maka model ini sangat potensial untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian ini pula dapat disarankan?é?á bahwa model Reflective Microteaching sebaiknya digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan keterampilan mengajar mahasiswa, dan kemampuan melakukan refleksi, serta membangun metateaching awareness calon guru. Kata kunci: microteaching, reflektif, calon guru, profesional

Page 1 of 2 | Total Record : 16


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2023): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 14, No 1 (2023): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 13, No 3 (2022): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 13, No 2 (2022): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 13, No 1 (2022): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 12, No 3 (2021): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2021): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2021): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2020): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 11, No 1 (2020): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2019): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2019): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 9, No 2 (2018): AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2018): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2018): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2017): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2017): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 7, No 2 (2016): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2016): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 6, No 2 (2015): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 6, No 1/Maret (2015): AKSIOMA Vol 6, No 1/Maret (2015): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5, No 2/september (2014): aksioma Vol 5, No 2/septembe (2014): aksioma Vol 5, No 1/MARET (2014): AKSIOMA Vol 5, No 1/MARET (2014): AKSIOMA Vol 4, No 2/Septembe (2013): AKSIOMA Vol 4, No 2/September (2013): AKSIOMA Vol 4, No 1/MARET (2013): AKSIOMA Vol 4, No 1/MARET (2013): AKSIOMA Vol 3, No 2 (2012): AKSIOMA Vol 3, No 1/Maret (2012): Aksioma Vol 3, No 1/Maret (2012): Aksioma Vol 2, No 2/Septembe (2011): AKSIOMA Vol 2, No 2/September (2011): AKSIOMA Vol 2, No 1/Maret (2011): AKSIOMA Vol 2, No 1/Maret (2011): AKSIOMA Vol 1, No 2/Septembe (2010): AKSIOMA Vol 1, No 2/September (2010): AKSIOMA Vol 1, No 1/Maret (2010): AKSIOMA Vol 1, No 1/Maret (2010): AKSIOMA More Issue