cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
FKIP e-PROCEEDING
Published by Universitas Jember
ISSN : 25275917     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 3 Documents
Search results for , issue " 2018: PROSIDING SEMINAR NASIONAL " : 3 Documents clear
ADAPTASI BUDAYA BANYUWANGI (Kajian Ecoculture dalam Novel karya Hasnan Singodimayan) Lesmana, Iga Bagus
FKIP e-PROCEEDING 2018: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #4 EKSPLORASI BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA JAWA TIMURAN SEBAGAI UPAYA
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penciptaan karya sastra tidak lepas dari budaya yang mengelilingi karya tersebut.Jika sastra terlahir dari budaya, maka sejatinya sastra adalah adaptasi dari budaya tertentu.Hasnan Singodimayan, budayawan asal Banyuwangi menulis beberapa novel yang mengangkat tema budaya daerah Banyuwangi dalam karya-karyanya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan adaptasi budaya Banyuwangi dalam novel karya Hasnan Singodimayan dengan menggunakan kajian Ekologi Budaya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah ecoculture Julian H Steward. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif, pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, dan penganalisisan data menggunakan contentan analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cerita dalam novel karya Hasnan Singodimayan mengadaptasi budaya-budaya Banyuwangi yang dimodifikasi dan tidak logis.
CERITA-CERITA AIR DI KAWASAN PANTURA JAWA TIMUR: Pola Kekerabatan Sastra dan Paradoks Teks-Konteks Mashuri, Mashuri
FKIP e-PROCEEDING 2018: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #4 EKSPLORASI BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA JAWA TIMURAN SEBAGAI UPAYA
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian cerita-cerita air di Pantai Utara (Pantura) Jawa Timur ini menggunakan elaborasi teori tipe­motif, arkeo-genealogi pengetahuan, dan tafsir kebudayaan. Tujuannya untuk memperoleh pola kekerabatan cerita-cerita air di subkultur pesisiran dan paradoks teks-konteks seputar kesenjangan dan keretakan epistemologis dalam kesejarahan dan tafsir sosiokulturalnya. Dalam hal ini digunakan metode perbandingan. Hasilnya, dari rekonstruksi tiga puluh cerita air di Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, dan Kota Surabaya ditemukan lima tipe-motif yang menjadi penanda kekerabatan, meliputi berdasar benda, tabu/larangan, hewan luar biasa, suatu perbuatan/ujian, dan tipe orang tertentu. Beberapa cerita air menyimpan paradoks teks-konteks, karena terdapat pemaknaan yang menyimpang dan bertolakbelakang antara cerita dengan konteks, yang meliputi sakralitas sebagai ancaman, nilai-nilai penjaga lingkungan yang tak berlaku, dan tabu yang dilanggar. Paradoks tersebut muncul setelah melewati proses panjang dalam dialektika waktu dan ruang, sehingga menempatkan cerita air yang berfungsi sebagai memori kolektif dan parameter ideal berposisi ambivalen. Jarak cerita air dengan mesyarakat terkesan karib sekaligus berjarak, bahkan melampaui kondisi­kondisi riilnya, karena berada di jalan silang atau ruang lain dalam tarikan berbagai kepentingan di masyarakat. Dengan menguak paradoks cerita-cerita air, dapat diketahui problem sosiokultural yang bisa dijadikan sebagai modal pembelajaran dalam memahami tradisi dan warisan terkait dengan kesinambungan tata nilai dan kelestarian ekologi, sekaligus berikhtiar menjadikannya sebagai konklusi strategis seiring dengan perubahan, perkembangan dan semangat zaman. Kata kunci: cerita air, Pantai Utara Jawa, pola kekerabatan sastra, paradoks sosiokultur
KAJIAN EKOLOGI SASTRA (EKOKRITIK) DALAM ANTOLOGI PUISI MERUPA TANAH DI UJUNG TIMUR JAWA Syifa, Nurul; Putri, Vera Soraya
FKIP e-PROCEEDING 2018: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #4 EKSPLORASI BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA JAWA TIMURAN SEBAGAI UPAYA
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puisi sebagai salah satu bentuk karya sastra menjadi media bagi penyair untuk menyampaikan pemikiranPemikiran tersebut salah satunya didasarkan pada hasil pengamatan terhadap lingkungan. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa puisi juga terkait dengan keilmuan lain. Salah satu bidang ilmu yang dapat terkait dengan karya sastra adalah ekologi. Ekologi adalah ilmu yang mengaji hubungan organisme dengan lingkungan. Paradigma ekologi terhadap kajian sastra merupakan bentuk penerapan pendekatan ekologi dalam memandang sebuah karya sastra. Dalam pandangan ekologi, eksistensi organisme dipengaruhi oleh lingkungannya atau ada hubungan timbal balik dan saling keterkaitan antara organisme dengan lingkungannya. Perjumpaan konsep ekologi dan karya sastra tersebut melahirkan suatu bentuk konsep ekokritik. Ekokritik merupakan kajian hubungan antara sastra dan lingkungan fisik. Kajian ini difokuskan pada dua judul puisi yang terdapat dalam antologi puisi Merupa Tanah di Ujung Timur Jawa. Puisi yang dikaji berjudul Hodo dan Dialog Keluarga Petani. Kedua puisi tersebut menggambarkan adanya usaha yang dilakukan oleh manusia ketika alam atau lingkungan yang menjadi tempat mereka hidup berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan bagi kelangsungan hidup mereka. Manusia dan alam merupakan satu kesatuan yang saling bergantung dan memengaruhi. Ketika alam menunjukkan gejala yang tidak seimbang dalam kehidupan ekosistemnya, maka manusia yang hidup berdampingan dengannya, secara alamiah akan melakukan tindakan-tindakan penyeimbangan. Kata kunci: Ekologi, Sastra, Puisi

Page 1 of 1 | Total Record : 3