cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jpg.journal@um.ac.id
Editorial Address
Jl. Semarang No. 5 Building I1-101 65145.
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktik dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi
ISSN : 08539251     EISSN : 2527628X     DOI : 10.17997
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi published two times a year in January and June. Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi provides scientific papers on Education and Geography both in Indonesian and English. A paper published in Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi are result of research, conceptual and literature review. Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi published by the Department of Geography Faculty of Social Sciences, State University of Malang. Journal publishing in print (since 1995) namely PENDIDIKAN GEOGRAFI: KAJIAN, TEORI, DAN PRAKTEK DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN ILMU GEOGRAFI. Since 2015, it is equipped with ISSN 0853-9251 (print) and 2527-628X (online).
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 26, No 1 (2021)" : 5 Documents clear
Pengaruh model Problem Based Learning terintegrasi pendekatan induktif terhadap kemampuan berpikir spasial dan pengetahuan siswa pada materi mitigasi bencana Ardhyan Dwi Nurcahyo; Elizabeth Titiek Winanti
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 26, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v26i12021p041

Abstract

The ability to think spatially and mitigation knowledge is very important in everyday life. Problems involving the field of education in Indonesia are less than maximum classroom learning. Geography teachers learn to accept effective models in learning. Research Objectives Obtain appropriate and more effective learning methods that are useful in improving the ability to use spatial thinking and knowledge of disaster mitigation materials. Research Type: quasi-experimental. The research subjects were students of class XI IPS SMA N 2 Ponorogo. Measurement Increased spatial thinking skills and knowledge gained from normalization calculations. The results obtained normalization of the spatial thinking ability of the experimental class 52% and 37% control class. The results of the experimental class knowledge 58% and 43% control class. Independent T-test shows that Probleam-based learning has improved for the better.Kemampuan berpikir spasial dan pengetahuan mitigasi bencana penting dalam kehidupan sehari hari. Masalah yang dihadapi bidang pendidikan di Negara Indonesia yaitu masih kurang maksimalnya pembelajaran dikelas. Guru geografi seharusnya mempunyai model yang efektif dalam pembelajaran. Tujuan Penelitian adalah untuk memperoleh metode yang sesuai dan lebih efektif dalam pembelajaran yang berguna meningkatkan kemampuan berifkir spasial dan pengetahuan materi mitigasi bencana. Jenis Penelitian:quasi-eksperiment. Subjek penelitian siswa-siswa SMA N 2 Ponorogo kelas XI IPS. Pengukuran peningkatan kemampuan berpikir spasial dan pengetahuan diperoleh dari hasil perhitungan gain normalisasi. Hasil gain normalisasi kemampuan berpikir spasial kelas eksperimen 52% dan kelas kontrol 37%. Hasil pengetahuan kelas eksperiment 58% dan kelas kontrol 43%. Pada uji Independet T-test menunjukan Problem based learning terintegrasi pendekatan induktif mempunyai pengaruh signifikan pada peningkatan kemampuan berpikir spasial dan pengetahuan materi mitigasi bencana. 
Analisis isi buku teks geografi kelas XI SMA kurikulum 2013 (K13) edisi revisi terbitan Mediatama berdasarkan keterampilan abad 21 Retno Sarinastiti; Yunus Aris Wibowo
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 26, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v26i12021p048

Abstract

The purpose of this research was to analyze the suitability of the material in the Geography textbook for Class XI Curriculum 2013 published by Mediatama based on the BSNP Textbook Criteria and the completeness of the 21st century (4C) skill components. This research uses qualitative research with a content analysis approach. The research subject used was the Geography textbook Class XI Curriculum 2013 Revised Edition published by Mediatama. The research subject was the Geography textbook for Class XI of the 2013 Curriculum, Revised Edition published by Mediatama. The data validity was done by triangulating the source. The research found that the books most used by the MGMP Sukoharjo were feasible (87,61%). Based on the results of the analysis, according to the material expert, chapter I has the highest aspect is creative thinking and communication aspects (100% completeness), chapter III is critical thinking, creative thinking and communication (100% completeness), chapter VII is critical and creative. think (100% complete). According to practitioners, chapter I is collaboration aspect (completeness 100%), chapter III creative thinking (completeness 85.7%), chapter VII critical thinking (completeness 89%). According to researchers, chapter I is creative thinking, communication, and collaboration (100% complete), chapter III and chapter VII are 100%.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian materi dalam buku teks Geografi Kelas XI Kurikulum 2013 Terbitan Mediatama berdasarkan Kriteria Buku Teks BSNP dan kelengkapan komponen keterampilan abad 21 (4C). Sejalan dengan tujuan maka penelitain ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Subjek penelitian yang digunakan adalah Buku teks Geografi Kelas XI Kurikulum 2013 Edisi Revisi terbitan Mediatama. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara secara langsung dan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk ahli materi dan praktisi pembelajar (guru). Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku yang paling banyak digunakan MGMP Sukoharjo dikatakan layak digunakan (87.61%). Berdasarkan analisis, menurut ahli materi bab I memiliki aspek tertinggi berfikir kreatif dan komunikasi (kelengkapan 100%), bab III berpikir kritis, kreatif dan komunikasi (kelengkapan 100%), bab VII berpikir kritis dan kreatif (kelengkapan 100%). Menurut praktisi bab I memiliki aspek tertinggi kolaborasi (kelengkapan 100%), bab III berpikir kreatif (kelengkapan 85,7%), bab VII berpikir kritis (kelengkapan 89%). Menurut peneliti bab I memiliki aspek tertinggi berpikir kreatif, komunikasi, dan kolaborasi (kelengkapan 100%), bab III dan bab VII dikatakan bahwa semua keterampilan abad 21 memiliki kelengkapan 100%.
Kesiapan infrastruktur data spasial sebagai upaya mitigasi banjir lahar di kali putih Kabupaten Magelang Jawa Tengah Afrinia Lisditya Permatasari; Ika Afianita Suherningtyas; Putu Perdana Kusuma Wiguna
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 26, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v26i12021p015

Abstract

Availability of Spatial Data Infrastructure (SDI) has an important role in disaster management. The purpose of this research is to analyze the readiness of the Spatial Data Infrastructure (IDS) as an effort to mitigate the lava flood in Kali Putih, Magelang Regency, Central Java. The research method was carried out by interview, survey and secondary data collection and SWOT analysis. The results of the SWOT analysis, on the Strength-Opportunity matrix, conclude that the optimization of Spatial Data Infrastructure (IDS) and the Indonesian National Standard (SNI) in the field of Geospatial Information (IG). The Strenght-Threath analysis concludes the need to use quality spatial data for government agencies. Opportunity - Weakness analysis concludes that there is a need for Web GIS development and the need to improve the quality of GI and the quality of human resources in the field of GI. Threat-Weakness analysis resulted in a conclusion, namely the need to refer to the one map and one data policy as well as the ID and SDI field policies.Ketersediaan Infrastruktur Data Spasial (SDI) memiliki peran penting dalam manajemen bencana.  Tujuan penelitin ini adalah untuk menganalisis kesiapan Infrastruktur Data Spasial (IDS) sebagai upaya mitigasi banjir lahar di Kali Putih Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara, survei dan pengumpulan data sekunder serta analisa SWOT. Hasil analisa SWOT, Strenght-Opportunity disimpulkan perlunya optimalisasi Infrastruktur Data Spasial (IDS) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang Informasi Geospasial (IG). Analisis Strenght-Threath menyimpulkan perlunya penggunaan data spasial yang berkualitas bagi intansi pemerintah. Analisis Opportunity – Weakness menyimpulkan bahwa perlu adanya pengembangan Web GIS dan perlunya peningkatan kualitas IG dan kualitas SDM di bidang IG. Analisis Threat-Weakness menghasilkan kesimpulan, yaitu perlunya mengacu pada kebijakan satu peta dan satu data sert kebijakan bidang ID dan SDI.
Faktor-faktor kesiapsiagaan bencana terintegrasi pengetahuan prekursor gempa bumi pada mahasiswa Pendidikan IPA Muhyiatul Fadilah; Enok Maryani; Riandi Riandi; Anna Permanasari
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 26, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v26i12021p001

Abstract

Preparedness is the main competency that must be possessed by disaster-prone communities, including students. Preparedness is built on knowledge. Previous research shows the level of student preparedness varies greatly, but there is no explanation yet about the relationship of knowledge and other factors that affect student preparedness. In addition, preparedness measures have not yet examined the component of disaster markers or precursors. This research was conducted to describe the factors associated with the level of student preparedness. The study population was science education students and the research sample was determined purposively, so that 104 science students took IPBA courses as samples. Research is descriptive research. Data collection was carried out through a TPPG preparedness questionnaire and an earthquake precursor knowledge test. In addition, secondary data in the form of UTS values are also used that represent basic earthly knowledge that is relevant to earthquake preparedness. The results showed that 1) TPPG preparedness for students was in the moderate / sufficient category, 2) preparedness was influenced by the area of origin of students and was not influenced by gender and earth knowledge, 3) students' knowledge of earthquake markers was very low.Kesiapsiagaan merupakan kompetensi utama yang harus dimiliki oleh masyarakat rawan bencana, termasuk pada mahasiswa. Kesiapsiagaan dibangun oleh pengetahuan. Penelitian terdahulu menunjukkan level kesiapsiagaan mahasiswa sangat bervariasi, namun belum terdapat penjelasan tentang hubungan pengetahuan dan faktor-faktor lain yang memengaruhi kesiapsiagaan mahasiswa. Selain itu, pengukuran kesiapsiagaan belum mengkaji komponen penanda bencana atau prekursor. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang berhubungan dengan level kesiapsiagaan mahasiswa. Populasi penelitian  adalah mahasiwa pendidikan IPA dan penentuan sampel penelitian dilakukan secara purposive, sehingga sebanyak 104 mahasiwa pendidikan IPA yang mengambil matakuliah IPBA ditetapkan sebagai sampel. Penelitian merupakan penelitian deksriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui angket kesiapsiagaan TPPG dan tes pengetahuan prekursor gempabumi. Selain itu, juga digunakan data sekunder berupa nilai Ujian Tengah Semester yang merespresentasikan pengetahuan dasar kebumian yang relevan dengan kesiapsiagaan gempabumi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Korelasi Kendalls’ tau dan kuantitatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kesiapsiagaan TPPG pada mahasiswa berada pada kategori sedang/cukup, 2) kesiapsiagaan dipengaruhi oleh daerah asal mahasiswa dan tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin dan pengetahuan kebumian, 3) pengetahuan mahasiswa tentang penanda gempabumi sangat rendah. Dapat disimpulkan bahwa daerah asal memengaruhi kesiapsiagaan TPPG mahasiswa pendidikan IPA.
Tradisi Anjala Ombong masyarakat Selayar dalam perspektif geografi Alfiani Dwi Astuti; Budijanto Budijanto; I Komang Astina
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 26, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um017v26i12021p030

Abstract

This research aims to uncover the relationship between Anjala Ombong Tradition and Selayar community in a geographical perspective. This study uses a qualitative design with a geographical approach. Data collected by using in–depth interview, field observation and documentation. Data were analyzed by using spatial approach, ecological approach, and regional complex approach. The results of this research show that the spatial perspective of Anjala Ombong tradition is the typical conditions of Sangkulu–Kulu River Estuary, that is: the water conditions including salinity (22%), current strength of water (0.071 m/s), water depth (1–1.2 m), and surface temperature (28oC) at July–August, the conditions are suitable for the environment of juku 'lompa. Ecological perspectives in the Anjala Ombong tradition appear in human interaction with the environment, namely the prohibition of fishing, catching juku lompa rollers, the installation of uhara, violations of the restrictions in tradition, and restrictions on fishing time. The regional–complex perspective of Anjala Ombong tradition can be seen by areal differentiation that creates interaction between one region and another, namely: the migration of juku  lompa from Komba Beach headed for the Sangkulu–Kulu River Estuary and the change in the time of the tradition due to external factors.Penelitian ini bertujuan mengungkap keterkaitan antara tradisi Anjala Ombong dengan masyarakat Selayar dalam perspektif geografi yang akan diungkap melalui analisis menggunakan pendekatan keruangan, pendekatan ekologis, dan pendekatan kompleks wilayah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif keruangan dalam tradisi Anjala Ombong tampak pada kekhasan ruang yang dimiliki Muara Sungai Sangkulu–kulu yaitu pada kondisi perairannya meliputi salinitas (22%), kecepatan arus (0,071 m/s), kedalaman perairan (1–1,2 m), dan suhu permukaan (28oC) yang pada bulan Juli–Agustus memiliki kondisi yang sesuai dengan lingkungan hidup juku’ lompa. Perspektif ekologis dalam tradisi Anjala Ombong tampak pada interaksi manusia dengan lingkungannya yaitu larangan menangkap ikan, penangkapan juku’ lompa beramai–ramai, pemasangan uhara, adanya pelanggaran terhadap larangan–larangan dalam tradisi, dan pembatasan waktu penangkapan ikan. Perspektif kompleks–wilayah dalam tradisi Anjala Ombong tampak pada adanya areal differentiation yang menciptakan interaksi antara wilayah yang satu dengan wilayah lainnya yaitu migrasi juku’ lompa dari Pantai Komba menuju Muara Sungai Sangkulu–kulu dan adanya perubahan waktu pelaksanaan tradisi karena adanya faktor dari luar.

Page 1 of 1 | Total Record : 5