cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
agribisnisjurnal@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Jurnal Agribisnis
ISSN : 14124807     EISSN : 25034375     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Ruang Lingkup pada jurnal ini adalah semua yang berhubungan dengan kegiatan agribisnis pertanian dan semua yang berkaitan dengan dampak kegiatan agribisnis bagi masayarakat baik itu perencanaan usaha tani/agribisnis, kelayakan usaha tani/agribisnis, dll
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 24 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis" : 15 Documents clear
The Comparison Between Palm Oil Processing Productivity in PTPN V PKS Tandun and PT.Hutahaean Fransisco Carlos Sampayo S Carlos
Jurnal Agribisnis Vol. 24 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.21 KB) | DOI: 10.31849/agr.v24i1.5716

Abstract

Perkebunan Nusantara V (PTPN V) Tandun and PT. Hutahaean are agricultural companies that have Palm Oil Mill (PKS) with same capacity of 45 tons / hour.PKS Tandun processes FFB that produced from PTPN V’s own plantation with an area of ​​7314.92 hectares. Meanwhile PKS Hutahaean also has its own plantation with an area of ​​4614 hectares that processes not only its own FFB but also from the local community plantations.The Differences in FFB supply, processing hours, and the use of other inputs have resulted in differences of the palm oil and palm kernel production.This made differences in PTPN V productivity This study aims to analyze the productivity of palm oil processing and to analyze the superior productivity of palm oil processing between PTPN V PKS Tandun and PT. Hutahaean.The productivity analysis technique uses the Marvin E. Mundel method by measuring partially and totally the depreciation, material, energy, labor and maintenance inputs from January 2016 to December 2017.The partial productivity measurement shows that PKS Tandun has the highest partial productivity index at energy input, labor and maintenance.However, the measurement of total productivity shows that the highest total productivity index in PKS Hutahaean is better and tends to be higher and more stable. The factor affecting the total productivity index is the application of the palm oil processing management system that has been applied.
Hubungan Patron Klien Petani Karet Dengan Tauke Di Kecamatan Bantan Kabupten Bengkalis sukri aditya
Jurnal Agribisnis Vol. 24 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.799 KB) | DOI: 10.31849/agr.v24i1.5783

Abstract

ABSTRAK The aims of this research are : (1) Knowing the characteristics of Tauke and rubber farmers in Bantan district, Bengkalis regency, (2) Analyzing the relationship between Tauke and rubber farmers in Bantan district, Bengkalis regency.This research was conducted in Bantan district Bengkalis regency, this research was conducted in 2019 to 2020. The sampling technique that will be used in this research is purposive sampling method. The total sample taken was 78 samples. The data analysis method used to answer the objectives in this research is descriptive.The results showed that: (1) characteristics of tauke and farmers include age, agricultural experience, number of families, land area, education and family dependents, (2) tauke relationship is seen from the existence of reciprocal relationship that is a mutually beneficial relationship, The ownership of economic resources are not balanced between farmers and rubber tauke, personal relationship is a direct and intensive relationship between patron and client, which causes the relationship to occur is not solely motivated by profit alone , but also contains elements of feelings that can be contained in personal relationships, and loyalty relationships (loyalty or obedience).
Efisiensi Produksi Usaha Tani Jagung Pipil Di Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat Fajri ramadhan Fajri ramadhan
Jurnal Agribisnis Vol. 24 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.685 KB) | DOI: 10.31849/agr.v24i1.5854

Abstract

ABSTRACK This study aims to determine the technical application of shelled maize cultivation in Lima Puluh Kota Regency, to analyze peanut farming in Lima Puluh Kota Regency, and to analyze the level of production efficiency (technical, allocative, and economic) of peeled maize in Lima Puluh Kota Regency. Lima Puluh Kota Regency of West Sumatra Province with research locations, namely: Nagari Bukik Sikumpa, Nagari Guguak VIII Koto, and Nagari Sungai Talang. Determination of the research location is taken through consideration. Determination of the village selected by the criteria of the village with the largest amount of production and the largest harvest area. The results of the analysis show that the application of cultivation techniques in flat corn farming such as seed preparation, land processing, planting, fertilization, maintenance and harvesting in Lima Puluh Kota Regency is not in accordance with the recommended cultivation technique with a suitability value of 63.5% percent. The production cost of flat corn farming in Lima Puluh Kota Regency is Rp. 22,634,521 per planting season per hectare, with a total revenue of Rp. 40,817,000 per planting season per Ha, then the net income is Rp. 18,182,479 per planting season per hectare with an RCR of 1.80, which means every Rp. 1,000 costs incurred will get an income of Rp. 1,800 and a profit of Rp. 800. There are 9 percent technically efficient corn farmers in Lima Puluh Kota Regency, with technical efficiency values ​​ranging from 0.916 - 1,000 with an average value of 0.961 which indicates that technical efficiency is not too problematic in peeling corn farming in Lima Puluh Kota Regency because of the value the average for technical efficiency is close to 1. Technically efficient farmers use inputs efficiently, so as to produce optimum production. Lima Puluh Kota Regency's piped maize farmers who are allocatively efficient are 35 percent, with an allocative efficiency value ranging from 0.922 - 1,000 with an average value of 0.978 which means that farmers who are allocatively efficient are able to optimize the combination of input use against the input price or equates the value of the marginal product with the marginal cost. Lima Puluh Kota Regency's piped maize farmers are economically efficient, amounting to 9 percent, with economic efficiency values ​​ranging from 0.946 - 1,000 with an average value of 0.982 which means that most of the piped corn farmers in Lima Puluh Kota Regency are not economically efficient. Farmers who are not economically efficient have not been able to minimize the use of inputs so that with a certain input price they cannot minimize the input costs incurred. Keywords: Data Envelopment Analysis, Efficiency of Corn Production, Lima Puluh Kota Regency ABSTRAK Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui penerapan teknis budidaya jagung pipil di Kabupaten Lima Puluh Kota, menganalisis usahatani jagung pipil di Kabupaten Lima Puluh Kota, dan menganalisis tingkat efisiensi produksi (teknis, alokatif, dan ekonomis) jagung pipil di Kabupaten Lima Puluh Kota. Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat dengan lokasi penelitian, yaitu: Nagari Bukik Sikumpa, Nagari Guguak VIII Koto, dan Nagari Sungai Talang. Penentuan lokasi penelitian diambil melalui pertimbangan Penentuan nagari dipilih dengan kriteria nagari yang jumlah produksinya terbanyak dan luas panen terbesar. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan teknis budidaya pada usahatani jagung pipil seperti persiapan benih, pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan panen di Kabupaten Lima Puluh Kota belum sesuai dengan teknis budidaya yang dianjurkan dengan nilai kesesuaian sebesar 63,5% persen. Biaya produksi usahatani jagung pipil di Kabupaten Lima Puluh Kota sebesar Rp. 22,634,521 per musim tanam per Ha, dengan total penerimaan sebesar Rp. 40,817,000 per musim tanam per Ha, maka diperoleh pendapatan bersih sebesar Rp. 18,182,479 per musim tanam per Ha nya dengan RCR sebesar 1,80 yang artinya setiap Rp. 1.000 biaya yang dikeluarkan maka akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp. 1.800 dan keuntungan Rp. 800. Petani jagung pipil Kabupaten Lima Puluh Kota yang sudah efisien secara teknis berjumlah 9 persen, dengan nilai efisiensi teknis berkisar antara 0,916 – 1,000 dengan nilai rata-rata 0,961 yang menunjukkan bahwa efisiensi teknis tidak terlalu bermasalah dalam usahatani jagung pipil di Kabupaten Lima Puluh Kota karena nilai rata-rata untuk efisiensi teknisnya mendekati 1. Petani yang sudah efisien secara teknis telah menggunakan input secara efisien, sehingga dapat menghasilkan produksi yang optimum. Petani jagung pipil Kabupaten Lima Puluh Kota yang sudah efisien secara alokatif berjumlah 35 persen, dengan nilai efisiensi alokatif berkisar antara 0,922 - 1,000 dengan nilai rata-rata 0,978 yang berarti bahwa petani yang telah efisien secara alokatif mampu mengoptimalkan kombinasi penggunaan input terhadap harga input tersebut atau menyamakan nilai produk marginal dengan biaya marginal. Petani jagung pipil Kabupaten Lima Puluh Kota yang sudah efisien secara ekonomis berjumlah 9 persen, dengan nilai efisiensi ekonomis berkisar antara 0,946 - 1,000 dengan nilai rata-rata 0,982 yang berarti bahwa sebagian besar petani jagung pipil Kabupaten Lima Puluh Kota tidak efisien secara ekonomis. Petani yang belum efisien secara ekonomis belum bisa meminimalkan penggunaan input sehingga dengan harga input tertentu petani tersebut tidak dapat meminimalkan biaya input yang dikeluarkan. Kata kunci : Data Envelopment Analysis, Efisiensi Produksi Jagung, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Identification Of Social Capital And Intelectual Capital In Developments BUMDES In Empang Pandan Village Koto Gasib District Siak Regency Putra Amanu
Jurnal Agribisnis Vol. 24 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.621 KB) | DOI: 10.31849/agr.v24i1.6003

Abstract

The role of social capital and intellectual capital towards the development of BUMDes in village socio economic development is an essential element that must and needs to be developed in order to spur village economic growth. Research aims : 1) Identify the social capital of BUMDesa Pandan Makmur officers, 2) Identify the intellectual capital of BUMDesa Pandan Makmur officers, 3) Identify the performance of BUMDesa Pandan Makmur officers, and 4) analyze the relationship of social capital and intellectual capital to the performance of BUMDesa Pandan Makmur officers. This research was conducted in BUMDesa Pandan Makmur in Empang Pandan Village, Koto Gasib District, Siak Regency. Social capital, intellectual capital performance of officers are measured using likert scale analysis. Qualitative descriptive analysis is used to describe the relationship of social capital and intellectual capital to officers performance. The results showed that the social capital of BUMDesa officer was formed by commitment followed by mutual respect, mutual help, values, norms, trust and participation. The intellectual capital of BUMDesa officer is formed by relational capital, structural capitan and human capital. BUMDesa employee performance is formed by work efficiency, work behavior and work effectiveness. The relationship between social capital and intellectual capital has a connection with the performance of BUMDesa employees. In terms of the development of BUMDesa Pandan Makmur for the future pay more attention to the improvement of human capital by increasing the potential of human resources or officers of BUMDesa Pandan Makmur.
Analisis Pola Konsumsi Pangan Padi-Padian dan Umbi-umbian Rumah Tangga di Provinsi Riau Fourtheria Munidestari; Djaimi Bakce; Novian
Jurnal Agribisnis Vol. 24 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.404 KB) | DOI: 10.31849/agr.v24i1.6352

Abstract

Padi-padian dan umbi-umbian merupakan pangan sumber karbohidrat sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Konsumsi pangan rumah tangga di Provinsi Riau didominasi oleh komoditi beras. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan padi-padian dan umbi-umbian adalah pendapatan. Pendapatan di Provinsi Riau pada tahun 2018 mengalami penurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi pangan padi-padian dan umbi-umbian di Provinsi Riau berdasarkan pendapatan, jumlah anggota rumah tangga, dan pendidikan ibu rumah tangga. Data yang digunakan adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2018 dari Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Ada tujuh kelompok komoditi yang dianalisis, yaitu: beras, tepung terigu, padi-padian lainnya (beras ketan, jagung basah dengan kulit, dan jagung pipilan), singkong, ubi jalar, kentang, umbi-umbian lainnya (sagu dan talas). Hasil penelitian menunjukkan pola konsumsi pangan padi-padian dan umbi-umbian berdasarkan pendapatan, semakin tinggi pendapatan pangsa pengeluaran komoditi beras, tepung terigu,dan singkong di Provinsi Riau semakin menurun. Berdasarkan jumlah anggota rumah tangga menunjukkan semakin banyak jumlah anggota rumah tangga, pangsa pengeluaran konsumsi beras dan umbi-umbian lainnya di Provinsi Riau semakin meningkat. Berdasarkan pendidikan ibu rumah tangga menunjukkan semakin tinggi pendidikan ibu rumah tangga, pangsa pengeluaran konsumsi beras, singkong, dan ubi jalar di Provinsi Riau semakin menurun.
Mengukur Tingkat Efisiensi Pemsaran DOD Di Desa Modopuro: SEBUAH PEMBUKTIAN DENGAN MARKETING EFFICIENCY INDEX METHOD Wahyu Santoso
Jurnal Agribisnis Vol. 24 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.499 KB) | DOI: 10.31849/agr.v24i1.6377

Abstract

ABSTRACT The development of Day Old Duck (DOD) marketing activities in Modopuro Village, Mojokerto Regency can be done by selecting the most efficient channel. The purpose of this study is to determine the channel and to measure the efficient level of DOD marketing. The marketing efficiency indicator itself can be seen based on the size of the margin and the farmer's share value, while measuring the level of marketing efficiency is analyzed using the marketing efficiency index method. The results showed that there were four DOD marketing channels in Modopuro Village, namely channel I: hatchers - collectors - consumers, channel II: hatchers - consumers, channel III: hatchers - retailers - consumers, channel IV: hatchers - collectors - retailers - consumer. In succession, the marketing margins for the four channels are Rp 4.500/head, Rp -/head, Rp 1.500/head, and Rp 5.500/head. The farmers' share value shows if the four marketing channels are efficient. The analysis of the level of marketing efficiency shows that channel II is the most efficient DOD marketing channel with a ME value of 32, followed by channel III of 27, channel I of 26, and channel IV is the DOD marketing channel which has the lowest level of efficiency with a value of 15. Keyword : DOD, marketing efficiency, marketing efficiency index ABSTRAK Pengembangan kegiatan pemasaran Day Old Duck (DOD) di Desa Modopuro, Kabupaten Mojokerto dapat dilakukan dengan memilih saluran pemasaran yang paling efisien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui saluran dan mengukur tingkat efisiensi pemasaran DOD. Indikator efisiensi pemasaran sendiri dapat dilihat berdasarkan besarnya margin dan nilai farmer’s share, sedangkan untuk mengukur tingkat efisiensi pemasaran dianalisis menggunakan metode marketing efficiency index. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat saluran pemasaran DOD di Desa Modopuro, yakni saluran I : penetas – pengepul – konsumen, saluran II : penetas – konsumen, saluran III : penetas – pedagang pengecer – konsumen, saluran IV : penetas – pengepul – pedagang pengecer – konsumen. Secara berturut-turut besarnya margin pemasaran pada keempat saluran tersebut yakni Rp 4.500/ekor, Rp -/ekor, Rp 1.500/ekor, dan Rp 5.500/ekor. Nilai farmers’ share menunjukkan jika keempat saluran pemasaran telah efisien. Adapun dari analisis tingkat efisiensi pemasaran diketahui bahwa saluran II merupakan saluran pemasaran DOD yang paling efisien dengan nilai ME 32, disusul saluran III sebesar 27, saluran I sebesar 26, dan saluran IV merupakan saluran pemasaran DOD yang memiliki tingkat efisiensi terendah dengan nilai 15. Kata kunci : DOD, efisiensi pemasaran, marketing efficiency index
Analisis Kelayakan Produksi Tepung Keladi Pada Balai Kementerian Perindustrian Provinsi Riau Eddifa Rahman
Jurnal Agribisnis Vol. 24 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.019 KB) | DOI: 10.31849/agr.v24i1.6737

Abstract

Keladi atau talas merupakan salah satu komoditi yang memiliki peluang pengembangan dan peningkatan nilai tambah cukup menjanjikan dimasa mendatang. Hal ini tidak terlepas dari tingkat penggunaan tepung tersebut dalam berbagai produk pangan. Untuk mendapatkan nilai optimal dalam pengembangan dan peningkatan nilai tambah komoditi keladi atau talas, perlu dianalisa terlebih dahulu terhadap kelayakan ekonomi dan teknologi sehingga mampu berkelanjutan dalam masa yang panjang. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis keberlangsungan komoditi keladi atau talas pada beberapa tahun kedepan melalui analisis kelayakan secara ekonomi dan teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pengembangan produk dan peningkatan nilai tambah keladi atau talas sudah layak secara ekonomi maupun teknologi. Dari segi rendemen, tepung yang dihasilkan berada pada angka 23,69% atau 5 Kg, dengan berat awal bahan baku adalah 21,1 Kg. apabila diasumsikan nilai jual tepung keladi atau talas adalah senilai Rp. 47.500 dan harga bahan baku adalah Rp. 8.000/Kg maka didapatkan keuntungan sebesar Rp. 143.476. Dapat disimpulkan jika sudah layak untuk diterapkan pada IKM pembuat dan pengolah tepung keladi atau talas untuk kategori ekonomi. Pada kategori teknologi, dengan alat pengolahan yang cukup sederhana dan tidak membutuhkan biaya besar maka kegiatan pengembangan produk dan peningkatan nilai tambah keladi atau talas akan sangat mungkin untuk dilakukan dalam lingkup industri kecil terutama yang berada di daerah.
Analisis Pendapatan Petani Karet Sistem Pemasaran Lelang di Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi Lailatul Budri
Jurnal Agribisnis Vol. 24 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.743 KB) | DOI: 10.31849/agr.v24i1.6757

Abstract

Salah satu komoditi unggulan sektor perkebunan adalah karet. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya produksi usahatani karet dan pendapatan bersih yang diterima serta menganalisis efesiensi usahatani karet sistem pemasaran lelang. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian dilaksanakan dengan metode survey dengan pengambilan sampel secara random sampling kepada 23 orang petani karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya produksi yang dikeluarkan petani karet sistem pemasaran lelang yaitu Rp 9.058.465,36/ha/tahun. Pendapatan bersih yang diterima yaitu Rp 6.983.482,79/ha/tahun. Nilai RCR (Return Cost Ratio) yaitu 1,77 hal ini berarti usahatani yang dilakukan memperoleh keuntungan serta dikatakan telah efisien karena nilai RCR yang diperoleh besar dari satu (RCR>1). RCR 1,77 artinya setiap biaya yang dikeluarkan petani Rp.1,00 akan menghasilkan pendapatan kotor sebesar Rp 1,77 dan pendapatan bersih sebesar Rp. 0,77. Kata kunci: Karet, Pendapatan, Lelang, Efisiensi
Strategi Pengembangan Usahatani Nenas Di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar Ilma Satriana Dewi; Darus; Bagus Prasetyo
Jurnal Agribisnis Vol. 24 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.965 KB) | DOI: 10.31849/agr.v24i1.7167

Abstract

Buah nenas merupakan salah satu komoditas unggulan di kecamatan Tambang dan telah menjadi ikon untuk daerah tersebut. Namun, ada banyak faktor yang mempengaruhi berkembangnya usahatani nenas ini. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya yaitu luas lahan yang semakin berkurang karena adanya alih fungsi lahan baik untuk usahatani non nenas, pemukiman, infrastruktur dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal usahatani nenas serta strategi pengembangan usahatani nenas . Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT . Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor kekuatan pada usahatani nenas terdiri dari Kemampuan SDM yang tinggi, Menggunakan bibit unggul, Pemeliharaan tanaman nenas mudah, Lahan milik sendiri, dan Sarana produksi untuk usahatani nenas tersedia dan mudah diperoleh petani. Faktor kelemahan terdiri dari Produk tidak tahan lama, Penggunaan teknologi masih sederhana, Terbatasnya modal, Belum ada kelompok tani, dan Kegiatan penyuluhan atau pelatihan untuk usahatani nenas masih terbatas dilakukan. Faktor peluang terdiri dari Permintaan buah nenas meningkat, Tersedianya industri pengolahan, Dukungan pemerintah pada usahatani nenas, Kemajuan teknologi dalam usahatani nenas dan Pengembangan varietas baru. Faktor ancaman terdiri dari Buah-buahan impor, Serangan hama dan penyakit, Alih fungsi lahan untuk komoditas pertanian lainnya, Pembangunan infrastruktur atau pemukiman, Bencana alam, dan Persaingan dengan buah-buahan lokal lain. Strategi utama yang dapat diterapkan untuk usahatani nenas ke depannya berdasarkan analisis diagram SWOT adalah strategi SO yaitu, Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan SDM dalam teknologi budidaya nenas dan Meningkatkan luas lahan.
Analisis Manajemen Rantai Pasok Telur Ayam Ras Petelur di PT Samawa Gemilang Perkasa-NTB Mega Trishuta Pathiassana
Jurnal Agribisnis Vol. 24 No. 1 (2022): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.363 KB) | DOI: 10.31849/agr.v24i1.7170

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses manajemen rantai pasok produk telur di PT Samawa Gemilang Perkasa yang dihasilkan dari ayam ras petelur. Metode penelitian yang dilakukan adalah kualitatif deskriptif yang menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, wawancara, dan partisipasi aktif berupa data mengenai keadaan umum perusahaan, konsumsi pakan, vaksinasi, dan pemberian obat. Sedangkan, data sekunder yang diperoleh meliputi data pasokan bahan baku ayam rasa petelur di PT Samawa Gemilang Perkasa, keadaan umum lokasi penelitian mulai dari sejarah awal berdirinya perusahaan, letak geografis, serta struktur organisasi dan tenaga kerja. Observasi dilakukan melalui kajian-kajian, seperti studi kasus serta melakukan kegiatan secara aktif pada perusahaan dengan melakukan beberapa kegiatan, meliputi kegiatan rutin dan khusus yang ditentukan oleh perusahaan. Lalu, wawancara dilakukan menggunakan daftar pertanyaan kepada manajer peternakan, pekerja lapanga, serta para karyawan secara langsung. Selanjutnya, data tersebut dianalisis dan diolah secara deskriptif. Dari penelitian ini diketahui bahwa sistem rantai pasok untuk telur ayam rasa petelur di PT Samawa Gemilang Perkasa, meliputi pengadaan bahan baku, hasil produksi, hingga sampai ke konsumen. Rantai pasok pada produk menggunakan pola mandiri, yaitu dijual ke pedagang pengumpul lalu dijual ke pedagang besar di pasar-pasar tradisional. Kemudian, proses rantai berlanjut pada pedangang ecer. Analisis ini penting untuk dilakukan untuk memastikan agar pelanggan mendapat produk dengan jumlah, kualitas, serta waktu yang tepat dan biaya yang sesuai.

Page 1 of 2 | Total Record : 15