Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Efektivitas Alat Pengolahan Sampah Plastik Jenis Low Density Polyethylene dan Polyethylene Terephthalate dengan Metode Pyrolisis Manarul Ikhsan; I Putu Widiantara; Mega Trishuta Pathiassana
Kappa Journal Vol 5 No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/kpj.v5i2.4634

Abstract

Excessive usage of plastic has threatened not only environment but also human health if it is managed poorly. One of the solutions to manage plastic waste is through process of pyrolysis. A processing of plastic waste through pyrolysis is suggested where such process transform plastic waste into usable output of liquid, gas, and solid. Additionally, such process sorts out the liquid output into a number of characteristics thorugh faucet 1, faucet 2, and faucet 3. In this experiment, low density polytethylene (LDPE) and polyethylene terephtalate (PETE) were used. Process of pyrolysis were carried out at temperatures of 100 and 140 °C and at processing time of 30, 60, and 90 minutes. It was found that for both plastics, the best condition to obtain maximum output of liquid through condensation of steam/gas were 140 °C for 90 minutes. Although the production of large liquid output was effectively done by using PETE (574 gram) than that of LDPE (197 gram). The output of LDPE may effectively result in liquid with clear appearance through faucet 1. Output of solid from LDPE was more tough than that of PETE. Output of gases from LDPE exhibited better combustion as compared to PETE.       
ANALISIS SENYAWA 6-GINGEROL TERHADAP RIMPANG JAHE YANG DIEKSTRAKSI DENGAN METODE LIQUID CHROMATOGRAPHY MASSA SPECTROMETRY (LC-MS) Mega Trishuta Pathiassana; Dina Mariani; Nurlaila Nurlaila
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/agritepa.v7i2.1208

Abstract

Data BPS 2017, menunjukan bahwa jahe adalah tanaman biofarmaka kelompok rimpang yang mempunyai luas panen paling tinggi, yaitu sebesar 30 ton per tahun dengan kondisi produksi yang relatif stabil. Ekstraksi pada rimpang jahe adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman obat yang bertujuan untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia yang didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh proses pengeringan terhadap aktivitas senyawa 6-gingerol pada ekstrak jahe dengan metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etanol berkonsentrasi 30%, 70%, dan 96%. Hasil dari analisa kadar 6-gingerol dengan menggunakan LC-MS didapatkan bahwa kandungan tertinggi terdapat pada sampel yang diekstraksi dengan etanol 96%, yaitu 2,01%. Sedangkan, kadar terendah terdapat pada etanol 30%, yaitu 0,64%. Di lain sisi, sampel jahe yang diekstraksi dengan etanol 70% memiliki kandungan 6-gingerol sebesar 1,21%. Hal ini disebabkan oleh semakin pekatnya konsentrasi suatu pelarut, maka akan mengakibatkan semakin tingginya konstanta dielektriknya.
Effect Of Additional Lemongrass (Cymbopogon Nardus L.) Powder On Antioxidant Activity And Organoleptic Quality Of Wild Cherry (Muntingia Calabura L.) Leaf Powder Mask I Putu Widiantara; Mega Trishuta Pathiassana; Jamila A Wahab
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/agritepa.v8i2.1457

Abstract

Muntingia calabura L., is also known as Jamaica Cherry,is one of plants in the family Muntingiaceae and a native neotropics plant from south of Mexico to Bolivia. The leave contains rich flavonoid, tannin, triterpenoid, saponin, and polyphenol as antioxidant able to reduce free radical and body healthy. This study utilized lemongrass (Cymybopogon nardus L.) as added fragrance of muntingia’s leave powder face mask. Lemongrass is also beneficial for inhibiting bacterial growth, especially Staphylococcus epidermidis brought by several vectors. The objective of this study was to understand the effect of lemongrass added to antioxidant activity of muntinga’s leave powder face mask and also the organoleptic test for this. The result showed that the treatments of lemongrass added in muntinga’s leave powder mask had significant effect antioxidant activity. In addition, the muntinga’s leave powder mask by lemongrass variation added also had significant difference on sensory quality whether on color, texture, and scent.
PENILAIAN SKOR KEAMANAN PANGAN PADA UMKM RUMAH MAKAN ABC DI KABUPATEN SUMBAWA Mega Trishuta Pathiassana; Bagas Izharrido
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v6i2.55

Abstract

Kesadaran konsumen terkait keamanan pangan dan sanitasi pangan semakin meningkat pada masa ini. Hal ini tidak terlepas dari perhatian penyedia jasa pengolah makanan, seperti rumah makan dan jasa katering. Penelitian ini bertujuan untuk menguji produk olahan bahan makanan di UMKM Rumah Makan ABC menggunakan metode pengujian dengan menggunakan formulir penilaian Skor Keamanan Pangan (SKP) yang bersumber dari standar yang dibuat oleh Departemen Kesehatan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang menunjukan hasil SKP sesuai dengan kriteria dan standar dari Departemen Kesehatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pemilihan dan Penyimpanan Bahan Makanan (PPB) memiliki nilai rata-rata komponen sebesar 0,93 (rawan tetapi aman dikonsumsi) dengan nilai skor keamanan pangan 0,15 dari skor maksimal 0,16. Kemudian, Higiene Pemasak (HGP) memiliki nilai rata-rata komponen sebesar 0,91 (rawan tetapi aman dikonsumsi) dengan nilai skor keamanan pangan 0,14 dari skor maksimal 0,15. Selanjutnya, Pengolahan Bahan Makanan (PBM) memiliki nilai rata-rata komponen sebesar 0,95 (sedang) dengan nilai SKP 0,52 dari skor maksimal 0,55. Dan yang terakhir, yaitu Distribusi Makanan (DMP) yang memiliki nilai rata-rata komponen sebesar 0,94 (sedang) dengan nilai SKP 0,13 dari skor maksimal 0,14. Adapun hasil secara menyeluruh pada penelitian ini, yaitu menghasilkan nilai keseluruhan SKP, yaitu 0,94 (sedang) yang berarti pada UMKM Rumah Makan ABC ini masih memiliki kemungkinan dalam pelanggaran yang memiliki risiko tinggi/bahaya, tetapi sedikit temuan yang didapatkan mengenai hal-hal yang memiliki risiko kesehatan.
SEDEKAH LAWANG AGUNG SEBAGAI EKSPRESI RASA SYUKUR MASYARAKAT DESA PERNEK Mega Trishuta Pathiassana
Jurnal Budaya Nusantara Vol 5 No 1 (2021): NUSANTARA DAN RITUS
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/b.nusantara.vol5.no1.a3946

Abstract

This research aims to find out the origin and meaning of Sedekah Lawang Agung Ritual tradition was growth and developed among community of Pernek Village, Moyo Hulu Sub-district, Sumbawa Besar Regency. This qualitative study employed purposive sampling method with data collection technique by observation and in-depth interview from the informants. The result of this study showed that there were changes in meaning and objective of the tradition implementation. In the beginning, this tradition was intended for refusing reinforcements on plague afflicted the community. However, the meaning turned into gratitude expression for the community over time. On the other hand, this event is also used as culture and tradition promotion media of Pernek Village community impacted to tourism aspect nowadays. This aspect is expected to rise income of the community by economic activity included in part of the tourism activities.
Pemberdaayaan Masyarakat dalam Program Penghijauan di Daerah Aliran Sungai Desa Batu Tering, Sumbawa Mega Trishuta Pathiassana; Rita Desiasni; I Putu Widiantara; Arin Komalasari; Antoni; Salsabila
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 1 (2022): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.118 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i1.1427

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah wilayah sungai-sungai kecil hingga sungai utama yang biasanya dikelilingi oleh punggung gunung atau perbukitan yang menjadi penampungan bagi air hujan yang mengalir dari punggung-punggung gunung tersebut. Kerusakan ekologis di sekitar wilayah DAS juga merupakan salah satu penyebab terjadinya bencana banjir dan longsor yang mengancam, terutama di waktu musim hujan. Salah satu hal yang memicu adanya kerusakan ekologis pada DAS, yaitu penebangan liar. Hal itulah yang juga melatarbelakangi adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program penghijauan di sekitar DAS. Kegiatan ini dilakukan di Desa Batu Tering, Sumbawa yang melibatkan sivitas akademika Universitas Teknologi Sumbawa, pemerintah dan masyarakat Desa Batu Tering, Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Ropang, dan beberapa budayawan Sumbawa. Bibit pohon yang digunakan dalam kegiatan penghijauan ini didominasi oleh bibit Gamelina (Gmelina arborea) yang biasanya sangat cocok untuk penghijauan lahan-lahan kritis. Dari kegiatan ini, diharapkan agar masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga kawasan DAS, serta melakukan peremajaan kembali lahan-lahan kritis di sekitar lingkungannya. Salah satunya melalui kegiatan penghijauan (reboisasi) dengan melibatkan banyak pihak untuk berkolaborasi bersama dalam mendukung lingkungan berkelanjutan.
Fattening Management Of Skinny Bali Catle Variety (Bos Sondaicus) By Utilization Of Agricultural Waste And Local Plant In Sumbawa Aris Sugiarto; Mega Trishuta Pathiassana; Ahmad Yamin
AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 9 No 1 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/agritepa.v9i1.1894

Abstract

Sumbawa is one area that has the potential to be developed as a center for beef cattle production which is quite competitive in Indonesia. The proportion of cattle in Sumbawa itself is around 21% which is generally dominated by the Bali cattle variety (Bos sondaicus). Therefore, a business that has great potential to support this goal is cattle fattening. Unfortunately, one of the main problems encountered in fattening cattle is the cost of feed. Thus, the management of Bali cattle fattening that utilizes agricultural waste for the manufacture of feed is urgently needed. In addition, the management of fattening cattle must also be complemented by other components, such as the manufacture of medicines to treat diseases of underweight Bali cattle using local plants, the process of bathing, drying, and monitoring the cattle to be fattened. From the research and observations conducted, it is known that the time needed to get the cow display condition with ideal characteristics and optimal weight in the fattening process is 3 months. During this time, the selling price of lean fattened cows increased by about 2-2.3 times. It can be concluded, that the fattening management of lean Bali cattle carried out in Pungka Village, Unter Iwes District, Sumbawa Regency is quite profitable. In addition, this can also be used as part of community waste management that is integrated with community livestock business.
STUDI PENDAHULUAN FERMENTASI DEDAK DAN ONGGOK DENGAN MENGGUNAKAN KAPANG Rhizopus orizae UNTUK BUDIDAYA CACING SUTERA (Tubifex sp.) Mega Trishuta Pathiassana; Aulia Tri Matasari; Catur Sriherwanto
JURNAL AGROTEKNOSAINS Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Agroteknosains
Publisher : Universitas Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36764/ja.v4i2.382

Abstract

Penelitian ini merupakan studi pendahuluan fermentasi dedak dan onggok yang menggunakan kapang Rhizopus orizae sebagai media budidaya cacing sutera (Tubifex sp.). Cacing sutera sangatlah penting dalam budidaya perikanan sebagai pakan alami yang biasanya sangat disukai oleh larva dan benih ikan. Ada 3 jenis air yang digunakan sebagai habitat cacing sutera ini, yaitu air hitam, air hijau, dan air bersih. Metode yang digunakan adalah perhitungan cawan petri dengan pengenceran secara berseri dan metode cawan sebar yang dilakukan dengan 3 perlakuan dan 3 kali pengenceran tanpa ada pengulangan. Perhitungan ini dilakukan agar dapat mengetahui jumlah koloni Rhizopus oryzae yang terdapat pada inokulum dedak dan onggok yang telah dibuat untuk dijadikan pakan fermentasi untuk cacing sutera (Tubifex sp.).
KARAKTERISTIK MUTU KIMIA MADU HUTAN LEBAH Apis dorsata DI KECAMATAN LUNYUK Mega Trishuta Pathiassana
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 6, No 1 (2022): .
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v6i1.12430

Abstract

Apis dorsata forest honey is one of the superior products of communities bordering forest areas such as people in Lunyuk District. One of the important things to know the quality of forest honey is chemical quality testing. This study aims to analyze the chemical quality characteristics of forest honey originating from Lunyuk District in terms of pH value, sugar content, water content, and ash content. The method used in this study is a laboratory test. The test of each parameter was repeated 3 times to ensure the stability and average of each test of these parameters. The results of this study showed a pH value of 3.44; total sugar content 68obrix; water content 32%; and 0.4% ash content.
ANALISIS PERAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS MADU LEBAH HUTAN DI KECAMATAN LUNYUK KABUPATEN SUMBAWA Mega Trishuta Pathiassana
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 10 No. 4 (2022): Ilmu Pertanian
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok tani merupakan salah satu bentuk organisasi tani yang berfungsi sebagai media penyuluhan bagi petani. Kelas pembelajaran, wahana kerjasama, dan unit produksi merupakan tiga bagian fungsi yang harus dijalankan oleh kelompok tani untuk mencapai tujuannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran kelompok tani dalam memfasilitasi petani madu hutan di Kecamatan Lunyuk, serta menganalisis hubungan antara peran kelompok tani dengan produktivitas usahatani madu di wilayah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan menggunakan analisis kolerasi kuantitatif. Analisis data menggunakan Fisher Exact Test dengan ? = 0,05. Hasil penelitian ini  menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara peran kelompok tani dengan produktivitas madu hutan di Kecamatan Lunyuk, Sumbawa. Hal ini dapat menjadi evaluasi bagi pengelola kelompok tani di wilayah Kecamatan Lunyuk untuk meningkatkan keterlibatan dan kontribusinya, terutama bagi para petani pemetik madu hutan agar lebih berperan dalam peningkatan produktivitas madu hutan di wilayahnya.