cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
ISSN : 19071736     EISSN : 26853574     DOI : -
Core Subject : Education,
Al-Adyan (ISSN 1907-1736) is a journal published by the Religious Studies, Ushuluddin Faculty, Raden Intan State Islamic Institute of Lampung, INDONESIA. Al-Adyan published twice a year. Al-Adyan focused on the Religious Studies, especially the basic antropology, local wisdom. It is intended to communicate original research and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan" : 7 Documents clear
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RADIKALISME DALAM BERAGAMA (Kajian Sosiologi Terhadap Pluralisme Agama Di Indonesia) Natalia, Angga
AL-ADYAN Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.596 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v11i1.1436

Abstract

Hubungan yang tercipta antara manusia dan agama adalah hubungan totalitas. Pada hakikatnya agama tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Namun, karena agama yang dianut oleh manusia bukan hanya satu, maka tentu saja akan muncul konflik yang menyatakan klaim kebenaran dari masing-masing agama yang dianut setiap orang. Pada tataran doktrin, semua agama mengajarkan kedamaian, persaudaraan, dan keselamatan. Akan tetapi, ketika doktrin tersebut diaktualisasikan oleh para pemeluknya, maka seringkali muncul kesenjangan yang pada akhirnya menyebabkan konflik yang berujung kepada tindakan-tindakan radikalisme. Hal ini disebabkan cara dan tingkat pemahaman yang dimiliki oleh masing-masing pemeluk agama berbeda satu sama lain sehingga muncul corak keberagamaan.
PERAN RELIGIUSITAS DALAM MENINGKATKAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING Fitriani, Annisa
AL-ADYAN Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.571 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v11i1.1437

Abstract

Psychological well being merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan apa yang dirasakan individu mengenai aktivitas dalam kehidupannya sehari-hari dalam mengevaluasi diri sendiri dan kualitas serta pengalaman hidup. Evaluasi terhadap pengalaman akan membuat seseorang menjadi pasrah terhadap keadaan dan membuat psychological well beingnya rendah atau berusaha memperbaiki hidupnya yang akan membuat psychological well beingnya meningkat. Itu berarti tinggi rendahnya psychological well being individu, tergantung dari bagaimana individu itu sendiri secara efektif dapat mengatur sumber-sumber sekitarnya baik internal maupun eksternal dalam memaksimalkan tingkat fungsional. Salah satu yang mempengaruhi psychological well being seseorang adalah tingkat menjalankan ritual agama seseorang, yang dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas atau disebut denga religiusitas.Beberapa teori menjelaskan adanya keterkaitan antara religiusitas dengan psychological well being yang berarti bahwa komitmen religious mempunyai hubungan dengan salah satu dimensi psychological well being yaitu hubungan positif dengan orang lain. Semakin baik komitmen religius seseorang maka semakin baik pula tingkat hubungan dengan lingkungannya kerena dengan berbagai aktivitas keagamaan maka dapat meningkatkan rasa solidaritas kelompok dan memperkuat ikatan kekeluargaan sehingga akan meningkatkan psychological well being
KARAKTERISTIK KEBERAGAMAAN REMAJA DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI Hamali, Syaiful
AL-ADYAN Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.432 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v11i1.1438

Abstract

Masa remaja disebut juga dengan masa adoleson dinama terjadinya pematangan fungsi-fungsi psikis dan pisik yang berlangsung secara teratur, yang dikenal sebagai masa terakhir dari perkembangan masa kanak-kanak menuju masa remaja. Pada masa ini anak muda mulai melakukan intropeksi dan merenungkan dirinya sendiri. Akhir perenungan meraka menemukukan “aku”-nya . Kondisi seperti ini remaja mampu menemukan keseimbangan dan keharmonisan atau keselarasan antara sikap dari dalam dan dengan sikap dari luar dirinya. Sehingga anak muda mulai menyenangi, dan menghargai sesuatu yang bersifat historis, dan tradisi dalam kehidupannya.
HINDU, PLURALITAS DAN KERUKUNAN BERAGAMA Mambal, Ida Bagus Putu
AL-ADYAN Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.468 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v11i1.1439

Abstract

Pluralitas adalah fakta sosial yang tak terelakkan. Sayangnya, dalam konstelasinya tidak hanya melahirkan kerjasama tetapi juga konflik. Wacana-wacana analitik menjadi sebuah gagasan yang rasional sebagai upaya preventif dan ekpektasif. Dalam kontek kerukunan beragama, partisipasi teorik dan praksis dari elemen agama menjadi signifikan dan efektif. Persamaan persepsi tentang pluralitas menjadi titik tolak penting dalam menentukan langkah-langkah strategis berikutnya. Karenanya, dialog agama adalah jalan yang ideal untuk saling mengenal dan memahami masing-masing pihak. Dari sanalah, mutiara-mutiara kebijakan terwacanakan, terungkap dan menjadi referensi penting untuk mewujudkan ekspektasi kolektif. Isu pluralitas dan kerukunan sungguh berada dalam tantangan bagi agama-agama, termasuk Hindu.
METODOLOGI STUDI AGAMA-AGAMA Zarkasi, Ahmad
AL-ADYAN Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.329 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v11i1.1434

Abstract

Studi agama adalah suatu kajian sistematis dan metodologis terhadap agama-agama yang ada sebagai kajian yang terbuka dan netral, studi agama mengkaji baik dari segi asal usul keberadaannya sebagai suatu sistem keyakinan dan kepercayaan dalam konteks hubungan antar agama. Perkembangan dalam bidang studi agama sekitar antara tahun 1859 hingga tahun 1869 yang ditandai dengan terbitnya buku Darwin “the origin of species”. Setelah tahun 1869 muncul istilah “Perbandingan Agama”(comparative relegion), sebagai padanan kata bagi istilah “Studi Agama” (the science of religion). Akan tetapi sebagai sebuah disiplin ilmu, studi agama mulai mendapat perhatian yang luas dan sungguh-sungguh dirintis sejak tahun 60-an dan 70-an, sebagai suatu disiplin keilmuan setahap demi setahap memperkuat dan memperluas statusnya sebagai ”pengetahuan ilmiah” atau ”ilmu” sejak awal mula kemunculannya, Obyek kajian ilmu agama adalah semua agama , baik agama-agama masa lalu, maupun agama-agama masa sekarang, akan tetapi untuk keberlangsungan sebuah ilmu Studi agama memerlukan juga beberapa metodologi untuk memahami sebuah agama. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan menguraikan beberaapa metodologi studi agama-agama: Metode; Teologi, Historis, Fenomenologis, Sosiologis, Antropologi dan Psikologis.
HINDU, PLURALITAS DAN KERUKUNAN BERAGAMA Firdaus, Firdaus
AL-ADYAN Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.934 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v11i1.1440

Abstract

Pluralitas adalah fakta sosial yang tak terelakkan. Sayangnya, dalam konstelasinya tidak hanya melahirkan kerjasama tetapi juga konflik. Wacana-wacana analitik menjadi sebuah gagasan yang rasional sebagai upaya preventif dan ekpektasif. Dalam kontek kerukunan beragama, partisipasi teorik dan praksis dari elemen agama menjadi signifikan dan efektif. Persamaan persepsi tentang pluralitas menjadi titik tolak penting dalam menentukan langkah-langkah strategis berikutnya. Karenanya, dialog agama adalah jalan yang ideal untuk saling mengenal dan memahami masing-masing pihak. Dari sanalah, mutiara-mutiara kebijakan terwacanakan, terungkap dan menjadi referensi penting untuk mewujudkan ekspektasi kolektif. Isu pluralitas dan kerukunan sungguh berada dalam tantangan bagi agama-agama, termasuk Hindu.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KOMUNIKASI INTERPERSONAL Nasor, M.
AL-ADYAN Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.236 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v11i1.1435

Abstract

Kehidupan manusia akan selalu berinteraksi dan melakukan komunikasi (termasuk komunikasi interpersonal) dengan orang lain. Melalui komunikasi interpersonal akan selalu terjadi tatap muka yang lebih mudah dalam menyampaikan pesan. Fokus komunikasi interpersonal dalam praktiknya terdapat empat arus untuk membangun masyarakat/sumber daya manusia yaitu: memberikan infomasi/nasehat pada masyarakat atas dan bawah, membangun keberlangsungan antara orang-orang yang berada pada level yang sama dalam sebuah komunitas, dan membangun keberlangsungan antara orang-orang yang berbeda pada level yang sama dalam sebuah komunitas. Pemberdayaan masyarakat yang memiliki pribadi yang luhur membutuhkan proses pembelajaran tertentu dan porses ini tidak akan berjalan tanpa komunikasi (interpersonal) antara penentu kebijakan dengan kliennya yang disiapkan untuk menjadi masyarakat yang mandiri. Jadi dapat dipahami, kontribusi komunikasi interpersonal dalam pemberdayaan masyarakat memiliki akhlakul karimah sangatlah besar. Masyarakat tidak akan bisa menjadi kader pemberdayaan yang layak dibutuhkan oleh masyarakat mestinya tidak menafikan komunikasi interpersonal. Jenis komunikasi ini dapat berjalan secara baik dan terus menerus, dapat dikatakan bahwa penentu kebijakan dalam pemberdayaan masyarakat akan memperoleh hasil yang memuaskan.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 18, No 1 (2023): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 17, No 2 (2022): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 17, No 1 (2022): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 16, No 2 (2021): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 16, No 1 (2021): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 15, No 2 (2020): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 15, No 1 (2020): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 14, No 2 (2019): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 14, No 1 (2019): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 13, No 2 (2018): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 13, No 2 (2018): Al-Adyan Vol 13, No 1 (2018): Al-Adyan Vol 13, No 1 (2018): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 12, No 2 (2017): Al-Adyan Vol 12, No 2 (2017): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 12, No 1 (2017): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 12, No 1 (2017): Al-Adyan Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 10, No 1 (2015): Al-Adyan Vol 10, No 1 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 9, No 2 (2014): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 9, No 2 (2014): Al-Adyan Vol 9, No 1 (2014): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 9, No 1 (2014): Al-Adyan Vol 8, No 2 (2013): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 8, No 2 (2013): Al-Adyan Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan Vol 7, No 2 (2012): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 7, No 2 (2012): Al-Adyan Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 6, No 1 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 6, No 1 (2011): Al-Adyan Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama More Issue