cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
ISSN : 19071736     EISSN : 26853574     DOI : -
Core Subject : Education,
Al-Adyan (ISSN 1907-1736) is a journal published by the Religious Studies, Ushuluddin Faculty, Raden Intan State Islamic Institute of Lampung, INDONESIA. Al-Adyan published twice a year. Al-Adyan focused on the Religious Studies, especially the basic antropology, local wisdom. It is intended to communicate original research and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan" : 7 Documents clear
TRADISI UPACARA KEMATIAN PADA MASYARAKAT NAHDHIYYIN DALAM TINJAUAN AGAMA DAN ADAT HS, A. Syihabuddin
AL-ADYAN Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.116 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v8i1.523

Abstract

Setelah Nabi Muhammad saw wafat (570-632 M)1 dan Islam mulai melakukan kontak dengan dunia luar, ajaran Islam kemudian ditafsirkan oleh pemeluknya secara herbeda akibat perbedaan kehidupan sosialnya. Penafsiran yang berbeda itu melahirkan keragaman pemahaman di bidang Syariah dan Akidah, terutama terkait dengan persoalan yang belum pernah muncul pada masa Nabi Muhammad saw, di antaranya tentang praktik keagamaan yang disebut dengan istilah Islam populer. Perdebatan ulama dalam menyikapi praktik keagamaan populer kemudian menjadi salah salu tema dalam studi Islam. Di antara praktik keagamaan populer dalam masyarakat Islam yang menjadi perhatian ulama tentang upacara siklus kehidupan dan jiarah makam tokoh yang diyakini sebagai wali Allah untuk mendapatkan berkah. Banyak praktek keagamaan popular dalam masyarakat Islam yang telah dilakukan dalam praktek keagamaan popular itu cukup beragam, antara lain adalah sebagai berikut; Islam lokal lawan dari Islam universal, Islam praktis lawan dari Islam tekstual, Islam rakyat lawan dari Islam ulama, Islam simbolik lawan dari Islam normatif, Islam popular lawan dari Islam ofisial, tradisi kecil lawan dari tradisi besar, Islam nyata lawan dari Islam normatif. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan mengupas dari salah satu keragaman tradisi kematian yang ada di Indonesia khususnya yang dilakukan oleh warga Nahdiyin.
GERAKAN KEAGAMAAN ISLAM DI MESIR ( Studi tentang tokoh-tokoh Islam Mesir ) Ibrahim, Ibrahim
AL-ADYAN Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.378 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v8i1.529

Abstract

Islam meletakkan akidah sebagai asas utama dalam perjuangan. Bahkan ia merupakan rahasia kekuatan Islam sepanjang zaman. Dengan kata lain, Islam tidak menjadikan isu sebagai landasan utama kerana persoalan akidah adalah bersifat menyeluruh dan evergreen. Perjuangan yang berasaskan isu akan tamat dengan selesainya isu berkenaan. Sebaliknya Islam sentiasa mengetengahkan isu-isu yang berpaksi pada akidah untuk menjelaskan tuntutan sebenar tauhid. Kalimah syahadah La ilaha illa Allah yang menjadi tema tauhid itu sendiri adalah suatu cetusan revolusi atau perubahan besar-besaran dalam jiwa dan kehidupan manusia kerana ia bererti pengakuan kepada kekuasaan menghukum dan memerintah tertinggi yang diserahkan hanya kepada Allah. Ia adalah cetusan revolusi terhadap kuasa duniawi yang telah merampas suatu sifat khusus Tuhan yang utama iaitu menentukan perjalanan dan peraturan hidup manusia. Islam adalah revolusi terhadap kenyataan hidup yang bersandarkan kepada rampasan hak Tuhan itu dan juga merupakan suatu pukulan maut ke atas sebarang peraturan dan kekuasaan yang tidak diredhai Allah. Sebaliknya Islam menuntut manusia tunduk dan patuh kepada Allah selaras dengan pengertian kalimah Islam sendiri. Syed Qutb menyifatkan Islam merupakan revolusi dalam kehidupan manusia. Dalam hubungan ini Syed Qutb menyatakan, "Seorang yang menganut Islam itu sebenarnya telah melucutkan dari dirinya segala sesuatu dari zaman lampaunya pada alam jahiliyah. Dia merasakan ketika dia mula menganut Islam bahawa dia memulakan zaman baru dalam hidupnya; terpisah sejauh-jauhnya daripada hidupnya yang lampau di zaman jahiliyah. Sikapnya terhadap segala sesuatu yang berlaku di zaman jahiliyah dahulu ialah sikap seorang yang sangat berhati-hati dan berwaspada."
KONFLIK DAN KERAGUAN INDIVIDU DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI AGAMA Hamali, Syaiful
AL-ADYAN Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.136 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v8i1.524

Abstract

Konflik dan keraguan merupakan suatu sikap yang seringkali dialami oleh setiap manusia, walaupun bentuk dan kwalitas konflik dan keraguan itu berbeda pada setiap indvidu. Keadaan ini terjadi berdasarkan fakta yang dialami manusia bahwa seseorang tidak bisa berada pada dua tempat yang berbeda dalam waktu yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa dua persoalan yang bertentangan itu tidak mungkin terjadi pada saat yang bersamaan dalam dua situasi yang berbeda secara stimulan. Agama pada suatu waktu memproklamirkan perdamaian, keselamatan, persatuan dan persaudaraan, namun pada waktu yang lain menampakkan dirinya sebagai sesuatu yang diangap menyebar konflik, bahkan tak jarang seperti dicatat dalam sejarah bahwa konflik dapat menimbulkan keraguan, perselisihan dan perpecahan dalam masyarakat
TASAWUF SEBAGAI TERAPI ATAS PROBLEM SPIRITUAL MASYARAKAT MODERN Putra, Andi Eka
AL-ADYAN Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.736 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v8i1.525

Abstract

Munculnya problema spiritual yang dialami manusia modern saat ini, bermula dari hilangnya visi keilahian yang disebabkan oleh manusia modern itu sendiri, yang senantiasa bergerak makin menjauh dari pusat eksistensi. Untuk itu, tidak ada alternatif yang lebih baik dalam menjawab krisis spiritualitas yang telah menimbulkan berbagai penyakit spiritual saat ini, kecuali manusia modern harus kembali ke pusat eksistensi. Asumsi dasar tentang manusia yang terdiri dari asperk jasmani dan ruhani, material dan spiritual, adalah dimensi yang lengkap yang dapat menjadi alternaif bagi manusia modern mengatasi penyakit spiritual. Keduanya sejatinya berjalan seiring, saling melengkapi. Melalui dimensi spiritual manusia dituntut untuk kembali ke pusat eksistensi melalui dzawq atau cita rasa hati, musyahadah (menyaksikan) dan ma‟rifah (mengenal segala yang tidak tampak. Dari sisi eksternal, pendidikan tasawuf merupakan pendidikan diri yang harus dilakukan dengan usaha-usaha yang sungguh-sungguh terhadap aspek spiritual.
TEOLOGI SUNNATULLAH VERSUS TEOLOGI DETERMINIS (Upaya Melacak Etos Kerja Ummat) Zaeny, A.
AL-ADYAN Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.727 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v8i1.526

Abstract

Dalam ajaran agama ada dua pokok ajaran yang sangat erat kaitannya dengan etos kerja ummat. Pertama agama mengajarkan bahwa setelah hidup di dunia ini ada kehidupan akhirat yang bersifat spiritual dan kedua, agama mempunyai ajaran tentang nasib dan perbuatan manusia yang teraktualisasi dalam teologi Qadariyah dan Jabariyah. Penulis tertarik untuk membahas masalah ini karena ternyata dari dua persoalan ini telah menciptakan suatu polarisasi dalam kehidupan umat Islam. Polarisasi ini muncul karena memang ada sinyalemen-sinyalemen Qur’ani yang mengarah pada masing-masing kutub. Juga dengan melacak sejarah, memang ditemukan bahwa kutub-kutub itu silih berganti berlaku di kalangan umat Islam dengan segala akibatnya.
MENGENAL DASAR SPIRITUALITAS UMAT BUDDHA Muslimin, Muslimin
AL-ADYAN Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.09 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v8i1.527

Abstract

Banyak cara ditempuh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, namun pada puncaknya manusia berada pada titik jenuh sehingga ia membutuhkan tuntunan untuk menjalani kehidupannya ditengah-tengah perkembangan moderenisasi yang cenderung mengabaikan nilai-nilai moralitas, etika dan spiritual, maka pembinaan umat beragama merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan bagi para tokoh agama dan lembaga-lembaga keagamaan dan tentunya pembinaan tersebut tidak lepas dari pengkajian terhadap sumber ajaran agama, dan petunjuk tersebut dalam masing-masing agama mengalami sebuah proses interpretasi yang tidak dapat dielakkan terutama sekali ketika agama tersebut memasuki wilayah baru jauh dari tempat asal agama tersebut diturunkan melalui utasannya masing-masing. tulisan ini akan mengungkap salah satu ajaran agama yang akan menghantarkan umatnya pada puncak spiritualitas.
SPIRITUALITAS AGAMA LOKAL (Studi Ajaran Sunda Wiwitan aliran Madrais di Cigugur Kuningan Jawabarat) Mutaqin, Ahmad
AL-ADYAN Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.104 KB) | DOI: 10.24042/adyan.v8i1.528

Abstract

Ajaran Sunda wiwitan Madrais, merupakan salah satu agama Lokal yang masih tersisa hingga saat ini. Ajarannya mendasarkan kepada kepercayaan atau ajaran Sunda Kuno yang dikenal dengan Pikukuh Tilu. Dalam ajaran Pikukuh tilu ini tersusun ajaran hubungan Trilogis, yakni hubungan antara Tuhan, manusia dan Alam. Disamping itu dengan melihat konsep ajaran Sunda wiwitan Madrais ini, anggapan bahwa ajaran Kuno nenek moyang, khususnya Ajaran Sunda Wiwitan, bangsa Indonesia masih menganut paham animisme, tertolak. Ajaran Sunda Wiwitan bahkan tidak hanya memiliki konsep monotheisme, namun sudah memiliki ajaran yang lengkap, yang tidak hanya mengatur hubungan antara Manusia dengan Tuhan, tetapi juga mencakup Hubungan Manusia dengan Manusia, dan manusia dengan Alam.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 18, No 1 (2023): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 17, No 2 (2022): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 17, No 1 (2022): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 16, No 2 (2021): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 16, No 1 (2021): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 15, No 2 (2020): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 15, No 1 (2020): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 14, No 2 (2019): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 14, No 1 (2019): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 13, No 2 (2018): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 13, No 2 (2018): Al-Adyan Vol 13, No 1 (2018): Al-Adyan Vol 13, No 1 (2018): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 12, No 2 (2017): Al-Adyan Vol 12, No 2 (2017): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 12, No 1 (2017): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 12, No 1 (2017): Al-Adyan Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 10, No 1 (2015): Al-Adyan Vol 10, No 1 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 9, No 2 (2014): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 9, No 2 (2014): Al-Adyan Vol 9, No 1 (2014): Al-Adyan Vol 9, No 1 (2014): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 8, No 2 (2013): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 8, No 2 (2013): Al-Adyan Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 7, No 2 (2012): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 7, No 2 (2012): Al-Adyan Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 6, No 1 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 6, No 1 (2011): Al-Adyan Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama More Issue