cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
ISSN : 19071736     EISSN : 26853574     DOI : -
Core Subject : Education,
Al-Adyan (ISSN 1907-1736) is a journal published by the Religious Studies, Ushuluddin Faculty, Raden Intan State Islamic Institute of Lampung, INDONESIA. Al-Adyan published twice a year. Al-Adyan focused on the Religious Studies, especially the basic antropology, local wisdom. It is intended to communicate original research and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama" : 7 Documents clear
SIKAP KEAGAMAAN DAN POLA TINGKAH LAKU MASYARAKAT MADANI Syaiful Hamali
AL-ADYAN Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.24 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v6i2.498

Abstract

Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan bentuk kepercayaannya. Sikap merupakan predisposisi untuk bertindak senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju terhadap objek tertentu berdasarkan komponen kejiwaan; kognisi, afeksi dan konasi. Artinya sikap merupakan interaksi dari komponen-komponen kejiwaan manusia secara kompleks terhadap lingkungannya. Masyarakat madani dibentuk dengan landasan motivasi dan etos keagamaan. masyarakat madani menunjukkan lingkungan masyarakat yang beradab, berbudi luhur, berakhlak mulia, egalitarianisme dan menghargai seseorang berdasarkan prestasi kerja. Dan menegakkan hukum, toleransi, pluralistik, berkeadilan sosial dan menghidupkan demokrasi dalam wadah musyawarah. Masyarakat madani berbeda dengan civil society yang lahir dari konteks sosial masyarakat Barat kontemporer, yaitu dari gerakan perlawanan rakyat guna melepaskan diri dari rezim-rezim penindas dan otoriter serta tidak ada hubungannya dengan akhlak atau budi pekerti luhur dan agama. Intelektual muslm konptemporer berusaha untuk memformulasikan nilai-nilai agama dalam masyarakat madani sebagai landasan operasional dalam bersikap dan bertindak setiap individu dalam kehidupan masyarakat
PENGARUH FUNDAMENTALISME DALAM TAFSIR AL-QUR`AN TERHADAP HUBUNGAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN (STUDI PESANTREN SALAFI DI LAMPUNG) Anwar Mujahidin
AL-ADYAN Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.667 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v6i2.499

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh fundamentalisme dalam tafsir al-Qur`an terhadap pola hubungan sosial dan kemanusiaan. Banyak ahli yang pesimis terhadap kelompok fundamentalis yang ingin kembali kepada ajaran Islam secara murni dapat berkomunikasi dan memecahkan masalah-masalah riil di tengah masyarakat. Kelompok fundamentalis dalam penelitian ini adalah kelompok-kelompok pesantren yang menyuarakan romatisme, kembali kepada al-Qur`an dan al-Sunnah secara murni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok fundamentalis di Lampung adalah generasi muda yang berafiliasi dengan pemikiran salafi yang berhubungan dengan gerakan keagamaan dari Saudi Arabia baik langsung maupun tidak. Mereka memandang al-Qur`an sebagai kitab petunjuk yang menyeluruh yang memuat jawaban atas semua persoalan umat. Mereka menolak penafsiran al-Qur`an untuk pencarian nilai-nilai universal al-Qur`an dalam rangka kontekstualisasi pada masyarakat masa kini. Namun di antara mereka berbeda-beda dalam tingkat keluwesannya dalam menghadapi masalah-masalah riil di masyarakat, semakin lebar mereka membuka diri dan bergaul secara luas dengan banyak elemen di masyarakat, maka mereka akan cenderung semakin luwes.
MEMBANGUN CIVIL RELIGION PADA MASYARAKAT YANG PLURAL; DILEMA PANCASILA DI ERA REFORMASI Idrus Ruslan
AL-ADYAN Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.902 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v6i2.494

Abstract

Tema civil religion merupakan tema yang terkait dalam konteks sebuah negara yang plural seperti Indonesia. Arti civil religion itu sendiri secara harfiah adalah agama sipil (rakyat), akan tetapi jika dilihat secara apa adanya seakan-akan merupakan agama tersendiri. Oleh karenanya lebih tepat jika diartikan “Keberagamaan sipil”, karena memang dia tidak memiliki Tuhan, kitab suci, rasul, pendeta, biksu dan sebagainya. Indonesia dengan dasar negara Pancasila dimana kata “Tuhan” dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa tidak menunjukkan dan tidak berafeliasi pada agama tertentu. Penggunaan kata “Tuhan” pada sila pertama memiliki arti yang sangat netral, artinya tidak memihak pada salah satu agama tertentu, kiranya dapat dijadikan sebagai titik temu bagi umat beragama. Karena itu oleh berbagai kalangan Pancasila dapat disebut sebagai civil religion. Disebut agama karena menginginkan sumber otoritas yang bebas dari rezim yang berkuasa (Negara); dan disebut sipil karena dia ingin bebas dari pengaruh agama tertentu. Hanya saja yang menjadi masalah, semenjak era reformasi, Pancasila seakan-akan ditinggalkan dan tidak pedulikan.
HASAN AL BANNA DAN STRATEGI PERJUANGANNYA A. Zaeny
AL-ADYAN Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.59 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v6i2.500

Abstract

Pada tahun 1920-an di negara Mesir berkembang liberalisme dan berkembangnya arus budaya Barat dianggap sebagai sarana kompetisi. Dalam priode ini Mesir sengaja dipola menjadi negara modern, karena banyak penulis dan peran pengarang memberikan kontribusinya untuk perkembangan Mesir dengan gaya Barat, yaitu dengan menterjemahkan literatur-literatur dan penelitian barat yang terbaik dalam berbagai bidang. Dalam menghadapi perkembangan yang seperti ini, muncul suatu gerakan balik yang merupakan perlawanan dari kaum Ikhwan yang dipimpin Hassan Al Banna yang memandang modernisasi dan budaya barat seperti pembebasan kaum wanita sebagai bahaya moralitas, tradidi sosial dan karakter masyarakat Mesir. Menolak keras wanita bekerjasama dengan kaum pria, pengenalan kaum wanita ke dalam dunia politik dan sosial, penurunan jumlah kaum pria yang belajar agama di Al Azhar, pembaharuan peradilan-peradilan syari’ah dan menyatakan perang melawan kampanye kaum liberal tentang anti poligami. Dalam pemikiran Hasan Al Banna membiarkan berkembangnya westernisasi di Mesir berarti membiarkan anarki dan korupsi.
DAMAI DI TENGAH MASYARAKAT MULTIKULTUR DAN MULTIAGAMA M. Sidi Ritaudin
AL-ADYAN Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.64 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v6i2.495

Abstract

Fenomena Islam politik, khususnya di Indonesia, ditafsirkan dan hadir dalam wajah majemuk dan plural. Asasnya adalah Pancasila dan UUD-1945 yang memposisikan asas kesatuan sebagai landasan idiilnya. Oleh karena itu, persentuhan Islam dengan politik pun, dalam konteks Indonesia, berwujud kebinnekaan. Toleransi merupakan suatu bingkai penyatuan dalam sistem kebangsaan dan kenegaraan yang penduduknya bersifat majemuk, baik dari segi, pulau, ras, suku, bahasa, adat budaya dan lain sebagainya termasuk agama. Fungsionalisasi agama sebagai sumber motivasi bagi pembangunan, yaitu menciptakan suasana kondusif bagi peningkatan pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama. Semua agama mengajarkan saling menghormati dan saling menghargai, oleh sebab itu menghidupkan dialog keagamaan merupakan suatu keniscayaan bagi keberlangsungan negara kesatuan.
REKONTRUKSI STUDI DOKTRIN TEOLOGIS (Alternatif Metode Studi Hubungan Antar Agama) Muslimin Muslimin
AL-ADYAN Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.446 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v6i2.496

Abstract

Dalam sepanjang sejarah manusia didapati bahwa tidak ada suatu kaum yang hidup tanpa ada suatu kepercayaan atau keyakinan yang diwujudkan dan diekpresikan dalam bentuk suatu ritual peribadatan keagamaan, hal ini dapat dikatakan sebagai landasan berfikir yang ada pada setiap generasi kehidupan manusia dari generasi awal sampai dengan era kontemporer saat ini. Bentuk keyakinan dan peribadatan yang dilakukan sepanjang sejarah tersebut bersumber dari pad doktrin yang didapat melalui perantara para Utusan yang kemudian terus mengalami proses interpretasi pemahaman terhadap doktrin teologis tersebut. Adanya perkembangan pemahaman terhadap suatu teks keagamaan dapat menunjukkan identitas suatu peradaban manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa agama dengan doktrin-doktrin merupakan unsur utama yang menguasai setiap manusia. instink keagamaan ini sudah ada dalam jiwa setiap manusia, sehingga mustahil manusia dapat menjalani kehidupannya tanpa adanya kebutuhan akan agama. Ketika kita merujuk kesumber ajaran teologis yang ada (Taurat, Injil, Al-Quran) kita dapatkan bukti yang menguatkan keberadaan keyakinan tersebut merupakan kebutuhan utama dari manusia namun dibalik semua ini Adanya beragam interpretasi terhadap suatu doktrin dan keyakinan yang berwujud dalam berbagai macam bentuk ritual keagamaan ini sebagai wujud nyata adanya sejarah peradaban umat manusia yang terus berkembang dan mengakibatkan adanya interaksi diantara penganut keagamaan.
ALIRAN KEBATINAN DI INDONESIA Kiki Muhamad Hakiki
AL-ADYAN Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.21 KB) | DOI: 10.24042/ajsla.v6i2.497

Abstract

Eksistensi agama lokal seperti aliran kebatinan meskipun mengalami diskriminasi tetaplah berkembang dan banyak diminati. Claim kebenaran yang kerap kali disuarakan oleh agama ”resmi” (baca: Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu) nampaknya tak membuat penganut agama lokal takut apalagi pindah kepercayaan. Bahkan yang menarik kerap kali justru para penganut agama ”resmi” pun disadari atau tidak disadarinya mencampur keyakinannya dengan kepercayaan agama lokal. Lalu jika sudah seperti itu, masihkah kita bercita-cita mengusir dan menganggap keyakinan mereka sebagai keyakinan yang salah?. Bukankah benar dan salah itu urusan Tuhan?. Inilah yang menarik untuk dicermati.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2011 2011


Filter By Issues
All Issue Vol 18, No 1 (2023): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 17, No 2 (2022): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 17, No 1 (2022): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 16, No 2 (2021): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 16, No 1 (2021): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 15, No 2 (2020): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 15, No 1 (2020): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 14, No 2 (2019): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 14, No 1 (2019): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 13, No 2 (2018): Al-Adyan Vol 13, No 2 (2018): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 13, No 1 (2018): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 13, No 1 (2018): Al-Adyan Vol 12, No 2 (2017): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 12, No 2 (2017): Al-Adyan Vol 12, No 1 (2017): Al-Adyan Vol 12, No 1 (2017): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 11, No 1 (2016): Al-Adyan Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan Vol 10, No 2 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 10, No 1 (2015): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 10, No 1 (2015): Al-Adyan Vol 9, No 2 (2014): Al-Adyan Vol 9, No 2 (2014): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 9, No 1 (2014): Al-Adyan Vol 9, No 1 (2014): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 8, No 2 (2013): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 8, No 2 (2013): Al-Adyan Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan Vol 8, No 1 (2013): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 7, No 2 (2012): Al-Adyan Vol 7, No 2 (2012): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan Vol 6, No 2 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 6, No 1 (2011): Al-Adyan Vol 6, No 1 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama Vol 5, No 1 (2010): Al-Adyan More Issue