Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Pembagian Harta Warisan Adat Suku Mandar Tria Septi Wulani; Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani
Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam Volume 2, No.1, Juli 2022, Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam (JRHKI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.874 KB) | DOI: 10.29313/jrhki.vi.610

Abstract

Abstract. In Indonesia, there are three applicable inheritance laws, namely, Islamic inheritance, civil inheritance, and optional customary inheritance. The Mandar tribal community in Lapeo Village can distribute inheritance while the heir is still alive, the youngest and unmarried children get special rights in inheriting and the position of adopted children is the same as biological children have the right to be heirs. The purpose of this study was to determine the review of Islamic law on the practice of dividing the customary inheritance of the Mandar tribe. This study uses a realist ethnographic and normative juridical approach. Primary data sources were obtained from interviews, while secondary data were from the Qur'an, hadith, KHI, and journals related to research problems. Data analysis used descriptive qualitative. The results of the study conclude that the practice of inheritance distribution in the Mandar tribal community in Lapeo Village is not in accordance with Islamic law because the community distributes inheritance when the heir is still alive and the share of each heir gets is not in accordance with the provisions, as well as the position of the heirs. adopted children can be heirs. Abstrak. Di Indonesia terdapat tiga hukum waris yang berlaku yaitu, waris Islam, waris perdata, dan waris adat yang bersifat opsional. Masyarakat adat suku Mandar di Desa Lapeo dapat membagikan harta warisan pada saat pewaris masih hidup, anak bungsu dan anak yang belum menikah mendapatkan hak-hak istimewa dalam mewarisi serta kedudukan anak angkat sama dengan anak kandung berhak menjadi ahli waris. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap praktik pembagian harta warisan adat suku Mandar. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi realis dan yuridis normatif. Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara, sedangkan data sekunder dari al-Qur’an, hadis, KHI, dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan masalah penelitian. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa praktik pembagian waris pada masyarakat adat suku Mandar di Desa Lapeo tidak sesuai dengan hukum Islam dikarenakan masyarakat membagikan harta warisan pada saat pewaris masih hidup dan bagian masing-masing yang di dapatkan ahli waris tidak sesuai sebagaimana yang telah menjadi ketentuan, serta kedudukan anak angkat dapat menjadi ahli waris.
Analisis Fikih Muamalah terhadap Praktik Pemberian Imbalan Penjualan Sapi Kurban yang Melibatkan Pihak Ketiga Elma Nuraeni; Sandy Rizki Febriadi; Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.02 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.286

Abstract

Abstract. Ju’alah contract is a commission given to someone because of something he did. Ju’alah literally means something that is charged to someone else to do or an order that is intended for someone to then run or do. This study aims to find answer to the main problems, namely how the theory of Ju’alah contracts in fiqh muamalah, how the practice of giving rewards for selling sacrificial cattle involving third parties in Kubangsari Village, Tasikmalaya City, how theanalysis of muamalah fiqh on the practice of giving rewards for selling sacrificial cattle in Kubangsari Village, Tasikmalata City. In this study the authors used qualitative research methods with data collection techniques by means of interviews, observation, and documentation. The mechanism for the practice of giving rewards for the sale of sacrificial cattle to third parties in Kubangsari Village, Tasikmalaya City itself is by means of a broker to find a buyer for the owner of the livestock, after the livestock is sold, the broker will get wages from the procceds from the sale of the livestock. The result of this study are the sale of sacrificial cows in Kubangsari Village is included in the Ju’alah contract, namely the giving of rewards is carried out at the end when the work has been completed. Abstrak. Akad ju’alah adalah komisi yang diberikan kepada seseorang karena sesuatu yang ia lakukan. Secara harfiah ju’alah bermakna sesuatu yang dibebankan kepada orang lain untuk dikerjakan atau perintah yang ditujukan untuk seseorang untuk kemudian dijalankan atau dikerjakan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban dari pokok permasalahan, yaitu bagaimana teori akad ju’alah dalam fikih muamalah, bagaimana praktek pemberian imbalan penjualan sapi kurban yang melibatkan pihak ketiga di Desa Kubangsari Kota Tasikmalaya, bagaimana analisis fikih muamalah terhadap praktek pemberian imbalan penjualan sapi kurban di Desa Kubangsari Kota Tasikmalaya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, serta dokumentasi. Mekanisme praktek pemberian imbalan penjualan sapi kurban terhadap pihak ketiga di Desa Kubangsari Kota Tasikmalaya itu sendiri yaitu dengan cara seorang makelar mencarikan pembeli untuk pemilik hewan ternak, setelah hewan ternak tersebut laku terjual maka makelar akan mendapatkan upah dari hasil penjualan hewan ternak tersebut. Hasil dari penelitian ini yaitu Transaksi penjualan sapi kurban di Desa Kubangsari ini termasuk ke dalam akad ju’alah, yaitu dalam pemberian imbalannya dilakukan di akhir saat pekerjaan tersebut sudah selesai dilakukan.
Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Praktik Jual Beli Jagung dengan sistem Taksiran di Desa Lamajang Tanti Gusmawati; Sandy Rizki Febriadi; Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.373 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.564

Abstract

Abstract. Buying and selling is a form of muamalah transaction that is recomended by Islam. People often do yhis easily, without knowing whether the buying and selling transactions they do are contrary to muamalah fiqh. Therefore, in buying and selling, the pillars and cinditions must be fulfilled to avoid cancellation and with estimates in Lamajang Village. The aims of this study were: 1) To determine the sale and purchase of corn wiith an estimation in muamalah fiqh. 2) To Lamajang Village. 3) To find out the views of muamalah fiqh on the sale and purchase of corn with an estimation system in Lmajang Village. The method used is descriptive qualitative analysis. The results of this study indicate that the sale and purchase of corn with an estimation system in Lamajang Pangalengan Village is not valid because of conditions that are not fulfiled according to Islamic provisions, as well as an element of coercion in setting prices that are ubfair abd bot being given khiyar rights, if something unwanted happens in the process estimated sale and purchase transactions. Abstrak. jual beli merupakan suatu bentuk transaksi muamalah yang dianjurkan Islam. Masyarakat seringkali melakukannya dengan mudah, tanpa mengetahui apakah transaksi jual beli yang dilakukan bertentangan fikih muamalah. Oleh karenanya dalam melakukan jual beli harus terpenuhinya rukun dan syarat untuk menghindari batal dan rusaknya transaksi. Sebagaimana yang terjadi dalam praktik jual beli jagung dengan taksiran di Desa Lamajang. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui jual beli jagung dengan sistem taksiran dalam fikih muamalah. 2) Untuk mengetahui praktik jual beli jagung dengan sistem taksiran di Desa Lamajang. 3) Untuk mengetahui pandangan fikih muamalah terhadap jual beli jagung dengan sistem taksiran di Desa Lamajang. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskritif. Sumber berupa primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentsi, observasi,. Metode anilisi data yang digunakan ialah deksritif anilisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jual beli jagung dengan taksiran di Desa Lamajang Pangalengan tidak sah karena adanya syarat yang tidak terpenuhi sesuai ketetntuan Islam, serta adanya unsur keterpaksaan dalam penetapan harga yang kurang adil serta tidak diberikannya hak khiyar, apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam transaksi jual beli taksiran.
Tinjauan Fikih Muamalah dan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen terhadap Jual Beli Telur Ayam dengan Timbangan Digital Nurifah arum; Sandy Rizki Febriadi; Fahmi Fatwa Rosyadi Satria H
Bandung Conference Series: Sharia Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Sharia Economic Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.951 KB) | DOI: 10.29313/bcssel.v2i1.1428

Abstract

Abstract. Buying and selling means exchanging or exchanging. According to the terminology is "exchange of property on the basis of consensual". According to Ibn Qudamah quoted by Rahmad Syafei, the meaning of buying and selling is "the exchanging of assets for mutual ownership. By buying and selling, the seller has the right to own the goods he receives from the seller. The ownership of each party is protected by law. The research method used by the researcher is a qualitative method and the type of field research (field research). The data collection technique used in this research is in the form of observation, interview, or document review. Meanwhile, the data analysis technique uses data reduction, data display (data display), and drawing conclusions and verification. The results of this study indicate that: 1) The practice of buying and selling Chicken Eggs with digital scales at Kiaracondong Market can harm consumers or buyers. With the results of standardization of scales that should be used and have SNI, those used by sellers are rarely updated so that when they are used they experience a shortage of cargo that is not in accordance with the applicable standards. Where is the proper dose of 1 kg and when it is measured again. Using another weighing scale only weighs 980 gram and so on. Abstrak. Jual beli artinya tukar menukar atau saling menukar. Menurut terminologi adalah “tukar menukar harta atas dasar suka sama suka”. Menurut Ibn Qudamah yang dikutip oleh Rahmad Syafei pengertian jual beli adalah “tukar menukar harta untuk saling dijadikan hak milik. Dengan jual beli, penjual berhak memiliki barang yang dia terima dari penjual. Kepemilikan masing-masing pihak dilindungi oleh hukum. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dan jenis penelitian lapangan (field research). Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa pengamatan, wawancara, atau penelaah dokumen. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Praktek jual beli Telur Ayam dengan timbangan digital di Pasar Kiaracondong dapat merugikan konsumen atau pembeli. Dengan hasil standarisasi timbangan yang semestinya digunakan dan telah SNI, yang digunakan penjual jarang diperbaharuis ehingga ketika digunakan mengalami kekurangan beban muatan yang tidak sesuai denganstandarisasi yang telah berlaku. Dimana takaran yang semestinya 1kg dan ketika ditakar kembali. Menggunakan takaran timbangan yang lain hanya terbeban 980 gram dan seterusnya.
Larangan Perkawinan Sesuku di Nagari Bungo Tanjuang Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat Ditinjau dari UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Miftahur Rahmi; Eva Fauziah; Fahmi Fatwa Rosyadi
Bandung Conference Series: Islamic Family Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Family Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.13 KB) | DOI: 10.29313/bcsifl.v2i1.628

Abstract

Abstract. This research is based on the traditional Minangkabau rules that prohibit tribal marriage. There is no law or verse of the Qur'an that prohibits same marriage. While in minangkabau custom, especially Nagari Bungo Tanjuang upholds falsafat "Adat basandi syara' syara ' basandi kitabullah". Therefore the ban on tribal marriage is contrary to the Marriage Act and Islamic Law. From the results of the discussion contained in this thesis, it can be concluded that 1) The practice of prohibition of tribal marriage in Nagari Bungo Tanjuang only refers to customary rules but does not cause the annulment of marriage or invalid marriage. 2) Review of Law No. 1 of 1974 on Marriage against the prohibition of one-tribe marriage is not in accordance with the rules in article 8 of the Marriage Act which only prohibits marriage because of the existence of relationships, marital relationships and relationships. Abstrak. Penelitian ini berdasarkan kepada aturan adat Minangkabau yang melarang perkawinan sesuku. Padahal tidak ditemukan satupun peraturan perundang-undangan maupun ayat al-quran yang melarang perkawinan sesuku. Sedangkan dalam adat Minangkabau khususnya Nagari Bungo Tanjuang menjunjung tinggi falsafat “Adat basandi syara’ syara’ basandi kitabullah”. Oleh karena itu larangan kawin sesuku bertentangan dengan Undang-Undang Perkawinan dan Hukum Islam. Dari hasil pembahasan yang tertuang dalam skripsi ini maka dapat disimpulkan bahwa 1) Praktik larangan perkawinan sesuku di Nagari Bungo Tanjuang hanya mengacu kepada aturan adat saja namun tidak menyebabkan batalnya perkawinan atau tidak sahnya perkawinan. 2) Tinjauan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan terhadap larangan perkawinan satu suku tidak sesuai dengan aturan pada pasal 8 Undang-Undang Perkawinan yang hanya melarang menikah karna adanya hubungan nasab, hubungan perkawinan dan hubungan sepersusuan.
Studi Komparatif Nikah Online Menurut Mazhab Syafi’iyah dan Mazhab Hanafiyah Erika nurrohmah Shobaikah; Yandi Maryandi; Fahmi Fatwa Rosyadi
Bandung Conference Series: Islamic Family Law Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Islamic Family Law
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.341 KB) | DOI: 10.29313/bcsifl.v2i1.858

Abstract

Abstract. Marriage is a very sacred legal act in which in marriage there is a great agreement with Allah SWT between a man and a woman to build a sakinah, mawaddah, warahmah household, and between the two there is no lineage or mahram relationship. In Islamic law, marriage is declared valid if it is carried out according to religious teachings and the marriage contract complies with sharia. The purpose of the study was to find out how the law of marriage online according to the Shafi'iyah and Hanafi'iyah schools of thought. In this study, the research method used a qualitative approach and data collection was carried out by means of a literature study. The conclusion according to Islamic law is that marriage will be declared valid if the pillars of marriage and the conditions of marriage are met. According to the Syafi'iyah school, the marriage contract must be carried out continuously, which is after the marriage guardian pronounces the consent and the prospective husband pronounces Kabul and must be in one assembly while the Hanafi'iyah school allows for different places or majlis. Abstrak. Pernikahan merupakan suatu perbuatan hukum yang sangat sakral yang mana dalam pernikahan terdapat perjanjian yang agung terhadap Allah SWT antara laki-laki dan perempuan untuk membina rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah.dan di antara keduanya tidak memliki nasab atau hubungan mahram. Dalam syartiat islam pernikahan dinyatakan sah apabila dilaksanak menurut ajaran agama dan akad nikahnya memnuhi syara. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana hukum pernikahan secara daring menurut mazhab syafi’iyah dan mazhab hanafi’iyah . dalam penelitian ini metedo penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan pengumpulan data di lakukan dengan studi pustaka. Hasil kesimpulan menurut hukum islam bahwa pernikahan akan di nyatakan sah apabila rukun nikah dan syarat nikah nya terpenuhi. Menurut mazhab Syafi’iyah akad nikah harus dilakukan secara kesinambungan yang mana setelah wali nikah mengucapkan ijab dan calon suami mengucapkan Kabul dan harus dalam satu majelis sedangkan mazhab Hanafi’iyah memperbolehkan adanya perbedaan tempat atau majlis.
Inovasi bisnis era new normal melalui kampung virtual sepatu kreatif untuk meningkatkan daya saing produk UKM alas kaki di Kota Bandung Alhamuddin Alhamuddin; Rabiatul Adwiyah Rabiatul; Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani Fahmi
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 18 No. 1 (2022): Transformasi Juni
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v18i1.4901

Abstract

[Bahasa]: Pandemi Covid-19 menyebabkan turunnya angka penjualan produk alas kaki sebesar 41%–75%. Tidak hanya menurun pada angka penjualan, beberapa mitra bahkan harus menutup usahanya karena rendahnya daya beli masyarakat. Berdasarkan masalah tersebut, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menyusun sebuah rencana aksi bersama mitra dalam membangun inovasi bisnis yang berdaya saing melalui platform kampung virtual sepatu. Mitra dalam kegiatan ini adalah 11 pengrajin yang tergabung dalam Asosiasi Pengrajin dan Alas Kaki Indonesia (APAI). Pendekatan yang digunakan adalah Asset-Based Community Development (ABCD) sebagai strategi pemberdayaan masyarakat melalui potensi yang mereka miliki. Langkah-langkah pemberdayaan dimulai dari penyusunan rencana aksi, pelaksanaan berupa pelatihan dan pendampingan, evaluasi, dan refleksi. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan kesadaran mitra terhadap pentingnya digital marketing dalam pemasaran produk mereka. Mitra juga memiliki kesadaran bahwa proses pemasaran yang baik harus didukung konten dan komunikasi kreatif. Hal tersebut menjadi value yang akan meningkatkan daya saing produk mitra sehingga lebih dikenal masyarakat. Selain itu, program pengabdian ini dapat meningkatkan angka penjualan produk mitra. Program terkait selanjutnya perlu melakukan pemberdayaan secara berkesinambungan sehingga mitra atau masyarakat dampingan dapat merasakan dampak yang lebih signifikan. Kata Kunci: inovasi, kampung sepatu, produk kreatif, APAI [English]: The Covid-19 pandemic did not only cause a decrease in sales of footwear products by 41%-75% but also affected the continuity of the business; some partners even had to close their businesses due to the low number of purchases from customers. Based on these problems, this community service program aims to develop an action plan with partners in developing competitive business innovations through the virtual shoe village platform. This program involved 11 craftsmen who are members of the Indonesian Craftsmen and Footwear Association (APAI). The approach used was Asset-Based Community Development (ABCD) as a strategy for community empowerment through their potential. Empowerment steps start from the preparation of an action plan, implementation in the form of training and mentoring, evaluation, and reflection. The results show that there is an increase in partners’ awareness of the importance of digital marketing for their products. Also, participants are aware of that a good marketing process must be supported by content and creative communication. It is a value that will increase the competitiveness of products so that they are better known to the public. In addition, this program can increase sales of partners’ products. Further related programs need to carry out continuous empowerment so that partners or assisted communities can feel a more significant impact. Keywords: innovation, shoe village, creative product, APAI
Assistance to the Baiturrahman Mosque Prosperity Council and Miftahul Ulum in Qibla Measurement Maman Surahman; Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani
Journal of Community Research and Service Vol 7, No 1: January 2023
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jcrs.v7i1.42687

Abstract

The mosque building, which is in the alley, sometimes escapes the monitoring of the accuracy of the Qibla direction. The difficulty of getting the sun's shadow directly into the mosque is one of the factors so that the instrument used to measure the Qibla only uses makeshift tools or only follows the location of the land used for the building. Such as Baiturrahman and Miftahul Ulum mosques in the Tamansari Village, with the position of building in an alley. The purpose of this PKM activity is to assist the Mosque Prosperity Council (DKM) in verifying the Qibla direction of their mosque so that Muslims can pray towards the Qibla with the help of an accurate tool. This mentoring activity uses a participatory action research approach so that DKM can utilize the sun qibla and mizwandroid instruments in aligning the Qibla direction of the mosque. The results of the mentoring activities at the Baiturrahman Mosque and Miftahul Ulum Mosque, namely the correction of the prayer rows conducted by the DKM of the mosque and the service team, where the difference in Qibla direction deviation is 8 degrees and 5 degrees, respectively. In addition, DKM and the service team have made corrections to the prayers’ rows at the imam's place and the first row in each mosque by attaching Qibla direction stickers as a benchmark for the direction of the rows.
Pembelajaran Kalender Islam Tematik untuk Anak Sekolah Dasar Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani; Encep Abdul Rojak
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia Vol 2 No 1 (2017): Pendidikan Islam
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jpii.v2i1.57

Abstract

Calendar is one of the human's masterpiece in studying the regularity of the movement of celestial bodies such as the Sun, Earth and Moon. In Indonesia, generally found the Gregorian calendar that based on the movement of the sun and the Islamic calendar / Hijra with the motion of the Moon. Therefore, in an effort to introduce Islamic calendar to the society, researchers held a thematic learning about the Islamic calendar to children, in the activities of Ramadan Stars Camp (RSC) Imah Noong. The aim is to provide an introduction and understanding to the children about the Islamic calendar in the concept called “eduwisata”. This is done by the researchers so that children do not feel bored when presented materials related to the Islamic calendar. The method used in this research is descriptive analysis which researchers take the data in the form of a questionnaire to participants, then processed, classified, and conclusions. The results of this study are mostly children who participated in the RSC can find out about the history of Islamic calendar, the legal basis, the calculation system, and the names of the months in Islamic calendar system.
Ramadhan Star Camp (RSC): Learning Astronomy for Kids Fahmi Fatwa Rosyadi Satria Hamdani
Journal of Community Research and Service Vol 6, No 2: July 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jcrs.v6i2.44771

Abstract

Astronomy is a science that persons who like it very little. Most assume that it contains more astronomical calculations are quite complicated elements. Even now, these calculations can be solved with some simple program that can be applied easily. Learning astronomy would be more pronounced if done early, especially for children, such as Ramadhan Star Camp (RSC) at Imahnoong Observatory. The agenda packed with “eduwisata” concept makes children don’t feel bored when presented celestial objects, and other astronomical instruments, also to provide practical astronomy, alteration of the mindset that learning is not difficult. Descriptive analysis method used in this paper, which the data obtained from the questionnaires given to the participants, then processed, classified, and at the final stage concluded. Finally, most of the members are very pleased with the RSC, and they can learn astronomy practice, combined with a series of exciting and fun activities in the concept of “eduwisata”