cover
Contact Name
Joseph Christ Santo
Contact Email
jx.santo@gmail.com
Phone
+6287836107190
Journal Mail Official
jurnalangelion@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Solo-Kalioso km 7, Selorejo, Wonorejo, Gondangrejo, Kab. Karanganyar
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
ISSN : -     EISSN : 27233324     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Angelion adalah jurnal ilmiah teologi dengan warna Injili, merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi dan pendidikan Kristen, yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup. Focus dan Scope penelitian Angelion adalah: Teologi Biblikal Teologi Sistematika Isu-isu Teologi Pendidikan Kristen Angelion terbit dua kali setiap tahun, Juni dan Desember.
Articles 72 Documents
Warisan Keimanan dan Kesetiaan: Penerapan Pendidikan Agama Kristen oleh Orang Tua di Masa Pandemi Covid-19 Max Lucky Tinenti; B. D. Nainggolan; Stimson Hutagalung; Rolyana Ferinia
Angelion Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v2i2.211

Abstract

The purpose of this study was to examine the role of parents in maintaining the legacy of their children's faith and loyalty, through the existence of Christian religious education in the midst of the covid-19 pandemic restriction situation. Parents need to grow their children's loyalty and faith in the midst of the current covid-19 pandemi situation, so that children can still feel God's presence through their form of faith and loyalty, even though they have to worship at their respective homes. The research method used is a qualitative method with a literature review approach. The data sources are books, journals, Bibles, commentaries, and other sources that can be justified academically. From the results of this study, Christian religious education has a major contribution through the role of parents in maintaining children's faith and loyalty while limiting worship activities during the covid-19 pandemic by implementing PAK through morning and evening worship at home, reading God's Word using detailed methods. and skimming, meditation, and praying individually, in groups, as well as providing spiritual learning through online media
Deskripsi Pemahaman Siswa terhadap Kedisiplinan sebagai Penanaman Nilai-Nilai Kristen Imanuel Nuban; Reni Triposa; Yonatan Alex Arifianto
Angelion Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v2i2.221

Abstract

Kedisiplinan dalam konteks pendidikan pada hakikatnya merupakan bagian dari pendidikan karena kedisiplinan merupakan suatu proses yang dibiasakan dan di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti norma-norma, sikap, serta aturan yang dianggap menjadi tolak ukur dalam sekolah. Disiplin adalah bukan untuk membebani siswa agar peserta didik terbebani, tetapi setiap siswa punya disiplin dalam hidupnya, bahkan setiap kelompok dalam belajar mengajar akan ada disiplin karakter untuk menaati aturan-aturan yang ada, jika siswa dapat memahami arti disiplin maka siswa akan senang dan mau menataati setiap peraturan-peraturan yang ada. Mengunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literature maka dapat disimpulkan  bahwa penanaman nilai kristen bertitik tolak pada peran  guru dalam menanamkan disiplin belajar  dalam proses pembelajaran yang konduksif  di sekolah, sebab guru adalah salah satu diantara faktor pendidikan yang memiliki peranan paling strategis. Peran guru dalam pembentukan disiplin belajar peserta didik, sebagai pembimbing yang menuntun peserta didik dengan memberikan dukungan dan arahan, peran guru sebagai contoh teladan disiplin yang dapat siswa menjadikan idola peserta didik, dan mengembangkan ilmu bagi kemajuan belajar siswa.
The Development of Online Program During Pandemic in Menteng Seventh Day Adventist Church Jakarta Raden Deddy Kurniawan; Stimson Hutagalung; Rolyana Ferinia; Janes Sinaga
Angelion Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v2i2.212

Abstract

The spiritual impact of pandemic Covid-19 is almost felt by every church in Jakarta. In addition to the closure of place of worship, the quality of service to reach each member who survived the pandemic needs to be maintained. Pastor as spiritual leaders in the congregation ought to be wise and creative in dealing with this phenomenon. This research is the result of development of online service that is being carried out by the author as a Pastor at Menteng Seventh-day Adventist Church in Jakarta in order to maintain the spiritual life of the congregation during the pandemic Covid-19. A quantitative approach by taking into the results of observations on the program that are currently being run is expected to help ministers in the congregation to develop consistency and quality of the program. With the advancement of technology in today’s era, the challenge of developing quality in online service to be a blessing for church members is possible. And the results of this development program are not only helping a Pastor to be able to create spiritual programs for the congregation, but more broadly the church can grow spiritually
Evaluasi Keterlibatan Gereja Kristen Nazarene di Pulau Jawa Terhadap Isu Eco-Theology di Era Masyarakat 5.0 Sapto Sunariyanti; Seri Damarwanti; I Made Priana; Darmanto Darmanto; Roni Gunawan
Angelion Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v2i2.193

Abstract

Genesis 1:26 and 2:15 state that the Church as an integral part of mankind receives mandate from God to preserve the earth which He created good. The earth which once was good but now is facing a crucial environmental problems, such as nature pollution and global warming; which is caused by human indiscretion in managing the earth; become the impetus for this paper to examine whether the Church has been being eco – theology enough and also to explore the Church’s involvement in maintaining the nature as an environment for every creature.  In order to accomplish the objective of this paper, hence the question of whether the Church is still actively carrying out God’s mandate as the steward and caretaker of the earth, becomes the main issue that will be discussed and answered in this research. The selection of the Church of the Nazarene population was determined on the basis that in the perspective of Missio Dei, and the statute of the Church of the Nazarene, the Church plays a role in carrying out God’s Mission through environmental preservation. Java island is appointed as the population based on facts that Java island is the most densely populated area in Indonesia which is vulnerable to environmental damage. The research was conducted with the biblical study approach on the key verse and undertaking evaluation of the Church’s role through a survey method to measure its involvement in environmental issues with various approaches that are possible to be implemented in 5.0 era. The result of the research is expected to become a turning point for the Church’s involvement to be more effective in overcoming environmental problems around the Church. The recency of the research compared with the previous one lies on the implementation aspect of Missio Dei of the Church of the Nazarene, and its relevance towards the Church’s responsibility in preserving the earth. Kejadian 1:26 dan 2:15 menyatakan bahwa Gereja sebagai bagian integral dari umat manusia mendapat mandat dari Tuhan untuk memelihara bumi yang diciptakanNya baik. Bumi yang semula baik adanya, namun kini menghadapi masalah lingkungan hidup yang krusial, seperti pencemaran alam dan pemanasan global; yang diakibatkan oleh ketidakbijaksanan manusia dalam menata bumi; menjadi pendorong dari paper ini untuk  menelisik apakah Gereja sudah cukup ber eco – theology (berteologi alam) dan juga untuk mengeksplorasi bagaimana keterlibatan Gereja dalam memelihara alam sebagai lingkungan hidup setiap makhluk. Dalam rangka mencapai tujuan paper ini, maka pertanyaan apakah Gereja masih menjalankan mandate Tuhan sebagai pengelola dan pemelihara bumi secara aktif, menjadi issue utama yang akan dibahas dan dijawab dalam penelitian ini. Pemilihan populasi Gereja Kristen Nazarene ditentukan atas dasar bahwa dalam perpektif Missio Dei, dan Tata Dasar Gereja Kristen Nazarene; Gereja berperan menjalankan Misi Allah melalui melestarikan lingkungan hidup. Pulau Jawa ditentukan sebagai populasi dengan dasar fakta bahwa Pulau Jawa merupakan area dengan populasi terpadat di Indonesia yang rentan terhadap kerusakan lingkungan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan studi biblika atas nats kunci dan melakukan evaluasi atas peran Gereja melalui metode penelitian survey untuk megukur keterlibatannya dalam issue–issue lingkungan hidup dengan berbagai pendekatan yang memungkinkan untuk diimplementasikan di di era 5.0. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi titik balik keterlibatan Gereja lebih efektif dalam mengatasi masalah lingkungan hidup di sekitar Gereja. Kebaharuan penelitian dibandingkan penelitian sebelumnya terletak pada implementasi aspek Misio Dei Gereja Kristen Nazarene, dan relevansinya terhadap tanggungjawab Gereja dalam memelihara bumi.
Menjawab Sisi Alkitabiah Pelayanan Daring: Refleksi Surat Filipi Joseph Christ Santo; David Christian
Angelion Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v2i2.228

Abstract

Peristiwa pandemi Covid-19 yang merebak pada tahun 2020 secara tidak langsung telah mendorong penduduk bumi termasuk orang Kristen memasuki Era Masyarakat 5.0 melalui pemanfaatan ruang digital. Sebagian gereja di Indonesia pun beralih dari ibadah tatap muka langsung menjadi ibadah daring, ada yang bersifat sementara selama awal pandemi dan ada yang masih meneruskan sampai saat ini. Tidak semua orang Kristen bisa menerima dengan sepenuh hati cara ibadah seperti ini, terutama mereka yang meragukan sisi alkitabiahnya. Tulisan ini dibuat untuk menjawab pertanyaan apakah ibadah daring dapat diterima secara Alkitabiah. Melalui metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan hermeneutika, ditemukan prinsip-prinsip yang tertuang dalam surat Filipi. Prinsip-prinsip tersebut menunjukkan bahwa keterpisahan secara jarak antara Paulus dengan jemaat Filipi tidak menjadikan halangan bagi Paulus untuk menggembalakan jemaat Filipi melalui media surat yang berisi pengajaran, nasihat, dan teguran; adapun media yang berkembang pada saat ini dan dapat digunakan untuk penggembalaan adalah internet.
Tantangan Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti pada Era Pandemi Covid-19: Studi Kasus Kelas Generation For Christ Lembang – Bandung Barat Gery Altobely Seroh; Agus Nugroho
Angelion Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v2i2.192

Abstract

The learning process for Christian Religion & Morals Education (PAK & BP) in Christian minority areas is very different from Christian majority areas. There are many challenges and obstacles faced in the face-to-face learning process, especially in Christian minority areas. In addition to the small number of students, several factors such as; the unavailability of a schedule for religious lessons, unavailable classrooms, perceptions of religious values (marks) can be obtained from the church, lack of response from the school, the absence of adequate teacher availability resulting in one teacher or volunteer have to teach many schools with various classes that must be put together in one day, had become challenges in the PAK & BP learning process. Entering the era of the COVID-19 pandemic, which requires learning to take place online, creates a new challenge, namely learning must go online, making the challenges of the learning process more complicated. This is what makes the author want to give an overview of what the challenges faced in learning PAK & BP are. The use of the survey method in this paper is expected to provide an overview of these challenges and is also expected to provide practical solutions or alternatives that can be used in the PAK & BP learning process.Proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK & BP) di daerah minoritas Kristen sangat jauh berbeda dengan daerah mayoritas Kristen.  Banyak tantangan dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran secara tatap muka khususnya di daerah minoritas Kristen.  Selain karena jumlah siswa yang sedikit, beberapa faktor seperti tidak tersedianya jadwal untuk pelajaran agama, ruang kelas tidak tersedia, persepsi tentang nilai agama bisa diberi dari gereja, respon dari sekolah yang kurang, tidak adanya ketersediaan guru pengajar yang memadai sehingga  mengakibatkan satu guru atau relawan pengajar harus mengajar banyak sekolah dengan beragam kelas yang harus disatukan dalam satu hari, menjadi tantangan-tantangan tersendiri dalam proses pembelajaran PAK & BP.  Memasuki era pandemi Covid-19 yang mengharuskan pembelajaran dilangsungkan secara online membuat terciptanya tantangan baru yaitu pembelajaran harus melalui daring sehingga membuat tantangan proses pembelajaran semakin rumit.  Hal inilah yang membuat penulis ingin memberi gambaran tentang seperti apa tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran PAK & BP.  Penggunaan metode survei dalam penulisan ini diharapkan bisa memberi gambaran tentang tantangan-tantangan tersebut dan juga diharapkan dapat memberikan solusi atau alternatif praktis yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran PAK & BP.
Akomodasi Filsafat Pragmatisme dalam Pendidikan Agama Kristen untuk Menjawab Tantangan Pembelajaran di Era Digital Ramses Simanjuntak; Bakhoh Jatmiko; Anthoneta Ratu Pa; Hadi Siswoyo; Albert Yusuf Langke
Angelion Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v2i2.200

Abstract

The spirit of society 5.0 era demands the mastery and utilization of technology along with digital literation in every area of life. This development and challenges also occur in the education sector. A similar challenge is wrestled by Christian Education (CE) to be relevant knowledge within this era. CE must improve itself amid limitations within it. What innovations can be made to make CE relevant and fit to answer the needs of this digital era? This research aims to integrate positive contributions of pragmatism education philosophy toward CE in answering the needs of this era. The pragmatism thinking emphasizes practice and relevant learning outcomes as well as applicative skills. CE needs this utility in the learning process within this pragmatic era. This research applied a qualitative descriptive method with a literature research approach. The founding of this research is a proposal of accommodation of pragmatism philosophy toward CE using project based learning, collaborative learning, and creative problem solving learning approach.Era digital merupakan perkembangan peradaban yang tidak mungkin dihindari. Perkembangan teknologi dan digitalisasi berbasis internet telah memberikan kontribusi signifikan di dalam dunia pendidikan. Sebagaimana semangat society 5.0 yang menekankan kegunaan teknologi dan keilmuan bagi kebaikan manusia, dunia pendidikan secara khusus dalam Pendidikan Agama Kristen (PAK) harus ikut berbenah diri ditengah keterbatasan dan ketertinggalan yang dihadapi. Inovasi apa yang dapat dilakukan guna membuat keilmuan ini tetap releven dan menjawab kebutuhan di era digital ini? Pemikiran pragmatisme yang menekankan pada capaian pembelajaran yang praktis, relevan, dan berorientasi pada keterampilan aplikatif (utilitas) adalah hal yang diperlukan di dalam konteks PAK di dalam proses pembelajaran di era pragmatis ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan obyek penelitian atau pengumulan data yang bersifat kepustakaan. Kajian di dalam penelitian ini mengusulkan akomodasi filsafat pragmatism di dalam PAK dengan pendekatan pembelajaran yang berupa project based learning, collaborative learning, dan creative problem solving.
Retraksi: Keterampilan Mengajar Guru PAK Sebagai Faktor dalam Menumbuhkan Minat Belajar Siswa di Kelas Adi Suhenra Sigiro
Angelion Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v2i2.197

Abstract

Artikel telah ditarik kembali oleh penulis karena telah terjadi submit ganda.
Pandangan dan Sikap Nabi Habakuk dalam Masa Sulit Menurut Kitab Habakuk Foeng Wie Sien; Sigit Ani Saputro; Joseph Christ Santo
Angelion Vol 3, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v3i1.316

Abstract

Everyone faces difficult times all the time according to the times. In suffering and trouble often arise questions, cries and complaints to God. How much longer Lord? Where is your justice? The author takes the book of Habakkuk which teaches today's believers to be a guide to face difficult times. This study aims to determine the views and attitudes of the prophet when facing difficult times can be an example that can be applied in everyday life for believers today. The name Habakkuk means one who hugs or embraces. In accordance with the meaning of his name, he is someone who embraces, embraces God and dares to argue to get answers to his questions, screams and complaints until he gets answers. Allah's answer made the prophet's faith strong and at the end of his sentence, the prophet said that it was precisely through this struggle that Allah made the prophet strong, like the feet of a deer that trod on the hills.Setiap orang menghadapi masa sulit sepanjang masa sesuai perkembangan zaman. Dalam penderitaan dan masalah sering muncul pertanyaan, teriakan dan pengaduan kepada Allah. Berapa lama lagi Tuhan? Di manakah keadilan-Mu? Penulis mengambil kitab Habakuk yang mengajarkan bagi orang percaya masa kini untuk menjadi pedoman menghadapi masa sulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan dan sikap nabi ketika menghadapi masa sulit dapat menjadi teladan yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi orang percaya zaman sekarang. Nama Habakuk memiliki arti yaitu orang yang memeluk atau merangkul. Sesuai dengan arti namanya, dia adalah seorang yang memeluk, merangkul kepada Allah dan berani berdebat untuk mendapat jawaban atas pertanyaan, teriakan dan pengaduannya sampai mendapatkan jawaban. Jawaban Allah yang membuat iman nabi kokoh dan di akhir kalimatnya, nabi mengatakan justru melalui pergumulan ini Allah menjadikan nabi kuat, bagaikan kaki rusa yang berjejak di bukit-bukit.
Interkoneksi antara Anak Muda, Usaha Mencari Pasangan dan Pendampingan Pastoral Friendly Simbolon
Angelion Vol 3, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v3i1.314

Abstract

Bagi sebagian anak muda, mencari pasangan adalah hal yang sulit. Banyak faktor yang mengakibatkan kondisi ini terjadi. Kurang memiliki rasa percaya diri, terlalu memilih, dan kepribadian yang introvert. Perlu sebuah metode pendampingan yang cocok dengan pola pikir anak muda agar mereka tidak salah mencari pasangan hidup. Metodologi yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan studi literatur untuk mendapatkan model praktis pendampingan yang diperlukan oleh anak muda. Hasilnya adalah pendampingan yang diperlukan kepada anak muda agar mereka mendapatkan pasangan hidup yang benar adalah dengan menggunakan metode pendampingan konseling. Pendekatan pendampingan ini  dilakukan dengan membangun dan mengelola hubungan dengan Anak Muda, mengenal mereka satu sama lain sambil menetapkan ekspektasi mereka.