Keberadaan depot air minum isi ulang terus meningkat, hal ini sejalan dengan dinamika keperluan masyarakat terhadap air minum yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi. Salah satu syarat kualitas air minum secara kimiawi adalah batasan kandungan nitrat dan nitrit. Menurut PP No. 20 Tahun 1990 kadar maksimum untuk nitrat 10 mg/l dan nitrit 1 mg/l.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nitrat dan nitrit dalam air minum isi ulang dapat dianalisis dengan pereaksi Gries serta mengetahui kandungan nitrat dan nitrit dalam air minum isi ulang di daerah Cibiru, Bandung. Nitrit dalam suasana asam akan bereaksi dengan sulfanilamid dan naftil etilendiamin dihidroklorida membentuk senyawa azo yang berwarna merah keunguan yang dapat menyerap pada l 535 nm. Sedangkan analisis nitrat didasarkan pada reaksi reduksi nitrat menjadi nitrit oleh granul Zn dan nitrit yang terbentuk bereaksi dengan pereaksi yang sama. Dari hasil penelitian diperoleh linieritas yang baik dengan nilai r = 0,998, BD 0,09 bpj dan BK 0,29 bpj untuk nitrit, sedangkan untuk nitrat menunjukan nilai r = 0,998, BD 1,62 bpj, dan BK 5,39 bpj. Nilai akurasi dan presisi nitrit menunjukan nilai perolehan kembali 99,9% dengan koefisien variasi 2,6%, sedangkan untuk nitrat menunjukan nilai perolehan kembali 99,7% dengan koefisien variasi 2,7%. Hasil pengukuran sampel diperoleh kadar tertinggi nitrit (0,49 bpj) dan nitrat (7,60 bpj) yaitu pada sampel ke-10. Pereaksi gries dapat digunakan untuk analisis nitrat dan nitrit dalam air minum isi ulang serta semua sampel yang dianalisis mengandung nitrat dan nitrit tetapi tidak melebihi ambang batas yang telah ditentukan.