Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERFORMA BUKAAN SELUBUNG FASAD RUMAH PANGGUNG VERNAKULAR TERHADAP KENYAMANAN TERMAL PENGHUNI Atik Prihatiningrum; Panji Anom Ramawangsa
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i2.910

Abstract

Abstract: Thermal conditions in buildings in residential houses include temperature, humidity, and wind speed that enter the dwelling which is influenced by the area of the openings in the facade of the building. Seeing the existing problems, the purpose of this research is to investigate the performance of the facade cladding on the Rejang tribal stilt houses using the software simulation method. This is done to obtain the thermal value for the occupants of the stilt house so that several factors are obtained that affect the quality of the thermal value in the space in the stilt house. The research methodology is divided into several stages, namely collecting data on room temperature, air humidity, and wind speed in the house that is the object of research, and data analysis using Google Sketchup Sefaira software and the Center For The Built Environment (CBE). The results obtained are that the thermal comfort conditions of the occupants of the house have a variety of sensations that are influenced by the activities of the occupants and the type of clothing. In addition, the condition of the openings on the windows and doors of the stilt houses and the orientation of the building to the path of the sun affect the indoor temperature conditions, humidity, and wind speed flowing into the room.Abstrak: Kondisi termal di dalam bangunan pada rumah tinggal meliputi suhu, kelembaban, dan kecepatan angin yang masuk ke dalam rumah tinggal dipengaruhi oleh luas bukaan yang ada di selubung fasad bangunan. Melihat permasalahan kondisi eksisting yang ada, maka tujuan penelitian ini untuk menelusuri performa selubung fasad pada rumah panggung suku Rejang dengan menggunakan metode simulasi software.  Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai termal pada penghuni rumah panggung sehingga didapatkan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas nilai termal pada ruang dalam rumah panggung.  Metodologi penelitian terbagi dari beberapa tahap, yaitu pengumpulan data suhu ruang, kelembaban udara, dan kecepatan angin di dalam rumah yang menjadi objek penelitian, dan analisis data dengan menggunakan software Google Sketchup Sefaira dan Center For The Built Environment (CBE). Hasil yang didapatkan adalah kondisi kenyamanan termal penghuni rumah memiliki ragam sensasi yang dipengaruhi oleh aktifitas penghuni dan jenis pakaian. Selain itu kondisi bukaan pada jendela dan pintu rumah panggung serta orientasi bangunan terhadap jalur lintas matahari mempengaruhi kondisi suhu ruang dalam, kelembaban udara, dan kecepatan angin yang mengalir ke dalam ruangan.
SOCIAL DISTANCING : POTENSI SPLIT LEVEL PADA RUANG ANJUANG DAN GELIGEI SEBAGAI RUANG SEHAT Panji Anom Ramawangsa; Atik Prihatiningrum; Makmun Reza Razali
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v5i2.607

Abstract

Abstract: The space requirement in a residential house is one of the indicators in the comfort of living in a residential house, but currently there are still spaces in simple houses that have a small size due to the small size of the land. The house of the Rejang tribe and the house of the Minangkabau tribe in Sumatra have great potential in the development of modern housing. Split level is the concept of adding space above the floor of the building in a limited space that can be used in such a way. This study identifies the elements of space in the space of the geligei and anjuang to be part of the needs of a house that has limited space. qualitative descriptive method by conducting a survey of the phenomena that occur in the field by analyzing the factors presented and the data analysis method is done by filtering field data based on function and form, then synthesized with guidelines in building a healthy house. The results obtained by the Geligei and Anjuang rooms meet the requirements in terms of the minimum criteria that must be owned by a healthy space, both the dimensions of the space and the layout of the space and the two rooms have the same function as a territory area.Abstrak: Kebutuhan ruang pada rumah hunian menjadi salah satu indikator dalam kenyamanan tinggal di rumah tinggal, namun saat ini masih dijumpai ruang pada rumah tinggal sederhana yang memiliki ukuran yang kecil akibat ukuran lahan yang kecil. Rumah suku rejang dan rumah gadang suku Minangkabau yang ada di Sumatera memiliki potensi yang besar dalam pengembangan hunian modern. Split level merupakan konsep penambahan ruang diatas lantai bangunan pada luas ruang yang terbatas yang yang dapat difungsikan sedemikian rupa serta sebagai ruang social distancing. Penelitian ini mengidentifikasi elemen ruang dalam pada ruang geligei dan anjuang menjadi bagian kebutuhan pada rumah tinggal yang memiliki keterbatasan ruang . metode deskriptif kualitatif dengan melakukan survey terhadap fenomena yang terjadi di lapangan dengan cara menganalisa faktor-faktor yang di saji dan metode analisa data dilakukan dengan menyaring data dilapangan berdasarkan fungsi dan bentuk, kemudian disintesa dengan panduan dalam membangun rumah sehat. Hasil yang didapat ruang geligei dan anjuang memenuhi syarat ditinjau dari kriteria minimal yang harus dimiliki ruang sehat, baik dimensi ruang maupun tata letak ruang serta kedua ruang memiliki kesamaan fungsi sebagai area teritori.
KAJIAN AKSESBILITAS KAWASAN MIKRO PADA PERENCANAAN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS BENGKULU Samsul Bahri; Panji Anom Ramawangsa; Atik Prihatiningrum; Debby Seftyarizki
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Juli 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i2.926

Abstract

Abtract: Bengkulu University Hospital (UNIB Hospital) in the current time, the building has not been built physically. From the location of the building footprint and the fairly dense circulation path, we found problems in the form of an inappropriate accessibility pattern to be used as the main access route to enter the hospital area. The purpose of the study was to obtain data on the condition of the circulation path around the construction site of the UNIB Hospital. The approach consists of regional data collection and analysis using the concept of accessibility. Data analysis begins by examining the condition of vehicle circulation around the site and surrounding buildings and analyzing accessibility with the software space syntax. The results showed that 98% of respondents thought this area needed to reorganize. The results of the analysis of software space syntax on micro-accessibility in the UNIB Hospital area along the main route in front of the site, the integration value is high with a red view. In the current vehicle path surrounding the site, the integration value is knowing the yellow color. The behind area has a low integration value with a green color update. Mainline connectivity in front of the tread is high with red color options. Several connectivity lines in the site area have a blue color pattern with low connectivity.Abstrak: Rumah Sakit Universitas Bengkulu (RS UNIB) Kondisi saat ini, bentuk fisik bangunan dan kawasan belum dibangun. Ditinjau dari lokasi tapak bangunan dan jalur sirkulasi yang cukup padat, ditemukan permasalahan berupa pola aksesibilitas yang belum tepat untuk digunakan sebagai akses jalur utama untuk masuk ke dalam kawasan rumah sakit. Tujuan   penelitian  adalah mendapatkan data terukur kondisi jalur sirkulasi di sekitar lokasi pembangunan RS UNIB. Pendekatan penelitian terdiri dari pengumpulan data kawasan dan analisis dengan menggunakan konsep aksesbilitas.  Analisis data dimulai dengan menelaah kondisi sirkulasi kendaraan disekitar tapak dan bangunan sekitar serta analisis aksesbilitas dengan software space syntax. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 98% reponden berpendapat kawasan yang akan dibangun RS UNIB perlu ditata kembali. Hasil analisis software space syntax  terhadap aksesbilitas mikro pada kawasan RS UNIB di sepanjang jalur utama di depan tapak, nilai integrasi adalah tinggi dengan identifikasi warna merah. Pada jalur kendaraan eksisting yang mengelilingi site, nilai integrasi adalah sedang dengan identifikasi warna kuning. Area belakang kawasan memiliki nilai integrasi rendah dengan identifikasi warna hijau. Konektifitas  jalur utama di depan tapak adalah tinggi dengan identifikasi warna merah. Beberapa jalur konektifitas di kawasan tapak memiliki identifikasi corak warna biru dengan konektifitas yang rendah.
INTERPRETASI RUPA BERENDO PADA RUMAH PANGGUNG MELAYU – REJANG DI KOTA BENGKULU Panji Anom Ramawangsa; Atik Prihatiningrum
NALARs Vol 22, No 1 (2023): NALARs Volume 22 Nomor 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.22.1.27-34

Abstract

ABSTRAK. Rumah menjadi kebutuhan primer sebagai tempat berlindung serta membina dalam keluarga. Mayoritas rumah panggung Melayu-Rejang di kota Bengkulu memiliki teras dengan nama lokal yaitu berendo. Berendo difungsikan sebagai tempat interaksi penghuni rumah dengan tetangga sekitar serta bersifat multifungsi untuk kegiatan lain yang dibutuhkan oleh pemilik rumah. Tujuan penelitian ini adalah menjadi pengembangan pendidikan budaya lokal di Bengkulu terutama pengetahuan arsitektur nusantara yang telah bertahan eksistensinya hingga sekarang. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan cara observasi di kota Bengkulu. Pengumpulan data menggunakan alat Geographic Information System (GIS) untuk mendapatkan informasi yang akan dituangkan ke dalam bentuk peta. Hasil penelitian ini didapatkan yaitu jumlah berendo panggung kombinasi kayu dan beton tipe 1 sebanyak 15 unit rumah, berendo panggung kombinasi kayu dan beton tipe 1 sebanyak 47 unit rumah, berendo panggung kayu dengan tangga tengah sebanyak 21 unit, berendo panggung kombinasi kayu dan beton tipe 3 sebanyak 29 unit rumah, berendo panggung kombinasi kayu dan beton tipe 4 sebanyak 30 unit rumah, berendo panggung kayu sebanyak 18 unit rumah. Kesimpulan di dapat yaitu rupa bentuk berendo di rumah panggung Melayu-Rejang kota Bengkulu memiliki aneka ragam bentuk yang dipengaruhi oleh minat dan keinginan oleh pemilik rumah. Kata kunci: Bengkulu, berendo, Melayu – Rejang, vernakular ABSTRACT. The house is a primary need for shelter and fostering in the family. Most Malay-Rejang stilt houses in Bengkulu city have a terrace with a local name, namely Berendo. Berendo functioned as a place of interaction between residents of the house with neighbors and is multifunctional for other activities needed by the homeowner. This research aims to develop local cultural education in Bengkulu, especially knowledge of archipelago architecture, which has survived its existence until now. The method used is a descriptive analysis using observation in the city of Bengkulu, collecting data using Geographic Information System (GIS) tools to obtain information that will be poured into map form. The results of this study received the number of stage combinations of wood and concrete type 1 as many as 15 units of houses, stage combinations of wood and concrete type 1 as many as 47 units of houses, as many as 21 units of wooden stilts with a central staircase, stage combinations of wood and concrete type 3 as many as 29 units of houses, 30 units of wooden and concrete stilt combinations of type 4, 18 units of wooden stilts. The conclusion obtained is that the shape of the Berendo in the Malay-Rejang stilt house in Bengkulu city has various forms which are influenced by the interests and desires of the homeowner. Keywords: Bengkulu, berendo, Melayu – Rejang, vernacular
KONSEP DESAIN PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA PALAK SIRING, KABUPATEN BENGKULU UTARA Panji Anom Ramawangsa
ALUR :Jurnal Arsitektur Vol 3 No 2 (2020): September 2020
Publisher : Unika Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.307 KB) | DOI: 10.54367/alur.v3i2.662

Abstract

Artikel ini berisi tentang konsep desain pengembangan kawasan strategis pariwisata Palak Siring. Metode penelitian yang digunakan dengan metode deskriptif yang digunakan dalam kegiatan program pengembangan kepariwisataan di Palak Siring dengan pendekatan secara kualitatif. Strategi pengembangan melalui potensi ruang dan fungsi yaitu mengoptimalkan kegiatan wisata berdasarkan fungsi-fungsi dari masing-masing wilayah bagian kawasan wisata dengan cara membuat konsep citra konsep yang berbeda pada tiap zona kawasan yang di integrasikan dengan jalur sirkulasi untuk menyatukan beberapa zona berbeda menjadi kesatuan kawasan. Hasil yang di dapat adalah integrasi ruang pada kawasan Palak Siring dapat  menyatukan zona 1, zona 2 dan zona 3 menjadi 1 (satu) kawasan yang solid.
PEMETAAN RUTE WISATA PARTISIPATIF : SINERGI PENGUATAN KAPASITAS POKDARWIS DAN PROMOSI WISATA KELURAHAN KEMUMU, BENGKULU UTARA Panji Anom Ramawangsa; Atik Prihatiningrum
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 4 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i4.1179-1187

Abstract

Kelurahan Kemumu lekat dengan adat istiadat dan budaya Jawa karena sebagian besar masyarakat yang bermukim di Kelurahan Kemumu sejak 1935 berasal dari Banyumas dan sekitarnya. Berdasarkan observasi awal ditemukan beberapa permasalahan seperti belum adanya rute kegiatan wisata yang terintegrasi antar atraksi wisata, belum adanya pemetaan data potensi budaya dan sosial kehidupan masyarakat yang berpotensi menjadi atraksi wisata yang terintegrasi dengan atraksi wisata alam yang telah dikenal, perlu adanya pengoptimalan keterlibatan masyarakat terkait pengelolaan destinasi wisata serta beberapa produk dan kegiatan yang berpotensi atraksi wisata seperti tata kehidupan, cara bertani, produk lokal seperti produk anyaman bambu, dan produk kuliner lokal khas Banyumas seperti grontol, cenil, cimplung, gatot, tiwul yang hanya dapat dijumpai di Pasar Selasa Kemumu. Pemetaan potensi atraksi wisata dengan pendekatan partisipatif sangat perlu dilakukan secara partisipatif sehingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode sosialisasi dan simulasi pengenalan pemetaan partisipatif serta pendampingan pemetaan rute wisata untuk peningkatan kapasitas pokdarwis di Kelurahan Kemumu. Hasil yang didapat dari kegiatan pemetaan rute wisata partisipatif adalah leaflet wisata dan peta kelurahan ukuran A1 untuk dipergunakan sebagai pihak terkait untuk mempromosikan wisata lokal.
PEMBUATAN KERIPIK DARI BATANG POHON PISANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA GINDOSULI dwi oktavallyan saputri; Rafli Bernaldi; Atik Prihatiningrum; Panji Anom Ramawangsa
Archipelago Vol 3, No 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : IAIN Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/arc.v3i2.857

Abstract

Pohon pisang menjadi suatu tanaman yang banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Selain buahnya, bagian seperti bonggol, batang, dan daunnya juga memiliki banyak manfaat. Di Indonesia sendiri pemanfaatan batang pohon pisang masih jarang dilakukan dikarenakan keterbatasan pengetahuan pada pemanfaatan yang bisa didapatkan dari hasil pengolahan batang tersebut. Batang pohon pisang dapat diolah menjadi keripik yang lezat dan dapat menjadi peluang usaha bisnis. Program kegiatan KKN ini dilaksanakan di Desa Gindosuli, Kecamatan Bunga Mas, Kabupaten Bengkulu Selatan. Pelaksanakan kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan atau sosialisasi baik dengan membuat video tutorial maupun dengan mengumpulkan warga sekitar. Diharapkan dengan program pembuatan keripik dari batang pisang ini dapat meningkatkan minat masyarakat Desa Gindosuli, Kecamatan Bunga Mas, Kabupaten Bengkulu Selatan dalam pemanfaatan bagian dari pohon pisang ini.