Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Respon pemberian pupuk organik cair dan pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) Abdullah Abdullah; Elli Afrida; Fuad Balatif
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 3 (2021): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v9i3.4974

Abstract

Sawi merupakan komoditas yang memiliki nilai komersial dan prospek yang baik. Ditinjau dari aspek klimatologi, aspek teknis, ekonomis serta sosial juga sangat memungkinkan untuk diusahakan di Indonesia. Penelitian dilaksanakan di Lahan Balai Benih Induk (BIH) Medan Johor yang terletak pada ketingian ± 25 m dpl dengan topografi datar. Penelitian dilaksanakan pada Oktober sampai Desember 2021. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan tiga ulangan dan dua faktor perlakuan, yaitu dosis pupuk urea dan konsentrasi pupuk organic cair (POC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk urea 200 kg/ha mampu memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau terbaik dibandingkan perlakuan tanpa pupuk urea dan urea 100 kg/ha. Aplikasi POC dengan konsentrasi 30 mL/L air hanya mampu memberikan pengaruh nyata terhadap bobot tanaman sawi hijau perplot. Sedangkan interaksi antara kedua perlakuan belum mampu memberikan pengaruh nyata terhadap semua variabel yang diamati.
Respons Pertumbuhan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L Merr) Terhadap Penggunaan Pupuk Kompos dan Urea Elli Afrida Lubis; Lisdayani; Putri Mustika Sari
Jurnal Pertanian Tropik Vol. 6 No. 1 (2019): JURNAL PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.178 KB) | DOI: 10.32734/jpt.v6i1.3048

Abstract

Pemupukan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Pupuk kompos merupakan pupuk organik yang diberikan kedalam tanah dapat meningkatkan unsur hara baik makro maupun mikro. Selain pemberian pupuk kompos dapat juga ditambahkan pemberian pupuk urea (sebagai pupuk anorganik) yang dapat memberikan unsur hara N bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan dosis pupuk (kompos dan pupuk urea) dengan varietas terhadap pertumbuhan tanaman kedelai, serta menentukan varietas unggul yang terbaik terhadap pertumbuhan kedelai. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial, dengan factor 1 dosis pupuk, D0: kontrol, D1:kompos 5ton/ha, D2 :kompos 10 ton/ha, D3: urea 25 kg/ha, dan D4 : urea 50 Kg/ha. Faktor 2 yaitu varietas dengan V1 : Varietas Anjasmoro dan V2 : varietas grobogan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos dan pupuk urea dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kedelai, dan juga mempercepat umur berbunga tanaman kedelai. Varietas grobogan memiliki umur berbunga paling cepat yaitu 32.33 hari dibandingkan dengan varietas anjasmoro. Peran pupuk kompos dan urea dalam penelitian meningkatkan unsur N tersedia bagi tanaman
Response Growth and Development of Gambas Plant (Luffa acutangula L.Roxb) to Application of Manure and Trichoderma koningii Elli Afrida Lubis; Muhammad Rizwan
Jurnal Pertanian Tropik Vol. 8 No. 3 (2021): Jurnal Pertanian Tropik
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.084 KB) | DOI: 10.32734/jpt.v8i3.8525

Abstract

Gambas is a plant that has several advantages. It contains protein, fat, carbohydrate, fiber and sugar which make it beneficial for people who consume it. In order to increase growth and production, fertilizer plays an important role in supplying the minerals or nutrients needed by plants. Manure, which is a mixture of solid dung, urine, and (plant) food waste, plays a very important role as a food source for soil organisms. Due to the various benefits and high economic value of the gambas plant, numerous efforts have been made to increase productivity and suppress the growth of pathogens that can interfere with gambas growth, one of which is the use of biological agents. The biological agents commonly used are from the fungi group. Trichoderma harzianum is one type of fungi that can be used as a biological agent. This study used a factorial group design consisting of two factors, with a 4x3 factorial pattern and 3 replications. The factors studied included types of manure and doses of Trichoderma fertilizer, which consisted of 12 levels, namely K0= control (un-fertilizer), K1= Goat Manure (2 kg/plot), K2= Chicken Manure (2 kg/plot), K3= Cow Manure (2 kg/plot), while the Trichoderma Fertilizer Factor (M) consisted of 3 levels, namely M0= Control, M1= Trichoderma (5 g/plot), M2= Trichoderma (10 g/plot). The results showed that the application of manure and Trichoderma koningii fertilizer had a significant effect on plant height, number of leaves and fruit weight of the sample/plot, which indicates that the application of both types of fertilizers can increase the content of organic matter in the soil.
APLIKASI KONSORSIUM BAKTERI PENAMBAT NITROGEN DAN PELARUT FOSFAT UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN JAGUNG (Zea mays) Fandi Hidayat; Zulham Sembiring; Elli Afrida; Fuad Balatif
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.359 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.2.8

Abstract

Maize (Zea mays) is one of the major crops and widely grown in Indonesia. On average, current maize yields are still below its potential. Thus, it needs to increase by good agricultural practices such as applying biofertilizer, which consists of beneficial bacteria. This research was aimed to find out the impact of the bacterial consortium of nitrogen-fixing bacteria (BPN) and phosphate solubilizing bacteria (BPF) on the maize growth. The study was conducted in the greenhouse and arranged in a completely randomized design (CRD) with treatments, i.e.: (1) negative control (no inorganic fertilizer and BPN-BPF); (2) positive control (100% inorganic fertilizer); (3) only BPN-BPF applied (no inorganic fertilizer); (4) 75% inorganic fertilizer + BPN-BPF; and (5) 50% inorganic fertilizer + BPN-BPF. The results revealed that the consortium of nitrogen-fixing bacteria and phosphate solubilizing bacteria significantly improved certain soil chemical properties, such as C-organic, cation exchange capacity (CEC), and the availability of nitrogen and phosphorus in the soil. Besides, the consortium of BPN and BPF also increased the maize growth and total biomass up to 19%. Further, a consortium of BPN and BPF increased the fertilizer efficiency by reducing the dosage of inorganic fertilizer up to 50%.
Pengaruh Pemberian Corynebakterium dalam Pencegahan Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L) Elli Afrida; Fuad Balatif
All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Vol 2, No 1: Maret 2022
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/afosj-las.v2i1.175

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan komposisi, dan teknik aplikasi Corynebacterium terbaik dalam mengendalikan penyakit layu fusarium serta dapat meningkatkan hasil tanaman cabai merah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pematang Pelintahan Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai, dengan ketinggian tempat ± 7-13 meter di atas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2020 sampai Agustus 2020. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial yaitu Faktor Pemberian Corynebacterium terdiri dari 4 taraf : C0 = 0 ml/l air, C1 = 5 ml/l air, C2 = 7,5 ml/l air, C3 = 10 ml/l air. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase daya hambat, persentase penyakit layu fusarium dan persentase penyakit antraknosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian Corynebacterium berpengaruh nyata terhadap persentase daya hambat layu fusarium, persentase penyakit layu fusarium, persentase penyakit antraknosa. Perlakuan pemberian Corynebacterium terbaik diperoleh pada perlakuan 10 ml/l air.
Pelatihan Pembuatan Karya Seni Ciri Khas Tempat Wisata dan Cara Pemasarannya Fatin Nadifa br Tarigan; Ramadha Yanti Parinduri; Yusri Yusri; R.Juli Moertiono; Elli Afrida; Muhammad Ilham
Journal Liaison Academia and Society Vol 2, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.458 KB) | DOI: 10.58939/j-las.v2i1.212

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi Ibu Rumah Tangga di Daerah Kawasan Wisata Pantai Cermin dengan cara melatih membuat karya seni merajut dengan mengunggulkan ciri khas daerah dan cara pemasarannya. Pelaksanaan kegiatan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT) yang terdiri dari 4 tahapan yakni pembentukan kelompok, pemberian tugas, pembangunan ide dan kreasi yang dipandu oleh tim pengabdi, dan penilaian produk berdasarkan respon pasar. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh Ibu Rumah Tangga selaku mitra. Kerajinan merajut berhasil terjual sebanyak 18 dari 45 barang melalui Souvenir Shop di lokasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dan Media Sosial dengan keuntungan rata – rata sebesar 25% dari harga modal. Namun, pemasaran melalui E-Commerce belum menunjukkan hasil. Kreasi yang tercipta berupa kerajinan rajut tangan yang dibentuk menjadi berbagai macam benda seperti gantungan kunci, konektor masker, dan tas. Secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan dapat memberikan peluang usaha baru bagi Ibu Rumah Tangga di sekitar daerah kawasan wisata. Sementara untuk meningkatkan hasil penjualan terutama melalui media E-Commerce, diperlukan pelatihan strategi pemasaran kembali di masa mendatang.Kata Kunci: karya seni, tempat wisata, pemasaran, merajut