Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pertambangan

PENGARUH UKURAN PARTIKEL PADA PROSES PENINGKATAN KADAR DAN PEROLEHAN BIJIH BESI BONTOCANI MENGGUNAKAN DRY INTENSITY DRUM MAGNETIC SEPARATOR Muhammad Idris Juradi; Emi Prasetyawati Umar; Alimuddin .; Sitti Ratmi Nurhawaisyah; Suriyanto Bakri; Mubdiana Arifin
Jurnal Pertambangan Vol 5 No 4 (2021): November 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jp.v5i4.328

Abstract

Ketersediaan bijih besi daerah Bontocani Kabupaten Bone belum dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Hal tersebut dipengaruhi oleh nilai kadar yang masih cukup rendah sehingga perlunya dilakukan peningkatan kadar bijih besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar bijih besi daerah Bontocani dengan XRF dan XRD serta mengetahui pengaruh ukuran fraksi terhadap peningkatan kadar besi dengan proses dry low intensity drum magnetic separator. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif berbasis percobaan laboratorium. Pada percobaan ini dilakukan variasi ukuran partikel -100 mesh, -150 mesh dan -200 mesh dengan kondisi percobaan intensitas magnet 0,5 T, umpan 500 gr, kecepatan putar drum 400 rpm dan waktu pemisahan 15 menit. Hasil analisis XRD (X-Ray Diffraction) mengindikasikan sampel bijih besi tersusun oleh mineral kuarsa, geotit, magnetit dan hematit sedangkan hasil analisis XRF (X-Ray Fluorescence) menunjukkan komposisi kimia bijih besi terdiri dari Fe2O3 70,098%, SiO2 18,678%, SO3 5,504%, CaO 3,389%, MnO 1,222%, CuO 0,090% dan Cr2O3 0,019%. Proses konsentrasi menggunakan magnetic separator tipe dry-low intensity drum dengan berat umpan 500 gr pada masing-masing fraksi ukuran -100 mesh, -150 mesh dan -200 mesh menghasilkan berat konsentrat 332,5 gr, 323,1 gr dan 341,5 gr dengan berat tailing 90 gr, 125,7 gr dan 30,3 gr. Kadar Fe2O3 dalam konsentrat tiap fraksi yaitu, 82,138%, 86,116% dan 90,098% dengan perolehan masing-masing 77,992%, 79,386% dan 87,787%. Berdasarkan hasil percobaan disimpulkan bahwa semakin kecil ukuran partikel, semakin meningkatkan persentase nilai kadar dan perolehan, dimana persentase kadar Fe2O3 dan perolehan yang paling optimal didapatkan pada fraksi ukuran butir -200 mesh.
STUDI PENGARUH MEDIA PENGGERUS TERHADAP NILAI P80 PADA BIJIH KROMIT Sitti Ratmi Nurhawaisyah; Nurliah Jafar; Alam Budiman Thamsi; Muhammad Idris Juradi; F. Firdaus; Suriyanto Bakri
Jurnal Pertambangan Vol 5 No 3 (2021): Agustus 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.093 KB) | DOI: 10.36706/jp.v5i3.463

Abstract

Bijih kromit merupakan salah satu bahan galian yang memiliki kekerasan tertinggi dan berpengaruh pada kemampuan tergerusnya. Semakin keras suatu mineral maka semakin sulit untuk digerus. Penggerusan merupakan proses kominusi yang menggunakan energi terbesar dan memberikan pengaruh pada karakteristik benefisiasi mineral dalam pemrosesan selanjutnya. Berhasilnya suatu proses penggerusan bergantung pada pemilihan kondisi operasi yang sesuai. Salah satu parameter operasi yang mempengaruhi kinerja penggerusan ball mill adalah media penggerusan. Oleh karena itu tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media penggerus pada proses reduksi ukuran bijih kromit yang ditinjau dari nilai P80. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu memodifikasi penggunaan media penggerus pada ball mill skala laboratorium, sehingga terdapat dua perlakuan yang berbeda pada sampel. Proses penggerusan dilakukan selama 15 menit. Pada percobaan pertama, dilakukan penggerusan menggunakan media penggerus berupa bola-bola baja dan sekat (lined). Sedangkan percobaan kedua dilakukan hanya menggunakan media penggerusan bola-bola baja, tanpa sekat (lined). Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa penggerusan dengan menggunakan dua media penggerus yaitu bola-bola baja dan sekat (lined) memberikan ukuran produk yang lebih halus dengan nilai P80 yaitu 2,888 mm dibandingkan dengan penggerusan yang menggunakan satu media penggerus yaitu 4,276 mm.