Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Basic Mining Geotechnical Training in Mining Geology Department Vocational School (SMK) Aviation Techno Makassar: Pelatihan Basic Geoteknik Tambang Jurusan Geologi Pertambangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penerbang Techno Terapan Kota Makassar Anwar, Habibie; Munir, Abd. Salam
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.485 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang328

Abstract

The main target of the Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI program for SMK Penerbang Techno Terapan is to prepare early for the ability of the students of the Mining Geology Department to be able to starter Mining Geotechnics before entering the world of work, this is related to the Geology and Mining fields in the learning process teaching in high schools. The problems experienced by partners are limitations in knowledge regarding Mining Geotechnics, especially in open mines and underground mines, with this training, it can indirectly teach students to interpret Geotechnical data in the field and assist in working neatly, planned and effective every time, so that the expected result is to facilitate knowledge and improve the quality of students in learning Mining Geotechnical training. Abstrak Program Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI kepada mitra SMK Penerbang Techno Terapan Makassar adalah mempersiapkan secara dini kemampuan para taruna-taruni Jurusan Geologi Pertambangan agar dapat menguasai Geoteknik Tambang sebelum memasuki dunia kerja, hal ini terkait dengan bidang Geologi dan Pertambangan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Permasalahan yang dialami oleh mitra yaitu keterbatasan dalam ilmu pengetahuan berkenaan Geoteknik Tambang terutama pada tambang terbuka dan tambang bawah tanah, dengan adanya pelatihan ini, secara tidak langsung dapat mengajarkan kepada taruna-taruni untuk menginterpretasikan data Geoteknik yang ada dilapangan dan membantu dalam bekerja secara rapi, terencana dan efektif setiap waktu, sehingga hasil yang diharapkan adalah memperlancar ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas para taruna-taruni dalam mempelajari dan menguasai pelatihan Geoteknik Tambang.
Basic Mining Geotechnical Training in Mining Geology Department Vocational School (SMK) Aviation Techno Makassar: Pelatihan Basic Geoteknik Tambang Jurusan Geologi Pertambangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penerbang Techno Terapan Kota Makassar Habibie Anwar; Abd. Salam Munir
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.485 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang328

Abstract

The main target of the Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI program for SMK Penerbang Techno Terapan is to prepare early for the ability of the students of the Mining Geology Department to be able to starter Mining Geotechnics before entering the world of work, this is related to the Geology and Mining fields in the learning process teaching in high schools. The problems experienced by partners are limitations in knowledge regarding Mining Geotechnics, especially in open mines and underground mines, with this training, it can indirectly teach students to interpret Geotechnical data in the field and assist in working neatly, planned and effective every time, so that the expected result is to facilitate knowledge and improve the quality of students in learning Mining Geotechnical training. Abstrak Program Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) UMI kepada mitra SMK Penerbang Techno Terapan Makassar adalah mempersiapkan secara dini kemampuan para taruna-taruni Jurusan Geologi Pertambangan agar dapat menguasai Geoteknik Tambang sebelum memasuki dunia kerja, hal ini terkait dengan bidang Geologi dan Pertambangan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Permasalahan yang dialami oleh mitra yaitu keterbatasan dalam ilmu pengetahuan berkenaan Geoteknik Tambang terutama pada tambang terbuka dan tambang bawah tanah, dengan adanya pelatihan ini, secara tidak langsung dapat mengajarkan kepada taruna-taruni untuk menginterpretasikan data Geoteknik yang ada dilapangan dan membantu dalam bekerja secara rapi, terencana dan efektif setiap waktu, sehingga hasil yang diharapkan adalah memperlancar ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas para taruna-taruni dalam mempelajari dan menguasai pelatihan Geoteknik Tambang.
PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP KEMUNCULAN MATAAIR PANAS DAERAH SULILI PINRANG SULAWESI SELATAN Emi Prasetyawati Umar; Habibie Anwar; Jamal Rauf Husain; Sitti Muharni
JURNAL GEOCELEBES Vol. 4 No. 1: April 2020
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v4i1.9542

Abstract

Kondisi dan struktur geologi suatu daerah merupakan aspek penting karena data geologi dapat memberikan informasi tentang karakteristik lapisan batuan yang berguna di dalam ilmu panas bumi. Olehnya itu, dilakukan penelitian untuk mengeksplorasi lebih detail mengenai analisis struktur geologi mata air panas dan pengaruh kemunculan mata air panas tersebut, sebagai penunjang data eksplorasi yang belum pernah diteliti sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis struktur geologi mata air panas dan mengetahui pengaruh geologi terhadap munculnya mata air panas di Daerah Sulili. Metode yang digunakan adalah metode sampling dan analisis data kekar. Struktur geologi yang terjadi pada Daerah Sulili adalah struktur kekar yang terdapat pada litologi batuan tufa. Kemunculan mata air panas diakibatkan adanya pengaruh struktur geologi berupa kekar dan sesar geser yang berkembang pada daerah tersebut.
Analisis Losses pada Pemindahan Material Lgso di Front Penambangan Bukit Hilux Menuju Stockyard Pelabuhan PT Antam UBPN Sultra Habibie Anwar; Sri Widodo; Muhammad Nur Alim; Emi Prasetyawati Umar; Dirgahayu Lantara; Arif Nurwaskito; Alam Budiman Thamsi
Jurnal Geomine Vol 7, No 3 (2019): Edisi Desember 2019
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.782 KB) | DOI: 10.33536/jg.v7i3.295

Abstract

Salah satu front penambangan yang dimiliki PT.ANTAM Tbk. UBPN SULTRA adalah Bukit Hilux. Kegiatan produksi penambangan di Bukit Hilux difokuskan pada penambangan material Low Grade Saprolith Ore (LGSO). Material LGSO adalah kelompok bijih nikel kadar rendah yang diperuntukkan untuk ekspor dengan batas kadar tertentu. Sebelum diekspor, hasil penambangan material LGSO ini diangkut menuju Stockyard Transito yang ditumpuk menjadi tumpukan Eksportable Transit Ore (ETO) kemudian dilakukan rechek sampel. Setelah hasil rechek sampel keluar, maka material LGSO tersebut diangkut menuju Stockyard Pelabuhan dan ditumpuk menjadi tumpukan  Eksportable Final Ore (EFO) yang siap untuk diekspor. Adanya tahapan pemindahan material LGSO dari front penambangan Bukit Hilux hingga ke Stockyard Pelabuhan menyebabkan losses material. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis berapa persentase losses material LGSO tersebut dan penyebab terjadinya dengan melakukan perhitungan tonase menggunakan metode survey dan ritase alat angkut yang dikalibrasikan dengan data timbangan serta pengamatan kegiatan pemindahan. Adapun losses yang dihasilkan sebesar 2,17 % untuk pemindahan dari front menuju Stockyard Transito dan 1,33 % untuk pemindahan dari Stockyard Transito menuju Stockyard Pelabuhan. Penyebab terjadinya losses antara lain adanya material yang melekat pada alat berat dan faktor dumping yang membuat sebagian material menjadi landasan.
ANALISIS SUPPLY ENERGY LISTRIK DAN SISTEM KONTRAK UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK PADA PEMBANGKIT LISTRIK KABUPATEN JENEPONTO Ade Rifaldi; Sri Widodo; Alfian Nawir; Habibie Anwar
Jurnal Geomine Vol 5, No 3 (2017): Edisi Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.027 KB) | DOI: 10.33536/jg.v5i3.140

Abstract

Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas listrik nasional sebesar 35.000 MW pada tahun 2019 mendatang. Maka dari itu penulis melakukan penelitian di salah satu pembangkit listrik tenaga uap di Sulawesi Selatan tentang supply energi listrik PLTU PT. Bosowa Energi Jeneponto ke PT. PLN (Persero). penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar energi listrik yang di supply dan kebutuhan batubara, mengetahui sistem kerja turbin, mengetahui sistem kontrak penjualan energi listrik antara PLTU PT. Bosowa Energi dan PT. PLN (Persero). Tahapan dan metode penelitian yang dilakukan yaitu persiapan administrasi, tahap pengambilan data dan tahap analisis data. Data yang diambil yaitu data primer dan sekunder setelah data terkumpul data-data tersebut dianalisis untuk menghitung besar energi listrik yang di supply dan jumlah batubara yang digunakan perhari. Total daya yang dihasilkan sebesar 128.877,37 MW, dengan rata-rata per jam sebesar 92,24 MW pada unit I dan 86,74 MW unit II dengan total energi listrik yang di supply 178,98 MW per jam, memenuhi kontrak antara PLTU dan PT. PLN (Persero). 
PENGARUH BIDANG DISKONTINU TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG – STUDI KASUS LERENG PB9S4 TAMBANG TERBUKA GRASBERG Habibie Anwar; Made Astawa Rai; Ridho Kresna Wattimena
Jurnal Geomine Vol 6, No 1 (2018): Edisi April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1256.223 KB) | DOI: 10.33536/jg.v6i1.183

Abstract

Papua merupakan salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia yang dioperasionalkan oleh PT. Freeport Indonesia. Sejak dioperasionalkan tambang terbuka Grasberg, Seringkali terjadi beberapa kali kasus longsoran yang diakibatkan oleh struktur geologi. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya beberapa tipe longsoran, faktor keamanan kestabilan lereng dan critical strength reduction factor. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu struktur geologi berupa kekar berdasarkan hasil pengamatan dan pemetaan geologi di lapangan, sifat fisik dan sifat mekanik hasil uji laboratorium di perusahaan. Lereng PB9S4 terletak di bagian barat daya (southwest) yang dikelompokkan menjadi 27 lokasi. Berdasarkan hasil proyeksi stereografis menggunakan perangkat lunak dips menunjukkan bahwa terdapat 13 lokasi kemungkinan terjadinya longsoran bidang dan longsoran baji. Hasil analisis kinematik menggunakan analisis longsoran bidang dan baji menunjukkan bahwa faktor keamanan memiliki kondisi aman. Metode elemen hingga dengan simulasi lereng model joint network Baecher dengan menggunakan perangkat lunak Phase2 menunjukkan bahwa hampir semua lereng memiliki kondisi stabil.
Karakteristik Mineraloid Opal Limbong, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan Alam Budiman Thamsi; Muhammad Aswadi; Habibie Anwar; Hasbi Bakri; Muhamad Hardin Wakila; Andi Fahdli Heriansyah
Jurnal Geomine Vol 8, No 3 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v8i3.735

Abstract

Opal is classified as gems that are scattered in several places in the world and specifically in Indonesia is located in Banten, West Java Province and in Limbong, South Sulawesi Province. Opal in Limbong, North Luwu Regency, South Sulawesi Province has never been conducted research, so researchers are interested in conducting research. This research aims to determine the classification of opal mineraloids, host rock, and know the opal mineraloid paragenesis in the Limbong area, Luwu Regency North, South Sulawesi Province. The research method is carried out sampling in the field—laboratory analysis using Petrographic analysis and XRD analysis. The results of the study in the laboratory are then processed to answer the research objectives. The results obtained by opal mineraloid carrier rocks are andesite rocks with a mineral composition consisting of plagioclase, k-feldspar, biotite, muscovite, and quartz. The microscopically visible textures are euhedral, myrmekite, radiated, colloform, and banded. Based on XRD data, the main peak is at 2 Ø: 21.62 with a price of d: 4.0626; the second peak at 2 Ø: 25.16 with a value of d: 3.5147. Another peak with low intensity and bias at 2 Ø: 65.08, with a value of d: 1.4247, is classified as opal-C.
ANALISIS PERBANDINGAN SUBSTITUSI SLAG PADA SEMEN DAN PASIR PADA CAMPURAN BETON MUTU K-225 PADA PT IMIP KABUPATEN MOROWALI PROVINSI SULAWESI TENGAH Zainul Zainul; Djamaluddin Djamaluddin; Habibie Anwar
Jurnal Geomine Vol 6, No 2 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.454 KB) | DOI: 10.33536/jg.v6i2.211

Abstract

Kawasan industri yang dibangun oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) merupakan kawasan industri terpadu berbasis pada pengelolaan nikel yang juga berisi industri turunannya yang lain yaitu stainless steel. Beton merupakan bahan bangunan yang banyak digunakan dalam membangun struktur kerja di Indonesia karena banyaknya manfaat yang diberikan seperti bahan penyusunnya mudah didapat, mudah dipasang, mampu membawa beban berat, tahan terhadap suhu tinggi, dan biaya pemeliharaan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk membuat semen. Upaya tersebut dilakukan terhadap persyaratan pemanfaatan slag dari PT Indonesia Morowali Industrial Park. Kemudian dilanjutkan dengan mengetahui perbandingan kuat tekan pada pengolahan limbah terak (slag) dengan mensubstitusi pada semen dan pasir, pada substitusi ke semen kuat tekan tertinggi berada pada substitusi terak 15% yaitu mencapai kuat tekan 24,295 MPa atau 25,34% lebih tinggi dibanding beton normal dan akan menurun kuat tekannya ketika mendapatkan substitusi lebih dari 15% sedangkan pada substitusi ke pasir akan mendapatkan kuat tekan kuat tekan tertinggi pada substitusi ke 30%, yaitu mencapai 28,956 MPa atau 49,385 lebih tinggi dibandingkan beton normal. Pada penggunaan substitusi slag ke pasir akan bertambah kuat tekannya apabila substitusi yang digunakan lebih tinggi. Jadi penggunaan slag sebagai substitusi semen dan pasir pada beton k-225 sebaiknya digunakan pada substitusi ke pasir sehingga penggunaan limbah slag lebih banyak dan memperoleh kuat tekan yang tinggi.
Analisis Kestabilan Lereng Menggunakan Metode Bishop pada Jalan Poros Maros-Bone Kilometer 84,1 Tompo Ladang Kabupaten Maros Abdul Salam Munir; Nurliah Jafar; Habibie Anwar; Muh. Ajwad; Firman Nullah Yusuf; Nur Asmiani; Antonina Pri Martireni
Jurnal Geomine Vol 9, No 2 (2021): Edisi Agustus 2021
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v9i2.952

Abstract

Lereng yang berada di jalan poros Maros-Bone memiliki kondisi massa batuan dengan pelapukan tinggi, kemiringan lereng curam, dan keberadaannya di tepi jalan yang padat dilalui kendaraan menjadikan lereng tersebut berpotensi tidak stabil. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik lereng serta menghitung faktor keamanan sehingga potensi ketidakstabilan dapat diprediksi. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil data secara langsung di lapangan yang di dalamnya dilakukan pengukuran geometri, pengukuran scanline, dan pengambilan conto, conto tersebut selanjutnya melalui tahap preparasi dan pengujian sifat material di laboratorium. Data hasil pengukuran dan pengujian diolah dengan cara perhitungan manual yang menggunakan metode Bishop Disederhanakan untuk menghitung faktor keamanan (FK). Potensi ketidakstabilan diketahui dengan membandingkan rekomendasi nilai faktor keamanan menurut SNI 8460:2017. Perhitungan metode Bishop Disederhanakan dilakukan dengan membuat irisan dan perhitungan ulang atau iterasi hingga mendapatkan nilai FK-F 0,001 serta memenuhi rekomendasi nilai faktor keamanan yang digunakan. Sifat fisik lereng penelitian, yakni bobot isi 12,4 kN/m3 dan sifat mekanik, yakni kohesi 0,6 kPa dan sudut geser dalam 30,45°. Nilai faktor keamanan didapatkan pada iterasi pertama 1,19, kedua 0,92, ketiga 0,96, dan keempat 1,26. Setelah perbandingan nilai FK dengan rekomendasi yang digunakan maka kondisi lereng pada lokasi kestabilan berpotensi tidak stabil karena berada di bawah ambang batas atau rekomendasi SNI 8460:2017. Adanya potensi ketidakstabilan pada lereng tersebut, maka peneliti merekomendasikan lereng diberi perkuatan untuk menjaga stabilitas dan mencegah deformasi pada lereng tersebut.
PENENTUAN LAPISAN AKUIFER BERDASARKAN HASIL INTERPRETASI GEOLISTRIK (TAHANAN JENIS) DI DESA NONONG PROVINSI SULAWESI TENGAH Habibie Anwar; Sri Widodo; Muhammad Nur Alim; Emi Prasetyawati Umar; Dirgahayu Lantara; Arif Nurwaskito; Alam Budiman Thamsi
Jurnal Geomine Vol 6, No 2 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.925 KB) | DOI: 10.33536/jg.v6i2.212

Abstract

Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan yang berkaitan dengan lapisan akuifer di Daerah Nonong Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah adalah metode geolistrik (tahanan jenis), dengan melakukan pengukuran tahanan jenis, analisis dan interpretasi data yang bertujuan untuk menentukan nilai resistivitas sebagai parameter dalam penentuan kedalaman, ketebalan lapisan akuifer dan penentuan lokasi yang baik untuk dilakukan pemboran. Metode geolistrik merupakan salah satu cara untuk mengetahui keberadaan akuifer, dengan menggabungkan data hasil geolistrik menggunakan konfigurasi sclumberger dan data geologi regional daerah penelitian untuk menentukan nilai tahanan jenis semu, selanjutnya diolah dengan menggunakan software Res2dinv ver. 3.53 untuk menentukan nilai tahanan jenis yang sebenarnya. Nilai resistivitas hasil inversi kemudian diinterpretasikan sebagai struktur bawah permukaan yang diperkirakan sebagai daerah prospek memiliki lapisan akuifer. Dari sembilan lintasan yang disurvei, secara umum pada daerah tersebut berpotensi mengandung air tanah, hal tersebut dapat dilihat dari nilai tahanan jenisnya yaitu 20-200 Ωm dengan kedalaman antara 20-210 meter di bawah permukaan laut dengan ketebalan rata-rata ±190 meter. Dari sembilan lintasan tersebut semua berpotensi untuk dilakukan pemboran.