Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Efektivitas Pembiayaan Agribisnis Mangga (Mangifera indica L.) (Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Studi Kasus di Desa Gemulung Tonggoh Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon) Dwirayani, Dina; Jaeroni, Akhmad
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2020.004.04.10

Abstract

Mangga selain diminati masyarakat juga sangat berpotensi memberikan peningkatan kesejahteraan kepada petani karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi (Natawidjadja, 2013). Mangga merupakan salah satu komoditas yang memberikan pendapatan daerah terbesar bagi khususnya Kabupaten Cirebon (BPS Cirebon, 2015). Sentra produksi mangga di Cirebon salah satunya terdapat di Desa Gemulung Tonggoh Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon. Penelitian Rasmikayati dkk. (2018) menunjukkan bahwa perilaku agribisnis mangga di Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon berada pada level transisi dari pertanian subsisten ke pertanian komersil. Pertanian komersil perlu didukung oleh pembiayaan Yang Tepat. Tercapainya suatu efektivitas pembiayaan dari sebuah lembaga keuangan akan berdampak positif bagi nasabah yaitu bertambahnya kesejahteraan (Peningkatan skala usaha, pendapatan, nilai aset). Program pembiayaan KUR BRI penyalurannya untuk sektor usaha kecil, umkm, sektor pertanian. Akan tetapi di daerah terdapat kesenjangan penyaluran pembiayaan khususnya pada sektor pertanian sehingga dilakukan evaluasi terkait efektivitas penyaluran pembiayaan yang dilakukan pada sektor pertanian. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengkaji efektifitas pembiayaan KUR BRI pada petani mangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 5 aspek yang dikaji yaitu pengajuan skornya 244, pencairan skornya 240, pemanfaatan skornya 155, pengembalian skornya 209 dan dampak pembiayaan skornya 222. Skor memperlihatkan bahwa 4 aspek berada pada kategori efektif dan 1 aspek berada pada kategori cukup efektif.  Pada aspek pemanfaatan pihak petugas bank kurang memberikan pembinaan dan pengawasan kepada petani setelah pinjaman diberikan. Menurut petani petugas bank hanya melakukan kunjungan pada saat survey pengajuan pinjaman. Kata Kunci : Efektivitas, Pembiayaan, Petani Mangga
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANOMALI PASAR CABAI RAWIT DI KOTA CIREBON Wachdijono Chasanah Dasuki; Akhmad Jaeroni
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 5, No 1 (2020): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v5i1.23681

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anomali pasar cabai rawit di Kota Cirebon.   Metode penelitian yang digunakan  adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik pendekatan survei.  Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja yaitu di Pasar Rakyat  Jagasatru, Pasar Kalitanjung dan Pasar Kanoman  Kota Cirebon. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Agustus  2019. Adapun populasinya yaitu pedagang cabai rawit, tomat, terasi, garam dan  bawang merah, serta petani cabai rawit di sentra produksi.  Penentuan besar sampel dilakukan secara sengaja sehingga penarikan sampel berdasarkan quota sampling, yaitu  masing-masing sebesar 30 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan instrumen analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesisnya menggunaan  program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan faktor jumlah produk, harga bawang merah, harga tomat, harga terasi, harga garam, musim dan harga input berpengaruh terhadap anomali pasar cabai rawit di pasar kota Cirebon, sedangkan secara parsial faktor jumlah produk dan harga input yang berpengaruh.  Untuk itu disarankan adanya kebijakan percabaian yang dirumuskan oleh pemerintah Kota Cirebon berdasarkan faktor yang berpengaruh secara parsial tersebut. Kata kunci: anomali, cabai rawit, kebijakan.AbstractThis study aims to determine the factors that influence the anomaly of chili market in Cirebon City. The research method used is quantitative using survey approach techniques. The research location was determined intentionally, namely the Jagasatru People's Market, Kalitanjung Market and Kanoman Market. The study was conducted in January to August 2019. The population was traders of chili, tomatoes, shrimp paste, salt and shallots, as well as farmers of chili in the production center. Determination of the size of the sample is done deliberately so that the withdrawal of the sample is based on a quota sampling, which is 30 people each. Data analysis was performed using multiple linear regression analysis instruments, data processing using the SPSS program application and hypothesis testing using the F test and T test. The results showed that the simultaneous factor of the number of products, the price of shallot, the price of tomatoes, the price of shrimp paste, the price of salt, season and input prices affect the anomaly of the chili market in the Cirebon City market, while partially the number of products and input price factors influence. For this reason, it is suggested that a policy of divorce be formulated by the Cirebon city government based on the factors that partially influence it.Keywords: anomaly, chili, policy, price 
PEMASARAN KOPI PADA ERA KE TIGA DI KABUPATEN KUNINGAN Wachdijono Wachdijono; Akhmad Jaeroni
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v7i2.5235

Abstract

Coffee marketing in the third era was marked by symptoms that led to the synergy of the subsystems in the coffee agribusiness. This study aims to describe the indicators of coffee marketing in the third era in Kuningan Regency. This research uses descriptive method. The population consists of four elements, namely: coffee farmers, coffee processors, coffee presenters and coffee consumers. The sample size was determined intentionally, namely: 60 coffee farmers, 30 coffee processors, 15 coffee presenters and 50 coffee consumers. Research time during       August–November 2020. The results of the study conclude that the marketing of coffee in the third era in Kuningan Regency has not been synergized among the subsystems so that the indicators have not been fulfilled optimally, which results in the benefits/profit opportunities that exist in coffee agribusiness that have not been obtained proportionally. For this reason, a stronger synergy is needed between the agribusiness subsystems initiated by the local Plantation Service.
Komparasi Efisiensi Pemasaran pada Skema Rantai Pasokan Bawang Merah di Kabupaten Indramayu Yayat Rahmat Hidayat; Akhmad Jaeroni; I Ketut Sukanata
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.03.4

Abstract

Tujuan utama penelitian adalah; (1) Menganalisis efisiensi ekonomi produksi usahatani bawang merah lahan pesisir Pantai Utara Kabupaten Indramayu. (2) Mendeskripsikan skema rantai pasok bawang merah yang ada di Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) menggunakan alat kuisioner dan wawancara mendalam dengan responden. Responden pada penelitian ini adalah pelaku usaha bawang merah, baik sebagai petani produsen, pelaku pemasar maupun lembaga lain, yaitu pelaku usaha sarana produksi, dan institusi pemerintah yang terkait. Metode analisis yang digunakan adalah analisis efisiensi ekonomi yaitu, efisiensi teknis untuk mengukur efisiensi penggunaan faktor produksi dan efisiensi alokatif. Efisiensi alokatif digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi harga produksi yang berlaku di pasar. Kedua, analisis manajemen rantai rantai pasok (Supply Chain Management) untuk mendeskripsikan skema rantai pasok komoditas bawang merah di lokasi penelitian. Berdasarkan data penelitian dapat didijelaskan usahatani bawang merah di lahan pesisir Kabupaten Indramayu sudah mencapai efisiensi ekonomi, baik pada aspek produksi maupun pemasaran. Pada aspek produksi, usahatani bawang merah menguntungkan dengan tingkat kelayakan sebesar (R/C) Ratio 2,65. Pada aspek pemasaran keenam skema rantai pasokan berada pada nilai di bawah 50%, artinya pemasaran bawang merah di Kabupaten Indramayu sudah efisien. Skema pemasaran yang paling efisien adalah skema kelima yaitu hanya 6,7%, sedangkan nilai efisiensi pemasaran paling besar yaitu skema pertama yaitu 13,2%.
Komparasi Efisiensi Pemasaran pada Skema Rantai Pasokan Bawang Merah di Kabupaten Indramayu Yayat Rahmat Hidayat; Akhmad Jaeroni
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.02.3

Abstract

Tujuan utama penelitian adalah; (1) Menganalisis efisiensi ekonomi produksi usahatani bawang merah lahan pesisir Pantai Utara Kabupaten Indramayu. (2) Mendeskripsikan skema rantai pasok bawang merah yang ada di Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) menggunakan alat kuisioner dan wawancara mendalam dengan responden. Responden pada penelitian ini adalah pelaku usaha bawang merah, baik sebagai petani produsen, lembaga lain, atau lembaga yang bersangkutan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis efisiensi ekonomi yaitu, analisis teknis untuk mengukur penggunaan faktor produksi dan efisiensi alokatif. Efisiensi alokatif digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi harga produksi yang berlaku di pasar. Kedua, analisis manajemen rantai pasok (Supply Chain Management ) untuk mendeskripsikan skema rantai pasok komoditas bawang merah di lokasi penelitian. Berdasarkan data penelitian dapat didijelaskan usahatani bawang merah di lahan pesisir Kabupaten Indramayu sudah mencapai efisiensi ekonomi, baik pada aspek produksi maupun pemasaran. Pada aspek produksi, usahatani bawang merah yang menguntungkan dengan tingkat kelayakan sebesar (R / C) Ratio 2,65. Pada aspek pemasaran keenam skema rantai pasokan berada pada nilai di bawah 50%, artinya pemasaran bawang merah di Kabupaten Indramayu sudah efisien. Skema pemasaran yang paling efisien adalah skema kelima yaitu 6,7%, sedangkan nilai efisiensi pemasaran paling besar yaitu skema pertama yaitu 13,2%.
SOSIALISASI ARTI PENTING DAN STRATEGI PENGUATAN MEREK KOPI LOKAL “GUNUNG CIREMAI” UNTUK MENINGKATKAN OMSET PENJUALAN Wachdijono Wachdijono; Akhmad Jaeroni
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2021): AGUSTUS
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.889 KB) | DOI: 10.30997/qh.v7i2.3388

Abstract

ABSTRACTIn fact, it shows that finding local brand coffee drinks is more difficult than non-local brands. This is related to the position of the product brand in the market. If the position is very strong, the products will still exist and be easily found everywhere. This Community Service activity aims to disseminate the importance of the brand and strategies / efforts to strengthen the local coffee product brand "Gunung Ciremai" in Cibeureum Village, Cilimus District, Kuningan Regency. The implementation methods are socialization, discussion and pre-test post-test. The result was that there was an increase in the knowledge and understanding of local brand coffee business actors on the importance of brands and brand strengthening strategies so that they could become a strategic basis for the implementation of brand strengthening that has been carried out so far. The partners play a role as the target for the implementation of service activities so that cooperation is needed between the Gunung Jati University Community Service Institute and partners.  
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PABRIK PENGOLAHAN PASTA BAWANG MERAH Akhmad, Jaeroni
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.133 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finasial investasi pabrikpengolahan pasta bawang merah PT. Sinergi Brebes Investasi (PT.SBI) denganmenggunakan kriteria penilaian kelayakan Net Present Value (NPV), Internal Rateof Return (IRR), Payback Period (PP), Net Benefit/Cost Ratio dan AnalisisSensitifitas, serta menganalisis seberapa besar nilai penjualan dan unit produksipada Break Even Point. Rumusan masalah penelitian yaitu: Bagaimanakahkelayakan investasi pabrik pengolahan pasta bawang merah secara finansial?Bagaimanakah tingkat sesitifitas kelayakan finansial investasi pabrik pengolahanpasta bawang merah akibat perubahan harga? Berapakah nilai penjualan danvolume produksi pabrik pengolahan pasta bawang merah pada Break Event Point?Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Hasilanalisis menggunakan Net Present Value (NPV) menunjukkan investasi pabrikpengolahan pasta bawang merah layak dijalankan karena nilai NPV lebih besardari 0, yaitu Rp.498.205.479. Hasil perhitungan metode Internal Rate of Return(IRR) menunjukkan investasi layak dengan IRR sebesar 17.63%, lebih besar daritingkat suku bunga komersial (14%). Hasil perhitungan Net Benefit/Cost Ratiosebesar 1.11 menunjukkan investasi layak karena lebih dari 1. Hasil analisisPayback Period diperoleh tingkat pengembaliaan investasi lebih cepat dari targetyaitu 4.71 tahun kurang dari waktu yang telah ditentukan yaitu 5 tahun. Hasilanalisis sensitifitas diperoleh gambaran investasi pabrik pengolahan pasta bawangmerah sensitif terhadap penurunan pendapatan sebesar 3%, peningkatan biayavariabel sebesar 4%, dan gabungan penurunan pendaptan serta peningkatan biayavariabel sebesar 2%. Hasil perhitungan Break Event Point selama umur 5 tahunmencapai rata-rata pada penjualan senilai Rp1.930.305.773. atau produksisebesar 128.687 kg pasta bawang merah.Kata Kunci: Kelayakan Finansial, NPV, IRR, PP. Net B/C Ratio, BEP.