Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Analisis Peluang Laba Agroindustri Perikanan di Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Wachdijono Wachdijono; Rofi Julhan
Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Department of Agro-industrial Technology, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.119 KB) | DOI: 10.21776/ub.industria.2019.008.01.4

Abstract

AbstrakAgroindustri merupakan kegiatan untuk meningkatkan nilai tambah pada produk-produk pertanian, termasuk sektor perikanan/hasil laut. Melalui nilai tambah ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pelakunya, dikarenakan nilai tambah atau peluang laba terbesar terletak pada sub sektor agroindustrinya. Penelitian ini bertujuan menganalisis peluang laba pada agroindustri perikanan di Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan teknik pengumpulan data berdasarkan survei. Populasinya adalah pengolah ikan laut basah menjadi ikan laut kering yang berjumlah 18 orang dan teknik pengambilan sampel melalui sensus. Analisis data menggunakan regresi linier sederhana, kaidah laba maksimum dan elastisitas. Hasil penelitian mendapatkan persamaan regresi yaitu TC = 4.806,63 + 16.192,184Q sehingga nilai MC = 16.192,184 dan TR = 38.360,576 + 22.783,789Q sehingga nilai MR = 22.783,789. MC < MR maka peluang labanya masih terbuka hingga mencapai laba maksimum (MC=MR). Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa peluang laba pada agroindustri perikanan ini masih terbuka, artinya setiap upaya menambah output (Q) maka akan menambah pula labanya.Kata kunci: agroindustri, laba, perikanan AbstractAgro-industry is an activity that adds value to agricultural products in a broad sense, including marine/fishery products. Through this added value, is expected to improve its welfare. The value added or the largest profit opportunity lies in the sub-sector of agro-industry. This study aims to analyze the profit opportunities in fishery agro-industry in Gebang Sub-district of Cirebon Regency. The location of the study was determined purposively and implemented during May 2018. The research method is quantitative and data collection techniques based on the survey. The population is wet sea fish processor into dried sea fish, amounting to 18 people and sampling technique through a census. Data analysis using simple linear regression, max profit rules, and elasticity. The results showed that the regression equation obtained: TC = 4.806,63 + 16.192,184Q so that the value of MC = 16.192,184 and TR = 38.360,576 + 22.783,789Q so that the value of MR = 22.783,789. MC < MR then the profit opportunity is still open until it reaches maximum profit (MC = MR). It can be concluded that the profit opportunity in this fishery agro-industry is still open, meaning every effort to increase the output (Q) then it will also increase profit.Keywords: agro-industry, fishery, profit
Analisis Preferensi Konsumen Kopi di Lingkungan Akademik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon Pada Era Revolusi Industri 4.0 Wachdijono Wachdijono; Umi Trisnaningsih; Siti Wahyuni
Agriekonomika Vol 8, No 2: Oktober 2019
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.357 KB) | DOI: 10.21107/agriekonomika.v%vi%i.5427

Abstract

Preferensi konsumen menunjukkan tingkat kesukaan seseorang terhadap suatu produk dan penentuan kesukaannya berdasarkan atribut-atribut yang ada pada produk tersebut.  Namun demikian, diantara atribut-atribut selalu ada yang paling dipertimbangkan sebagai dasar pengambilan keputusan pembeliannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap keseluruhan atribut pada produk minuman kopi saset dan mengetahui atribut mana yang paling dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan pembeliannya pada era revolusi industri 4.0.  Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja, di lingkungan akademik kampus 1 Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dan waktu penelitian selama bulan Januari–April  2019.  Metode penelitian yang digunakan kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian survai. Populasi penelitiannya pegawai, dosen dan mahasiswa yang minum kopi dalam menjalani tugas hariannya. Jumlah sampel ditentukan secara sengaja 50 orang dan penarikannya secara acak quota. Analisis data menggunakan kaidah penghitungan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan, preferensi konsumen terhadap keseluruhan atribut  pada produk minuman kopi saset adalah suka dan  atribut yang paling dipertimbangkannya  adalah merek. Disarankan, pihak pemasar menjual produk minuman kopi saset dengan atributnya yang paling dipertimbangkan  konsumen yaitu merek (kopi merek Good Day) agar omset penjualannya meningkat, sedangkan kepada produsen/industri kopi untuk menguatkan  branding yang positif  agar produknya selalu disukai konsumen pada era revolusi industri 4.0.
Produktifitas Nilai Tambah dan Titik Impas Pada Usaha Pengolahan Ikan Asin Wachdijono Wachdijono; Achmad Faqih; Umi Hani
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 15, No 2 (2021): TEKNOTAN, Desember 2021
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol15n2.6

Abstract

Produktifitas merupakan salah satu indikator di bidang ekonomi yang sangat penting untuk menilai posisi dari suatu jenis usaha jika dibandingkan dengan jenis usaha jenis lainnya. Posisi ini dapat lebih tinggi, setara atau lebih rendah, sehingga dapat menjadi bahan pembanding untuk menentukan jenis usaha mana yang lebih produktif. Tingkat produktifitas yang lebih tinggi menunjukkan usahanya lebih menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktifitas nilai tambah dan titik impas pada usaha pengolahan ikan asin di Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat. Desain penelitian adalah kuantitatif berbasis survei. Waktu penelitian pada bulan April - Juli 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku usaha pengolahan ikan asin di Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon yang berjumlah 17 orang. Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan secara sensus. Analisis data penelitian menggunakan metode Hayami, penghitungan titik impas dan penghitungan produktifitas. Hasil penelitian menunjukkan nilai tambah pada usaha pengolahan ikan asin di Kecamatan Gunung Jati sebesar Rp 11.560,-/kg dan rasio nilai tambahnya adalah 52,54 %, nilai tambah ini berkategori tinggi. Nilai titik impas atas produksinya adalah 26,38 kg atau 35,6 % dan titik impas atas harganya adalah Rp 19.576/kg atau 35,6 %, nilai tersebut relatif lebih produktif jika dibandingkan dengan usaha pengolahan produk pertanian lainnya. Hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon agar dapat mendorong dan memfasilitasi masyarakat setempat dan sekitarnya untuk menggalakkan atau meningkatkan usaha pengolahan ikan asin karena menguntungkan guna meningkatkan pendapatan/kesejahteraannya.
PENDAMPINGAN TEKNIK BUDIDAYA BUNGA TABUR DAN PEMBUATAN BIBIT TANAMAN HIAS DALAM RANGKA MENDUKUNG KAMPUNG PRODUKTIF DI DESA GESIK Umi Trisnaningsih; Siti Wahyuni; Wachdijono Wachdijono
Dharmakarya Vol 9, No 4 (2020): Desember, 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v9i4.23224

Abstract

Keberadaan petani bunga tabur di Desa Gesik semakin terdesak karena alih fungsi lahan dan munculnya pesaing dari wilayah lain. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan alternatif usahatani lain yang tidak terlalu berbeda dari usahatani yang dilakukan saat ini. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah pelatihan, yaitu penyuluhan dan praktek, serta pendampingan budidaya tanaman. Pelatihan yang dilaksanakan adalah pelatihan teknik budidaya dan perbanyakan tanaman hias. Selain itu juga dilakukan pendampingan dalam praktek perbanyakan tanaman hias. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan survey terhadap peserta sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan. hasil analisis Uji t berpasangan menunjukkan bahwa setelah pelaksanaan kegiatan ini, para petani mengetahui manfaat lain dari limbah hasil pangkasan yang dapat digunakan sebagai bahan setek untuk pembuatan bibit tanaman hias yang dapat dijual.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANOMALI PASAR CABAI RAWIT DI KOTA CIREBON Wachdijono Chasanah Dasuki; Akhmad Jaeroni
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 5, No 1 (2020): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v5i1.23681

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anomali pasar cabai rawit di Kota Cirebon.   Metode penelitian yang digunakan  adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik pendekatan survei.  Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja yaitu di Pasar Rakyat  Jagasatru, Pasar Kalitanjung dan Pasar Kanoman  Kota Cirebon. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Agustus  2019. Adapun populasinya yaitu pedagang cabai rawit, tomat, terasi, garam dan  bawang merah, serta petani cabai rawit di sentra produksi.  Penentuan besar sampel dilakukan secara sengaja sehingga penarikan sampel berdasarkan quota sampling, yaitu  masing-masing sebesar 30 orang. Analisis data dilakukan dengan menggunakan instrumen analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesisnya menggunaan  program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan faktor jumlah produk, harga bawang merah, harga tomat, harga terasi, harga garam, musim dan harga input berpengaruh terhadap anomali pasar cabai rawit di pasar kota Cirebon, sedangkan secara parsial faktor jumlah produk dan harga input yang berpengaruh.  Untuk itu disarankan adanya kebijakan percabaian yang dirumuskan oleh pemerintah Kota Cirebon berdasarkan faktor yang berpengaruh secara parsial tersebut. Kata kunci: anomali, cabai rawit, kebijakan.AbstractThis study aims to determine the factors that influence the anomaly of chili market in Cirebon City. The research method used is quantitative using survey approach techniques. The research location was determined intentionally, namely the Jagasatru People's Market, Kalitanjung Market and Kanoman Market. The study was conducted in January to August 2019. The population was traders of chili, tomatoes, shrimp paste, salt and shallots, as well as farmers of chili in the production center. Determination of the size of the sample is done deliberately so that the withdrawal of the sample is based on a quota sampling, which is 30 people each. Data analysis was performed using multiple linear regression analysis instruments, data processing using the SPSS program application and hypothesis testing using the F test and T test. The results showed that the simultaneous factor of the number of products, the price of shallot, the price of tomatoes, the price of shrimp paste, the price of salt, season and input prices affect the anomaly of the chili market in the Cirebon City market, while partially the number of products and input price factors influence. For this reason, it is suggested that a policy of divorce be formulated by the Cirebon city government based on the factors that partially influence it.Keywords: anomaly, chili, policy, price 
PEMASARAN KOPI PADA ERA KE TIGA DI KABUPATEN KUNINGAN Wachdijono Wachdijono; Akhmad Jaeroni
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v7i2.5235

Abstract

Coffee marketing in the third era was marked by symptoms that led to the synergy of the subsystems in the coffee agribusiness. This study aims to describe the indicators of coffee marketing in the third era in Kuningan Regency. This research uses descriptive method. The population consists of four elements, namely: coffee farmers, coffee processors, coffee presenters and coffee consumers. The sample size was determined intentionally, namely: 60 coffee farmers, 30 coffee processors, 15 coffee presenters and 50 coffee consumers. Research time during       August–November 2020. The results of the study conclude that the marketing of coffee in the third era in Kuningan Regency has not been synergized among the subsystems so that the indicators have not been fulfilled optimally, which results in the benefits/profit opportunities that exist in coffee agribusiness that have not been obtained proportionally. For this reason, a stronger synergy is needed between the agribusiness subsystems initiated by the local Plantation Service.
Pengaruh Penyimpanan Umbi Bibit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Suhu Dingin Terhadap Kualitas Bibit, Pertumbuhan, dan Hasil pada Varietas Bima dan Ilokos Deden Deden; Wachdijono Wachdijono
AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDAYA PERTANIAN Vol 1, No 2 (2018): AGRO SINTESA JURNAL ILMU BUDIDYA PERTANIAN
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.85 KB) | DOI: 10.33603/.v1i2.1933

Abstract

Salah satu masalah produksi bibit bawang merah adalah kerusakan bibit dan berkurangnya bobotselama penyimpanan. Penyimpanan suhu dingin diperkirakan bisa mengurangi kerusakan danmeningkatkan kualitas benih bawang merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhmetode penyimpanan terhadap kualitas benih, pertumbuhan dan hasil bawang merah. Percobaan disusundengan rancangan split plot dengan dua faktor perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan pertama adalahvarietas yang terdiri dari Bima (V1) dan Ilokos (V2). Perlakuan kedua adalah metode penyimpanan yangterdiri dari enam perlakuan yaitu penyimpanan konvensional 90 hari (T0), penyimpanan konvensional 75hari + penyimpanan dingin 15 hari (T1), penyimpanan konvensional 60 hari + penyimpanan dingin 30hari (T2), penyimpanan konvensional 45 hari + penyimpanan dingin 45 hari (T3), penyimpanankonvensional 30 hari + penyimpanan dingin 60 hari (T4), penyimpanan konvensional 15 hari +penyimpanan dingin 75 hari (T5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode penyimpanan suhu dinginmeningkatkan kualitas benih, pertumbuhan dan hasil produksi bawang merah. Varietas Bimamenunjukkan kualitas, pertumbuhan dan hasil panen lebih baik dari pada varietas Ilokos. Penyimpanankonvensional 45 hari + dingin 45 hari menunjukkan hasil umbi kering ubinan dan produksi per hektartertinggi (9.92 ton/ha). Kata kunci : Bawang Merah, Penyimpanan, Varietas.
Budidaya Terung Ungu di Pekarangan di Desa Ciawijapura Kecamatan Susukan Lebak Kabupaten Cirebon Umi Trisnaningsih; Siti Wahyuni; Wachdijono Wachdijono
AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health Vol 2, No 1 (2021): April
Publisher : Research and Development Center for Food, Nutrition and Public Health (P4GKM) LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/agrihealth.v2i1.49872

Abstract

Yard land can be used as a family food barn. One of the efforts to overcome the limitations of land is by cultivating in a limited place (bag culture system) such as polybags, pots or used buckets. In Ciawijapura Village, Susukan Lebak Sub-district, Cirebon Regency, purple eggplant is commonly cultivated in dry land, as well as in yards. This Community Service Program (Pengabdian Kepada Masyarakat/PKM) is aimed at increasing the knowledge of Family Welfare Building Motivation Team (Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga/TP-PKK) cadres and members of Farmer Women Group (Kelompok Wanita Tani/KWT) Al Istiqomah about cultivating purple eggplant in a bag culture system. The methods used are training and mentoring. The evaluation results showed that there was a significant increase in knowledge between before and after the training, that is, from 73% to 89% of the total expected value. The participants were able to understand the difference between cultivating purple eggplant on land and in a bag culture system.
The Influence Of Building And Atmosphere On The Development Of Coffee Shop Businesses In The SDGs Era Through Social Media As Intervening Variable Achmad Faqih; Siti Aisyah; Wachdijono Wachdijono; Eva Rosdiana
Jurnal Manajemen Industri dan Logistik Vol 6, No 1 (2022): page 01 - 176
Publisher : Politeknik APP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30988/jmil.v6i1.1010

Abstract

The purpose of this research is to analyze the variables of the coffee shop building and atmosphere directly on the social media variables, and to analyze the influence of the coffee shop building and atmosphere variables indirectly on the business development variables through social media variables. The research time is in May-July 2021 and the location is a coffee shop in Cirebon City. The research design is quantitative with a survey method. The research population is the owner of the coffee shop, amounting to 85 people so that the sampling technique is carried out by census. Measurement of data with Liker Scale and data analysis using path analysis. The results of the study concluded that the variables of the building and the atmosphere of the coffee shop had a positive effect on social media, and the building and atmosphere of the coffee shop had a positive effect on business development through social media in the coffee shop in the city of Cirebon. The results of this study are expected to be input for coffee shop owners in managing their business in this SDGs era.
SOSIALISASI URBAN FARMING MELALUI BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN SECARA VERTIKULTUR DAN HIDROPONIK DI KELURAHAN KALIJAGA, KECAMATAN HARJAMUKTI, KOTA CIREBON Wachdijono Wachdijono; Siti Wahyuni; Umi Trisnaningsih
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2019): OKTOBER
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.446 KB) | DOI: 10.30997/qh.v5i2.1928

Abstract

Yard land in urban areas has not been utilized for the cultivation of vegetables that are productive and economically profitable. This service program aims to improve the knowledge and skills of PKK members in verticultural and hydroponic vegetable cultivation. Thus, the members can use their yard more productively. The method used in this community service program is training, which consists of counseling as well as demonstrations and practice. Counseling is about the cultivation of vegetable plants vertically and hydroponically has increased the knowledge of participants, from initially not knowing about verticulture to know. The demonstration/practice of growing vegetables the next day made the participants better understand what was delivered in the previous counseling. This encourages the improvement of mothers' skills in growing vegetables vertically and hydroponically. This additional knowledge and skills encourage participants to practice in their own homes.