Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM KOMPOS JERAMI DAN KAPAS TERHADAP KOMPONEN HASIL DAN HASIL JAMUR MERANG (Volvariella volvacea) Sanaji Sanaji; Wijaya Wijaya; I Ketut Sukanata
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v5i2.1916

Abstract

The objectives of this study were: (1) To determine the effect of the combination treatment of the composition of the planting media of straw and cotton compost on the yield and yield components of the mushroom (Volvariella volvaceae), and (2) Knowing the combination treatment of the composition of the straw and cotton compost best for the yield components and results of the mushroom (Volvariella volvaceae).The experiments have been carried out at the Agricultural, Fisheries, Plantation and Forestry Counseling Center (BP3K) in Panguragan District, Kalianyar Village. The trial location is at an altitude of 8 m above sea level. The average daily temperature is 30 0C and the average humidity is 85%. The location selection was based because the Karanganyar village had developed mushroom cultivation. The research period has been carried out for four months starting from September to December 2012.The results showed that: (1) The combination of the treatment composition of the planting medium of straw compost and cotton compost had a significant effect on the number of fruit bodies per plot and fruit body weight per batch, but did not significantly affect fruit body length, fruit body diameter and weight per fruiting bodies, and (2) In combination with the treatment of planting media straw compost and cotton compost with a ratio of 1: 1, 2: 1, 3: 1, 4: 1 and 5: 1 obtained the number of fruit bodies per plot and fruit body weight per plot tall one.
Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Vitazyme terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oryza sativa L.) Tadjudin Surawinata; I Ketut Sukanata; Deni Puji Listianto
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v2i2.1824

Abstract

Percobaan dilaksanakan di Desa Ciputih Kecamatan Salem Kabupaten Brebes Jawa Tengah, dari bulan Februari sampai dengan Juni 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh interaksi antara konsentrasi dan frekuensi pemberian Vitazyme pada perlakuan benih terhadap pertumbuhan dan hasil padi kultivar Ciherang, (2) konsentrasi dan frekuensi pemberian Vitazyme mana yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi kultivar Ciherang, dan (3) hubungan antara variabel pertumbuhan dengan hasil tanaman padi kultivar Ciherang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan Rancangan Acak Kelompok, pola faktorial, yang terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu faktor konsentrasi dan frekuensi pemberian Vitazyme yang diulang tiga kali. Faktor pertama konsentrasi Vitazyme (K) terdiri dari lima taraf perlakuan yaitu : k0 (0 ml Vitazyme/1 air), k1 (25 ml Vitazyme/1 air), k2 (50 ml Vitazyme/1 air), k3 (75 ml Vitazyme/1 air), dan k4 (100 ml Vitazyme/1 air). Faktor kedua frekuensi pemberian Vitazyme (F) terdiri dari tiga taraf yaitu :  f1 (1 kali, pada perlakuan benih), f2 (2 kali, pada perlakuan benih dan umur 10 hari setelah tanam), dan f3 (3 kali, pada perlakuan benih, umur 10 dan 35 hari setelah tanam).Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh interaksi antara konsentrasi dan frekuensi pemberian Vitazyme terhadap hasil gabah kering panen per petak dan hasil gabah kering panen gabah kering giling per petak, tetapi tidak terjadi interaksi terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun, jumlah gabah per malai, jumlah gabah bernas per malai dan bobot 1000 butir gabah, (2) Konsentrasi Vitazyme 50 ml/l air dengan frekuensi pemberian 2 kali (pada perlakuan benih dan 10 hari setelah tanam) memberikan pengaruh terbaik terhadap hasil gabah kering panen dan hasil gabah kering giling per petak, yaitu 9,31 kg gabah kering panen dan 7,72 kg gabah kering giling per petak, dan (3) terdapat hubungan yang nyata antara variabel tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun, dan jumlah anakan produktif per rumpun dengan hasil gabah kering giling per petak.
Komparasi Efisiensi Pemasaran pada Skema Rantai Pasokan Bawang Merah di Kabupaten Indramayu Yayat Rahmat Hidayat; Akhmad Jaeroni; I Ketut Sukanata
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.03.4

Abstract

Tujuan utama penelitian adalah; (1) Menganalisis efisiensi ekonomi produksi usahatani bawang merah lahan pesisir Pantai Utara Kabupaten Indramayu. (2) Mendeskripsikan skema rantai pasok bawang merah yang ada di Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) menggunakan alat kuisioner dan wawancara mendalam dengan responden. Responden pada penelitian ini adalah pelaku usaha bawang merah, baik sebagai petani produsen, pelaku pemasar maupun lembaga lain, yaitu pelaku usaha sarana produksi, dan institusi pemerintah yang terkait. Metode analisis yang digunakan adalah analisis efisiensi ekonomi yaitu, efisiensi teknis untuk mengukur efisiensi penggunaan faktor produksi dan efisiensi alokatif. Efisiensi alokatif digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi harga produksi yang berlaku di pasar. Kedua, analisis manajemen rantai rantai pasok (Supply Chain Management) untuk mendeskripsikan skema rantai pasok komoditas bawang merah di lokasi penelitian. Berdasarkan data penelitian dapat didijelaskan usahatani bawang merah di lahan pesisir Kabupaten Indramayu sudah mencapai efisiensi ekonomi, baik pada aspek produksi maupun pemasaran. Pada aspek produksi, usahatani bawang merah menguntungkan dengan tingkat kelayakan sebesar (R/C) Ratio 2,65. Pada aspek pemasaran keenam skema rantai pasokan berada pada nilai di bawah 50%, artinya pemasaran bawang merah di Kabupaten Indramayu sudah efisien. Skema pemasaran yang paling efisien adalah skema kelima yaitu hanya 6,7%, sedangkan nilai efisiensi pemasaran paling besar yaitu skema pertama yaitu 13,2%.
STRATEGI PEMASARAN TEMPE ALI ONCOM (Kasus di Home Industri Tempe Ali Oncom) Rizqi Indra Prastyo; I Ketut Sukanata; Dina Dwirayani
Paradigma Agribisnis Vol 3, No 1 (2020): paradigma agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/.v3i1.3549

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui :1) mengidentifikasi faktor utama lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang mempengaruhi pemasaran produk tempe 2) untuk mengetahui alternatif strategi pemasaran produk tempe di Home Industri Tempe 3) merekomdasikan prioritas strategi alternatif apa yang dapat diterapkan dalam pemasaran produk tempe di Home Industri Tempe. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September-November 2019, dengan mengunakan metode survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kueisioner sebagai alat pengumpul data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis SWOT dengan alat bantu analisis matiks IFE, analisis matriks EFE, analisis matriks IE, diagram SWOT, analisis QSPM. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Pada Home Industri Tempe “Ali Oncom” terdapat faktor lingkungan internal kekuatan utama adalah Produk terjamin mutunya. Sedangkan yang menjadi kelemahan utama adalah Kurangnya kegiatan promosi. Faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang utama adalah Adanya pelanggan baru. Sedangkan yang menjadi ancaman utama adalah Kenaikan harga bahan baku (Kedelai). 2) strategi yang menjadi alternative strategi: a) Meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk, b) Memaksimalkan modal yang ada untuk meningkatkan kegiatan promosi sehingga dapat bersaing dengan usaha yang serupa, c) Meningkatkan pelayanan terhadap konsumen untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan menarik konsumen lain, d) Meningkatkan teknologi dan peralatan yang digunakan pada proses produksi, e) Mempertahankan pangsa pasar dan pelangan, f) Melakukan pelatihan karyawan agar dapat memberikan inovasi dan mengunakan teknologi yang semakin berkembang. 3) Hasil dari analisis QSPM menunjukan bahwa prioritas strategi yang diterapkan dalam pemasaran tempe oleh Home Industri Tempe “Ali Oncom” saat ini adalah meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk dengan nilai total daya tarik (TAS) sebesar 6,013. Kata kunci : Strategi, Pemasaran, Tempe, SWOT