Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis karakter kemandirian siswa dalam pembelajaran tari berbasis budaya lokal. Lokasi Penelitian dilaksanakan di Sekolah Inklusi Bukit Bintang Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknikpengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara terhadap kepala sekolah, guru, siswa dan orangtua. Pelaksanaan pembelajaran lebih dari 60% dilaksanakan di luar kelas, dikarenakan alam adalah terapi terbaik bagi anak berkebutuhan khusus. Sehingga kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran seni tari lebih menyesuaikan kondisi alam, dengan stimulus permainan tradisional. Kegiatan pembelajaran dengan selalu mengawali pembiasaan olah tubuh tanpa harus disuruh oleh guru maupun orang tua. Pada pelaksanaan pembelajaran, siswa memilih sendiri permainan tradisional yang mereka sukai, bekerja keras menyiapkan alat bahan untuk membuat properti yang akan dipakai dalam permainan, berusaha mengeksplorasi gerak sesuai permainan yang dipilihnya, serta diakhir pembelajaran, masing-masing siswa mampu menampilkan karyanya sendiri dengan penuh tanggung jawab dan mempresentasikan karyanya dengan percaya diri. Sehingga, melalui stimulus permainan tradisional, siswa terbentuk kemandiriannya.