Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DESAIN PENGGUNAAN ARESTER PADA INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK (Studi Kasus Sistem kelistrikan Universitas Halu Oleo) Imran, Rahmad; Hay, Sahabuddin; Mustamin, Mustamin
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) Vol 3, No 3 (2018): Jurnal Elektroda Vol 3 No 3
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfe.v3i3.6588

Abstract

Listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dari sektor rumah tangga, pemerintahan, fasilitas umum, industri, fasilitas sosial, hingga fasilitas pendidikan seperti perguruan tinggi semua membutuhkan listrik. Mengingat semakin besar jumlah kerusakan yang ditimbulkan oleh surja petir dan surja hubung maka di Universitas Halu Oleo Kendari untuk mengantisipasi kejadian gangguan tegangan lebih yang dapat menyebabkan kerusakan pada instalasi pemanfaatan tenaga listrik dan peralatan elektronik maka diperlukan peralatan arester. Untuk mendesain penggunaan arrester diinstalasi pemanfaatan tenaga listrik dilakukan simulasi tegangan lebih akibat sambaran petir menggunakan software alternative transien program (ATP/EMTP). Penelitian ini di lakukan pada gardu distribusi teknik, gardu distribusi rektorat dan gardu distribusi kedokteran. pada Simulasi ini digunakan arus impuls petir 8/20 μs pada 20 kA dengan memvariasikan lokasi sambaran, analisis dilakukan dengan membandingan antara sebelum menggunakan arester dengan setelah menggunakan arester. Dari hasil simulasi dan analisis didapatkan sambaran petir tidak langsung tersambar di fasa A, B dan fasa C sebelum menggunakan arester tegangan transient 1,819 kV dengan lama waktu transien 0,02 ms setelah menggunakan arester tegangan transient 0,947 kV dengan lama waktu transien 0,017 ms, sambaran petir petir tidak langsung tersambar di fasa A, B dan fasa C setelah trafo distribusi sebelum menggunakan arrester di dapatkan tegangan transient 152,34 kV dengan lama waktu transient 0,032 ms, sambaran langsung mengenai gedung tersambar di fasa A, B dan C sebelum menggunakan arrester didapatkan tegangan transient 1938,95 kV dengan lama waktu transient 0,03 ms setelah menggunakan arrester didapatkan tegangan transient 491,46 kV dengan lama waktu transient 0,027 kV. penggunaan arrester diinstalasi pemanfaatan tenaga listrik efektif memotong tegangan lebih transient sehinnga dapat mengamankan peralatan dalam gedung. Kata Kunci: Arester, alternative transient program (ATP), Instalasi pemanfaatan tenaga listrik, petir