Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Gangguan Depresi Mayor: Mini Review Hadi, Indriono; Wijayati, Fitri; Usman, Reni Devianti; Rosyanti, Lilin
Health Information : Jurnal Penelitian Digitalisasi Versi Cetak
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.221 KB) | DOI: 10.36990/hijp.v9i1.102

Abstract

Depression is a condition of a person feeling sad, disappointed when experiencing a change, loss, failure and becoming pathological when unable to adapt. Depression is a condition that affects a person affectively, physiologically, cognitively and behaviorally thus changing the usual patterns and responses. Major Depressive Disorder is a heterogeneous disease characterized by feelings of depression, anhedonia, changes in cognitive function, changes in sleep, changes in appetite, guilt that occur over two weeks, described with a loss of interest or pleasure in the usual activity and is a disease with neurobiological consequences involving structural, functional and molecular changes in some areas of the brain. Maladaptive neural responses, social, psychological, and physiological rejections interact with each other with other susceptibility factors, such as a history of depression, life stress levels, genetic factors, will increase a person's susceptibility to depression.
Tinjauan Sistematis Pendekatan Terapi Spiritual Alquran pada Pasien Skizofrenia Rosyanti, Lilin; Hadju, Veny; Hadi, Indriono; Syahrianti, Syahrianti
Health Information : Jurnal Penelitian Digitalisasi Versi Cetak
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.643 KB) | DOI: 10.36990/hijp.v10i1.103

Abstract

Schizophrenia is a major psychiatric disorder characterized by changes in perception, thought, affect, and behavior. Some therapeutic approaches in schizophrenic patients are psychoreligious or psychospiritual therapy. Psychoreligious / psychospiritual therapy will generate self-confidence and a sense of optimism. These two things (self-confidence and optimism) are important for healing from a disease in addition to drug therapy and other medical measures. Al-Quran therapy is a healing therapy and solution for physical, spiritual and social diseases for Muslims. Listening to and reading the Qur'an scientifically has a calming effect, promotes relaxation, and eliminates negative physical and mental disorders, stimulates the release of endorphins in the brain, which has a positive effect on mood and memory, focuses on positive thoughts and experiences, distracts negative thoughts , reduce stress, anxiety, and depression, become a non-pharmacological treatment to complement existing therapies.
Kajian Teoritis Hubungan antara Depresi dengan Sistem Neuroimun Rosyanti, Lilin; Usman, Reni Devianti; Hadi, Indriono; Syahrianti, Syahrianti
Health Information : Jurnal Penelitian Digitalisasi Versi Cetak
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.781 KB) | DOI: 10.36990/hijp.v9i2.104

Abstract

Depression is an affective, physiologic, cognitive and behavioral disorder that affects regular behaviors and reactions. Depression is an inflammation. Psychoneuroimmunology is a discipline that explores the relationships between the nervous system and immunity and behavior and wellbeing. The emphasis is primarily on the immunological and psychological stress response. The reciprocal direction of contact between nerve, endocrine, and immune systems is suggested by psychoneuroimmunologic studies. In mental illnesses, the immune system is active. Cytokines can develop into depressive disorders in susceptible patients. In infancy trauma as a depression vulnerability. In certain regions of the brain, including the hippocampo, there is an increase in glucocorticoids that is more likely to cause damage in the presence of disturbances in the control of neuro endo cratic responses of patients with depressed HPA axis hyperactivity triggered by hypersecretion of the hypothalamic hormone peptide corticotropin (CRH). The complex relationship between stress, immune and neuroendocrine has been shown by inflammation and the cytokines, which play an important role in controlling the association between stress and depression. The pro-inflammatory cytokines that respond to stress and answers in patients are increased by psychological stress.
Memahami Beban, Kondisi Psikososial dan Koping Keluarga (Caregivers) Dalam Merawat Penderita Gangguan Jiwa (Pendekatan Keluarga) Rosyanti, Lilin; Hadi, Indriono
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 13 No 2 (2021): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v13i2.412

Abstract

Keluarga adalah faktor utama dalam proses perawatan pasien dengan gangguan jiwa. Anggota keluarga dengan gangguan jiwa tidak dapat mengatasi masalah psikologisnya sendiri, sehingga membutuhkan dukungan terutama keluarga atau caregiver. Perawatan merupakan tugas berat yang berisi tantangan sosial, emosional, perilaku, dan keuangan bagi keluarga menyebabkan mereka rentan terhadap tekanan mental seperti depresi, kecemasan, dan masalah somatik. Tujuan ; Mengeksplorasi Gambaran Beban dan Kondisi Psikososial Serta Koping Keluarga (Caregivers) Dalam Merawat Penderita Gangguan Jiwa. Metodologi; Semua peer-review dan literatur dimasukkan dalam review, melalui pencarian database (MEDLINE, Embase, PsycINFO, Scopus, pudmed, Elsevier, Google Scholar). Tulisan ini mencakup segala jenis desain studi yang menggambarkan atau mengevaluasi Beban dan Kondisi Psikososial Serta Koping keluarga atau pengasuh Keluarga (Caregivers) Dalam Merawat Penderita Gangguan Jiwa. Data diekstraksi dan diringkas sebagai ulasan tulisan naratif ilmiah. Hasil ; Beban Pengasuh (Caregiver): Beban Kendala Keuangan, Beban Biaya Transportasi, Beban Waktu, Bean Biaya Hidup, Beban Lebih Tinggi Pada Pengasuh Wanita Dan Usia Lebih Tua, Beban Keselamatan Pasien, Beban Adanya Konflik Dengan Tetangga, Kondisi Psikososial Pengasuh : Gangguan Fungsi Keluarga, Tekanan Psikologis / Distress Psikologis Pengasuh, Gangguan Rutinitas Dan Masalah Dalam Mengelola Gejala Pasien, Kurangnya Dukungan Sosial, Stigma Dan Diskriminasi, Koping Yang Digunakan Pengasuh; Mendekatkan Diri Kepada Sang Pencipta Dengan Ibadah, Doa, Kebutuhan Kelompok Swadaya, Koping Penerimaan Dan Keyakinan, Cinta, Kesabaran, Dan Pengetahuan Tentang Masalah, Meningkatkan Pengetahuan Dalam Ketahanan Merawat Keluarga Gg Mental, Menghadapi Masalah Secara Langsung, Memilih Membawa Anggota Keluarga Untuk Dirawat Kerumah Sakit, Pengasuh Menyetujui Pengunaan Strain. Kesimpulan; ada tiga hal utama yang harus diketahui tentang masalah pengasuh anggota keluarga yang mnegalami gangguan mental yaitu beban pengasuh, kondisi psikologis pengasuh dan koping pengasuh
Analisis Faktor Risiko Kejadian Demam Tifoid DI Ruang Rawat Inap Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari Tahun 2014 Rosyanti, Lilin
Health Information : Jurnal Penelitian Digitalisasi Versi Cetak
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v7i2.544

Abstract

Analisis Faktor Risiko Kejadian Demam Tifoid DI Ruang Rawat Inap Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari Tahun 2014.
Faktor Penyebab Gangguan Psikologis pada Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang menjalani Hemodialisis: Literatur Reviu Naratif Rosyanti, Lilin; Hadi, Indriono; Antari, isti; Ramlah, Sitti
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 2 (2023): Mei-Agustus
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v15i2.1102

Abstract

Pasien Penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis, mengalami beban gangguan fungsional yang tinggi, harapan hidup yang terbatas, pelayanan kesehatan, komplikasi yang meyebabkan berbagai masalah psikologis seperti depresi dan kecemasan. Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai penyebab gangguan psikologis pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis Berbagai sumber penyebab gangguan psikologis pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis antara lain; pertama kelelahan yang disebabkan anemia, uremia, ketidakcukupan dialisis, gangguan tidur, nyeri pada tulang dan otot, status gizi buruk, peradangan, depresi, kecemasan, usia lanjut, dan penyakit penyerta.; kedua, nyeri kronis yang disebabkan prosedur HD, nyeri karena jarum, perpindahan cairan, kram, sakit kepala, dan etiologi penyakit; ketiga, masalah seksual yaitu Disfungsi seksual pada pria berhubungan dengan penuaan, penyalahgunaan obat, diabetes, penyakit jantung, sedangkan disfungsi seksual pada wanita di tandai dengan kurangnya libido, dispareunia, kekeringan vagina, rasa gairah minimal, dan anorgasmia; keempat, gangguan kognitif disebabkan penyakit kardiovaskular, diabetes, hipertensi, dan dislipidemia, penyakit serebrovaskular, stroke, infark pembuluh darah albuminuria, cedera vaskular sistemik dan kelima gangguant tidur di sebabkan peningkatan t fosfat, asupan kafein, usia lanjut, penyakit kardiovaskular, durasi HD, kualitas HD yang buruk, gangguan napas saat tidur, mengantuk berlebihan, sindrom kaki gelisah, kelelahan/fatigue, nyeri pada tulang, stres, kecemasan dan depresi.
Risalah Kebijakan Intervensi Berbasis Masyarakat pada Pengendalian Hipertensi dalam Kehamilan Kartini, Kartini; Rosyanti, Lilin; Fatmawati, Fatmawati; Fathurrahman, Teguh; Usnia, Usnia; Hikmandayani, Hikmandayani
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 3 (2023): September-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v15i3.1188

Abstract

SKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN KOMUNITAS NELAYAN PESISIR Rosyanti, Lilin; Hadi, Indriono; Akhmad, Akhmad; Taamu, Taamu; Imanuddin, Imanuddin
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i2.1567

Abstract

Masyarakat pesisir menghadapi berbagai tantangan kesehatan yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan sosial di wilayah mereka. Di antara komunitas ini, nelayan merupakan kelompok pekerjaan yang sangat rentan terhadap penyakit tidak menular (PTM) karena karakteristik spesifik mereka. Secara umum, masyarakat pesisir mungkin tidak menyadari peningkatan risiko yang mereka alami, termasuk tekanan darah tinggi, peningkatan kolesterol, peningkatan gula darah, dan peningkatan kadar asam urat. Untuk mengatasi masalah kesehatan ini dan meningkatkan kesehatan masyarakat, terdapat kebutuhan penting untuk inisiatif skrining PTM dan pemeriksaan kesehatan rutin yang disesuaikan dengan komunitas nelayan pesisir. Tujuan utama dari upaya ini adalah untuk melakukan pemeriksaan PTM pada komunitas nelayan pesisir. Pendekatan pengabdian masyarakat ini mencakup strategi persuasif, edukatif, dan intervensional. Dimulai dengan pemberian materi informasi tentang PTM kepada masyarakat pesisir, dilanjutkan dengan pemeriksaan skrining PTM secara komprehensif. Data demografi yang dikumpulkan selama pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa kelompok usia yang paling terkena dampak adalah antara 41 hingga 50 tahun, dengan mayoritas lulusan sekolah menengah pertama dan bekerja sebagai nelayan atau saat ini menganggur. Hasil pemeriksaan menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, termasuk peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik, peningkatan kadar kolesterol yang menunjukkan risiko penyakit kardiovaskular, peningkatan kadar gula darah yang menunjukkan risiko diabetes melitus, dan peningkatan kadar asam urat. Kesimpulannya, kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan langkah promotif dan preventif yang penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya di kalangan masyarakat pesisir yang kurang memiliki akses mudah terhadap layanan kesehatan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya meningkatkan strategi pencegahan, skrining, dan mitigasi untuk meningkatkan kesadaran dan memerangi meningkatnya prevalensi PTM di wilayah pesisir.