p-Index From 2019 - 2024
1.405
P-Index
This Author published in this journals
All Journal AGROSCIENCE Pro-Stek
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MENDORONG KEPUTUSAN PETANI MELAKUKAN PERALIHAN USAHATANI PADI PANDANWANGI KE VARIETAS LAIN Studi Kasus : Desa Tegallega dan Bunikasih, Kecamatan Warungkondang Septiani Nur ‘Ultsani; Ramli Ramli; M. Yahya Ahmad
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 8, No 1 (2018): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.169 KB) | DOI: 10.35194/agsci.v8i1.359

Abstract

Padi Pandanwangi merupakan varietas lokal Kabupaten Cianjur. Namun melihat kondisi lingkungan sosial petani, luas penanaman padi Pandanwangi semakin berkurang, khususnya di Kecamatan Warungkondang. Hal ini terjadi karena sebagian petani melakukan peralihan usahatani padi Pandanwangi ke varietas Mekongga, Ciherang, IR64 dan lainnya. Faktor-faktor yang mendorong keputusan petani melakukan peralihan usahatani padi Pandanwangi ke varietas lain dibagi kedalam tiga dimensi diantaranya: (a) dimensi   ekonomi;(b) dimensi teknis produksi; (c) dimensi sosial budaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor pendorong keputusan petani melakukan peralihan usahatani padi Pandanwangi ke varietas lain dan mengetahui minat petani untuk beralih kembali melakukan usahatani padi Pandanwangi. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian terapan. Jumlah responden dalam penelitian ini melibatkan 53 orang petani. Teknik pengumpulan data  dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan Analisis Faktor Konfirmatori dengan pendekatan Principal Component. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mendorong keputusan petani melakukan peralihan usahatani padi Pandanwangi ke varietas lain dari ketiga dimensi diantaranya: (a) dimensi ekonomi: pendapatan (λ=0,728), pemasaran (λ=0,818)  dan beban  tanggungan  keluarga (λ=0,724);  (b) dimensi teknis produksi: proses pasca panen (λ=0,756), tingkat resiko (λ=0,768), waktu budidaya (λ=0,882), jumlah tenaga kerja (λ=0,713), produktivitas (λ=0,823), dan luas lahan (λ=0,723); (c) dimensi sosial budaya: interaksi sosial (λ=0,832), pengaruh keluarga (λ=0,848), dan sikap mental petani (λ=0,804). Berdasarkan hasil penelitian, responden menyatakan tidak berminat dan ragu untuk beralih kembali menanam padi Pandanwangi.
PENGARUH SISTEM FERTIGASI DENGAN PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH IKAN PADA PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI (Capsicum annum. L) Ramli Muli; Nurdi Ibnu Wibowo; Adi Ilman Bissalam
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 11, No 1 (2021): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v11i1.1574

Abstract

Pemberian nutrisi terhadap tanaman merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk cair limbah ikan dengan sistem fertigasi terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman cabai (Capsicum annum L). Penelitian ini dilaksanankan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2020, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 1 faktor perlakuan yaitu pemberian konsentrasi pupuk cair limbah ikan. Faktor I: konsentrasi pupuk cair limbah ikan: F0 = 0ml/liter F1 = 1ml/liter F2 = 5ml/liter F3= 10ml/liter F4 = 15ml/liter. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi pupuk cair limbah ikan tidak berpengaruh nyata, perlakuan terbaik pemberian pupuk cair limbah ikan ini yaitu F2 = 5ml/liter
APLIKASI BEBERAPA KONSENTRASI ASAP CAIR DARI LIMBAH PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN PAKCOY(Brassica rapa subsp. Chinensis) PADA HIDROPONIK RAKIT APUNG Deni Kirmansyah; Ramli Muli; Widya Sari
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 12, No 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v12i1.2276

Abstract

Penggunaan asap cair dalam budidaya secara hidroponik bertujuan untuk menciptakan sayuran sehat dan organik, selain itu penggunaan asap cair di harapkan mampu mengrangi penggunaan pupuk kimia sintetis pada budidaya sistem hidroponik, asap cair merupakan hasil pirolisis dari sisa tanaman dengan suhu 400°C . Penelitian ini di laksanakan di PT. Sekha yang beralamat di Jl. Raya Cibeber. Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur. Pada bulan Mei-Juni 2020 menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, 5 ulangan , 4 perlakuan tersebuat terdiri dari P1 (10ppm),P2 (20ppm),P3 (30ppm),P4(800ppm AB Mix). Hasil penelitian menunjukan hasil yang paling tinggi pengaruhnya terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah,dan panjang akar adalah perlakuan P4. Hal ini karena pada penggunaan asap cair terjadi penurunan pH air larutan hidroponik yang menyebabkan penurunan hasil dari tanaman yang diuji.
UJI KELAYAKAN MEDIA TANAM ALTERNATIF HIDROPONIK ARANG SEKAM DAN SABUT KELAPA TERHADAP TANAMAN SELADA HIJAU (Lactuca sativa) Ramli ,; Angga Adriana Imansyah; M Biki Alpha Centaury
Pro-STek Vol 3, No 2 (2021): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.089 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i2.1919

Abstract

Arang sekam dan sabut kelapa merupakan hasil samping dari kegiatan pertanian. Salah satu pemanfaatan arang sekam dan sabut kelapa yaitu dijadikannya sebagai media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media tanam alternatif yang berbahan dasar arang sekam dan sabut kelapa sebagai media tanam hidroponik dan pengaruh yang diberikan media tanam alternatif terhadap selada hijau (Lactuca sativa). Rancangan percobaan pada penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dan 5 perlakuan dengan 4 ulangan. A0 (rockwool), A1 (arang sekam dengan tepung tapioka), A2 (arang sekam dan sabut kelapa dengan tepung tapioka), A3 (arang sekam dengan tepung maizena), dan A4 (arang sekam dan sabut kelapa dengan tepung maizena). Parameter pada penelitian ini yaitu persentase perkecambahan, tinggi semaian, jumlah daun, konsistensi benturan, dan daya serap air. Hasil penelitian menunjukkan arang sekam dan sabut kelapa berpengaruh secara nyata terhadap parameter. Perlakuan A4 menjadi perlakuan terbaik untuk parameter tinggi semaian, jumlah daun semaian, tingkat konsistensi benturan dan daya serap air. Perlakuan A2 menjadi perlakuan terbaik untuk parameter persentase perkecambahan. Namun, bila dibandingkan dengan perlakuan A0, perlakuan A4 dan A2 tidak layak untuk dijadikan media tanam alternatif hidroponik.
UJI EFEKTIVITAS MEDIA TANAM UNTUK PEMBENIHAN PADI PANDANWANGI (Oryza sativa L) Ramli & Ujang Muhamad
Pro-STek Vol 2, No 1 (2020): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.782 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i1.976

Abstract

Beras Pandanwangi Cianjur telah terdaftar Indikasi Geografis (IG), tanggal 16 Oktober 2015, yang tumbuh di Indonesia dan khusus nya hanya tumbuh di Kabupaten Cianjur dan hanya 7 kecamatan saja yaitu Kecamatan Warungkondang, Gekbrong, Cilaku, Cibeber, Cianjur, dan Cugenang. Media tanam pun sangat penting untuk pertumbuhan padi Pandawangi karena media tanam adalah fase awal atau fase vegetatif untuk pertumbuhan padi, adapun media tanam yang sering digunakan oleh petani yaitu berupa Pupuk Kandang Sapi, Pupuk Kandang Kambing, Pupuk Kandang ayam, Sabut kelapa Kotoran Cacing  dan masih banyak lagi yang bisa digunakan sebagai media tanam. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Juni 2019, bertempat di Green House Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana Cianjur. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan media tanam dengan masing-masing 100 benih Pandawangi dengan parameter penelitian yaitu perkecambahan, tinggi tanaman padi, dan panjang akar padi pandanwangi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pupuk Kandang Ayam sangat berpenagruh terhadap pertumbuhan padi pandanwangi karena pupuk kandang ayam mengandung unsure hara antara lain N,P dan K dan mineral logam seperti magnesium,kalium dan kalsium yang sangat dibutuhkan oleh tanaman Padi Pandawangi pada Fase Vegetatif.
PERLAKUAN PENGASAPAN DAN APLIKASI TRICHODERMA SPP. PADA BENIH BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) Widya Sari; Mochamad Ferdy Fauzie Sesario; Ramli Muli
Pro-STek Vol 4, No 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.744 KB) | DOI: 10.35194/prs.v4i1.1494

Abstract

Bawang putih (Allium sativum L) Varietas Lumbu Putih merupakan varietas local, eksistensinya sudah terkenal di seluruh Nusantara karena keunggulannya tersebut. Perlu adanya usaha yang dapat meningkatkan  kualitas produksi Bawang Putih yaitu dengan cara meningkatkan kualitas mutu benih sehingga dapat menghasilkan kualitas Bawang Putih local yang baik. Teknologi yang  dapat diterapkan dalam budidaya Bawang Putih diantaranya adalah dengan menggunakan Perlakuan Pengasapan dan Aplikasi Trichoderma spp. pada benih Bawang Putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :  Pengaruh Pengasapan terhadap mutu fisik dan fisiologis benih bawang putih, Pengaruh pemberian aplikasi Trichoderma spp terhadap mutu benih dan pertumbuhan bibit bawang putih, Pengaruh kombinasi perlakuan Pengasapan dan Trichoderma spp. terhadap mutu benih dan pertumbuhan bibit bawang putih. Penelitian ini dilakukan  di Laboratorium dan Screen House milik Gabungan kelompok Tani Multi Tani Jaya Giri Cianjur. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2021. Rancangan yang digunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan untuk setiap perlakuannya P1 tanpa perlakuan (control), P2 (diberi Pengasapan), P3 (diberi Trichoderma spp.), P4 (diberi Pengasapan dan Trichoderma spp). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan paling baik yaitu perlakuan Pengasapan, dan Pengasapan digabungkan dengan Trichoderma spp. Perlakuan Pengasapan memberikan pengaruh baik terhadap Fisik benih, dan untuk waktu berkecambah, dan Panjang Akar Paling baik yaitu P3 dan P4. Sedangkan untuk Viabilitas, tinggi tanaman dan Panjang Akar Paling baik yaitu P4. Dengan kata lain Perlakuan Pengasapan dan gabungan Pengasapan  dan Aplikasi Trichoderma spp. ini memberikan pengaruh yang paling baik dibandingkan dengan tanpa perlakuan.
PENGUJIAN BEBERAPA KONSENTRASI CUKA KAYU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG EDAMAME (Glycine max (L) Merill) Ramli ,; Widya Sari; Ina Nuryanah
Pro-STek Vol 2, No 2 (2020): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.998 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i2.1169

Abstract

Kedelai edamame atau kedelai sayur termasuk spesies (Glycine max (L). Merill) ini merupakan jenis bahan makanan yang populer sebagai makanan ringan maupun bahan campuran makanan. Cuka kayu dapat berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman, inhibitor (pencegah hama dan penyakit). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah konsentrasi cuka kayu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang edamame. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2020. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan di Kp. Longkewang Desa Gasol Cugenang Cianjur. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah (RAL) dengan 6 perlakuan 3 ulangan pada setiap perlakuan terdiri dari 4 unit sehingga dihasilkan 72 unit percobaan. Hasil pengolahan data secara statistik menyatakan bahwa pemberian konsentrasi (T5) = 5ml/1L air berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan tanaman Edamame, dengan rata-rata tinggi tanaman paling baik 50,10 cm, warna daun 5,00, jumlah bunga 18,25, jumlah bintil akar 18,25 biji dan berat buah 15,55 gr. Akan tetapi konsentrasi cuka kayu tidak berpengaruh beda nyata terhadap jumlah daun tanam edamame
PENGUJIAN NUTRISI ORGANIK CAIR PLUS AGENS HAYATI PADA SISTEM NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT) HIDROPONIK TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea aquatica) Ramli ,; Muhammad Nabil Makky
Pro-STek Vol 1, No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.685 KB) | DOI: 10.35194/prs.v1i2.829

Abstract

Limbah sayuran dan kulit pisang mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tanaman seperti nitrogen, karbohidrat dan lain-lain. Limbah sayuran dan kulit pisang dapat diaplikasikan sebagai pupuk organik cair. Penggunaan agens hayati Paenibacillus polymyxa sebagai pupuk hayati diyakini mampu memperbaiki kualitas akar tanaman serta mengurangi penggunaan pupuk kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas POC Sayuran dan Kulit Pisang plus agens hayati Paenibacillus polymyxa terhadap pertumbuhan tanaman kangkung dengan sistem hidroponik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)  yang terdiri dari perlakuan yaitu jenis POC plus agens hayati Q0 : AB mix (control), Q1 : POC Sayuran plus agens hayati, Q2 : POC Kulit Pisang plus agens hayati, 3 perlakuan dan 4 ulangan.  Hasil uji Tukey Alpha 5% menunjukkan nilai tertinggi tinggi tanaman perlakuan Q0 : pupuk cair AB mix yaitu 26.52 cm, jumlah daun perlakuan Q2 : POC kulit pisang plus agens hayati yaitu 11 helai, bobot basah perlakuan Q0 : AB mix yaitu 4.00g. dan panjang akar perlakuan Q2 : POC kulit pisang plus agens hayati 11.32 cm.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya) DAN DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides) TERHADAP MORTALITAS HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa oratorius) PADA TANAMAN PADI PANDANWANGI Ramli ,; Denda Mahendra
Pro-STek Vol 1, No 1 (2019): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.265 KB) | DOI: 10.35194/prs.v1i1.822

Abstract

Tanaman padi merupakan tanaman pangan utama di Indonesia karena lebih dari setengah penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai sumber makanan pokok.Kerusakan tanaman padi oleh hama walang sangit seranganya dapat nenurunkan hasil 10-40% tetapi di serangan yang berat akibat populasi yang tinggi dapat menurunkan hasil sampai 100% atau puso. Tanaman pepaya (Carica papaya) berpotensi sebagai biopestisida nabati. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Konno. Kandungan kimia yang terdapatdalam daun babadotan juga memiliki kemampuan sebagai biopestisida nabati (racun serangga), karena dalam babadotan terkandung senyawa penting atau senyawa metabolit yang bersifat sebagai biopestisida nabati. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan yaitu: A : 100 ml ekstrak daun pepaya + /500ml air(semprot pakan), B  : 100 ml ekstrak daun babadotan/500ml air(semprot pakan) C : 50 ml ekstrak daun pepaya dan 50 ml ekstrak babadotan/500ml air(semprot pakan) D : 1000 ml ekstrak daun pepaya /500ml air(semprot serangga). E : 100 ml ekstrak daun babadotan/500ml air(semprot serangga). Dari hasil penelitian ini kesimpulan diperoleh yaitu: Penggunaan ekstrak daun pepaya dan daun babadotan berpengaruh terhadap mortalitas (kematian) hama walang sangit. Perlakuan yang terbaik pada waktu 24 jam yaitu : perlakuan E (100% ekstrak daun babadotan /500ml air dengan metode semprot serangga), sebesar : 63%. Untuk waktu kematian 50% hama sasaran (LT50) yang terbaik yaitu perlakuan E (100% ekstrak daun babadotan /500ml air dengan metode semprot serangga), sebesar : 33,07 jam.