Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Politisasi SARA Terhadap Tingkat Partisipasi Masyarakat Untuk Mengikuti Pemilihan Presiden Tahun 2019 Permana, Ujang; Handriana, Idris
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.866 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i2.930

Abstract

Menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden 2019, penggunaan sentimen SARA sebagai instrumen politik untuk menyerang lawan politik dan menghimpun dukungan politik semakin menghiasi ruang publik. Semakin banyaknya upaya politisasi SARA yang terus berkembang, dikhawatirkan dapat mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat untuk mengikuti Pemilihan Presiden tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh politisasi SARA terhadap tingkat partisipasi masyarakat untuk mengikuti Pemilihan Presiden Tahun 2019 di Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang terbagi dalam dua tahap yaitu tahap pertama penelitian pendahuluan dan tahap kedua penelitian utama. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa politisasi SARA yang selama ini mencuat menjelang Pilpres 2019 tidak mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat untuk mengikuti Pemilihan Presiden Tahun 2019 di Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka. Berdasarkan data yang peneliti peroleh, didapatkan hasil bahwa partisipasi masyarakat pada Pemilihan Presiden 2019 di Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka cukup tinggi, yakni sebesar 85,58%. Masyarakat tetap antusias untuk memberikan suaranya dengan harapan momentum Pilpres 2019 akan membawa perubahan positif terhadap kesejahteraan masyarakat.Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat mendukung konsep ilmu pendidikan khususnya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang mengkaji tentang proses demokrasi, karena membahas tentang isu SARA yang terus berkembang menjelang Pemilihan Presiden 2019 diharapkan menjadi bahan masukan bagi pengawas dan penyelenggara pemilu untuk melakukan langkah-langkah antisipatif sehingga tingkat partisipasi masyarakat untuk mengikuti Pemilu tetap tinggi dan proses demokrasi dapat dilalui secara kondusif. Kata kunci: Politisasi SARA, Partisipasi Masyarakat, Pemilihan Presiden
Hubungan Motivasi Dengan Self Care Management Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Majalengka Handriana, Idris; Hijriani, Hera
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.318 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i10.1705

Abstract

Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit metabolik yang bersifat kronik karena adanya gangguan pada sisitem endokrin di organ pankreas sehingga tidak mampu menghasilkan insulin yang berfungsi untuk mengatur gula darah di dalam tubuh sehingga sel-sel dalam tubuh tidak terpenuhi glukosa. Motivasi merupakan suatu dorongan yang berasal dari dalam diri maupun luar diri seseorang dengan bertindak atau melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Self care management merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara mandiri oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan dalam mengatur fungsi dan perkembangan individu tersebut. Tujuan dalam Penelitian ingin mengetahui hubungan motivasi dengan self care management pada pasien diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Majalengka. Jenis analisa yang digunakan adalah kerelasional, sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis data didapatkan nilai p-value = 0.000 < 0.05. Dari hasil Penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan motivasi dengan self care management pada pasien diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Majalengka
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ANEMIA PADA REMAJA PUTRI, SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI ANEMIA DAN PENINGKATAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA, DI DESA DUKUH KABUPATEN BANDUNG Ruhayati, Ratih; Insani, Wulan Nur; Liska, Cici; Rahayu, Indah; Handriana, Idris; Rais, Yulia
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.25470

Abstract

Anemia adalah keadaan ketika tubuh kekurangan sel darah merah fungsional atau kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 12 g/dL pada perempuan dan kurang dari 13,5 g/dL pada laki-laki. Masalah anemia bukan hanya berlaku pada kelompok usia tertentu, tetapi juga mempengaruhi remaja yang sedang berada di fase pertumbuhan dan perkembangan penting. Di Indonesia, anemia rentan terjadi pada kelompok remaja. Tidak hanya remaja perempuan, tetapi remaja laki-laki juga berisiko mengalami anemia. Hanya saja, prevalensi anemia pada perempuan 6% lebih tinggi daripada laki-laki. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Litbangkes Kemenkes RI tahun 2018, prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32%. Dampak dari anemia pada remaja putri mungkin tidak dapat langsung terlihat, namun dapat berlangsung lama dan mempengaruhi kehidupan remaja selanjutnya. Anemia pada remaja putri dapat berdampak panjang bagi dirinya dan juga anak yang dilahirkan kelak. Dampak dari anemia adalah terganggunya pertumbuhan dan perkembangan, meningkatnya kerentanan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang menurun, hingga lebih rentan terhadap keracunan. Metode pengabdian ini yaitu melaksanakan kegiatan pemeriksaan haemoglobin pada remaja putri dan juga pemberian Pendidikan kesehatan mengenai anemia pada remaja putri Kegiatan ini dilakukan terhadap 132 orang remaja putri yang bersekolah di SMP Negeri 2 Ibun Kabupaten Bandung serta Remaja putri yang putus sekolah di wilayah Desa Dukuh Kabupaten Bandung. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap remaja perempuan di Desa Dukuh, dari 132 remaja yang diperiksa hanya 4 orang (3%) yang memiliki kadar haemoglobin di bawah normal, yaitu di bawah 12,0 gram/dl. Walaupun demikian pendidikan kesehatan mengenai anemia pada remaja tetap dilakukan dengan topik bahasan mengenai pengertian anemia, ciri-ciri anemia, dampak anemia dan bagaimana cara mencegah agar tidak terkena anemia. Dengan meningkatkan kesadaran tentang anemia, pendekatan pencegahan yang tepat, dan penanganan medis yang baik, kita dapat membantu menjaga kesehatan generasi muda ini agar tumbuh dan berkembang dengan optimal. Untuk mencegah anemia sangat disarankan untuk memenuhi zat besi dengan cara makan makanan bergizi yang seimbang setiap hari.