Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBANDINGAN PENGGUNAAN OBAT ANTARA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Rais, Yulia; Trisna, Yulia; Andrajati, Retnosari
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v6i1.96

Abstract

Pneumonia is the third major disease suffered by inpatient class III in RSUPN Dr. CiptoMangunkusumo Jakarta, among other are patient of Jamkesmas, Askessos and Gakin.Treatment expense for patient Jamkesmas based on the tariff packet of INA-DRG.Thepurposes of this study were to compare of drug use by ATC/DDD methode and comparedthe portion of the cost for drugs and health supplies to INA-DRG Tariff, among the thirdpatient group. Design of this study was cross sectional. Data were collected retrospectivelyfrom medical record and prescriptions for inpatient of pneumonia with Jamkesmas,Askessos, and Gakin Program at Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta, over period ofMarch 2008 â?? March 2009. The result of this study showed that quantity of drug use atJamkesmas, Askessos and Gakin successively were differed, successively 391,500;380,211; and 741,895 DDD/hbd. Generic name in DU90% at Jamkesmas, Askessos andGakin were also significantly differed, i.e. 22 (31%), 19 (24%), 37 items (40%). There wasalso a significant difference among the three health insurances in regards with the portion ofthe cost for drugs and health supplies to INA-DRG Tariff.ABSTRAKPneumonia adalah penyakit ketiga terbanyak yang diderita oleh pasien di ruang rawat inapkelas III di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, diantaranya adalah pasienJamkesmas, Askessos dan Gakin. Biaya perawatan bagi pasien Jamkesmas dilakukanberdasarkan Tarif paket INA-DRG. Penelitian bertujuan untuk membandingkan penggunaanobat dengan Metode ATC/DDD dan membandingkan persentase biaya obat dan alatkesehatan terhadap Tarif INA-DRG antara ketiga kelompok pasien. Penelitian dilakukandengan rancangan studi potong lintang. Data diambil secara retrospektif dari rekam medikdan resep dokter untuk pasien pneumonia program Jamkesmas, Askessos dan Gakin,periode Maret 2008 â?? Maret 2009. Hasil penelitian menunjukkan kuantitas penggunaan obatpada pasien Jamkesmas, Askessos dan Gakin berbeda bermakna, berturut-turut adalah391,500; 380,211; 741,895 DDD/shr. Obat dengan nama generik dalam segmen DU90%pada pasien Jamkesmas, Askessos dan Gakin berturut-turut juga brbeda bermakna,berturut-turut 22 item (31%), 19 item (24%), 37 item (40%). Juga terdapat terdapatperbedaan yang bermakna dalam persentase biaya obat dan alat kesehatan terhadap TarifINA-DRG antara ketiga kelompok yang dibandingkan.
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ANEMIA PADA REMAJA PUTRI, SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI ANEMIA DAN PENINGKATAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA, DI DESA DUKUH KABUPATEN BANDUNG Ruhayati, Ratih; Insani, Wulan Nur; Liska, Cici; Rahayu, Indah; Handriana, Idris; Rais, Yulia
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.25470

Abstract

Anemia adalah keadaan ketika tubuh kekurangan sel darah merah fungsional atau kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 12 g/dL pada perempuan dan kurang dari 13,5 g/dL pada laki-laki. Masalah anemia bukan hanya berlaku pada kelompok usia tertentu, tetapi juga mempengaruhi remaja yang sedang berada di fase pertumbuhan dan perkembangan penting. Di Indonesia, anemia rentan terjadi pada kelompok remaja. Tidak hanya remaja perempuan, tetapi remaja laki-laki juga berisiko mengalami anemia. Hanya saja, prevalensi anemia pada perempuan 6% lebih tinggi daripada laki-laki. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Litbangkes Kemenkes RI tahun 2018, prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32%. Dampak dari anemia pada remaja putri mungkin tidak dapat langsung terlihat, namun dapat berlangsung lama dan mempengaruhi kehidupan remaja selanjutnya. Anemia pada remaja putri dapat berdampak panjang bagi dirinya dan juga anak yang dilahirkan kelak. Dampak dari anemia adalah terganggunya pertumbuhan dan perkembangan, meningkatnya kerentanan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang menurun, hingga lebih rentan terhadap keracunan. Metode pengabdian ini yaitu melaksanakan kegiatan pemeriksaan haemoglobin pada remaja putri dan juga pemberian Pendidikan kesehatan mengenai anemia pada remaja putri Kegiatan ini dilakukan terhadap 132 orang remaja putri yang bersekolah di SMP Negeri 2 Ibun Kabupaten Bandung serta Remaja putri yang putus sekolah di wilayah Desa Dukuh Kabupaten Bandung. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap remaja perempuan di Desa Dukuh, dari 132 remaja yang diperiksa hanya 4 orang (3%) yang memiliki kadar haemoglobin di bawah normal, yaitu di bawah 12,0 gram/dl. Walaupun demikian pendidikan kesehatan mengenai anemia pada remaja tetap dilakukan dengan topik bahasan mengenai pengertian anemia, ciri-ciri anemia, dampak anemia dan bagaimana cara mencegah agar tidak terkena anemia. Dengan meningkatkan kesadaran tentang anemia, pendekatan pencegahan yang tepat, dan penanganan medis yang baik, kita dapat membantu menjaga kesehatan generasi muda ini agar tumbuh dan berkembang dengan optimal. Untuk mencegah anemia sangat disarankan untuk memenuhi zat besi dengan cara makan makanan bergizi yang seimbang setiap hari.
KANGAROO MOTHER CARE PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH : SISTEMATIK REVIEW Solehati, Tetti; Kosasih, Cecep Eli; Rais, Yulia; Fithriyah, Noor; Darmayanti, Darmayanti; Puspitasari, Neneng Ratnanengsih
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 1: JUNE 2018
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1590.983 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v8i1.234

Abstract

Masa bayi merupakan masa pertama dalam fase kehidupan seseorang, dimana pada masa ini memerlukan adaptasi terhadap lingkungan. Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi baru lahir yang memiliki berat saat lahir kurang dari 2500 gram. Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dan lebih sering terjadi di negara berkembang atau dengan sosio ekonomi rendah. Angka kematian BBLR 35x lebih tinggi di banding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. untuk mensistensis penelitian-penelitian secara empiris sehingga dapat mengidentifikasi perawatan dengan metode kangaroo mother care pada BBLR. Sistematik review ini dilakukan melaui tahapan : membuat pertanyaan penelitian, mencari sumber data dan ektraksi serta seleksi artikel. Pencarian artikel menggunakan database elektronik yaitu google scholar, Pub Med, SINTA, Kandaga, Nejm, Science Direct dengan kata kunci yang digunakan dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris adalah “BBLR” atau “Low birth weight”, “Kangaroo Mother Care (KMC)”. Kriteria inklusi artikel yang diambil yaitu yang diplubikasikan full text, dalam rentang waktu 2014-2018, jenis penelitian kuantitatif, kriteria peneliti minimal S1 Keperawatan, artikel yang memiliki konten utama intervensi Kangaroo Mother Care untuk perawatan BBLR. Hasil pencarian ditemukan 1.625 artikel pada Google Scholar 201 artikel, NEJM 12 artikel, Pub Med 633 Artikel, dan Science Direct 779 artikel. Setelah disesuaikan dengan kriteria inklusi maka artikel yang tersisa sebanyak 8 artikel. KMC dalam perawatan BBLR berpengaruh signifikan terhadap peningkatan respon fisiologis BBLR. Disarankan KMC sebagai terapi untuk perawatan BBLR  yang dapat dilakukan oleh ibu secara langsung, tanpa biaya dengan pemberian pendidikan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlebih dahulu.Â