Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Sekolah Dengan Pelaksanaan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) Di Sekolah Dasar Dan Sederajat Se Kota Makassar Nurwiyana Abdullah
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.981 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v17i1.173

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut terutama gigi berlubang (karies) masih banyak dikeluhkan baik oleh anak-anak maupun dewasa dan tidak bisa dibiarkan hingga parah karena akan mempengaruhi kualitas hidupan mereka akan mengalami rasa sakit, ketidak nyamanan, cacat, infeksi akut dan kronis, gangguan makan dan tidur serta memiliki resiko tinggi untuk dirawat di rumah sakit, yang menyebabkan biaya pengobatan tinggi dan berkurangnya waktu belajar di sekolah. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi individu (peserta didik) yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut. Program UKGS berjalan sejak 1951, tetapi kesehatan gigi pada anak usia  sekolah masih belum memuaskan, Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan status kesehatan gigi dengan pelaksanaan UKGS di sekolah dasar se kota Makassar, metode yang digunakan adalah survey analitik, dengan pendekatan cross sectional dengan sampel berjumlah 200 orang pada 10 sepuluh sekolah dasar dan yang sederajat, 10 orang guru Pembina UKGS dan 5 orang dokter gigi, data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan indeks DMF-T, OHI-S, Dari Hasil pemeriksaan dan  wawancara akan dianalisis dengan menggunakan komputerisasi.Sekolah yang memiliki UKGS Kurang aktif tidak ada hubungannya Status karies gigi dan status kebersihan gigi dan mulut pada siswa di beberapa sekolah dasar  dan sederajat yang memiliki demikian juga sekolah yang memiliki UKGS tidak aktif  tidak ada hubungannya dengan status  karies gigi dan status kebersihan gigi dan mulut pada siswa di beberapa sekolah dasar  dan sederajat kota Makassar.  Kata Kunci      : DMF-T, OHI-S, UKGS
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO nurhaeni eni; Nurwiyana Abdullah
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.714 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v17i2.541

Abstract

Studi ini mengenai Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas Bangkala Kabupaten Jeneponto tahun 2016. Dimana tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan gigi dan mulut di puskesmas bangkala kabupaten jeneponto. Penelitian ini di laksanakan di puskesmas bangkala kabupaten jeneponto dengan menggunakan metode survey observasional (pengamatan langsung) dengan jumlah sampel sebanyak 35 responden. Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa pasien telah puas dengan pelayanan yang ada di puskesmas Bangkala kab. Jeneponto. Hal ini di tunjukkan berdasarkan jawaban responden dari masing-masing dimensi kualitas pelayanan termasuk kategori sangat puas.
PENGARUH MINUMAN ISOTONIK ISOPLUS TERHADAP KELARUTAN KADAR KALSIUM GIGI (SECARA IN VITRO) Nurwiyana Abdullah
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v18i2.1363

Abstract

Gigi dan mulut merupakan salah satu organ penting dalam tubuh kita, Gigi tersusun atas mahkota dan akar gigi. pada penampang melintang email gigi merupakan suatu jaringan yang mengalami proses mineralisasi yang sangat tinggi dan rentan terhadap serangan asam, karena minuman isotonik merupakan salah satu dari beberapa produk minuman ringan karbonasi atau non karbonasi untuk meningkatkan kebugaran, yang mengandung gula, asam sitrat, dan mineral. Pada penelitian laboratorium menunjukkan bahwa keasaman minuman bersoda yang merupakan minuman yang paling banyak digunakan oleh masyarakat terutama atlit atau olahraga, dan jus buah dapat menyebabkan pengikisan permukaan email gigi. menunjukkan bahwa minuman dengan pH 5,5 atau kurang cenderung mengikis permukaan email, sehingga dapat menyebabkan sensitifitas padapermukaan gigi. Berdasarkan penelitian dari Director of Biomaterials Science, Maryland University of Baltimore Dental School, membuktikan bahwa minuman isotonik dan minuman energi bersifat lebih erosif daripada minuman soda karena pengaruh asam di dalam minuman tersebut.  Bahan dan metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratoeium dengan desain time seriest Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak satu gigi premolar post ekstraksi kurang dari satu minggu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar kalsium gigi yang larut pada minuman isotonik adalah sebesar 12, 68 ppm.Kata Kunci : minuman isotonik, kadar kalsium
EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averhoa blimbi L.) DALAM MENGHAMBAT BAKTERI Staphylococcus aureus Nurwiyana Abdullah; Munadirah Munadirah
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v20i2.2546

Abstract

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat digunakan untuk mengobati sariawan, sakit perut, penyakit gondong, rematik, batuk, gusi berdarah, sakit gigi, menyehatkan fungsi pencernaan, menghilangkan noda pada kain, mengatasi bau amis, menjadi bahan kosmetik dan memperbaiki kilapan barang-barang yang terbuat dari kuningan. Belimbing wuluh memiliki kandungan zat aktif antara lain flavonoid, tanin, dan saponin yang berkhasiat sebagai antibakteri. Staphylococcus aureus merupaka bakteri yang awalnya komensal bisa berubah menjadi pathogen jika terjadi penurunan imunitas tubuh yang dapat mengakibatkan infeksi sistemik dan bakteremia pada mukosa mulut. Infeksi Staphylococcus aureus ditandai dengan terjadinya nekrosis, peradangan serta abses. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa blimbi L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode pengumpulan data yaitu berasal dari sumber data sekunder seperti jurnal dan buku. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak belimbing wuluh (Averrhoa blimbi L.) memiliki efektivitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus, disebabkan adanya kandungan senyawa seperti flavonoid, tanin, dan saponin. ekstrak buah belimbing wuluh (Averrhoa blimbi L.) dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan alami untuk penyakit di dalam mulut yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.Kata kunci: Belimbing wuluh, Staphylococcus aureus, kesehatan gigi
BUAH TOMAT (Solanum lycopersicum) SEBAGAI BAHAN PEMUTIH GIGI ALAMI Nurwiyana Abdullah; munadirah munadirah
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20, No 1 (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v20i1.2171

Abstract

Studi ini mengenai efek buah tomat (Solanum lycopersicum) sebagai bahan pemutih gigi alami. Penampilan merupakan salah satu aspek yang sangat diperhatikan seseorang dalam melakukan interaksi sosial pada zaman modern sekarang ini. Proses pemutihan gigi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimiawi atau bahan alami, tetapi bahan kimiawi tidak jarang menimbulkan efek samping pada gigi seperti nyeri pada gigi, kerusakan pada daerah pulpa, kerusakan pada jaringan keras gigi dan kerusakan pada mukosa. Ekstrak buah tomat mengandung hidrogen peroksida yang dapat memutihkan gigi dan sudah terbukti memiliki khasiat memutihkan gigi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas buah tomat sebagai bahan pemutihan gigi Alami. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dimana data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari jurnal maupun referensi-referensi yang ada. Kata Kunci: Alami, Pemutih Gigi, Tomat.
HUBUNGAN PEMBERIAN SUSU FORMULA MENGGUNAKAN BOTOL DENGAN RAMPAN KARIES PADA ANAK (STUDI LITERATUR) Nurwiyana Abdullah; Munadirah Munadirah
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19, No 2 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v19i2.1948

Abstract

Susu formula bayi adalah cairan atau bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada bayi dan anak-anak, berfungsi sebagai pengganti ASI. Ada beberapa penyebab yang mempengaruhi kerusakan gigi pada anak, diantaranya penggunaan susu botol, banyak orang tua yang mengeluh banyak gigi anak kecoklatan, mahkota gigi yang rusak, bahkan terkadang sudah tinggal sedikit saja mahkota yang tersisa namun banyak para ibu yang tidak menyadari apa penyebab yang sesungguhnya terjadi pada gigi anaknya tersebut yaitu mengalami karies botol (rampan karies). Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan minum susu formula menggunakan botol dengan rampan karies pada anak. Metode penelitian yang digunakan adalah kepustakaan/library research yaitu pengumpulan data yang berasal dari sumber data sekunder seperti jurnal, buku, karya tulis ilmiah, skripsi dan text book yang telah melakukan penelitian tentang hubungan pemberian susu formul menggunakan botol dengan rampan karies pada anak. Ada 6 hasil penelitian yang digunakan dan memiliki kesinkronan dari judul studi pustaka ini. Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa terdapat hubungan pemberian susu formula menggunakan botol dengan rampan karies pada anak.Kata kunci: Susu formula, Karies Botol, Rampan karies.
PERBANDINGAN KELARUTAN KALSIUM DAN MAGNESIUM EMAIL GIGI TERHADAP MINUMAN BERKARBONASI DAN ISOTONIK Nurwiyana Abdullah; Syamsuddin Abubakar
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18, No 1 (2019)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.137 KB) | DOI: 10.32382/mkg.v18i1.933

Abstract

Email gigi terdiri dari 92-93% zat anorganik, 1-2% zat organik dan 3-4% air. Zat anorganik yang utama berupa hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2] sekitar 90-92% dari volumenya yang tersusun atas komponen-komponen kalsium dan magnesium. Kehilangan ion kalsium dan magnesium karena demineralisasi sangat mempengaruhi kerusakan email gigi. Demineralisasi terjadi karena adanya paparan asam dari makanan atau minuman yang dalam waktu  lama di dalam mulut menyebabkan pH rongga mulut menjadi asam. Minuman karbonasi dan minuman isotonik (sports drink) merupakan minuman yang banyak digemari dan terjadi peningkatan dari tahun ke tahun yang dapat menyebabkan kerusakan pada email gigi karena minuman karbonasi dan minuman isotonik yang bersifat asam akan diikuti kejadian erosi gigi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan minuman berkarbonasi dan minuman isotonik terhadap kelarutan kalsium dan magnesium setelah perendaman gigi secara AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium (spectrophotometer) dengan desain penelitian time series yang menggunakan 4 gigi permanen manusia post ekstraksi sebagai subyek penelitian. Keempat gigi tersebut dimasukkan ke dalam minuman karbonasi dan minuman isotonik lalu diukur kelarutan kalsium dan magnesium email gigi tersebut selama 30 menit sampai pada hari keenam dangan menggunakan spektrophotometer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ion kalsium lebih banyak mengalami kelarutan daripada magnesium dari kedua minuman tersebut.
PENGARUH KEBIASAAN MENGKOMSUMSI KOPI YANG DAPAT MENIMBULKAN STAIN DI PUSKESMAS LAROMPONG KEC. LAROMPONG KAB. LUWU munadirah munadirah; Nurwiyana Abdullah
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v19i1.1553

Abstract

Kopi merupakan salah satu minuman yang paling di gemari banyak orang. Salah satu dari efek meminum kopi yaitu gangguan pada gigi. Dengan minum kopi dapat menyebabkan gigi seseorang berlubang, dan menimbulkan karang gigi menjadi kuning.Bahan yang tercantum dalam kopi yaitu kafein. Kafein ini menyebabkan noda gigi. Kafein juga memiliki lapisan plak yang ada pada permukaan gigi akan ternoda sambil meminum kopi. Selain itu kafein sendiri bisa berdampak buruk pada sistem kardiovaskuler tubuh seoerti adanya peningkatan denyut jantung dan memicu meningkat tekanan darah.Kata kunci : Minuman Kopi, Stain
The Effectiveness of 0.2% Chlorhexidine Mouthwash to Reduce Dental Plaque for Students of the Department of Dental Health, Poltekkes Kemenkes Makassar Syamsuddin Abubakar; Nurwiyana Abdullah; Bahtiar Bahtiar
Aloha International Journal of Health Advancement (AIJHA) Vol 5, No 2 (2022): February
Publisher : Alliance oh Health Activists (AloHA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/aijha50204

Abstract

Chlorhexidine is an antiseptic that is absorbed by the tooth surface and has antibacterial properties against organisms that try and is the most effective mouthwash to reduce plaque. Dental plaque is a soft, non-calcified layer of bacteria that accumulates and adheres to the teeth. In the form of a thin layer, dental plaque is generally invisible and can only be seen with the help of a disclosing agent. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of 0.2% chlorhexidine mouthwash on plaque formation in students of the Department of Dental Health, Poltekkes Kemenkes Makassar 2019. This type of research was pre-experimental with a one-group pretest-posttest design. The research subjects were 30 students of Department of Dental Health, Poltekkes Kemenkes Makassar, selected by purposive sampling technique. Data on plaque before and after mouthwash was measured by plaque index. The difference in plaque index between before and after the intervention was analyzed using the Wilcoxon test. The results of the analysis showed that before the intervention, the majority of respondents had a plaque index in the good category (63%), while after the intervention, the majority of respondents also had a plaque index in the good category, with a larger proportion of 77%. Furthermore, it was concluded that 0.2% chlorhexidine mouthwash was effective in reducing plaque on teeth. Keywords: chlorhexidine 0.2%; mouthwash; plaque index
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Poli Gigi di Puskesmas Nurhaeni Nurhaeni; Nurwiyana Abdullah; Atmajati Sri Multi
Media Kesehatan Gigi : Politeknik Kesehatan Makassar Vol 21, No 1 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mkg.v21i1.2594

Abstract

ABSTRAK                    Tersedianya pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat menjadi hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya dalam pembangunan di bidang kesehatan. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Kepuasaan pasien terhadap pelayanan adalah perbandingan antara persepsinya terhadap pelayanan yang diterima dengan harapannya sebelum pelayanan tersebut. Apabila harapannya terpenuhi, berarti pelayanan tersebut telah memberikan suatu kualitas yang luar biasa dan juga akan menimbulkan kepuasan yang tinggi. Sebaliknya, apabila harapannya tidak tercapai maka diartikan kualitas pelayanan tersebut tidak memenuhi apa yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan pol igigi di Puskesmas. Jenis penelitian ini adalah studi observasional dengan desain cross sectional, jumlah sampel 50 orang diambil dengan menggunakan random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan di Puskesmas Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara. Hasil penelitian menunjukkan pasien merasa puas terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara  baik dalam dimensi assurance (jaminan), reliability (kehandalan), responsiveness (daya    tanggap), tangible (bukti fisik), maupun emphaty (empati). Kata kunci : Tingkat kepuasan pasien, pelayanan,  poli gigi   ABSTRACT                The availability of quality health services for the community is something that must receive attention from the government as one of the efforts in development in the health sector. Puskesmas is a functional organization unit that organizes health efforts that are comprehensive, integrated, evenly accepted and affordable by the community, at a cost that can be borne by the government and the wider community in order to achieve optimal health status, without neglecting the quality of service to individuals. Patient satisfaction with services is a comparison between their perceptions of the services received and their expectations before the service. If the expectations are met, it means that the service has provided an extraordinary quality and will also lead to high satisfaction. Conversely, if the expectations are not achieved, it means that the quality of the service does not meet what is expected. The purpose of this study was to determine the level of patient satisfaction with dental poly services at the Puskesmas. This type of research is an observational study with a cross sectional design, a sample of 50 people was taken using random sampling. Collecting data using a questionnaire. The research was conducted at the Marangkayu Health Center, Kutai Kartanegara Regency. The results showed that patients were satisfied with dental and oral health services at the Marangkayu Health Center, Kutai Kartanegara Regency in the dimensions of assurance, reliability, responsiveness, tangible, and empathy. Keywords: Patient satisfaction level, service, dental clinic