Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Perbankan Syariah Berdasarkan Manajemen Resiko Syamsul Ma'arif
Dinar : Jurnal Prodi Ekonomi Syariah Vol 2 No 1 (2018): September
Publisher : el Hakim Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstraksi Bank sebagai intermediary institution memiliki tugas menghimpun dan menyalurkan dana dari pihak yang menyimpan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Pembiayaan yang dilakukan sector perbankan tidak semua berjalan lancar. Ada pembiayaan bermasalah yang memerlukan penyelesaian khusus, diantaranya berdasarkan tingkat resiko pembiayaan. Banyaknya bank yang menyalurkan pembiayaan kepada UMKM berarti akan lebih banyak sektor riil yang dapat menyerap pembiayaan. Pembiayaan sebagai salah satu sumber pemasukan terbesar bagi bank, maka bank harus bijak dalam menentukan tingkat margin fee dan  bagi hasil yang ditetapkan baik untuk tingkat margin pendanaan maupun margin simpanan. Selain itu, tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh bank akan terkait dengan keseimbangan jumlah dana yang mampu dihimpun dan jumlah dana yang mampu disalurkan. Beragam risiko mulai bermunculan, salah satunya adalah risiko mengenai kelancaran pengembalian pembiayaan oleh debitur yang mengakibatkan semakin naiknya NPL atau suatu keadaan dimana pembiayaan yang diberikan kepada nasabah pembayarannya tersendat-sendat, sulit untuk memperoleh pelunasan, bahkan tidak dapat ditagih. Sehingga pembiayaan semacam ini dapat mempengaruhi pendapatan atau keuntungan bank. Terjadinya keterlambatan pengembalian cicilan pembiayaan dari debitur ini dikarenakan belum optimalnya UMKM seperti kurangnya manajemen keuangan dan operasional pengusaha, dalam mewujudkan peran dan kemampuannya serta banyaknya hambatan dan kendala baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Termasuk pada pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah untuk memberi tambahan modal kepada nasabah dengan imbalan bagi hasil sesuai dengan yang telah disepakati oleh pihak bank dan nasabah. Kata kunci: Pembiayaan bermasalah, perbankan syariah, manajemen resiko  
PEMBANGUNAN PERDESAAN BERKELANJUTAN MELALUI MODEL PENGEMBANGAN AGROPOLITAN Sugimin Pranoto; Syamsul Ma'arif; Surjono H. Sutjahjo; Hermanto Siregar
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 3 No. 1 (2006): Vol. 3 No. 1 Maret 2006
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.604 KB) | DOI: 10.17358/jma.3.1.45-53

Abstract

The development implemented throughoutall this time still reveals an unbalanced development between the urban andrural area. This has occured due to the development policy that is lessfavorable toward the development of rural areas causing various  problems of imbalances (inequalities) ofwelfares among the regions. In addition, the failures of development in therural areas have caused backwash effect, and the domination of capital marketand welfares have been mostly possesed by the urban dwellers. The conditionof  rural communities have become moredeteriorated, poorer, and the level of unemployment becoming higher. Thedevelopment of agropolitan (agro-based area development) is expected to providepositive impact in the effort to empowering the rural community, reducingpoverty, and supporting rural economic activities that are environmentallyoriented. This study aims to develop a sustainable rural policy through theagropolitan development model, based on regional analysis, insitutional analysis(ISM), and dynamic system. The agropolitan development is relatively able toimprove the income per capita of the rural population. Dynamic system analysisshowed that the agropolitan model follows the basic pattern of Archetype Limitto Success, with production growth as a leverage factor of the dynamic model.Thus, the policy orientation to improve people's welfare is a policy that ableto improve the quantity and quality of products in a sustainable manner. Theresult of analysis of institutional aspect showed key factors that supportsuccessful agropolitan development which are skilled human resources, businesspartnership and marketing, and the performance of institutions that provideinput. The major constraints faced are small size land ownership and productiveagriculture land conversion, extension services agencies that are not yeteffective, low quality of human resources, business behavior change not easy,and low support of capital institution.
ANALISIS PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PT COATS REJO INDONESIA Ratih Maria Dhewi; Syamsul Ma'arif
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 3 No. 1 (2006): Vol. 3 No. 1 Maret 2006
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1011.084 KB) | DOI: 10.17358/jma.3.1.1-17

Abstract

This study shows that dimension ofacceptability has the higher contribution followed by dimension of sensitivity,relevance and reliability. In contrast, dimension of practicality has thelowest contribution to motivation, work satisfaction and work performance. Furthermore,the company has not yet been able to comply with the employee's expectations ofpracticality used in conducting performance appraisal system. In other words,further evaluation of performance appraisal system emphasizing on practicalityfactors is required; keep manage and evaluate from the priority dimensionsof  acceptability, sensitivity, relevanceand reliability. These steps will lead to a condition of satisfactory to theexpectation of both the company and the employees; high work performance as aresult of highly motivated and work satisfaction employees. Keywords: effectiveness, Structural Equation Modeling, performance appraisal, motivation, employee
IMITASI PROSES PEMANFAATAN LIMBAH KAKAO PENDUKUNG STRATEGI INOVASI PENGEMBANGAN PRODUK HILIR AGROINDUSTRI KAKAO Siti Aisyah; Syamsul Ma'arif; Arkerman Y
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 4 No. 3 (2014): Volume 4 No. 3 November 2014
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.312 KB) | DOI: 10.25105/jti.v4i3.78

Abstract

Siapa yang tidak suka cokelat, semua lapisan baik anak-anak maupun orang dewasa pada umumnya pengemar makanan maupun minuman dari cokelat. Cokelat berasal dari olahan tanaman kakao. Begitu besar permintaan dunia akan produk olahan kakao. Indonesia yang memiliki luas perkebunan kakao yang cukup luas dan menjadi pengekspor ke 3 dunia setelah pantai gading dan gana, memiliki peluang yang cukup besar untuk mengembangkan agroindustri kakao. Salah satu dampak dari berkembangnya industri adalah limbah. Di zaman yang maju ini limbah sudah banyak dimanfaatkan dan dapat menghasilkan banyak keuntungan baik penambahan pendapatan maupun tidak merusak lingkungan. Dalam industri kakao salah satu strategi inovasi yang akan dilakukanadalah mengembangkan industri nata de cacao, yang merupakan inovasi tiruan (imitasi) produk ataupun proses pengolahan limbah kakao menjadi produk nata. Teknologi dan proses dalam pembuatan nata de cacao sangatlah sederhana dan mudah sehingga bisa dilakukan pada industrikecil, menengah maupun industri besar. Sehingga Indonesia tidak perlu mengekspor biji kakao mentah lagi namun dapat mengekspor produk hilir (end product) hasil olahan kakao. Bila hal ini dapat didukung oleh seluruh elemen yang ada khususnya pemerintah, maka industri kakao Indonesia akan menjadi market leader kakao dunia.
YOGHURT SUSU JAGUNG MANIS KACANG HIJAU SEBAGAI STRATEGI INOVASI PRODUK ALTERNATIF PANGAN FUNGSIONAL Julfi Restu Amelia; Syamsul Ma'arif; Yandra Arkeman
JURNAL TEKNIK INDUSTRI Vol. 4 No. 3 (2014): Volume 4 No. 3 November 2014
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Indusri Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.022 KB) | DOI: 10.25105/jti.v4i3.92

Abstract

Semakin tingginya kesadaran akan kesehatan telah membawa perubahan tuntutan masyarakat yang menginginkan produk pangan yang akan dikonsumsi tidak hanya bergizi dan aman, tetapi juga dapat memberikan dampak bagi kesehatan (panganfungsional). Salah satu produk pangan fungsional adalah yoghurt. Yoghurt yang sudah ada di pasar saat ini harganya dinilai cukup mahal sehingga tidak terjangkau oleh kebanyakan masyarakat karena berbahan dasar susu sapi. Oleh karena itu, inovasi produk yoghurt berbahan dasar nabati dapat menjadi solusi alternatif dalam menyediakan pangan fungsional yang lebih terjangkau. Salah satu bahan nabati yang berpotensi digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah jagung manis dan kacang hijau. Kombinasi dua bahan tersebut dalam pembuatan yoghurt dapat melengkapi kandungan asam amino esensial yang tidak terdapat dalam masing-masing bahan baku. Yoghurtsusu jagung manis kacang hijau diprediksi akan mampu bersaing dengan produk minuman laktat lainnya di pasar karena memiliki kandungan asam amino yang lengkap serta didukung dengan adanya manfaat probiotik.