Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENERAPAN TERAPI PERILAKU KOGNITIF (COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY) UNTUK MENGURANGI SIMTOM PADA SUBJEK YANG MENGALAMI GANGGUAN KECEMASAN UMUM Wina Lova Riza
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 1 No 1 (2016): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psikologi.v1i1.687

Abstract

This study aims to obtain results from the application of cognitive behavioral therapy (CBT) to individuals who experience generalized anxiety disorder. This research uses a qualitative single case design approach. The results of the study were subjects who experienced generalized anxiety disorder characterized by continuous anxiety, unable to control their worries, difficulty seeing problems objectively, being irritable and being offensive, experiencing somatic complaints, and worrying that something bad might happen. The results of the intervention are supported by pre-test and post-test. Pre-test results with GAD-7 with a score of 13 which shows that S is in the category of moderate anxiety (moderate anxiety). Then after intervening for 10 sessions, there were changes in anxiety symptoms that were shown in the GAD-7 post test results with a score of 6, the subjects were in the category of mild anxiety. This shows that cognitive behavioral therapy (CBT) can provide positive changes and can reduce the symptoms of subject anxiety. Keywords: Anxiety Disorder, CBT Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari penerapan terapi perilaku kognitif (CBT) terhadap individu yang mengalami gangguan kecemasan umum. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif single case design. Hasil penelitian adalah subjek yang mengalami gangguan kecemasan umum ditandai dengan kecemasan yang terus menerus, tidak dapat mengontrol kekhawatirannya, sulit melihat masalah secara objektif, mudah marah dan bersikap ofensif, mengalami keluhan somatik, dan khawatir sesuatu yang buruk akan terjadi. Hasil intervensi didukung oleh pre test dan post test. Hasil pre test dengan GAD-7 dengan skor 13 yang menunjukkan bahwa S berada pada kategori kecemasan sedang (moderate anxiety). Kemudian setelah diintervensi selama 10 kali sesi, terdapat perubahan pada gejala kecemasan yang ditunjukkan pada hasil post test GAD-7 dengan skor 6, subjek berada dalam kategori kecemasan ringan (mild anxiety). Hal ini menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif (CBT) dapat memberikan perubahan positif dan dapat menurunkan simtom kecemasan subjek. Keyword: Gangguan Kecemasan Umum, CBT.
KORELASI ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KOMUNITAS HOME SCHOOLING BERKEMAS Wina Lova Riza
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 1 No 2 (2016): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psikologi.v1i2.691

Abstract

The purpose of this study was to determine the correlation between interpersonal communication and emotional intelligence with achievement motivation in packaged home schooling community students. The population in this study were 50 packaged home schooling community students, where the sampling technique was saturated sampling (census), because the population was the same as the sample. Based on the results of data analysis using multivariate correlation with the help of SPSS 15.0, research results obtained with a correlation coefficient of 0.657 with p <0.05, then H0 which states there is no correlation between interpersonal communication and emotional intelligence is rejected, while Ha which states there is a correlation between Interpersonal communication and emotional intelligence are accepted. Based on the description above it can be concluded that there is a significant correlation with the positive direction between interpersonal communication and emotional intelligence with achievement motivation in packaged home schooling community students. So, the better interpersonal communication and the higher the emotional intelligence will be followed by the higher achievement motivation Keywords: Interpersonal Communication, Emotional Inteligence, Achievemnet Motivation. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosi dengan motivasi berprestasi pada siswa komunitas home schooling Berkemas. Populasi pada penelitian ini siswa komunitas home schooling berkemas yang berjumlah 50 orang, dimana tehnik pengambilan sampel adalah sampling jenuh (sensus), karena populasi sama dengan sampel. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan multivariate correlation dengan bantuan program SPSS 15.0 diperoleh hasil penelitian dengan koefisien korelasi sebesar 0,657 dengan p<0,05, maka H0 yang menyatakan tidak ada korelasi antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosi ditolak, sedangkan Ha yang menyatakan ada korelasi antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosi diterima. Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada korelasi yang signifikan dengan arah positf antara komunikasi interpersonal dan kecerdasan emosi dengan motivasi berprestasi pada siswa komunitas home schooling Berkemas. Jadi, semakin baik komunikasi intepersonal dan semakin tinggi kecerdasan emosi akan diikuti dengan semakin tingginya motivasi berprestasi. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Kecerdasan Emosional, Motivasi Berprestasi.
PENERAPAN TERAPI BEHAVIORAL KOMPREHENSIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN COPING PADA SUBJEK TRIKOTILOMANIA Wina Lova Riza
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 2 No 2 (2017): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psikologi.v2i2.701

Abstract

The aim of this study is to find out whether comprehensive behavioral therapy (ComB) is effective in improving coping skills in trichotillomania sufferers. This research uses a qualitative single case design approach. This method places subjects that function as self-control rather than using other individual data. This design is used to study changes in behavior as a result of certain treatments. Analysis of the research data used in this study using pattern matching that is comparing theories with the results of gathering subjects before and after the intervention, and by using an analysis of the progress of the intervention results. The results showed that comprehensive behavioral therapy was effective in overcoming trichotillomania and after administration. After treatment, S can control the tension and desire to pull hair, be able to change the way of thinking about satisfaction when after pulling hair, and can withstand the desire to pull out the hair both under stress and relaxed conditions. Keywords: Behavioral Komprehensive Theraphy, Coping Skill, Trikotilomania. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terapi behavioral komprehensif (ComB) efektif untuk meningkatkan keterampilan coping pada penderita trikotilomania. Penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif single case design. Metode ini menempatkan subyek yang berfungsi sebagai kontrol dirinya daripada menggunakan data individu yang lain. Desain ini digunakan untuk mempelajari perubahan perilaku sebagai akibat dari perlakuan tertentu. Analisa data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pattern matching yaitu membandingkan teori dengan hasil pengumpulan subjek sebelum dan sesudah intervensi, serta dengan menggunakan analisa perkembangan hasil intervensi. Hasil penelitian didapatkan bahwa terapi perilaku komprehensif efektif untuk mengatasi gangguan trikotilomania dan setelah diberikan. Setelah diberikan treatment S dapat mengontrol ketegangan dan keinginan untuk mencabut rambut, mampu mengubah cara berpikir mengenai kepuasaan saat setelah mencabut rambut, dan dapat menahan keinginan untuk mencabut rambut baik dalam kondisi stres maupun kondisi santai. Kata Kunci: Terapi Behavioral Komprehensif, Keterampilan Coping, Trikotilomania.
ASOSIASI ANTARA ATTACHMENT STYLES DALAM HUBUNGAN ROMANTIS PADA RELATIONSHIP SATISFACTION (KEPUASAAN DALAM SUATU HUBUNGAN) Wina Lova Riza
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 3 No 1 (2018): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psikologi.v3i1.707

Abstract

This study aims to investigate the association between perceptions of childhood experiences with parents, attachment styles (avoidant, anxious/ambivalent, and security) in romantic relationships, and relationship satisfaction (satisfaction in relationships) with a sample of lecturers and employees of UBP in Karawang who have married or having a romantic relationship. The method used in this study is a regression method with the aim to find out the extent of the influence of one independent variable with the dependent variable. In other words, researchers intend to see the effect of variable attachment styles with relationship satisfaction. The research instrument used was to use two questionnaires with a Likert scale, namely the Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R) questionnaire and the relationship assessment scale. From the results of the study using multivariate correlation analysis with the SPSS 24 program, a significant value of 0.009 was obtained with a probability (p) of 0,000; because p <0.05, it indicates a significant relationship with a positive direction between attachment styles and relationship satisfaction. In addition, the following are the results of grouping the results of respondents' attachment style. From a total of 88 respondents, 50 of them (57%) have a fearful attachment style, 17 people (19%) have a dismissing attachment style, 11 people (13%) have a preocupied attachment style, and 10 (11%) have type of secure attachment style. Keywords: Attachment Styles, Relationship Satisfication, Romantic Relationship Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki asosiasi antara persepsi pengalaman masa kanak-kanak dengan orang tua, attachment styles (avoidant, anxious/ambivalent, dan security) dalam hubungan romantis, dan relationship satisfacation (kepuasaan dalam hubungan) dengan sampel dosen dan karyawan UBP Karawang yang telah menikah atau sedang menjalani hubungan romantis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh satu variabel indenpenden dengan variabel dependen. Dengan kata lain, peneliti bermaksud untuk melihat pengaruh variabel attachment styles dengan relationship satisfaction. Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan dua kuesioner dengan skala likert, yaitu kuesioner Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R) dan relationship assessment scale. Dari hasil penelitian dengan menggunakan analsis korelasi multivariat dengan program SPSS 24 diperoleh nilai signifikan sebesar 0,009 dengan probabilitas (p) 0,000; karena p < 0,05, maka menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan arah positif antara attachment styles dengan relationship satisfaction. Sebagai tambahan, berikut dipaparkan hasil pengelompokkan hasil attachment style responden. Dari total 88 preponden, 50 orang diantaranya (57%) memiliki tipe fearful attachment style, 17 orang (19%) memiliki tipe dismissing attachment style, 11 orang (13%) memiliki tipe preocupied attachment style, dan 10 orang (11%) memiliki tipe secure attachment style. Kata Kunci: Attachment Styles, Relationship Satisfication, Romantic Relationship
DINAMIKA PSIKOLOGIS PADA MANTAN PECANDU NAPZA YANG SEDANG MENJALANI PROGRAM SUBSTITUSI ORAL METADON (STUDI KASUS) Wina Lova Riza
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 3 No 2 (2018): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psikologi.v3i2.711

Abstract

This study aims to determine the psychological dynamics of former drug addicts, starting from drug abuse until they become addicted, deciding to stop using them. This study uses a qualitative approach, the subject or informant is determined using a non-probability sampling technique with a purposive sampling type based on predetermined criteria, which involves one informant, namely a male (F) aged 42 years. Data collection methods used in this study are in-depth interviews (in depth interviews), where researchers will interview informants with semi-structured interviews. In addition, researchers also used observation and psychological tests, which are graphic tests in the form of DAM (Draw a Man) and BAUM (tree drawing) tests, and intelligence tests using WAIS. The data analysis technique used is case study analysis of case / incident patterns. Based on the results of research F became a drug addict because of the learning process, where the enjoyment and lack of parental supervision is a reinforcement to continue using drugs. Generalization of people, places, pleasure makes it difficult for F to stop using drugs. Keywords: Psychological Dynamics, Drug Addicts. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika psikologis mantan pecandu napza, dimulai dari awal menyalahgunan napza hingga menjadi kecanduan, memutuskan untuk berhenti memakai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Subjek atau informan ditentukan dengan menggunakan tehnik sampling non-probability sampling dengan tipe purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu melibatkan satu informan, yaitu laki-laki (F) yang berusia 42 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara secara mendalam (in depth interview), dimana peneliti akan menwawancarai informan dengan wawancara semi terstruktur. Selain itu peneliti juga menggunakan observasi serta menggunakan tes-tes psikologi, yaitu tes grafis berupa tes DAM (Draw a Man) dan BAUM (tes menggambar pohon), serta tes inteligensi dengan menggunakan WAIS. Tehnik analisis data yang digunakan adalah menggunakan analisis studi kasus pola kasus/kejadian. Berdasarkan hasil penelitian F menjadi pecandu narkoba karena adanya proses belajar, dimana kenikmatan dan kurangnya pengawasan orang tua merupakan reinforcement untuk terus menggunakan napza. Adanya generalisasi terhadap people, place, pleasure menyebabkan F sulit untuk berhenti menggunakan napza. Kata Kunci: Dinamika Psikologis, Mantan Pengguna Napza
KONTRIBUSI MOTIVASI DAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SHOPEE PADA KALANGAN MILLENIAL DI KARAWANG Atik Nurhaliza; Lania Muharsih; Wina Lova Riza
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 4 No 1 (2019): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psikologi.v4i1.718

Abstract

E-commerce with the highest number of users in Indonesia is Shopee and last year Shopee managed to break the record for most sales transactions in one day in seven countries. So from that this study intends to find out how consumer motivation and marketing mix that Shopee does contribute to the purchasing decision making process. The population in this study is the millennial city of Karawang city with a sample of 175 respondents. Sampling is done by non-probability sampling technique that is snowball. Data analysis method used is multiple linear regression test. Based on the results of these tests, the motivation variable and marketing mix simultaneously and partially have a positive and significant correlation to the Shopee consumer purchasing decision making process in Karawang with a correlation coefficient of 0.859. The motivation variable contribution and marketing mix amounted to 73.8% of the consumer purchasing decision process and 26.2% was contributed by other variables. Keywords: Motivation, Marketing Mix, Decision Making Process. E-commerce dengan jumlah pengguna tertinggi di Indonesia adalah Shopee dan tahun lalu Shopee berhasil memecahkan rekor untuk sebagian besar transaksi penjualan dalam satu hari di tujuh negara. Maka dari itu penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana motivasi konsumen dan bauran pemasaran yang Shopee berkontribusi terhadap proses pengambilan keputusan pembelian. Populasi dalam penelitian ini adalah kota seribu tahun di kota Karawang dengan sampel 175 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non-probability sampling yaitu bola salju. Metode analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengujian ini, variabel motivasi dan bauran pemasaran secara simultan dan parsial memiliki korelasi positif dan signifikan terhadap proses pengambilan keputusan pembelian konsumen Shopee di Karawang dengan koefisien korelasi 0,859. Kontribusi variabel motivasi dan bauran pemasaran sebesar 73,8% dari proses keputusan pembelian konsumen dan 26,2% disumbangkan oleh variabel lain. Kata Kunci: Motivasi, Bauran Pemasaran, Proses Keputusan Membeli.
ATTACHMENT DAN SELF-DISCLOSURE SEBAGAI PREDIKTOR DARI KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN YANG MENIKAH SECARA TA’ARUF Wina Lova Riza; Puspa Rahayu Utami Rahman; Dimas Tri Fajri
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 6 No 2 (2021): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v6i2.2018

Abstract

Get to know each other in short time with ta’aruf married considered to increase dissatisfaction in one marriage. Dissatisfaction in marriage can caused by insecure attachment and not able to self-disclosure to each other as a spouse. The purpose of this nonexperimental quantitative study was to determine attachment and self-disclosure as predictors of marital satisfaction in ta’aruf married couples, with 101 respondents have been ta’aruf married. Sampling in this study used non-probability sampling with snowball sampling. The analysis technique used is multiple regression. From the results of the analysis using SPSS version 25, a significant value of the two independent variables is 0.000 <0.05, then Ha is accepted and H0 is rejected, which means that attachment and selfdisclosure are simultaneously predictors of marital satisfaction in married couples ta'aruf. Out of 101 respondents, 77 people or 69.3% had high marital satisfaction, 22 people or 21.8% had marital satisfaction in the medium category, while 2 people had low marital satisfaction.Keywords: Attachment, self-disclosure, marriage satisfaction, ta'aruf Waktu yang sebentar untuk mengenal pasangan pada mereka yang menikah secara ta’aruf dianggap akan meningkatkan ketidakpuasan dalam pernikahannya, hal ini disebabkan karena tipe kelekatan tidak aman dan individu tidak mampu membuka diri kepada pasangannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui attachment dan selfdisclosure sebagai prediktor terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah secara ta’aruf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan bentuk penelitian kausal dengan melibatkan 101 responden dari individu dalam rentang usia dewasa awal yang telah menikah secara ta’aruf. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan snowball sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Dari hasil analisis menggunakan bantuan SPSS versi 25 diperoleh nilai signifikan dari kedua variabel independen sebesar 0.000<0.05, maka Ha diterima dan H0 ditolak yang artinya attachment dan self-disclosuresecara simultan merupakan prediktor terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang menikah secara ta’aruf. Dari 101 responden, 77 orang atau 69.3% memiliki kepuasan pernikahan yang tinggi, 22 orang atau 21.8% memiliki kepuasan pernikahan dalam kategori sedang, sedangkan 2 orang dalam kepuasan pernikahan yang rendah.Kata Kunci: Attachment, self-disclosure, kepuasan pernikahan, ta’aruf.
PARENT DAN PEER ATTACHMENT SEBAGAI PREDIKTOR DARI KECENDERUNGAN INTERNET ADDICTION PADA REMAJA PENGGUNA SMARTPHONE Puspa Rahayu Utami Rahman; Wina Lova Riza; Ryan Gunawan
PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 7 No 1 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v7i1.2369

Abstract

Smartphones have the ability to be used in various kinds of activities related to the internet, not only looking for entertainment, but also like computers, namely accessing various information in the world. High intensity of smartphone use can result in internet addiction which is characterized by spending a lot of time (uncontrolled) in using internet-related activities such as social media, pornography, online gambling, online games, chatting and others to disrupt social relationships at real world. The purpose of this study was to find out that parent and peer attachment can be predictors of internet addiction tendencies in smartphone users. This study uses a quantitative method involving 254 male and female adolescent respondents aged 12 to 19 years, junior and senior high school students, who actively use smartphones with internet access for academic and daily needs. The sampling method uses non-probability with the quota technique. The data analysis technique used is multiple regression test. The results of the study prove that parent and peer attachment can be predictors of internet addiction tendencies in smartphone users. The magnitude of the influence of parent attachment and peer attachment on internet addiction is 11.5% while the rest is influenced by other variables that have not been studied. Keywords: Parent attachment, peer attachment, internet addiction, smartphone. Smartphone memiliki kemampuan untuk digunakan pada berbagai macam aktivitas yang berhubungan dengan internet, bukan hanya mencari hiburan, tetapi juga layaknya komputer yaitu akses berbagai informasi di dunia. Intensitas yang tinggi dalam penggunaan smartphone dapat menghasilkan adiksi internet yang ditandai dengan menghabiskan waktu yang banyak (tak terkendali) dalam menggunakan kegiatan yang berhubungan dengan internet seperti media sosial, pornografi, perjudian online, game online, chatting dan lain-lain hingga mengganggu hubungan sosialnya di dunia nyata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui parent dan peer attachment dapat sebagai prediktor dari kecenderungan internet addiction pada remaja pengguna smartphone. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melibatkan 254 responden remaja laki-laki dan perempuan yang berusia 12 hingga 19 tahun, berpendidikan SMP-SMA, yang secara aktif menggunakan smartphone dengan akses internet untuk kebutuhan akademik maupun sehari-hari. Metode pengambilan sampel menggunakan nonprobability dengan teknik kuota. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi berganda. Hasil penelitian membuktikan bahwa parent dan peer attachment dapat sebagai prediktor dari kecenderungan internet addiction pada remaja pengguna smartphone. Besaran pengaruh parent attachment dan peer attachment terhadap internet addcition sebesar 11.5% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang belum diteliti. Kata Kunci: Kelekatan orang tua, kelekatan teman sebaya, adiksi internet, gawai.
PARENTING SKILL DI DESA SUKAHARJA KECAMATAN TELUK JAMBE TIMUR Wina Lova Riza
JURNAL BUANA PENGABDIAN Vol 3 No 1 (2021): JURNAL BUANA PENGABDIAN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.121 KB) | DOI: 10.36805/jurnalbuanapengabdian.v3i1.1519

Abstract

Selama tahun-tahun pertama kehidupan merupakan periode yang unik bagi perkembangan manusia. Untuk memastikan hasil yang terbaik bagi perkembangan anak, orang tua menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan kasih sayang dan tuntutan disiplin agar dapat mengoptimalkan kemampuan dan keberfungsian anak. Mengembangkan pola asuh yang sesuai selama tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan hal yang menantang terutama bagi orang tua baru atau bagi orang tua yang bekerja. Maka perlu diadakan pengabdian tentang pola asuh agar dapat memberikan edukasi kepada orang tua menuju keseimbangan dalam mendidikan dan membesarkan anak. Program kegiatan ini berupa pengisian data kuesioner potensi dan perkembangan desa terkait profil desa berkelanjutan. Narasumber untuk pengisian kuesioner ini adalah dosen psikologi dan memaparkan materi tentang pola asuh dari sudut pandang psikologi. Peserta pengabdian ini adalah orang tua di Desa Sukaharja dan untuk membantu orang tua terutama orang tua baru untuk dapat menerapkan pola asuh yang baik pada anak agar anak dapat perkembangan anak menjadi optimal. Kata kunci: parenting skill, anak, orang tua During the first years of life is a unique period for human development. To ensure the best possible outcome for their child's development, parents face the challenge of balancing love and discipline in order to optimize children's abilities and functioning. Developing appropriate parenting during the first years of a child's life can be especially challenging for new parents or working parents. So it is necessary to hold service about parenting in order to provide education to parents towards balance in educating and raising children. This activity program is in the form of filling out questionnaire data on village potential and development related to sustainable village profiles. The resource person for filling out this questionnaire was a psychology lecturer and explained material about parenting from a psychological perspective. Participants of this service are parents in Sukaharja Village and to help parents, especially new parents, to be able to apply good parenting to their children so that their child can develop optimally. Keywords: parenting skill, child, parent
PENGARUH KONTROL DIRI DAN KONFORMITAS TERHADAP KENAKALAN REMAJA DI DESA WADAS KECAMATAN TELUK JAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG Alfi Fadli; Wina Lova Riza; Arif Rahman Hakim
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 1 No. 1 (2021): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v1i1.613

Abstract

The aim of the research this is find out there is whether the effect of control themselves and conformity to the delinquency adolescents. This study uses a quantitative approach. The sampling technique used in this study is nonprobability sampling using a quota sampling technique. The population in the study totaled 303 adolescent males then converted with tables Isaac and Michael to arn as much as 161 adolescent males. Results of the study showed that (1) the effect of controlling themselves against delinquency adolescents showed the value of t 0.02 <0.05 (2) the effect of conformity to the delinquency adolescents showed Value t 0.000 <0.05 the last (3) the effect of control themselves and conformity to delinquency adolescents show a value of F 0.000 <0.05 then Hₐ₃ is accepted and Hₒ₃ is rejected so that there is an influence between the self-control variable and conformity on juvenile delinquency. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengendalian diri dan konformitas terhadap remaja kenakalan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan menggunakan teknik quota sampling. Populasi dalam penelitian berjumlah 303 remaja laki-laki kemudian dikonversikan dengan tabel Isaac dan Michael menjadi arn sebanyak 161 remaja laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengaruh pengendalian diri terhadap kenakalan remaja menunjukkan nilai t 0,02 <0,05 (2) pengaruh kesesuaian terhadap kenakalan remaja menunjukkan Nilai t 0,000 <0,05 terakhir (3) pengaruh pengendalian diri dan kesesuaian terhadap kenakalan remaja menunjukkan nilai F 0.000 <0.05 maka H then diterima dan H and ditolak sehingga terdapat pengaruh antara variabel pengendalian diri dan konformitas terhadap kenakalan remaja.