Zulhadi Sahputra
Program Studi Arsitektur, Jurusan Arsitektur Dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PINTEREST SEBAGAI MEDIA REFERENSI VISUAL PADA MATAKULIAH PERANCANGAN ARSITEKTUR Edytia, Muhammad Heru Arie; Sahputra, Zulhadi
Arsitekno Vol 8, No 1 (2021): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v8i1.3792

Abstract

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) harus diberlakukan pada matakuliah Perancangan Arsitektur di Program Studi Arsitektur Universitas Syiah Kuala yang berbasis studio sejak Maret 2020 sebagai akibat dari tindakan pemutusan rantai penyebaran COVID-19 di lingkungan kampus. Pengajar atau dosen arsitektur terpaksa mentransformasi metode pembelajaran dari tatap muka secara intensif yang biasa dilakukan di studio menjadi PJJ melalui metode dalam jaringan (daring). Begitu halnya peserta didik, mahasiswa arsitektur yang menjalani proses pembelajaran arsitektural secara daring harus siap memanfaatkan berbagai media pembelajaran. Salah satu media referensi visual yang populer digunakan adalah Pinterest. Meskipun Pinterest telah banyak dan populer digunakan sebelum PJJ diberlakukan, media yang diluncurkan pada Maret 2010 ini mampu menjadi media rujukan visual utama bagi dosen dan mahasiswa arsitektur layaknya fasilitator atau dosen pembimbing. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk merefleksikan penggunaan Pinterest sebagai media referensi visual bagi dosen dan mahasiswa pada matakuliah Perancangan Arsitektur (PA) dan pengembangannya selama proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Refleksi ini dimulai dari deskripsi fitur-fitur dan kaitannya dengan proses desain pada matakuliah PA. Refleksi ditutup dengan menjabarkan kemungkinan pengembangan pemanfaatan Pinterest sebagai proses pembelajaran arsitektur. Pada akhirnya Pinterest dapat menjadi media alternatif yang membantu proses desain pada matakuliah PA.
PRESERVING LOCAL ORNAMENT THROUGH ALGORITHM Aswin Indraprastha; Zulhadi Sahputra; Agus Suharjono
Jurnal Ilmu Komputer dan Informasi Vol 6, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Komputer dan Informasi (Journal of Computer Science and Information)
Publisher : Faculty of Computer Science - Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1139.529 KB) | DOI: 10.21609/jiki.v6i2.223

Abstract

This study employs fractal algorithms to generate and transform original Aceh ornaments into architectural design elements. The interpretation and generation of this ornaments by fractal method uses L-system based software called jBatik. We studied an approach of preserving local ornaments using three stages: understanding the local ornament geometry function, interpreting and generating new ornament using fractal method, exploring the possible iterations of patterns based on fractal algorithms. We applied this process into architectural design experiments where the 3D patterns used as an architectural design elements. The result shows that the possibility of preserving local ornament by fractal method can open opportunity for architects to explore new approach in design using the iteration and transformation of local ornaments. The endless possibilities offered by fractal method for generating new ornaments justify the digital advancement for its preservation.
REFLECTION OF TRANSFORMING DESIGN WORKSHOP DURING PANDEMIC USING ONLINE EDUCATION PLATFORM, SCHOOLOGY, AT SECOND-YEAR STUDIO Muhammad Heru Arie Edytia; Zulhadi Sahputra
Jurnal Koridor Vol. 12 No. 02 (2021): Jurnal Koridor
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/koridor.v12i02.6353

Abstract

Design workshops are one of the phases in studio-based learning that helps architecture students to accomplished projects in the studio through interactive and intense interactions between lecturers and students. Therefore, this phase is carried out through the face-to-face method and done in the studio. Since March 2020, for the first time, courses at the Architecture Program of Universitas Syiah Kuala (USK) have been conducted by distance learning, including a second-year studio, Architectural Design III. Long before the pandemic COVID-19, several courses at the Architecture Program of Universitas Syiah Kuala (USK) had been carried out by blended learning through USK e-learning platform and Schoology. As a case study, the Architecture Program (PSA) of USK uses Schoology as an online education platform to facilitate design workshops. This paper aims to reflect on the results of using Schoology as an online education platform that is fully utilized in second-year studio course. Using descriptive analysis method, this paper explores the strategies to maneuver from face-to-face into distance learning method in order to achieve learning objectives. As the result, Schoology is able to attempt synchronous and asynchronous features when conducting design workshops but it is not fully utilized, especially interactions between students.  
PINTEREST SEBAGAI MEDIA REFERENSI VISUAL PADA MATAKULIAH PERANCANGAN ARSITEKTUR Muhammad Heru Arie Edytia; Zulhadi Sahputra
Arsitekno Vol 8, No 1 (2021): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v8i1.3792

Abstract

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) harus diberlakukan pada matakuliah Perancangan Arsitektur di Program Studi Arsitektur Universitas Syiah Kuala yang berbasis studio sejak Maret 2020 sebagai akibat dari tindakan pemutusan rantai penyebaran COVID-19 di lingkungan kampus. Pengajar atau dosen arsitektur terpaksa mentransformasi metode pembelajaran dari tatap muka secara intensif yang biasa dilakukan di studio menjadi PJJ melalui metode dalam jaringan (daring). Begitu halnya peserta didik, mahasiswa arsitektur yang menjalani proses pembelajaran arsitektural secara daring harus siap memanfaatkan berbagai media pembelajaran. Salah satu media referensi visual yang populer digunakan adalah Pinterest. Meskipun Pinterest telah banyak dan populer digunakan sebelum PJJ diberlakukan, media yang diluncurkan pada Maret 2010 ini mampu menjadi media rujukan visual utama bagi dosen dan mahasiswa arsitektur layaknya fasilitator atau dosen pembimbing. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk merefleksikan penggunaan Pinterest sebagai media referensi visual bagi dosen dan mahasiswa pada matakuliah Perancangan Arsitektur (PA) dan pengembangannya selama proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Refleksi ini dimulai dari deskripsi fitur-fitur dan kaitannya dengan proses desain pada matakuliah PA. Refleksi ditutup dengan menjabarkan kemungkinan pengembangan pemanfaatan Pinterest sebagai proses pembelajaran arsitektur. Pada akhirnya Pinterest dapat menjadi media alternatif yang membantu proses desain pada matakuliah PA.
The Transformation of Rumoh Aceh Philosophy in Educational Facilities of Balai Pengajian Quran in Aceh Besar Zulhadi - Sahputra; Era Nopera Rauzi; Muhammad Heru Arie Edytia
Journal of Islamic Architecture Vol 7, No 2 (2022): Journal of Islamic Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, UIN Maliki Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jia.v7i2.15328

Abstract

The phenomena of the Acehnese traditional houses philosophy functioned as dwelling houses have shifted into simple educational building design concepts, particularly for the people who live in suburban. The concept is able to be implemented by modern society in Aceh in order to design government buildings, banking offices, and other public buildings. This study aims to identify and analyze how the philosophies of the Acehnese traditional dwelling are transformed into a modest educational facility. The focus area of study is educational facilities owned by the local community located in the suburbs. Is the level of comfort suitable for its function? The study used three stages of research methodology: (1) observation which was carried out by using a typomorphological approach; (2) analysis of elements of Acehnese traditional house construction; and (3) simulation of the factors that determine the comfort of the building. The results of this study indicate the possibility of adapting the traditional Acehnese house design concept into an educational facility. The front porch (Seuramoe Keue) of the space division in Rumoh Aceh can be transformed as Balai Pengajian Quran using wood as primary materials for construction and building.
Analisis Ragam Hias dan Pemaknaannya pada Arsitektur Rumah Tradisional di Desa Lambunot, Aceh Besar Zulhadi Sahputra; Mujibatur Rahmi
Jurnal Sosioteknologi Vol. 22 No. 1 (2023): MARCH 2023
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2023.22.1.3

Abstract

  The Aceh Traditional House (Rumoh Aceh) is one of the cultural artifacts of Aceh, whose ornaments carry values and identity symbols that represent the Aceh architectural locality. This study aimed to describe the exploration of its decoration and its meaning. The exploration focuses on the settings, types, and basic shapes of the decorations used in the house. This ornamental variety shows every design element of the house’s façade, which used certain motifs. This research used a comparative study method with a case study approach for an object analysis conducted in an Acehnese traditional house in Lambunot Village. The analysis shows that the meaning of the decoration is dominated by floral motifs such as motif pucok rebong, on cirih, bungong seulanga, bungong awan-awan, bungong seuleupok, bungong tabue, bungong kipah, bulan bintang, bungong geulima, and tapak catoe. This study is expected to present the most convenient method for the Acehnese future generation in maintaining and interpreting the values of their traditional houses to perpetuate their architectural existence.
Kajian Tipologi terhadap Perubahan Elemen Fasad Ruko ditinjau dari Jenis Fungsi Layanan Kasus Studi: Ruko Paskal Hyper Square Bandung Marlisa Rahmi; Zulhadi Sahputra; Allis Nurdini
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 6 No. 4 (2017): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.7.4.195

Abstract

Rumah toko (ruko) merupakan solusi ideal untuk fleksibilitas ruang usaha yang tinggi. Pemilik ruko atau pertokoan pada kawasan komersil umumnya melakukan pembaruan fasad sebagai upaya untuk menampilkan usaha mereka. Pemilik cenderung mengubah, menambah atau membongkar desain fasad ruko yang sudah ada, guna menunjukkan identitasnya melalui desain fasad ruko tersebut. Mengingat bahwa setiap investasi untuk merubah ruko bermakna in-efisiensi dalam rancangan, terlebih lagi terjadi dalam skala besar, maka diperlukan kajian lebih detil tentang perubahan ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakter perubahan fasad ruko berdasarkan jenis fungsi yang diakomodasinya. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kasus studi ruko yang ada di komplek Paskal Hyper Square. Data yang didapat, dianalisis dengan metode analisis tipologi, dimana perubahan-perubahan yang terjadi diidentifikasikan kedalam tiga tipologi, yakni; (1)Tipologi perubahan kecil; (2) Tipologi perubahan sedang; dan (3) Tipologi perubahan besar. Dari hasil analisis diketahui bahwa keseluruhan fungsi ruko mengalami perubahan. Elemen fasad yang dominan diubah adalah warna cat bangunan, serta perubahan yang dominan terhadap fasadnya terjadi pada jenis fungsi layanan penginapan. Kondisi ini menggambarkan bahwa adanya tendensi dari pengguna dalam melakukan perubahan pada elemen fasad untuk jenis fungsi tertentu. Rekomendasi dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pembuat kebijakan, pengembang dan praktisi dalam perencanaan desain fasad ruko di masa yang akan datang.
Penerapan Arsitektur “Movement” Pada Perancangan Stadion Aquatic di Kuta Malaka Yuni Amalia; Zulhadi Sahputra; Abdul Munir
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 5, No 4 (2021): Volume 5, No.4, November 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.084 KB)

Abstract

Stadion Akuatik adalah sarana olahraga yang mewadahi aktivitas olahraga air baik itu berlatih ataupun berkompetisi yang dapat disaksikan oleh publik secara langsung. Beberapa cabang olahraga akuatik yang difasilitasi yaitu Renang, loncat indah, polo air, renang indah dan finswimming. Tujuan dari rancangan ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan penyediaan sarana olahraga berupa kolam renang pada komplek pemukiman olahraga untuk persiapan ajang PON 2024 yang rencananya akan diselenggarakan di Aceh. Selain untuk kepentingan PON, bangunan ini juga dapat digunakan oleh masyarakat umum sebagai sarana dan prasarana olahraga renang, area rekreasi dan taman bermain anak yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Bangunan ini dirancang berdasarkan Peraturan Pemerintah Pemuda dan Olahraga tentang bangunan Kolam Renang tahun 2014. Pendekatan yang diambil dalam rancangan ini adalah “Movement Architecture” yang bertujuan untuk menerapkan ciri ciri dan karakteristik Arsitektur Kontemporer secara efektif. Melalui pendekatan ini maka diharapkan perancangan ini dapat berjalan sesuai dengan kaidah dan dapat menjadi sebuah karya arsitektur.
Pusat Pagelaran Seni dan Budaya Nusantara di Banda Aceh Adelia Adelia; Izziah Izziah; Zulhadi Sahputra
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 2 (2023): Volume 7, No.2, Mei 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i2.19596

Abstract

Budaya memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang multikultural. Budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi mampu membentuk identitas komunitas dan mempengaruhi pola perilaku pemiliknya. Hingga saat ini berbagai seni budaya terus menerus mengalami degradasi sehingga dibutuhkan upaya pelestarian. Pemerintah Aceh melakukannya dengan membangun Taman Budaya guna memfasilitasi kegiatan seniman dan budayawan, tetapi wadah tersebut belum cukup maksimal untuk memfasilitasi berbagai aktivitas penggunanya. Oleh karena itu dibutuhkan wadah baru untuk pengembangan dan pelestarian budaya berupa gedung Pusat Pagelaran Seni dan Budaya Nusantara di Banda Aceh. Perancangan ini terletak di Jalan Soekarnoe Hatta, Ulee Lheue, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh. Lokasi ini dipilih berdasarkan kecocokan terhadap peruntukan lahan, tingkat kebisingan, tingkat kepadatan, akses transportasi umum, kepadatan laluntias, jarak dengan pusat kota, dan dekat dengan cagar budaya. Tema yang diterapkan adalah gaya arsitektur neo-vernakular dengan menggunakan budaya sekitar dan tetap ramah lingkungan. Dalam penerapannya terdapat lima prinsip neo-vernakular yang digunakan yaitu, meminimalisir ornamen dan dekorasi, menggunakan garis vertikal dan horizontal, memanfaatkan cahaya alami, memiliki ruang terbuka, dan menggunakan material lokal.