Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MARKETING THE BANDA ACEH CITY’S HERITAGE The Baiturrahman Great Mosque as Icon to Attract Tourists Cut Dewi
NALARs Vol 8, No 1 (2009): NALARs Volume 8 Nomor 1 Januari 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.8.1.%p

Abstract

Abstract. How should the old cities encourage economic activities? One of the efforts is city marketing approach, exchange process of products from producers to consumers (Ashworth and Voogd, 1990), which can be for tourists, conventioneers, investors, manufacturers, corporate headquarters, new residents and exporters (Kotler, Haider and Rein, 1993). In marketing the city for tourism and other investment, the icon help the city to promote its potentiality by creating the identity. Heritage is one of obvious thing that can utilize as icon However, this icon can not say alone, its need other combination with other attraction. The people do not come to one place for single reason. The icon together with other infrastructure, facilities, etc will create a “buzz” of one place.  Key word: Heritage, Icon, Tourism  ABSTRAK.  Bagaimana seharusnya kota-kota tua menunjang aktifitas ekonomi? Salah satu usahanya adalah dengan pendekatan pemasaran kota, merubah proses produk dari produsen menjadi konsumen  (Ashworth and Voogd, 1990). Hal ini dapat saja berupa turis asing baik internasional maupun domestik, para investor, penghuni baru, eksportir dan masih banyak lagi   (Kotler, Haider and Rein, 1993). Dalam usaha untuk memasarkan sebuah kota untuk turisme dan investasi lainnya, aikon dari sebuah kota tua dapat membantu kota tersebut dalam mempromosikan keunggulan dari kota tersebut dengan menciptakan identitas khas dari kota tersebut. Warisan merupakan salah satu hal yang paling jelas dapat digunakan sebagai aikon. Namun bagaimanapun juga, aikon ini tidak dapat berdiri sendiri, aikon memerlukan kombinasi lain yang dinilai dapat menarik dari sebuah kota tua. Orang tidak hanya datang ke sebuah kota untuk alasan tertentu. Aikon dengan beberapa fasilitas lain yang menarik dapat menciptakan sebuah tempat yang luar biasa menakjubkan.  Kata kunci: Warisan, Aikon, Turisme
Perancangan Daya Tarik Wisata untuk Pengembangan Desa Wisata dan Inovasi Nilam di Desa Ranto Sabon Kabupaten Aceh Jaya Friesca Erwan; Raihan Dara Lufika; Cut Dewi; Syaifullah Muhammad; Muslim Muslim; Suhrawardi Ilyas
JURNAL MASTER PARIWISATA Volume 09, Nomor 01, Juli 2022
Publisher : Magister Tourism Study, Faculty of Tourism, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JUMPA.2022.v09.i01.p04

Abstract

Desa Ranto Sabon is a marginal area in Aceh Jaya District, Aceh Province. The village owns natural resources which can be developed into tourist attractions to encourage the development of Innovation and Tourism Village. Designing the tourism attractions are carried out using three methods, to cover Penta Helix collaboration, designing a roadmap, and conducting a technical workshop. The Penta Helix collaboration involves stakeholders from the government, universities, industry and business, the community, and the media. The roles of each parties are identified in detail to obtain significant involvement in designing the tourist attractions. Furthermore, this activity prepares a roadmap as a guide for the stakeholders in carrying out activities and achieving the goals. Lastly, this activity conducted a technical workshop to perform tourism mindset transformation and improve the knowledge and skills of the community. Designing a tourism attraction in Desa Ranto Sabon produces three tourism concepts which are ecotourism, agrotourism and patchouli-based education tourism (edu-tourism). Keywords: designing tourist attractions; ecotourism; agrotourism; patchouli edu-tourism.
perancangan Pusat seni dan Budaya di Banda Aceh Rahma Pitri; Cut Dewi; Laila Qadri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 3 (2022): Volume 6, No.3, Agustus 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.281 KB)

Abstract

Indonesia merupakan sebuah negara yang dihuni oleh ribuan suku dengan berbagai keragaman seni dan budaya tiap daerahnya. Aceh sebagai satu dari sekian banyak daerah terkenal akan sejarah kesenian budaya yang khas, hal ini tak luput dari apresiasi seniman yang berperan aktif dalam mendukung proses pelestarian kegiatan seni budaya agar tidak tenggelam dalam perkembangan teknologi dan tren global. Pembangunan pusat seni dan kebudayaan dianggap hal yang sangat penting sebagai sarana bentuk apresiasi pemerintah kepada masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian sekaligus edukasi untuk mengingatkan kembali sejarah dan jati diri masyarakat daerah Aceh. Perancangan ini bertujuan untuk mewujudkan konsep perencanaan pusat seni dan budaya yang dapat mendukung proses kegiatan pelestarian yang dimaksud, baik dari segi pelaku seni maupun penikmat seni, sesuai dengan norma-norma yang berlaku di daerah Aceh. Tema yang digunakan adalah arsitektur ekspresionisme dimana menfokuskan dalam mewujudkan ekspresi/perasaan seniman kedalam penggunaan dan fungsi bangunan, sebagai salah satu paham kebebasan dalam mengeksplorasi bentuk sesuai hasrat dan keinginan sebagaimana selayaknya sebuah karya seni dan budaya diciptakan. Metode pendekata melalui studi pustaka dan studi banding yang kemudian disesuaikan dengan hasil eksisting untuk mendapatkan analisa data yang diperlukan unntuk proses perancangan. Penggunaan tema eksprionisme ada bangunan  merupakan bentuk untuk merealisasikan ekspresi/perasaan sebagai hal tak kasat mata menjadi menjadi bagian yang dapat terlihat dan disentuh, hal ini direalisasikan baik pada fasad, fungsi maupun ornament dekorasi bangunan dengan penambahan simbol-simbol adat khas daerah Aceh. 
Pelestarian Masjid Tuha Indrapuri Berdasarkan Pendapat Masyarakat Salsabila Yarda; Cut Dewi; Riza Aulia Putra
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 1 (2023): Volume 7, No.1, Februari 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.21 KB) | DOI: 10.24815/jimap.v7i1.21166

Abstract

 Masjid Tuha Indrapuri adalah salah satu situs cagar budaya yang terdapat di Aceh Besar yang berada gampong Indrapuri, Kecamatan Indrapuri. Hingga saat ini, Masjid Indrapuri masih digunakan oleh masyarakat untuk shalat berjamaah, pengajian, dan kegiatan masyarakat lainnya. Penelitian ini menitikberatkan pada perbedaan pendapat antara masyarakat dan pemerintah dalam proses pelestarian Masjid Tuha dan Benteng Indrapuri yang merupakan sebuah situs cagar budaya yang masih digunakan sebagai tempat kegiatan ibadah dan kemasyarakatan, terutama dalam hal kebutuhan dan kenyamanan masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan observasi lapangan dan pengumpulan data dengan dokumentasi dan wawancara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat merupakan bagian vital dalam pelestarian Masjid Tuha Indrapuri, sehingga pendapat dan kebutuhan masyarakat menjadi suatu bagian yang dipertimbangkan dalam proses pelestarian. Selama pendapat tersebut tidak menghilangkan ciri khas dan eksistensi dari Masjid Tuha Indrapuri, maka pendapat tersebut dapat dipertimbangkan sehingga pelestarian bangunan cagar budaya Masjid Tuha Indrapuri dapat berjalan seiringan dengan kebutuhan dan kenyamanan penggunanya. Kata kunci : Masyarakat, Cagar Budaya, Pelestarian, Masjid Tuha Indrapuri
Strategi Revitalisasi Gedung Juang Dengan Konsep Adaptive Reuse Menjadi Museum Erina Azhari Humaidy; Cut Dewi; Muftiadi Muftiadi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 1 (2022): Volume 6, No.1, Februari 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (896.673 KB)

Abstract

Bangunan Gedung Juang adalah bangunan kolonial belanda yang dibangun sekitar tahun 1880. Bangunan Gedung Juang termasuk sebagai bangunan bersejarah yang kurang adanya perawatan.Hal ini dapat terlihat dari banyaknya kerusakan yang dapat terlihat dari interior dan eksterior bangunan. Adaptive reuse sebagai upaya pelestarian dan pelindungan yang akan menciptakan fungsi baru yang optimal dengan tetap melindungi ataupun memelihara keaslian dari sesuatu yang yang ingin difungsikan baik dari fisik bangunan, nilai sejarah tempat atau bangunan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merevitalisasi bangunan Gedung Juang melalui pendekatan adaptive reuse yang dialihfungsikan menjadi museum pemerintahan Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunkan pendekatn teori Almahdar tentang adaptive reuse dengan 3 prinsip keaslian, profit, adaptive dan fleksibelitas. Metode yang digunakan adalah wawancara terstruktur dengan masyarakat dan ahli serta obervasi lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa bangunan yang tidak terawat dapat berfungsi secara optimal dengan dialihfungsikan menjadi museum pemerintah. Penelitian ini juga dapat meningkatkan nilai ekonomis yang berfungsi sebagai peningkatan pemeliharaan gedung.
Pemetaan Komponen Pariwisata (6A) Untuk Perencanaan Pengembangan Pariwisata (Studi Kasus: Gampong Naga Umbang, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar) Zahlul Nugraha Meutuah; Irin Caisarina; Cut Dewi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 4 (2022): Volume 6, No.4, November 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.139 KB) | DOI: 10.24815/jimap.v6i4.21489

Abstract

Provinsi Aceh memiliki beragam destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, namun pengembangan pariwisata berbasis masyarakat masih sangat minim ditemukan. Gampong Naga Umbang memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan, terletak diantara perbukitan karst, dilewati sungai Krueng Raba dan menawarkan pemandangan alam yang indah sehingga menjadi kekuatan daya tarik wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting pariwisata yang terdapat di Gampong Naga Umbang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan data primer berasal dari observasi, pengolahan data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, dengan menggunakan komponen pengembangan pariwisata 6A sebagai variabel penelitian yaitu attraction, amenities, accessibility, accomodation, activity, dan ancillary. Dari hasil analisis yang yang diperoleh, Gampong Naga Umbang memiliki daya tarik wisata alam dan budaya, wisata kuliner yang khas serta terdapat beberapa fasilitas penunjang pariwisata yang nantinya dapat dijadikan sebagai arahan untuk melihat potensi dan strategi pengembangan pariwisata berbasis masyarakat.
Perancangan Perpustakaan Umum Banda Aceh dengan Pendekatan Biophilic Design Khairina Saputri; Cut Dewi; Muhammad Heru Arie Edytia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 6, No 3 (2022): Volume 6, No.3, Agustus 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.537 KB)

Abstract

Banda Aceh merupakan Ibu Kota Provinsi Aceh dan sebagai pusat dari berbagai kegiatan baik pendidikan, pusat informasi dan ilmu pengetahuan, seni, budaya maupun teknologi. Dengan demikian, kehadiran perpustakaan umum menjadi fasilitas yang sangat dibutuhkan untuk menunjang pendidikan di Aceh serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Namun minat baca dan ketertarikan masyarakat untuk datang ke perpustakaan masih tergolong rendah. Untuk menumbuhkembangkan minat baca di tengah masyarakat maka dibutuhkan perpustakaan yang lebih memadai dengan suatu konsep desain dimana dapat meningkatkan keinginan masyarakat untuk datang ke perpustakaan.Konsep pendekatan pada perancangan perpustakaan umum ini menggunakan pendekatan biophilic design. Konsep biophilic design bertujuan dalam menciptakan suatu interaksi positif antara manusia dengan alam serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Penerapan biophilic design pada perpustakaan umum mampu meningkatkan kenyamanan dan ketenangan yang lebih di setiap ruangnya. Hal ini tidak terlepas dari peran perpustakaan sebagai tempat membaca buku, belajar, dan mencari informasi. Konsep ini menjadi sangat tepat diterapkan dalam menciptakan ketertarikan bagi masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan dan meningkatkan minat baca masyarakat Aceh.
Front Matter Mei 2019 Cut Dewi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 3, No 2 (2019): Volume 3, No.2, Mei 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.555 KB)

Abstract