Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Lingua Skolastika

Tiga Perempuan Bijak dalam Cerita Putri Mandalika, La Hilla, dan Lala Buntar sebagai Sastra Pariwisata agusman, agusman; Martayadi, Uwi
Lingua Skolastika Vol 3 No 1 (2024): LINGUA SKOLASTIKA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya (LINS
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/linsko.v3i1.48237

Abstract

Cerita daerah dari NTB seperti Putri Mandalika dari Lombok, Lala Buntar dari Sumbawa, dan La Hila dari Bima merupakan karya sastra yang merepresentasikan sikap bijaksana dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah. Cerita tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan karakter masyarakt NTB (khususnya perempuan muda) agar menjadi pribadi yang bijaksana dan teguh konsisten dengan prinsi. Tujuan penelitian ini ialah mengkaji nilai kebijaksanaan dalam tiga cerita tersebut yang hasilnya bisa dijadikan sebagai rancangan konsep atraksi budaya untuk sastra pariwisata. Penelitian ini mendeskripsikan muatan nilai kebijaksanaan dalam ketiga cerita tersebut dengan menjelaskan substansi kearifan lokal pada kehidupan dan karakter tokoh yang diperoleh dari studi pustaka. Tiga cerita rakyat tersebut merepresentasikan perempuan-perempuan bijak dari sisi karakter dan kisah hidup yang dilalui karena memilih mengorbankan diri demi perdamaian dan keharmonisan hidup dengan konsisten. Ketiga cerita rakyat tersebut merupakan kekayaan budaya lokal yang bisa dijadikan sebagai modalitas pengembangan sastra untuk pariwisata berbentuk atraksi budaya. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan landscape integrasi sastra daerah dalam pariwisata. Penelitian yang berkaitan dengan sastra daerah berupa cerita rakyat diharapkan lebih luas dan lebih mendalam untuk bisa diintegrasikan dengan bidang pariwisata agar kedua hal tersebut saling menguatkan sehingga pemertahanan dan pelestarian budaya serta pengembangan pariwisata saling melengkapi.