Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA SIOYONG KECAMATAN DAMPELAS KABUPATEN DONGGALA Listiyawati, Listiyawati
Katalogis Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Katalogis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.095 KB)

Abstract

This study aimed to determine the implementation of Village Fund Allocation Policy in Sioyong Village Dampelas District Donggala Regency. This study used qualitative research method, where data and information were collected by using Likert scale instruments and interviews with selected informants. The results showed that the implementation of Village Fund Allocation Policy in Sioyong Village had already been well in general, but there were still many things that must be considered by the government of Sioyong Village, among them were the rural development programs should involve the villagers so that the implementation of Village Fund Allocation Policy run effectively and improve the quality of village apparatuses to be able to do the best services to the community of Sioyong Village. The capacities of human resources as the implementers of Village Fund Allocation Policy in the field of education were still low indeed, thus affecting their ability to identify and resolve problems quickly, but however, they had the abilities to encourage people. It should be considered that the achievement of the village development goals besides the availability of quality human resources should also be supported by adequate facilities to help village apparatuses in carrying out any tasks assigned by the leadership. Therefore, the Village Head should be able to provide adequate facilities for the achievement of Sioyong Village development goals.
Distribusi Kasus Celah Bibir dan Langit-Langit Berdasarkan Usia Pembedahan di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020-2022 Shadrina, Nida Midati; Samad, Syahril; Listiyawati, Listiyawati; Pramasari, Cristiani Nadya; Danial, Danial
xxxx-xxxx
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/mul. dent. j.v4i1.10471

Abstract

Latar Belakang: Celah bibir serta langit-langit ialah malformasi kongenital kepala dan leher yang paling umum terjadi. Etiologi celah bibir dan/atau langit-langit telah dipelajari secara ekstensif bahwa anomali ini bersifat multifaktorial. Faktor risiko terjadinya celah yaitu seperti, jenis kelamin, faktor genetik yang dapat berinteraksi dengan faktor lingkungan selama kehamilan, dan riwayat keluarga. Presentasi klinis celah mulut bervariasi dan dapat diklasifikasikan sebagai celah langit-langit terisolasi atau celah bibir dengan ataupun tanpa celah langit-langit. Bayi dengan celah dapat melakukan operasi celah bibir apabila telah memenuhi kriteria “The Rules of Ten”, yaitu usia lebih dari 10 minggu atau 3 bulan, berat badan sekitar 4-5 kg atau lebih dari 10 pounds, dan hemoglobin lebih dari 10 g/dl. Perbaikan langit-langit dilakukan pada usia anak 10 sampai 12 bulan.  Tujuan: Menggambarkan distribusi kasus celah bibir dan/atau celah langit-langit menurut usia pembedahan di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2020-2022. Metode: Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan teknik total sampling. Sampel penelitian ini diambil dari populasi berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Hasil: Distribusi kasus celah bibir dan/atau celah langit-langit pada tahun 2020-2022 memperlihatkan kelompok usia pembedahan lebih kerap dilakukan oleh kelompok usia balita (0-5 tahun) yakni 44 orang (57,15%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, distribusi kasus celah berdasarkan usia saat dilakukan pembedahan banyak terjadi pada usia balita yaitu pada usia 0-5 tahun.
Hubungan Konsumsi Air Hujan dengan Karies Gigi pada Masyarakat Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan Herliana, Herliana; Purnamasari, Cicih Bhakti; Duma, Krispinus; Asfirizal, Verry; Listiyawati, Listiyawati
xxxx-xxxx
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/mul. dent. j.v4i1.9638

Abstract

Karies gigi adalah salah satu penyakit gigi dan mulut yang dapat dipengaruhi oleh kadar fluor. Sumber air minum seperti air hujan memiliki kandugan fluor yang rendah sehingga masyarakat yang mengkonsumsi air hujan lebih rentan mengalami karies gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi air dengan karies gigi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross sectional study. Dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2022 dengan responden masyarakat Desa Harapan Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan yang berjumlah 92 orang dan metode sampling Random sampling. Setiap responden diperiksa karies gigi dengan menggunakan indeks DMF-T dan mengisi kuisioner oleh responden. Analisis data menggunakan Pearson correlation dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata indeks DMF-T responden mengkonsumsi air hujan yaitu 3,26 kategori sedang dan hasil uji statistik diperoleh nilai p: 0.008 (p<0.05). Kesimpulan terdapat hubungan konsumsi air hujan dengan karies gigi masyarakat Desa Harapan Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan. 
Tingkat Pengetahuan Tentang Kualitas Mutu Air Terhadap Karies Gigi Pada Siswa SMP YPPK ST. BERNARDUS Timika-Papua Biri, Seplin Tanga; Asfirizal, Verry; Sulistiani, Dewi Arsih; Kambaya, Portuna Putra; Listiyawati, Listiyawati
xxxx-xxxx
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/mul. dent. j.v4i1.9735

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut seringkali menjadi kepentingan yang kesekian bagi sebagian orang. Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa gigi dan mulut itu merupakan pintu awal masuknya bakteri ke dalam mulut. Yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada bagian mulut itu sendiri dan organ tubuh lainnya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi masalah kesehatan pada gigi dan mulut adalah air. Pada kualitas air yang berkeruh dan berkapur memiliki kandungan pH yang berbeda yaitu pada kualitas air yang berkeruh memiliki kandungan pH <7 yang artinya air tersebut memiliki sifat yang asam dan apabila dikonsumsi dapat meningkatkan resiko terjadinya gigi berlubang. Lalu pada kualitas air yang berkapur memiliki kandungan pH >8,5 yang artinya air tersebut memiliki sifat basa dan apabila dikonsumsi dapat menyebabkan terjadinya karang gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMP YPPK Santo Bernardus tentang kualitas mutu air terhadap kesehatan gigi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan Purposive Sampling. Lokasi penelitian ini di Kota Timika Provinsi Papua. penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2022. Sampel pada penelitian yaitu siswa SMP YPPK Santo Bernardus Timika-Papua yang berjumlah 90 orang dan metode sampling yang digunakan yaitu Purposive sampling. Kemudian dilakukan Pretest terlebih dahulu lalu penayangan video edukasi tentang cara menjaga kesehatan gigi dan setelah itu dilakukan Posttest oleh responden. Analisis data menggunakan Analisis Univariat dan  Analisis Bivariat. Kesimpulan tingkat pengetahuan tentang karies gigi pada siswa SMP YPPK ST. BERNARDUS Timika-Papua adalah baik..